Skip to main content

Surat Al-Faatihah (10) | Tafsir Al-Qur'an Al-'Azhim Juz 1

Tafsiirul Qur-aanil 'Azhiim.
Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 Al-Faatihah - Al-Baqarah.

Al-Imam Abul Fida Isma'il Ibnu Katsir Ad-Dimasyqi rahimahullah.

Surat Al-Faatihah (10).
(Pembukaan).
Makkiyyah, 7 ayat.

Hadis ini diriwayatkan pula oleh Imam Turmudzi dari Qutaibah, dari Ad-Darawardi, dari Al-Ala, dari ayahnya, dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu. Lalu Imam Turmudzi mengetengahkan hadis ini, dan pada hadisnya ini terdapat kalimat, "Sesungguhnya Al-Faatihah ini adalah As-Sab'ul Matsani dan Al-Qur'anul 'Azhim yang diturunkan kepadaku." Kemudian Imam Turmudzi mengatakan bahwa hadis ini berpredikat hasan atau sahih. Dalam bab yang sama diriwayatkan pula hadis ini melalui Anas bin Malik (radhiyallahu 'anhu).

Hadis ini diriwayatkan pula oleh Abdullah ibnu Imam Ahmad, dari Ismail ibnu Abu Ma-mar, dari Abu Usamah, dari Abdul Hamid ibnu Ja'far, dari Al-Ala, dari ayahnya, dari Abu Hurairah, dari Ubay ibnu Ka'b (radhiyallahu 'anhuma), lalu ia mengetengahkan hadis ini dengan panjang lebar, semisal dengan hadis di atas atau mendekatinya.

Hadis ini diriwayatkan pula oleh Imam Turmudzi dan Imam Nasai secara bersamaan, dari Abu Ammar Husain ibnu Hurayyits, dari Al-Fadhl ibnu Musa, dari Abdul Hamid ibnu Ja'far, dari Al-Ala, dari ayahnya, dari Abu Hurairah, dari Ubay bin Ka'b (radhiyallahu 'anhuma) yang menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda:

Allah tidak pernah menurunkan di dalam kitab Taurat, tidak pula dalam kitab Injil hal semisal dengan Ummul Qur'an; ia adalah As-Sab'ul Matsani dan ia terbagi antara Aku (Allah Subhanahu wa Ta'ala) dan hamba-Ku menjadi dua bagian.

Demikianlah menurut lafaz Imam Nasai. Imam Turmudzi mengatakan bahwa hadis ini hasan lagi garib.

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ubaid, telah menceritakan kepada kami Hasyim (yakni Ibnul Barid), telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Muhammad ibnu Aqil, dari Jabir (radhiyallahu 'anhu) yang menceritakan, "Aku sampai kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang pada saat itu air (wudu untuk beliau) telah dituangkan, maka aku mengucapkan, 'Assalaamu 'alaika, ya Rasulallah.' Tetapi beliau tidak menjawabku. Maka aku ucapkan lagi, 'Assalaamu 'alaika, ya Rasulallah.' Beliau tidak menjawabku, dan kuucapkan lagi, 'Assalaamu 'alaika, ya Rasulallah.' Tetapi beliau tetap tidak menjawabku. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berjalan, sedangkan aku berada di belakangnya hingga beliau masuk ke dalam kemahnya. Kemudian aku masuk ke dalam masjid, lalu duduk dalam keadaan bersedih hati dan murung. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar menemuiku, sedangkan beliau telah bersuci, lalu bersabda, 'Wa'alaikas salaam warahmatullaahi wabarakaatuh, wa'alaikas salaam warahmatullaahi wabarakaatuh, wa'alaikas salaam warahmatullaah.' Kemudian beliau bersabda, 'Maukah aku ajarkan kepadamu, hai Abdullah ibnu Jabir, suatu surat yang paling baik dalam Al-Qur'an?' Aku menjawab, 'Tentu saja aku mau, wahai Rasulullah.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Bacalah Alhamdu lillaahi rabbil 'aalamiina hingga selesai.'"

=====

Maraji'/ Sumber:

Kitab: Tafsiirul Qur-aanil 'Azhiim, Penulis: Al-Imam Abul Fida Isma'il Ibnu Katsir Ad-Dimasyqi, Tanpa Keterangan Penerbit, Tanpa Keterangan Cetakan dan Tahun, Judul Terjemahan: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 Al-Faatihah - Al-Baqarah, Penerjemah: Bahrun Abu Bakar Lc, H. Anwar Abu Bakar Lc, Penyunting: Drs. Ii Sufyana M. Bakri, Penerbit: Sinar Baru Algensindo, Bandung - Indonesia, Cetakan Ketiga, 2003 M.

Popular posts from this blog