Skip to main content

Kewajiban orang tua terhadap anak-anaknya dan kenikmatan seorang lelaki di rumahnya

Baituna
Menghidupkan Sunnah di rumah

Kewajiban orang tua terhadap anak-anaknya

Imam an-Nawawi rohimahuLLOOH berkata:

Imam asy-Syafi'i rohimahuLLOOH dan para muridnya mengatakan:

Kewajiban para bapak dan ibu, mengajari anak-anak mereka yang masih kanak-kanak hal-hal yang akan menjadi kewajiban mereka setelah memasuki usia baligh. Walinya mengajari tata cara bersuci (thoharoh), sholat, berpuasa dan lainnya.

Memahamkannya mengenai larangan berzina, liwath (homo), mencuri, minum khomr, dusta, ghibah dan larangan lainnya.

Memahamkannya tentang masa baligh yang membuat si anak memasuki masa taklif (permulaan masa mengemban kewajiban-kewajiban agama), dan memberitahukan apa saja yang menjadikannya memasuki usia baligh.

(Kitab Syarhul Muhadzdzab, Dar Ihyaut Turots al-'Arobi, Beirut, Libanon, Cetakan I, Tahun 1422 H/ 2001 M, halaman 64)

===

Kenikmatan seorang lelaki di rumahnya

Al-Hasan al-Bashri berkata:

Seorang lelaki menyaksikan isteri dan anaknya ta'at kepada ALLOH 'Azza wa Jalla. Bukankah tidak ada yang lebih menyejukkan matanya selain melihat isteri dan anaknya sedang sibuk ta'at kepada ALLOH?

(Diriwayatkan Ibnu Abid Dun-ya dalam kitab al-Iyal 2/617. Dinukil dari kitab Hirosatul Fadhilah karya Bakr bin 'Abdillah Abu Zaid)

===

Sumber:
Majalah as-Sunnah, Upaya menghidupkan Sunnah, Edisi 01/ Tahun XI/ 1428 H/ 2007 M.

===

Layanan gratis estimasi biaya rangka atap baja ringan, genteng metal, dan plafon gypsum:
http://www.bajaringantangerang.com

===
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT