Skip to main content

Syarah Kasyfu Syubuhat 61

Syarh Kasyf Asy Syubuhaat.

Syarah Kasyfu Syubuhat Membongkar Akar Kesyirikan.

Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah.

Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah.

Fahd bin Nashir bin Ibrahim As-Sulaiman.

Bayu Abdurrahman.

Katakan juga tentang orang-orang yang disebutkan Allah dalam firman-Nya, [1]

"Mereka (orang-orang munafik) bersumpah dengan nama Allah, bahwa mereka tidak mengatakan (sesuatu yang menyakitimu). Sesungguhnya mereka telah mengucapkan perkataan kekafiran, dan telah menjadi kafir sesudah keislaman mereka." (QS. At Taubah: 74)

Apakah engkau tidak mendengar bagaimana Allah telah mengafirkan mereka disebabkan kalimat yang mereka ucapkan, padahal mereka hidup pada zaman Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam; mereka berjihad bersama beliau; mereka mengerjakan shalat; menunaikan zakat; beribadah haji; dan mereka juga bertauhid. Allah juga berfirman tentang mereka,

"Katakanlah: 'Apakah terhadap Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-rasul-Nya kalian berani mengolok-olok? Tidak usah kalian minta maaf, karena sesungguhnya kalian telah kafir setelah sebelumnya beriman." (QS. At Taubah: 65-66)

Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menjelaskan dengan sejelas-jelasnya bahwa mereka itu kafir setelah beriman, padahal mereka ikut berperang bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam dalam peperangan Tabuk. Mereka mengucapkan kalimat kekufuran yang mereka maksudkan sekadar bercanda.

Perhatikan syubhat ini, yakni perkataan mereka, "Mengapa kalian mengafirkan orang-orang Islam yang bersyahadat bahwa tiada Ilah yang berhak disembah selain Allah, mereka shalat dan mereka berpuasa?" Kemudian perhatikan jawabannya, karena jawaban terhadap masalah ini merupakan bahasan yang paling bermanfaat yang ada dalam kitab ini.

Penjelasan.

[1] Ini adalah jawaban yang ketujuh. Perkataan ini mempunyai dua kandungan makna, yaitu:

Pertama: Allah mengafirkan orang-orang munafik yang mengucapkan kalimat kufur, sekalipun mereka hidup bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam, shalat, zakat, berhaji, berjihad, dan bertauhid.

Kedua: Orang-orang munafik yang mengolok-olok Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya dihukumi kafir. Mereka mengatakan, "Kami tidak pernah melihat ada orang yang serupa dengan para qari', yang gendut perutnya, yang dusta ucapannya, serta yang takut ketika bertemu musuh." Yang mereka maksud para qari' adalah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam dan para sahabatnya. Berkenaan dengan hal tersebut Allah menurunkan firman-Nya:

"Dan jika engkau tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu) tentulah mereka akan menjawab, 'Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main.' Katakanlah, 'Apakah terhadap Allah, ayat-ayat-Nya, dan Rasul-Nya engkau berani mengolok-olok?!' Tidak usah minta maaf, karena engkau telah kafir setelah sebelumnya beriman." (QS. At Taubah: 65-66)

Allah menghukumi mereka kafir setelah sebelumnya beriman walaupun mereka mengatakan hanya bercanda, tidak sungguh-sungguh; dan sekalipun mereka juga shalat dan bersedekah. Kemudian Syaikh rahimahullah menyebutkan bahwa jawaban terhadap syubhat ini merupakan hal yang paling bermanfaat dari kitab ini.

Baca selanjutnya:

Daftar Isi Buku Ini.

Daftar Buku Perpustakaan Ini.

===

Maraji'/ sumber:

Kitab: Syarh Kasyf Asy Syubuhaat wa Yaliihi Syarh Al Ushul 'alaihis salam Sittah, Penulis Matan: Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab, Penulis Syarah: Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin, Penerbit: Dar Ats Tsarayya, Kerajaan Saudi Arabia, Tanpa Keterangan Cetakan, Tahun: 1416 H/ 1996 M, Judul Terjemahan: Syarah Kasyfu Syubuhat Membongkar Akar Kesyirikan dilengkapi Syarah Ushulus Sittah, Penerjemah: Bayu Abdurrahman, Penerbit: Media Hidayah, Jogjakarta - Indonesia, Cetakan Pertama, Rabi'uts Tsani 1425 H/ Juni 2004 M.

===

Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Popular posts from this blog