Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2016

Kiai Meruqyah jin Berakting: Jin Bodoh

Kiai Meruqyah jin Berakting Jin pun Berakting Jin Bodoh Suatu hari aku duduk bersama beberapa orang teman di tempat yang gelap. Seorang temanku adalah insinyur, dia berkata kepadaku, "Di antara kita ada yang dapat menghadirkan ruh sayyidina Husain bin 'Ali bin Abi Thalib. Kita dapat berbincang-bincang dengan dia sesuai keinginan. Bagaimana pendapat kamu?" Aku berkata, "Itu semua bohong, penipuan." "Siapa yang berbohong itu? Ruh atau orang yang merasa bisa memanggilnya?" Tanyanya. Aku tegaskan, "Kedua-duanya." Maka temanku berkata, "Dia sekarang juga ada bersama kita." Aku berkata, "Kita sedang berada di tempat yang gelap dan kosong, apakah sayyidina Husain dapat hadir?" Maka pemuda yang beragama Kristen tersebut berdiri, untuk memeriksa pintu dan jendela. Kemudian dia duduk di dekatku, dan membaca bacaan yang tidak kupahami. Kira-kira setengah jam berlalu tiba-tiba tempat dimana kami berada bergetar. Tak lama setelah itu t...

Kiai Meruqyah jin Berakting: Jin Munafik

Kiai Meruqyah jin Berakting Jin pun Berakting Sebelum membahas bagaimana al-Qur-an dan Hadits membimbing kita dalam menghadapi tipu daya setan, dirasa perlu mengetahui langkah-langkah setan dalam melakukan tipu daya yang telah membuat banyak orang terjebak, hingga mereka sibuk melayani setan tanpa mereka sadari. Bahkan mereka merasa mendapat keistimewaan karena dapat berdialog dengan makhluk halus atau dapat menundukkan jin untuk kepentingan manusia. Padahal boleh jadi pada kenyataannya adalah sebaliknya. Mereka telah disibukkan jin dan menjadi pelayannya. Karena jin terkadang pura-pura menjadi ruh seorang ulama yang sudah wafat atau seorang wali dan memenuhi undangan serta memenuhi keperluan manusia yang masih hidup. Majdi Muhammad asy-Syahawi (16) mengungkap pengalaman Syaikh Yasin Ahmad penulis buku Abathilul 'Arrafin. Melalui tulisannya dia telah menyingkap kebohongan paranormal atau yang sering disebut orang pintar. Beberapa pengalaman yang penting dijadikan sebagai bukti kebo...

Kategori Penyakit

Penyakit Organ Penyakit Virus dan cuaca Penyakit Pencernaan Penyakit Tulang otot Penyakit Imunitas dan lain-lain Penyakit Reproduksi dan kesuburan Penyakit Saluran pernafasan Penyakit Kanker Penyakit Sistem syaraf dan pembuluh darah

Kiai Meruqyah jin Berakting: Keyakinan yang Keliru (3)

Kiai Meruqyah jin Berakting Kesurupan Keyakinan yang Keliru (3) Pelajaran dari hadits: 1. Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam adalah hamba yang terbaik secara mutlak dan yang paling dikasihi Allah. Beliau (shallallaahu 'alaihi wa sallam) telah menyatakan ketidakmampuannya berbuat apapun bila mati sudah tiba. Apa yang beliau (shallallaahu 'alaihi wa sallam) inginkan bukanlah membalas dendam tetapi perang suci untuk meraih kedudukan yang tinggi di hadapan Allah, sehingga yang dicita-citakannya bukan membunuh orang lain akan tetapi berjihad hingga dibunuh orang lain. Namun demikian, pernyataan itu tetaplah bersifat angan-angan yang tidak akan terwujud karena ruh orang mati memang tidak akan kembali ke dunia. 2. Orang-orang yang shalih adalah pengikut Rasulullah (shallallaahu 'alaihi wa sallam). Mereka berharap sekiranya memungkinkan untuk mampu kembali ke dunia setelah mati, namun ketetapan Ilahi tidak pernah dapat diubah siapapun. Karena itu sungguh keliru keyakinan...

Kiai Meruqyah jin Berakting: Keyakinan yang Keliru (2)

Kiai Meruqyah jin Berakting Kesurupan Keyakinan yang Keliru (2) Dari Zadan Abu 'Umar (*) berkata, "Aku mendengar al-Bara' bin 'Azib (**) berkata, 'Kami keluar bersama Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam mengantar jenazah seorang Anshar, maka sampailah kami di kuburan. Sebelum dimasukkan ke dalam lubang lahad, kami duduk di dekat Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam, maka beliau melihat ke langit dan ke bumi lalu menaikkan pandangannya dan menurunkannya tiga kali. Kemudian beliau (shallallaahu 'alaihi wa sallam) berdo'a, 'Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur.' Lalu beliau (shallallaahu 'alaihi wa sallam) bersabda, 'Sesungguhnya seorang muslim jika menghadapi hari Akhirat dan meninggalkan dunia, datanglah Malakul maut dan duduk di sebelah kepalanya, dan turun pula para Malaikat dari langit, wajahnya seperti matahari. Mereka membawa kain kafan dari Surga, dan sarung dari Surga. Mereka memandang den...

Sembuh dengan Satu Titik: 10 Langkah Melakukan Bekam (5)

Sembuh dengan Satu Titik Bagian Kedua Cara Membekam yang Efektif 10 Langkah Melakukan Bekam Langkah Kelima: Menyimpulkan dan Menentukan Diagnosa Penyakit Setelah diwawancarai dan dilakukan pemeriksaan pada fisik pasien, maka harus diambil kesimpulan tentang keluhan pasien, sehingga diagnosa pasien dapat ditentukan. Beberapa hal yang harus disimpulkan adalah: 1. Menentukan jenis keluhan. Misalnya keluhan pada meridian atau organ tubuh. 2. Menentukan letak penyakitnya. Misalnya terletak di meridian lambung atau di organ usus besar. 3. Menentukan sifat penyakitnya. Misalnya penyakit tersebut bersifat lemah (hipo), atau kuat (hiper). 4. Menentukan jenis pengobatan. Misalnya bila penyakitnya lemah, maka harus dikuatkan, dan bila kuat atau berlebihan maka harus dikurangi atau dilemahkan. 5. Menentukan apa penyebabnya. Dengan mengetahui penyebabnya, maka pasien bisa mencegah agar tidak terulang lagi penyakitnya. Misalnya pasien batuk karena sering keluar malam, maka harus ...

Sembuh dengan Satu Titik: 10 Langkah Melakukan Bekam (4)

Sembuh dengan Satu Titik Bagian Kedua Cara Membekam yang Efektif 10 Langkah Melakukan Bekam Langkah Keempat: Memeriksa Pasien Tujuan memeriksa pasien adalah untuk membuktikan apakah yang dikeluhkan pasien itu benar atau tidak. Selain itu, apakah keluhan tersebut juga diikuti dengan kelainan fisik. Karena pada beberapa kasus, banyak pasien mengeluhkan suatu penyakit, namun ketika dicocokkan dengan fisiknya ternyata tidak sesuai dengan yang dikeluhkan. Di samping itu, juga sering terdapat kelainan pada fisiknya, namun pasien tidak mengeluhkannya. Pemeriksaan fisik yang dilakukan adalah: 1. Pemeriksaan umum, meliputi: tekanan darah, nadi, suhu, pernafasan, lidah, iris, dan telapak tangan. Pemeriksaan ini bisa memakai cara diagnosis modern maupun tradisional. Yang penting adalah bisa untuk mengetahui kelainan fisik pasien. 2. Pengamatan, pendengaran, dan penciuman dari daerah keluhan dan dari masing-masing organ. Pengamatan ditujukan untuk mendapatkan kesan keseluruhan dari pasien, meliput...

Sembuh dengan Satu Titik: 10 Langkah Melakukan Bekam (3)

Sembuh dengan Satu Titik Bagian Kedua Cara Membekam yang Efektif 10 Langkah Melakukan Bekam Langkah Ketiga: Mewawancarai Pasien Tujuan mewawancarai pasien adalah untuk mengetahui maksud pasien mencari pengobatan, serta mendalami penyakit dan keluhan yang dialami. 1. Keluhan utama pasien, yaitu keluhan yang menyebabkan pasien datang mencari pengobatan dengan bekam. Keluhan ini misalnya berupa nyeri di kepala. 2. Keluhan tambahan adalah keluhan lain yang menyertai keluhan utama, misalnya selain nyeri kepala juga diikuti mual dan muntah. 3. Riwayat penyakit pasien masa lalu, yaitu penyakit-penyakit yang dialami beberapa waktu sebelumnya. Sebab, seringkali penyakit yang diderita saat ini berhubungan dengan penyakit di masa lalu. 4. Keluhan dari masing-masing meridian atau organ tubuh. Setelah itu, dilanjutkan dengan mencari apakah keluhan itu karena tubuh mengalami kelebihan fungsi (hiper), atau justru fungsi yang berkurang (lemah atau hipo). === Maraji'/ sumber: ...

Sembuh dengan Satu Titik: 10 Langkah Melakukan Bekam (2)

Sembuh dengan Satu Titik Bagian Kedua Cara Membekam yang Efektif 10 Langkah Melakukan Bekam Langkah Kedua: Mendata Pasien Setelah semuanya dipersiapkan, maka dilanjutkan dengan mendata pasien. Data ini penting, sebagai catatan bila pasien suatu saat berobat kembali, sudah ada data-datanya. Sehingga bisa dievaluasi perjalanan penyakitnya. Identitas pasien juga penting untuk mencegah agar tidak salah pasien dan bila terjadi sesuatu pada pasien, juru bekam sudah punya data-datanya. Data yang perlu dicatat adalah: 1. Identitas umum pasien, mencakup: Nama, alamat, usia, jenis kelamin, status. 2. Identitas keluarga, mencakup: Kedudukan dalam keluarga, pekerjaannya sehari-hari. Biasanya penyakit pasien berhubungan dengan pekerjaannya. === Maraji'/ sumber: Buku: Sembuh dengan Satu Titik, Penulis: dr. Wadda' A. Umar, Editor: Effendy Abu Ahmad, Penerbit: Al-Qowam, Solo - Indonesia, Cetakan XIV, Nopember 2012 M/ Muharram 1434 H. === RANGKA BAJA RINGAN TERBAIK Anda...

Sembuh dengan Satu Titik: 10 Langkah Melakukan Bekam (1/3)

Sembuh dengan Satu Titik Bagian Kedua Cara Membekam yang Efektif 10 Langkah Melakukan Bekam Langkah Pertama: Menyiapkan Alat, Pasien dan Juru Bekam 3. Menyiapkan Diri Sendiri (Juru Bekam) Orang yang mau membekam juga harus menyiapkan dirinya sendiri. Jangan sampai terjadi "human error" karena kesalahan dan kelalaian juru bekam disebabkan tidak mempersiapkan dirinya dengan baik. Adapun bentuk persiapan yang seyogianya dilakukan antara lain: a. Juru bekam dalam keadaan sehat, tidak sakit, sudah berwudhu dan berdo'a. (*) b. Juru bekam telah menguasai ilmu bekam (profesional). c. Juru bekam sudah sering dibekam dan membekam. d. Juru bekam sebaiknya adalah orang yang mempunyai orientasi untuk selalu meningkatkan iman dan takwa. e. Juru bekam sudah mengecek semua peralatan dan sarana yang akan dipakai. === (*) Catatan untuk buku ini dari Abu Sahla al-Bantani (pemilik blog): Sebatas pengetahuan saya, belum pernah saya mengetahui dalil khusus berwudhu s...

Shahih Tafsir Ibnu Katsir: Al-Baqarah, Ayat 35-36 (2)

Al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir Shahih Tafsir Ibnu Katsir Al-Baqarah, Ayat 35-36 (2) Ujian bagi Adam Adapun firman Allah Sub-haanahu wa Ta'aala: "Dan janganlah kamu dekati pohon ini!" merupakan cobaan dan ujian dari Allah Sub-haanahu wa Ta'aala bagi Adam ('alayhis salaam). Terjadi perbedaan pendapat tentang pohon apakah ini? Ada yang berpendapat bahwa itu adalah pohon anggur. Ada yang mengatakan, pohon gandum. Dan ada juga yang mengatakan, pohon kurman. Ada yang mengatakan buah tin. Ada yang mengatakan pohon yang apabila buahnya dimakan pasti berhadats. Dan ada juga yang mengatakan bahwa itu adalah pohon yang dimakan oleh Malaikat agar menjadikan mereka kekal. Imam Abu Ja'far bin Jarir rahimahullaah mengatakan: "Yang benar bahwa Allah Sub-haanahu wa Ta'aala telah melarang Adam dan isterinya memakan buah pohon tertentu saja dari pohon-pohon yang ada di Surga, tidak semua pohon, tetapi keduanya memakan buah dari pohon tersebut....

Shahih Tafsir Ibnu Katsir: Al-Baqarah, Ayat 35-36

Al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir Shahih Tafsir Ibnu Katsir Al-Baqarah, Ayat 35-36 Dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu Surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zhalim. (QS. 2: 35) Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari Surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman: "Turunlah kamu! Sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian lainnya, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan." (QS. 2: 36) Pemuliaan yang Lain bagi Adam Allah Sub-haanahu wa Ta'aala mengabarkan tentang kemuliaan yang Dia karuniakan kepada Adam 'alayhis salaam, yakni setelah Dia memerintahkan para Malaikat untuk sujud kepada Adam, lalu mereka pun sujud kecuali iblis, bahwasanya Dia memperkenankan Adam untuk tinggal di Surga di mana saja yang ...

Shahih Tafsir Ibnu Katsir: Al-Baqarah, Ayat 34 (2)

Al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir Shahih Tafsir Ibnu Katsir Al-Baqarah, Ayat 34 (2) Kesombongan iblis Mengenai firman Allah Sub-haanahu wa Ta'aala: "Maka sujudlah mereka kecuali iblis; ia enggan dan takabbur dan ia termasuk golongan orang-orang yang kafir," Qatadah berkata: "Musuh Allah, iblis, merasa iri kepada Adam 'alayhis salaam karena kemuliaan yang diberikan kepadanya. Dia mengatakan: 'Aku diciptakan dari api dan ia diciptakan dari tanah.' Dan dosa yang pertama kali terjadi adalah kesombongan musuh Allah, iblis, yang menolak untuk sujud kepada Adam 'alayhis salaam." (148) Aku (Ibnu Katsir) katakan: "Dalam sebuah hadits shahih ditegaskan: 'Tidak akan masuk Surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan, meskipun hanya sebesar biji sawi.' (149) Di dalam hati iblis terdapat kesombongan, kekufuran dan keingkaran yang menyebabkannya terusir dan terjauh dari rahmat Allah dan hadirat Ilahi...

Kiai Meruqyah jin Berakting: Keyakinan yang Keliru

Kiai Meruqyah jin Berakting Kesurupan Keyakinan yang Keliru Setiap manusia memiliki potensi keyakinan. Di antara mereka ada yang meyakini sesuatu yang ghaib, yaitu sesuatu yang ada namun tidak terlihat. Ada pula yang meyakini sesuatu yang sebenarnya sama sekali tidak ada, seperti meyakini datangnya ruh orang yang sudah mati memasuki jasad orang yang masih hidup. Sering diyakini bahwa kesurupan terjadi akibat kemasukan ruh orang yang sudah meninggal. Keyakinan itulah yang telah banyak manusia. Mereka juga meyakini bahwa ruh orang yang sudah meninggal datang ke dunia untuk menengok keluarga, teman, tetangga bahkan musuhnya. Dia datang untuk menolong yang dicintainya atau membalas dendam terhadap lawannya. Sungguh keyakinan ini menjadi ajaran yang turun-temurun. Hingga saat ini masih banyak manusia yang meyakini adanya ruh gentayangan di dunia. Keyakinan ini sering membuat manusia ketakutan hingga membuat mereka tidak mau beraktivitas. Keyakinan ini juga membuat banyak permusuhan, karena ...

Sembuh dengan Satu Titik: 10 Langkah Melakukan Bekam (1/2)

Sembuh dengan Satu Titik Bagian Kedua Cara Membekam yang Efektif 10 Langkah Melakukan Bekam Langkah Pertama: Menyiapkan Alat, Pasien dan Juru Bekam 2. Menyiapkan Pasien Pasien perlu dipersiapkan terlebih dulu, baik persiapan mental maupun fisik. Pasien perlu diberi penjelasan tentang cara membekam, manfaat, hal-hal yang akan dialaminya ketika dibekam dan efek samping yang mungkin timbul setelah dibekam. Pasien juga dijelaskan tentang bekam, efek yang terjadi, proses kesembuhan dan yang lainnya. a. Pasien disiapkan mental agar tidak gelisah dan takut. Bimbinglah ia dengan menyuruh melantunkan doa dan berwudhu terlebih dahulu. (*) b. Bagi pasien yang belum pernah dibekam cukup dibekam 1-2 gelas. c. Disiapkan makanan dan minuman untuk pasien. d. Menjaga kebersihan tubuh pasien dan kebersihan tempat yang akan dibekam. e. Bagian tubuh pasien yang akan dibekam, hendaknya ditutup dengan duk steril yang berlubang tengahnya, sehingga bekam cukup dilakukan di daerah yang ditutupi duk steril. f. ...

Shahih Tafsir Ibnu Katsir: Al-Baqarah, Ayat 34

Al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir Shahih Tafsir Ibnu Katsir Al-Baqarah, Ayat 34 Pemuliaan Adam ('alayhis salaam) dengan Sujudnya Para Malaikat Kepadanya Ini merupakan pemuliaan Allah Sub-haanahu wa Ta'aala yang sangat agung bagi Adam ('alayhis salaam) yang juga dianugerahkan kepada anak keturunannya, dimana Allah mengabarkan bahwa Dia memerintahkan para Malaikat untuk bersujud kepada Adam. Banyak hadits-hadits yang menunjukkan hal itu, di antaranya hadits tentang syafa'at yang telah disebutkan. Dan juga hadits Musa 'alayhis salaam, ia berkata: "Wahai Rabbku, tunjukkanlah kepadaku Adam yang telah mengeluarkan kami dan juga dirinya dari Surga." Maka ketika mereka telah berjumpa, Musa berkata: "Engkau Adam yang Allah telah menciptakannya dengan tangan-Nya, lalu meniupkan ruh kepadanya dan memerintahkan para Malaikat untuk bersujud kepadanya." (144) Iblis Termasuk Makhluk yang Diperintahkan untuk Bersujud, dan Mereka...

Ringkasan Shahih Bukhari (110)

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari Ringkasan Shahih Bukhari Kitaabul wudhu' 4. Kitab Wudhu' 33. Bab: Air yang Digunakan untuk Mencuci Rambut Manusia 33. (104) Atha' berpendapat bahwa tidak mengapa membuat benang dan tali dari rambut. Dalam bab ini disebutkan pula tentang jilatan anjing dan lewatnya anjing di dalam masjid. 34. (105) Az-Zuhri berkata, "Jika seekor anjing menjilat air bejana seseorang yang tidak mempunyai air wudhu selain itu, maka ia boleh berwudhu dengannya." 35. (106) Sufyan berkata, "Ini adalah pemahaman yang serupa, dan Allah Ta'ala berfirman, 'Dan apabila kamu tidak menemukan air, maka bertayamumlah kalian.' Demikian tentang air, yaitu untuk bersuci dengannya, yakni berwudhu dan karena alasan tertentu maka bisa tayamum." 110. Dari Ibnu Sirin, ia berkata, "Aku berkata kepada 'Abidah, 'Kami memiliki rambut Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam yang kami peroleh dari Anas atau keluarga Ana...

Ringkasan Shahih Bukhari (109)

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari Ringkasan Shahih Bukhari Kitaabul wudhu' 4. Kitab Wudhu' 32. Bab: Mencari Air Wudhu Bila Tiba Waktu Shalat 44. (102) 'Aisyah (ra-dhiyallaahu 'anhuma) berkata, "Ketika waktu Shubuh tiba, air dicari tapi tidak ada, maka turunlah ketentuan tayammum." 109. Dari Anas bin Malik (ra-dhiyallaahu 'anhu), ia berkata, "Aku melihat Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam ketika tiba waktu shalat 'Ashar, sementara orang-orang sedang mencari air tapi tidak menemukannya [lalu berdirilah orang yang tinggal di rumah dekat masjid 4/170] [menuju keluarganya 1/57] [untuk wudhu, tinggal orang-orang yang belum]. Lalu Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam dibawakan air wudhu, dan beliau memasukkan tangannya ke dalam tempat wudhu itu (dalam riwayat lain: Lalu Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam dibawakan air dengan tempat air yang terbuat dari batu, lalu beliau memasukkan telapak tangannya, tapi tempat itu tida...

Ringkasan Shahih Bukhari (108)

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari Ringkasan Shahih Bukhari Kitaabul wudhu' 4. Kitab Wudhu' 31. Bab: Mendahulukan yang Kanan Waktu Wudhu dan Mandi 108. Dari 'Aisyah (ra-dhiyallaahu 'anhuma), ia berkata, "Telah menjadi kebiasaan Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam (dalam riwayat lain: senang 6/197) mendahulukan yang kanan [semampunya] dalam mengenakan sandal, melangkahkan kaki, bersuci, dan dalam segala hal." === Maraji'/ sumber: Kitab: Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Judul Terjemahan: Ringkasan Shahih Bukhari Jilid 1, Penerjemah: Asep Saefullah FM, M.A., Drs. Kamaluddin Sa'adiyatulharamain, Editor: Abu Rania, Abu Fahmi Huaidi, Fajar Inayati, Penerbit: Pustaka Azzam, Jakarta - Indonesia, Cetakan keenam, Nopember 2013 M. === HARGA RANGKA BAJA RINGAN Anda membutuhkan harga rangka ba...

Ringkasan Shahih Bukhari (107)

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari Ringkasan Shahih Bukhari Kitaabul wudhu' 4. Kitab Wudhu' 30. Bab: Membasuh Kedua Kaki yang Mengenakan Sandal, dan Tidak Hanya Mengusap Sandalnya Saja. (101) 107. Dari 'Ubaid bin Juraij, bahwasanya ia berkata kepada 'Abdullah bin 'Umar (ra-dhiyallaahu 'anhuma), "Wahai Abu 'Abdirrahman, aku melihat engkau melakukan empat perkara, dimana aku lihat tak seorang pun di antara Shahabatmu yang melakukannya." Ibnu 'Umar berkata, "Apakah itu wahai Ibnu Juraij?" Ibnu Juraij berkata, "Aku lihat engkau tidak menyentuh semua sudut Ka'bah kecuali dua sudut yang menghadap ke Yaman. Aku lihat engkau memakai sandal sibtiyah (sandal kulit yang tidak berbulu), dan aku melihat engkau mencelup pakaian dengan warna kuning sedangkan jika di Makkah, orang-orang telah berihram sejak melihat hilal, dan engkau tidak berihram hingga hari tarwiyah (8 Dzulhijjah) [Maka 7/48]." 'Abdullah berkata, [kepadanya] ...

Adabul Mufrad (110)

Adabul Mufrad Kitab Kasih Sayang 59. Bab Yang paling dekat di antara para tetangga. 110. Abu Hurairah (ra-dhiyallaahu 'anhu) berkata, "Janganlah memulai dengan tetangga yang paling jauh sebelum tetangga yang terdekat. Mulailah dengan tetangga yang terdekat sebelum yang terjauh." Isnadnya dha'if === Maraji'/ Sumber: Kitab: Adabul Mufrad, Penulis: Imam al-Bukhari rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Penerjemah: Muhammad Khalid Abri, Penerbit: Syiar Semesta, Surabaya - Indonesia, Cetakan I, Mei 2004 M. === HARGA RANGKA BAJA RINGAN Anda membutuhkan harga rangka baja ringan di Tangerang? Kami siap membantu Anda. Layanan GRATIS konsultasi, estimasi biaya, dan survei lokasi. http://www.bajaringantangerang.com === Abu Sahla Ary Ambary Ibnu Ahmad al-Bantani Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Adabul Mufrad (109)

Adabul Mufrad Kitab Kasih Sayang 59. Bab Yang paling dekat di antara para tetangga. 109. Al-Hasan ditanya mengenai tetangga. Dia menjawab, "40 rumah di depannya, 40 rumah di belakangnya, 40 rumah di samping kanannya dan 40 rumah di samping kirinya." === Maraji'/ Sumber: Kitab: Adabul Mufrad, Penulis: Imam al-Bukhari rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Penerjemah: Muhammad Khalid Abri, Penerbit: Syiar Semesta, Surabaya - Indonesia, Cetakan I, Mei 2004 M. === HARGA RANGKA BAJA RINGAN Anda membutuhkan harga rangka baja ringan di Tangerang? Kami siap membantu Anda. Layanan GRATIS konsultasi, estimasi biaya, dan survei lokasi. http://www.bajaringantangerang.com === Abu Sahla Ary Ambary Ibnu Ahmad al-Bantani Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Adabul Mufrad (108)

Adabul Mufrad Kitab Kasih Sayang 58. Bab Memberi hadiah pada tetangga yang paling dekat. 108. Sama (dengan hadits nomor 107). === Maraji'/ Sumber: Kitab: Adabul Mufrad, Penulis: Imam al-Bukhari rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Penerjemah: Muhammad Khalid Abri, Penerbit: Syiar Semesta, Surabaya - Indonesia, Cetakan I, Mei 2004 M. === HARGA RANGKA BAJA RINGAN Anda membutuhkan harga rangka baja ringan di Tangerang? Kami siap membantu Anda. Layanan GRATIS konsultasi, estimasi biaya, dan survei lokasi. http://www.bajaringantangerang.com === Abu Sahla Ary Ambary Ibnu Ahmad al-Bantani Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Adabul Mufrad (107)

Adabul Mufrad Kitab Kasih Sayang 58. Bab Memberi hadiah pada tetangga yang paling dekat. 107. 'Aisyah (ra-dhiyallaahu 'anhuma) berkata, "Aku pernah berkata pada Rasulullah (shallallaahu 'alaihi wa sallam), '(Ya Rasulullah), aku mempunyai dua tetangga, kepada yang mana aku akan memberi hadiah?' Beliau (shallallaahu 'alaihi wa sallam) bersabda: 'Kepada yang paling dekat denganmu.'" === Maraji'/ Sumber: Kitab: Adabul Mufrad, Penulis: Imam al-Bukhari rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Penerjemah: Muhammad Khalid Abri, Penerbit: Syiar Semesta, Surabaya - Indonesia, Cetakan I, Mei 2004 M. === HARGA RANGKA BAJA RINGAN Anda membutuhkan harga rangka baja ringan di Tangerang? Kami siap membantu Anda. Layanan GRATIS konsultasi, estimasi biaya, dan survei lokasi. http://www.bajaringantangerang.com === Abu Sahla Ary Ambary Ibnu Ahmad al-Bantani Sent from my BlackBerry...

Adabul Mufrad (106)

Adabul Mufrad Kitab Kasih Sayang 57. Bab Memberi dimulai dari tetangga. 106. 'Aisyah ra-dhiyallaahu 'anhuma berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Jibril selalu berwasiat kepadaku terhadap tetangga sampai aku mengira bahwa dia akan menetapkan warisan baginya.'" === Maraji'/ Sumber: Kitab: Adabul Mufrad, Penulis: Imam al-Bukhari rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Penerjemah: Muhammad Khalid Abri, Penerbit: Syiar Semesta, Surabaya - Indonesia, Cetakan I, Mei 2004 M. === HARGA RANGKA BAJA RINGAN Anda membutuhkan harga rangka baja ringan di Tangerang? Kami siap membantu Anda. Layanan GRATIS konsultasi, estimasi biaya, dan survei lokasi. http://www.bajaringantangerang.com === Abu Sahla Ary Ambary Ibnu Ahmad al-Bantani Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Adabul Mufrad (105)

Adabul Mufrad Kitab Kasih Sayang 57. Bab Memberi dimulai dari tetangga. 105. 'Abdullah bin 'Amru (ra-dhiyallaahu 'anhu) berkata bahwa suatu kali dia pernah memotong kambing lalu berkata pada pembantunya, "Apakah sudah engkau berikan pada tetangga kita orang yahudi itu? Aku pernah mendengar bahwa Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Jibril selalu berwasiat kepadaku terhadap tetangga sampai aku mengira bahwa dia akan menetapkan warisan baginya.'" === Maraji'/ Sumber: Kitab: Adabul Mufrad, Penulis: Imam al-Bukhari rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Penerjemah: Muhammad Khalid Abri, Penerbit: Syiar Semesta, Surabaya - Indonesia, Cetakan I, Mei 2004 M. === HARGA RANGKA BAJA RINGAN Anda membutuhkan harga rangka baja ringan di Tangerang? Kami siap membantu Anda. Layanan GRATIS konsultasi, estimasi biaya, dan survei lokasi. http://www.bajaringantangerang.com ...

Adabul Mufrad (104)

Adabul Mufrad Kitab Kasih Sayang 57. Bab Memberi dimulai dari tetangga. 104. 'Abdullah bin 'Umar (ra-dhiyallaahu 'anhuma) berkata Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jibril selalu berwasiat kepadaku terhadap tetangga sampai aku mengira bahwa dia (Jibril) akan menetapkan warisan baginya (bagi tetangga)." === Maraji'/ Sumber: Kitab: Adabul Mufrad, Penulis: Imam al-Bukhari rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Penerjemah: Muhammad Khalid Abri, Penerbit: Syiar Semesta, Surabaya - Indonesia, Cetakan I, Mei 2004 M. === HARGA RANGKA BAJA RINGAN Anda membutuhkan harga rangka baja ringan di Tangerang? Kami siap membantu Anda. Layanan GRATIS konsultasi, estimasi biaya, dan survei lokasi. http://www.bajaringantangerang.com === Abu Sahla Ary Ambary Ibnu Ahmad al-Bantani Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Adabul Mufrad (103)

Adabul Mufrad Kitab Kasih Sayang 56. Bab Hak tetangga. 103. Miqdad al-Aswad (ra-dhiyallaahu 'anhu) berkata (*), "Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bertanya pada para Shahabatnya (ra-dhiyallaahu 'anhum) mengenai zina. Mereka semua menjawab, 'Haram. Itu diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya.' Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Berzinanya seseorang itu dengan sepuluh wanita lebih ringan dosanya baginya daripada dia berzina dengan seorang wanita tetangganya.' Lalu Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bertanya mengenai mencuri. Mereka menjawab, 'Itu haram, diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya.' Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Mencurinya seseorang itu sepuluh rumah lebih ringan baginya dosanya daripada dia mencuri dari satu rumah tetangganya.'" === (*) Catatan untuk buku ini: Dalam bahasa Arab tertulis Miqdad bin al-Aswad (ra-dhiyallaahu 'anhu) berkata. D...

Adabul Mufrad (102)

Adabul Mufrad Kitab Kasih Sayang 55. Bab Wasiat Jibril terhadap tetangga. 102. Syuraih al-Khuza'i (ra-dhiyallaahu 'anhu) (*) berkata bahwa Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaknya dia berbuat baik pada tetangganya dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaknya dia menghormati tamunya dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaknya dia berbicara yang baik atau diam." === (*) Catatan untuk buku ini: Dalam bahasa Arab tertulis Abi Syuraih al-Khuza'i (ra-dhiyallaahu 'anhu) berkata. Dalam bahasa Indonesia tertulis Syuraih al-Khuza'i (ra-dhiyallaahu 'anhu) berkata. === Maraji'/ Sumber: Kitab: Adabul Mufrad, Penulis: Imam al-Bukhari rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Penerjemah: Muhammad Khalid Abri, Penerbit: Syiar Semesta, Surabaya - Indonesia, Cetakan I, Mei 2004 ...

Adabul Mufrad (101)

Adabul Mufrad Kitab Tetangga 55. Bab Wasiat Jibril terhadap tetangga. 101. 'Aisyah ra-dhiyallaahu 'anhuma (*) berkata bahwa Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jibril selalu berwasiat kepadaku terhadap tetangga sampai aku mengira bahwa dia akan memberinya (tetangga) warisan." === (*) Catatan untuk buku ini: Dalam bahasa Arab tertulis Ibnu 'Umar (ra-dhiyallaahu 'anhuma) berkata. Dalam bahasa Indonesia tertulis 'Aisyah (ra-dhiyallaahu 'anhuma) berkata. === Maraji'/ Sumber: Kitab: Adabul Mufrad, Penulis: Imam al-Bukhari rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Penerjemah: Muhammad Khalid Abri, Penerbit: Syiar Semesta, Surabaya - Indonesia, Cetakan I, Mei 2004 M. === HARGA RANGKA BAJA RINGAN Anda membutuhkan harga rangka baja ringan di Tangerang? Kami siap membantu Anda. Layanan GRATIS konsultasi, estimasi biaya, dan survei lokasi. http://www.bajaringa...

Kiai Meruqyah jin Berakting: Bagaimana setan Masuk Manusia? (3)

Kiai Meruqyah jin Berakting Kesurupan Bagaimana setan Masuk Manusia? (3) Melakukan Dosa Kecil Bila setan tidak mampu mengajak seorang mukmin ke jalan kemaksiatan dan melakukan dosa besar, maka dia akan berupaya membawanya agar berbuat dosa kecil. Sebab dengan berbuat dosa kecil, orang akan mudah dibawa untuk terus berbuat dosa sehingga akhirnya menjadi besar. Dari Sahal bin Sa'ad bahwasanya Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Jauhilah dosa-dosa kecil. Perumpamaan dosa-dosa kecil adalah seperti satu kaum yang turun di salah satu lembah. Maka yang satu membawa satu potongan dahan dan yang lain pun membawa satu potongan hingga terkumpul tumpukan potongan tersebut yang dapat digunakan untuk masak roti. Dan sesungguhnya dosa kecil bila telah membawa pelakunya maka akan menjerumuskan ke dalam jurang kehancuran." (HR. Ath-Thabrani) (7) Dari 'Abdullah bin Mas'ud (ra-dhiyallaahu 'anhu), Rasulullah (shallallaahu 'alaihi wa sallam) bersabda, ...

Kiai Meruqyah jin Berakting: Bagaimana setan masuk manusia? (2)

Kiai Meruqyah jin Berakting Kesurupan Bagaimana setan masuk manusia? (2) Mengajak Kepada Kekufuran dan Kemusyrikan Mengajak manusia menuju kekufuran dan kemusyrikan serta menggiring mereka agar memusuhi Allah dan Rasul-Nya. Bila berhasil, manusia yang telah terajak itu akan dijadikan kader untuk menjadi propagandis dan tentara iblis. Bila langkah tercapai, inilah puncak keberhasilan perjuangan setan. Bila cara ini tidak berhasil karena manusia yang digodanya ahli ibadah, setan akan menggunakan cara lain. Melakukan Bid'ah Bukan hal yang gampang bagi setan menggoda ahli ibadah kepada kemusyrikan dan memusuhi Allah serta Rasul-Nya. Setan pun tidak akan menguras tenaga untuk melakukan hal yang jauh dari pengharapan. Maka pilihan lain yang dia tempuh adalah menggiring manusia untuk melakukan ibadah yang telah dimasukkan ke dalamnya unsur-unsur bid'ah. Perbuatan bid'ah lebih dia senangi daripada perbuatan fasik atau maksiat. Perbuatan bid'ah membawa nama ibadah, padahal akiba...

Ringkasan Shahih Bukhari (106)

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari Ringkasan Shahih Bukhari Kitaabul wudhu' 4. Kitab Wudhu' 29. Bab: Membasuh Tumit 32. (99) Ibnu Sirin biasa membasuh tempat cincin saat wudhu. 106. Muhammad bin Ziyad berkata: Aku mendengar Abu Hurairah (ra-dhiyallaahu 'anhu) -ketika itu ia bersama kami melewati orang-orang yang sedang wudhu di tempat bersuci- berkata, "Sempurnakanlah wudhu (100) kalian, karena sesungguhnya Abu Qasim shallallaahu 'alaihi wa sallam telah bersabda, 'Celakalah tumit-tumit yang akan dibakar api Neraka.'" === (99) Disebutkan secara bersambung oleh pengarang dalam at-Tarikh dengan sanad shahih darinya, juga oleh Ibnu Abi Syaibah dengan sanad lain darinya yang seperti itu juga shahih. (100) Bagian ini mauquf dari Abu Hurairah (ra-dhiyallaahu 'anhu), tapi marfu' dari hadits Ibnu 'Umar (ra-dhiyallaahu 'anhuma). Diriwayatkan oleh Imam Muslim 1/147-148 dan Ahmad 2/164, 193, 201. === Maraji'/ sumber...

Ringkasan Shahih Bukhari: Bab Berkumur-kumur Dalam Wudhu'

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari Ringkasan Shahih Bukhari Kitaabul wudhu' 4. Kitab Wudhu' 28. Bab: Berkumur-kumur Dalam Wudhu' 42-43. (98) Demikian yang dikatakan Ibnu 'Abbas dan 'Abdullah bin Zaid (ra-dhiyallaahu 'anhum) dari Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam. (Haditsnya adalah hadits 'Utsman (ra-dhiyallaahu 'anhu), yang telah disebutkan nomor 105). === (98) Telah disebutkan takhrijnya. === Maraji'/ sumber: Kitab: Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Judul Terjemahan: Ringkasan Shahih Bukhari Jilid 1, Penerjemah: Asep Saefullah FM, M.A., Drs. Kamaluddin Sa'adiyatulharamain, Editor: Abu Rania, Abu Fahmi Huaidi, Fajar Inayati, Penerbit: Pustaka Azzam, Jakarta - Indonesia, Cetakan keenam, Nopember 2013 M. === ATAP BAJA RINGAN MURAH Anda membutuhkan rangka atap baja ringa...

Ringkasan Shahih Bukhari: Bab Membasuh Kedua Kaki

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari Ringkasan Shahih Bukhari Kitaabul wudhu' 4. Kitab Wudhu' 27. Bab: Membasuh Kedua Kaki (97) (Haditsnya adalah hadits Ibnu 'Umar (ra-dhiyallaahu 'anhuma), yang telah disebutkan pada kitab ke 3 bab 3 nomor 43). === (97) Abu Dzar (ra-dhiyallaahu 'anhu) menambahkan, "Dan bukan sekedar mengusap kedua kaki." === Maraji'/ sumber: Kitab: Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Judul Terjemahan: Ringkasan Shahih Bukhari Jilid 1, Penerjemah: Asep Saefullah FM, M.A., Drs. Kamaluddin Sa'adiyatulharamain, Editor: Abu Rania, Abu Fahmi Huaidi, Fajar Inayati, Penerbit: Pustaka Azzam, Jakarta - Indonesia, Cetakan keenam, Nopember 2013 M. === ATAP BAJA RINGAN MURAH Anda membutuhkan rangka atap baja ringan murah di Tangerang? Kami siap membantu Anda. Layanan GRATIS kon...

Ringkasan Shahih Bukhari (105)

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari Ringkasan Shahih Bukhari Kitaabul wudhu' 4. Kitab Wudhu' 26. Bab: Bersuci dengan Batu dalam Jumlah Ganjil 105. Dari Abu Hurairah (ra-dhiyallaahu 'anhu), bahwa Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Apabila seseorang di antara kalian berwudhu', maka hendaklah ia memasukkan air ke dalam hidungnya lalu mengeluarkannya kembali. Barangsiapa bersuci dengan batu, maka hendaklah dalam jumlah yang ganjil. Apabila seorang di antara kalian bangun tidur, maka hendaklah mencuci tangannya sebelum memasukkannya ke dalam air wudhu', karena seseorang itu tidak mengetahui dimana tangannya berada semalam." === Maraji'/ sumber: Kitab: Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Judul Terjemahan: Ringkasan Shahih Bukhari Jilid 1, Penerjemah: Asep Saefullah FM, M.A., Drs...

Ringkasan Shahih Bukhari: Bab Menghirup Air ke Dalam Hidung dan Mengeluarkannya Kembali Dalam Wudhu

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari Ringkasan Shahih Bukhari Kitaabul wudhu' 4. Kitab Wudhu' 25. Bab: Menghirup Air ke Dalam Hidung dan Mengeluarkannya Kembali Dalam Wudhu 39-41. (96) Demikian yang disebutkan oleh 'Utsman, 'Abdullah bin Zaid dan Ibnu 'Abbas, dari Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam. (Dalam bab ini ada hadits dari Abu Hurairah (ra-dhiyallaahu 'anhu) dari jalur periwayatan lainnya secara ringkas). === (96) Aku katakan: Adapun yang diriwayatkan dari 'Utsman, telah disebutkan secara bersambung pada bab sebelumnya, sedangkan hadits 'Abdullah bin Zaid akan disebutkan pada bab 40, sementara hadits Ibnu 'Abbas telah disebutkan secara maushul pada bab 7 dengan lafazh (ÙˆَاسْتَÙ†ْØ´َÙ‚َ) tanpa menyebutkan menghirup dengan hidung. Riwayat ini disebutkan dari jalur lain dari Ibnu 'Abbas secara marfu' dengan lafazh (اسْتَÙ†ْØ´ِرُÙˆْا Ù…َرَّتَÙŠْÙ†ِ بَالِغَتَÙŠْÙ†ِ Ø£َÙˆْ Ø«َلاَØ«ًا), diriwayatkan oleh pengarang dalam "at-Tar...