Skip to main content

POKOK-POKOK KESESATAN SYI'AH: Pokok-Pokok Penyimpangan Syi'ah Secara Umum

Oleh Dr. Nashir bin 'Abdul Karim al-'Aql

1. Pada Rukun Iman:

Syi'ah hanya memiliki 5 (lima) rukun iman, tanpa menyebut keimanan kepada para Malaikat, Rosul dan Qodho dan Qodar- yaitu: 1. Tauhid (keesaan
ALLOH), 2. Al-'Adl (keadilan ALLOH) 3. Nubuwwah (kenabian), 4. Imamah
(kepemimpinan Imam), 5. Ma'ad (hari kebangkitan dan pembalasan).
(Lihat 'Aqa'idul Imamiyah oleh Muhammad Ridho Mudhoffar dll)

2. Pada Rukum Islam:

Syi'ah tidak mencantumkan Syahadatain dalam rukun Islam, yaitu: 1. Sholat, 2. Zakat, 3. Puasa, 4. Hajji, 5. Wilayah (perwalian). (lihat Al-Khofie juz II hal 18)

3. Syi'ah meyakini bahwa al-Qur'an sekarang ini telah dirubah, ditambahi atau dikurangi dari yang seharusnya, seperti:

"wa-in kuntum fii roybin mimmaa nazzalnaa 'alaa 'abdinaa FII 'ALIYYIN fa`tuu bisuurotin min mits lih" (Al-Kafie, Kitabul Hujjah: I/417)

Ada tambahan "fii 'Aliyyin" dari teks asli al-Qur-an yang berbunyi:
"wa-in kuntum fii roybin mimmaa nazzalnaa 'alaa 'abdinaa fa`tuu bisuurotin min mits lih" (Qur-an Suroh al-Baqoroh: Ayat 23)

Karena itu mereka meyakini bahwa: Abu 'Abdillah (imam Syi'ah) berkata: "Al-Qur-an yang dibawa oleh Jibril 'alayhis sallam kepada Nabi Muhammad shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam adalah 17.000 ayat (Al-Kafi fil Ushul Juz II hal. 634). Al-Qur'an mereka yang berjumlah 17.000 ayat itu disebut Mushof Fathimah (lihat kitab Syi'ah Al-Kafi fil Ushul juz I hal 240-241 dan Fashlul Khithob karangan an-Nuri ath-Thibrisy)

4. Syi'ah meyakini bahwa para Shohabat sepeninggal Nabi shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam, mereka murtad, kecuali beberapa orang saja, seperti: al-Miqdad bin al-Aswad, Abu Dzarr al-Ghifary dan Salman al-Farisy (ar-Roudhoh minal Kafi juz VIII hal. 245, al-Ushul minal Kafi juz II hal 244)

5. Syi'ah menggunakan senjata "taqiyyah" yaitu berbohong, dengan cara menampakkan sesuatu yang berbeda dengan yang sebenarnya, untuk mengelabui. (al-Kafi fil Ushul Juz II hal. 217)

6. Syi'ah percaya kepada ar-Roj'ah yaitu kembalinya roh-roh ke jasadnya masing-masing di dunia ini sebelum Kiamat dikala imam ghoib mereka keluar dari persembunyiannya dan menghidupkan 'Ali rodhiyaLLOOHU 'anhu dan anak-anaknya untuk balas dendam kepada lawan-lawannya.

7. Syi'ah percaya kepada al-Bada', yakni tampak bagi ALLOH dalam hal keimaman Isma'il (yang telah dinobatkan keimamannya oleh ayahnya, Ja'far as-Shodiq, tetapi kemudian meninggal disaat ayahnya masih hidup) yang tadinya tidak tampak. Jadi bagi mereka, ALLOH boleh khilaf, tetapi Imam mereka tetap maksum (terjaga).

8. Syi'ah membolehkan "nikah mut'ah", yaitu nikah kontrak dengan jangka waktu tertentu (lihat Tafsir Minhajus Shodiqin Juz II hal. 493). Padahal hal itu telah diharomkan oleh Rosululloh shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam yang diriwayatkan oleh 'Ali bin Abi Tholib rodhiyaLLOOHU 'anhu sendiri.