Skip to main content

Benarkah Cara Anda Bermadzhab: Kewajiban menjadikan al-Qur-an dan as-Sunnah sebagai sumber hukum

Kewajiban menjadikan al-Qur-an dan as-Sunnah sebagai sumber hukum

Pada awalnya ummat ini adalah ummat yang satu, mengikuti agama Nabi Adam 'alay-his salam dalam rentang waktu sepuluh periode (7). Namun syaithon pun menggelincirkan mereka dari agama mereka dengan mengharomkan segala yang dihalalkan ALLOH sehingga menyebabkan terjadinya perselisihan di antara mereka. Maka ALLOH pun mengutus para Rosul-NYA untuk memberikan petunjuk supaya mereka menyembah ALLOH semata. Dan dijadikan-NYA pula perkataan para Nabi yang diutus sebagai solusi untuk menyelesaikan perselisihan tersebut.

Hal ini telah tercantum di dalam firman ALLOH:

"Manusia itu adalah ummat yang satu. (Setelah timbul perselisihan), maka ALLOH mengutus para Nabi, sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan, dan ALLOH menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan."
(Qur-an Suroh al-Baqoroh: ayat 213)

Setelah masa pengutusan para Rosul terdahulu berakhir, diutuslah Muhammad shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam untuk menjelaskan jalan kebenaran dan menunjukkan jalan yang lurus -dengan izin ALLOH- segala kebenaran yang mereka perselisihkan.

ALLOH berfirman,

"Dan kami tidak menurunkan kepadamu al-Kitab (al-Qur-an) ini, melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rohmat bagi kaum yang beriman."
(Qur-an Suroh an-Nahl: ayat 64)

Ayat tersebut mengandung penjelasan tentang sebab-sebab turunnya (8) sekaligus menjelaskan ajaran Rosul shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam. Kewajiban beliau shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam hanyalah menyampaikan dan menjelaskan. Oleh karena itu, ALLOH menurunkan ayat-ayat bayyinat (yang jelas artinya) dan ayat-ayat muhkamat (yang tidak mengandung syubhat). ALLOH memerintahkan Nabi-NYA untuk mengikuti apa-apa yang telah diwahyukan-NYA kepada beliau shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam.

ALLOH berfirman,

"Wahai Nabi, bertaqwalah kepada ALLOH dan janganlah kamu menuruti (keinginan) orang-orang kafir dan orang-orang munafiq. Sesungguhnya ALLOH adalah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana, dan ikutilah apa yang diwahyukan ROBB-mu kepadamu. Sesungguhnya ALLOH adalah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
(Qur-an Suroh al-Ahzab: ayat 1-2)

Dan firman-NYA yang lain,

"Ikutilah apa yang telah diwahyukan kepadamu dari ROBB-mu, tidak ada Ilah selain DIA, dan berpalinglah dari orang-orang musyrik."
(Qur-an Suroh al-An'am: ayat 106)

Firman ALLOH yang lain,

"Kemudian KAMI jadikan kamu berada di atas suatu syari'at (peraturan) dari urusan agama itu, maka ikutilah syari'at itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui."
(Qur-an Suroh al-Jatsiyah: ayat 18)

Sesungguhnya Nabi shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam menjalankan apa yang diwahyukan ALLOH kepadanya dengan ketentuan dari ALLOH untuk menerapkan perintah-NYA, seperti dalam firman-NYA,

"Dan tiadalah yang diucapkannya itu (al-Qur-an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)."
(Qur-an Suroh an-Najm: ayat 3-4)

ALLOH hanya memerintahkan Nabi shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam sebagai hamba dan Rosul-NYA untuk menyampaikan apa yang telah diwahyukan kepadanya dan menjelaskan wahyu tersebut kepada manusia.

ALLOH berfirman,

"Wahai Rosul, sampaikan apa yang diturunkan kepadamu dari ROBB-mu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-NYA. ALLOH memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya ALLOH tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir."
(Qur-an Suroh al-Ma-idah: ayat 67)

Rosululloh shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam telah menyampaikan risalah ROBB-nya dengan sempurna tanpa kekurangan sedikitpun. ALLOH dan orang-orang yang beriman telah memberikan kesaksian tentang hal itu.

ALLOH berfirman,

"Pada hari ini telah KU-sempurnakan untuk kamu agamamu dan telah KU-cukupkan kepadamu nikmat-KU, dan telah KU-ridhoi Islam itu jadi agamamu."
(Qur-an Suroh al-Ma-idah: ayat 3)

Ummul Mukminin 'Aisyah ro-dhiyaLLOOHU 'anhuma berkata kepada Masruq,

"Dan barangsiapa mengatakan kepadamu bahwa Muhammad shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam telah menyembunyikan sebagian dari ajaran yang telah diturunkan kepadanya, maka sesungguhnya dia telah berbohong." (9)

Para Shohabat ro-dhiyaLLOOHU 'anhum seluruhnya menjawab pertanyaan Rosululloh shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam yang ditujukan kepadaa mereka pada waktu Hajjatul wada', "Apabila kalian seluruhnya ditanya (dalam lafal lain: 'Kalian semua ditanya') tentang diriku, bagaimana kalian menjawabnya?" Mereka menjawab, "Kami bersaksi bahwa engkau telah menyampaikan dan menunaikan risalah ROBB-mu, engkau telah menyampaikan nasihat kepada ummatmu, dan engkau telah menunaikan kewajibanmu!" Lalu beliau shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam bersabda seraya mengacungkan jari telunjuknya ke arah langit lalu mengarahkannya kepada kaum Muslimin, "Ya ALLOH, berilah kesaksian! Ya ALLOH, berilah kesaksian!" (10)

Bersambung...

===

(7) Lihat di dalam Tafsir al-Qur-an al-'Azhim yang ditulis oleh al-Hafizh Ibnu Katsir 1/250. Dan kitab Ighotsatul Lahfan yang ditulis oleh Imam Ibnul Qoyyim al-Jauziyah 2/203-205. Dan kitab Majmu' Fatawa Ibnu Taimiyah 28/603-605.

(8) Karena penolakan dan pengecualian yang terdapat dalam ayat tersebut merupakan pengkhususan. Dan ayat tersebut dimulai dengan konteks penafian, kemudian diiringi dengan huruf istitsna' (pengecualian).

(9) Dikeluarkan oleh Imam al-Bukhori, al-Hafizh Ibnu Hajar dalam kitab al-Fath 8/275, 606, dan 13/503, Imam Muslim, Imam an-Nawawi dalam kitab Syaroh Shohiih Muslim 3/8.

(10) Konteks hadits itu potongan dari hadits Hajjatun Nabi shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam yang diriwayatkan oleh Jabir ro-dhiyaLLOOHU 'anhu. Al-Allamah Nashiruddin al-Albani rohimahuLLOOH telah memaparkan riwayat dan jalan-jalan hadits tersebut dalam kitabnya Hajjatun Nabi shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam halaman 73.

===

Sumber:
Kitab: Halil Muslim Mulzam bittiba' Madzhab Mu'ayyan Minal Madzahib al-Arba'ah, Penulis: Syaikh Muhammad Sulthon al-Ma'shumi al-Khujandi, Penerbit: Dar Ibnul Qoyyim Dammam - Kerajaan Saudi Arobia, Cetakan I, Tahun 1422 H/ 2001 M. Judul terjemahan: Benarkah cara anda bermadzhab, Penerjemah: Abu Humaira Lc, Penerbit: Darul Haq Jakarta, Cetakan I, Tahun Robiul Awwal 1426 H/ April 2005 M.

===

Layanan gratis estimasi biaya rangka atap baja ringan, genteng metal, dan plafon gypsum:
http://www.bajaringantangerang.com

===
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog