Nabi shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam memerintahkan untuk mengingat pemutus segala kenikmatan (kematian)
Nabi shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam memerintahkan untuk mengingat pemutus segala kenikmatan (kematian)
Diriwayatkan dari Anas ro-dhiyaLLOOHU 'anhu, ia berkata, Rosululloh shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam bersabda,
"Sering-seringlah mengingat pemutus segala kenikmatan, yaitu kematian, karena tidaklah seseorang mengingatnya dalam kesempitan hidup melainkan akan melapangkannya dan tidaklah seseorang mengingatnya dalam keleluasaan hidup melainkan akan mempersempitnya." (16)
Imam al-Qurthubi rohimahuLLOOH menjelaskan, "Bahwa 'Ulama kita menasihatkan dengan sabda Nabi shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam, 'Sering-seringlah mengingat pemutus segala kenikmatan, yaitu kematian', adalah kata-kata singkat namun mengandung peringatan dan merupakan nasihat yang sempurna, sebab orang yang mengingat kematian maka kenikmatan yang ia rasakan saat ini akan menjadi teguran baginya, menghalanginya dari mengharapkan kenikmatan serupa di masa depan, dan membuatnya bersikap zuhud terhadap apa pun yang diinginkan. Sayangnya jiwa manusia keras dan hati yang lalai memerlukan nasihat yang panjang lebar dan tutur kata yang dirangkai dengan indah.
Perlu diketahui, mengingat kematian akan menimbulkan rasa khawatir di dunia yang fana ini, karena kita akan menuju negeri akhiroh yang abadi. Manusia tidak pernah terlepas dari kondisi lapang dan sempit, kondisi senang dan mendapat ujian. Ketika seseorang berada dalam kondisi sempit dan mendapat ujian kemudian mengingat kematian, semua yang ia rasa akan terasa ringan karena tidak berlangsung terus menerus selamanya, karena kematian jauh lebih sulit. Dan ketika berada dalam kondisi senang atau lapang, kemudian mengingat kematian, semua nikmat dan kesenangan tidak akan membuatnya terpedaya atau condong padanya karena berpikiran bahwa semuanya pasti akan berakhir.
Ummat sepakat, kematian tidak memiliki usia, waktu ataupun penyakit tertentu, agar setiap orang mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian kapanpun juga. (17)
Imam ad-Daqqoq rohimahuLLOOH menyatakan, "Orang yang sering mengingat kematian akan dimuliakan oleh tiga hal:
1. Segera bertaubat.
2. Hati qona'ah.
3. Giat ber'ibadah.
Orang yang melupakan kematian akan diganjar oleh tiga hal:
1. Menunda taubat.
2. Tidak menerima apa adanya.
3. Malas ber'ibadah." (18)
Pernahkah engkau memikirkan suatu ketika engkau mati dan beralih dari tempat engkau? Ketika engkau dipindahkan dari tempat yang lapang menuju tempat yang sempit, dikhianati oleh teman dan kawan, ditinggalkan saudara dan shohabat, dipindahkan dari kasur dan selimut menuju tempat lusuh, engkau ditutupi tanah dan debu setelah sebelumnya engkau berselimut lembut. Wahai engkau yang sibuk mengumpulkan harta, serius membangun rumah, demi ALLOH hanya kain kafanlah harta engkau sebenarnya, semua itu demi ALLOH akan lenyap dan sirna, jasad engkau akan menjadi milik tanah. Mana harta yang engkau kumpulkan itu, bisakah harta engkau menyelamatkan dari huru hara yang mengerikan? Tidak, bahkan semua harta engkau akan engkau tinggalkan untuk orang yang tidak memuji engkau, sementara engkau datang membawa dosa-dosa orang yang tidak memaafkan engkau.
Bersambung...
===
(16) Riwayat Imam al-Baihaqi, Imam Ibnu Hibban dan Imam al-Bazzar, dishohihkan oleh Imam al-Albani dalam kitab Shohiih al-Jaami', hadits nomor 1222.
(17) Kitab at-Tadzkiroh, halaman 8-9.
(18) Kitab at-Tadzkiroh, halaman 10.
===
Sumber:
Kitab: ar-Riyad an-Naadiroh fii Shohiih ad-Daaril Akhiroh, Penulis: Dr. Ahmad Musthofa Mutawalli, judul terjemahan: Seri ke-1 (Serial Trilogi Alam Akhiroh) Misteri Kematian, Menguak fenomena kematian dan rentetan peristiwa dahsyat menjelang Kiamat, Penerjemah: Umar Mujtahid Lc, Penerbit: Darul Ilmi Publishing - Bogor, Cetakan II, Robiul Akhir 1434 H/ Februari 2013 M.
===
Layanan gratis estimasi biaya rangka atap baja ringan, genteng metal, dan plafon gypsum:
http://www.bajaringantangerang.com
===
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT