Oleh: Syaikh Sulaiman Bin Salimullah Ar-Ruhaily لَا وَاللَّهِ أَنْ تَشْتَغِلَ بِرَمَضَانَ أَحْلَى لَهَا مِنَ الْحَلْوَى لِلْعِيدِ وَغَيْرِ هَذَا Demi Allah! Sibuk dengan Ibadah Ramadhan LEBIH MANIS daripada manisan atau kue hari raya. اِنْشِغَالُ النَّاسِ فِي الْأَيَّامِ الْأَخِيرَةِ وَاللَّيَالِي الْأَخِيرَةِ الْفَاضِلَةِ Sibuk di siang dan malam-malam terakhir yang mulia ini, الَّتِي يُرْجَى أَنْ تَكُونَ مِنْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ Yang diharapkan bisa mendapatkan Lailatul Qadar, فِي صُنْعِ الْكَعْكِ وَصُنْعِ الْحَلْوَى Tapi malah sibuk dengan membuat kue dan manisan, وَالذَّهَابِ إِلَى الْأَسْوَاقِ وَشِرَاءِ الْأَلْبِسَةِ Pergi ke mall, dan membeli pakaian hari raya. الْعِيدُ لِمَنْ فَازَ فِي رَمَضَانَ Hari raya itu untuk orang yang sukses di bulan Ramadhan. لَيْسَ لِمَنْ يَعْنِي تَزَيَّنَ وَأَكَلَ الْحَلْوَى Bukan untuk orang yang sibuk berhias dan makan-makan kue. مَا نَمْنَعُ النَّاسَ مِنْ هَذَا Kami tidak melarang orang melakukan hal ini, لَكِنْ نَقُولُ الِانْشِغَالُ بِهِ...
At-Tuhfah Al-Washabiyyah (4) وَمَعنى (الوَضعُ العَرَبِيُّ): أن تَكونَ الألفاظُ الَّتي نَتَكَلَّمُ بِها مِنَ الألفاظِ الَّتي وَضَعَتها العَرَبُ لِلدَّلالَةِ على مَعنًى مِنَ المَعاني Makna "ditetapkan oleh orang Arab" adalah lafazh-lafazh yang kita ucapkan termasuk dari lafazh-lafazh yang ditetapkan oleh orang Arab yang menunjukkan suatu makna. نَحوُ: (قامَ) -مَثَلًا- فَإنَّهُ لَفظٌ عَرَبِيٌّ جَعَلَتهُ العَرَبُ دالًّا على مَعنًى، وَهو القِيامُ في الزَّمَنِ الماضي. Contoh: قامَ "telah berdiri", maka sesungguhnya ia adalah lafazh yang orang Arab menggunakannya untuk menunjukkan sebuah makna, yaitu berdiri di waktu lampau. وَمِثلُهُ (زَيدٌ) فَإنَّهُ لَفظٌ عَرَبِيٌّ جَعَلَتهُ العَرَبُ دالًّا على مَعنًى وَهو الذّاتُ الَّتي وَضَعَ عَلَيها لَفظُ (زَيدٍ). Contoh lain: زَيدٌ, maka sesungguhnya ia adalah lafazh 'Arab yang orang Arab menggunakannya untuk menunjukkan sebuah makna, yaitu suatu dzat yang mengenakan atasnya lafazh Zaid. فَإذا قُلتُ (قامَ زَيدٌ)، كُنتَ قَد استَعم...