Skip to main content

Pendahuluan Muhaqqiq (2) | Kemuliaan Rasulullah

Bidayatu As-Suul fi Tafdili Ar-Rasul.

Kemuliaan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam.

Imam Ibnu Abdussalam As-Sulami Asy-Syafi'i Ad-Dimasyqi.

Imam Muhammad Nashiruddin Al-Albani.

Muhammad Iqbal Kadir.

a. Monotheisme.

Ketahuilah wahai saudaraku, bahwa seseorang tidak mungkin dapat mencapai derajat cinta seperti itu, kecuali dengan mengesakan Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam ibadah dan hanya mengikuti dan meneladani Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam. Karena Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

"Barangsiapa yang menaati Rasul, sesungguhnya dia telah menaati Allah." (QS. An-Nisaa` (4): 80)

"Katakanlah: 'Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mengasihi dan mengampuni dosa-dosa kamu." (QS. Aali 'Imraan (3): 31)

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda,

"Tidak demi jiwaku yang berada di Tangan-Nya, seandainya Musa masih hidup, yang hanya dapat dilakukannya adalah mengikutiku." (HR. Ad-Darimi (1/115-116), Ahmad (3/387), Abu Nu'aim, h. 15 dari hadits Jabir bin Abdullah) [3]

Menurut hemat saya, jika Nabi Musa 'alaihis salam saja tidak dapat melakukan apa-apa kecuali untuk mengikuti Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam, apalagi manusia yang lain? Dan inilah landasan bagi argumentasi yang kuat atas adanya keharusan untuk mengikuti Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam, dan bersaksi akan sebuah kesetiaan kepadanya.

Karena itulah Allah Subhanahu wa Ta'ala menyebutkan pada ayat terdahulu bahwa dengan mengikuti dan meneladani Rasulullah (Shallallahu 'alaihi wa Sallam) merupakan bukti cinta kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Tidak diragukan lagi, orang yang dicintai Allah Subhanahu wa Ta'ala niscaya Dia akan selalu menyertainya dalam segala urusan. Seperti yang disebutkan dalam sebuah hadits Qudsi,

"Seseorang hamba-Ku tidaklah dikatakan sudah berhasil bertaqarrub kepada-Ku, kecuali dia melakukannya dengan (melakukan) sesuatu yang sangat Aku cintai daripada apa yang menjadi kebutuhannya. Dan hamba-Ku yang senantiasa bertaqarrub kepada-Ku dengan amalan sunnah niscaya Aku akan mencintainya. Apabila Aku telah mencintainya, Aku adalah pendengarannya yang digunakan untuk mendengar, penglihatannya yang digunakan untuk melihat, tangannya yang digunakan untuk menggenggam, dan kakinya yang digunakan untuk berjalan. Jika dia bermunajat kepada-Ku niscaya akan Kukabulkan, dan apabila dia memohon perlindungan dari-Ku, maka Aku akan melindungi." (HR. Bukhari) [4]

Baca selanjutnya:

Daftar Isi Buku Ini.

Daftar Buku Perpustakaan Ini.

===

3. Derajat hadits ini adalah hasan seperti yang telah saya jelaskan dalam kitab "Al Misykat" no. 177 dan lain-lain.

4. Telah ditakhrij dalam kitab "Ash-Shahihah" no. 1640.

===

Maraji'/ sumber:

Kitab: Bidayatu As-Suul fi Tafdili Ar-Rasul, Penulis: Imam Ibnu Abdussalam As-Sulami Asy-Syafi'i Ad-Dimasyqi, Pentahqiq: Imam Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Tanpa Keterangan Penerbit, Tanpa Keterangan Cetakan, Tanpa Keterangan Tahun, Judul Terjemahan: Kemuliaan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam, Penerjemah: Muhammad Iqbal Kadir, Editor: Ahmad Taufiq Abdurrahman, Sri Yulyastuti, Penerbit: Najla Press, Jakarta - Indonesia, Cetakan Pertama, September 2004 M.

===

Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Popular posts from this blog