Syarh Al-Muqaddimah Al-Ajurramiyyah (2)
وَثانيها: أن يَكونَ مُرَكَّبًا؛
Yang kedua, kalam itu harus murakkab (tersusun)
وَالتَّركيبُ هو: ضَمُّ كَلِمَةٍ إلى أُخرَى فَأكثَرَ،
Yang dimaksud dengan tarkin (susunan) adalah gabungan suatu kata kepada satu atau lebih kata yang lain,
وَلا يُريدونَ مُطلَقَ الضَّمِّ،
Dan mereka tidak menginginkan semata-mata menggabungkan,
بَل يُريدونَ ضَمًّا مَخصوصًا،
Akan tetapi mereka menginginkan adanya jenis penggabungan yang khusus,
وَهو ضَمُّ كَلِمَةٍ إلى أُخرَى على وَجهٍ يُفيدُ.
Yaitu menggabungkan satu kata dengan kata yang lain dengan bentuk yang memberikan faidah.
فَـ(أل) في قَولِهِم: (المُرَكَّبُ)؛ عَهْدِيَّةٌ؛
Maka "Al" pada perkataan mereka (para ahli nahwu): المركب "yang disusun" adalah 'ahdiyyah,
لِأنَّهُم يُريدونَ المُفيدَ مِن المُرَكَّبِ دونَ غَيرِهِ،
Karena mereka menginginkan adanya faidah dari susunan tersebut bukan yang lain,
وَهو المُسَمَّى عِندَهُم: (مُسنَدًا).
Dan di sisi para ilmu nahwu, hal ini dinamakan juga dengan "musnad" (yang disandarkan).
Bersambung... Insya Allah
===
Rujukan:
Kitab:
شرح المقدّمة الآجرّاميّة
Syarh Al-Muqaddimah Al-Ajurramiyyah
Pengarang:
محمّد بن محمّد بن آجرّام الصّنهاجيٌ
Imam Muhammad bin Muhammad bin Ajurram Ash-Shinhajiy
Pensyarah:
صالح بن عبد الله بن حمد العصيميّ
Syaikh Shalih bin 'Abdillah bin Hamad Al-'Ushaimiy
===
YouTube: @aryambary