Skip to main content

Masalah Pengobatan

Sebuah pengantar tentang masalah pengobatan

Segala puji bagi ALLOH ROBBUL 'alamin. Sholawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Rosul yang paling mulia, pemimpin kita Muhammad shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam, juga kepada para kerabat dan shohabatnya.

Dalam menyajikan buku tentang pengobatan ala Nabi, tidak ada yang dapat kami katakan selain perkataan yang sangat mantap, bahwa Islam adalah agama yang relevan untuk segala zaman dan tempat. Ini bukan sekedar semboyan atau bualan omong kosong, tapi ini merupakan hakikat yang berlaku untuk suatu zaman yang banyak ditebari berbagai macam penyakit, ketika di sana diwarnai berbagai macam virus, meskipun ilmu medis mengalami kemajuan sangat pesat. Memang benar, pada zaman sekarang banyak terdapat berbagai cara dan metode, berbagai inovasi bermunculan, berupa analisa, diagnosa, hingga penggunaan sinar laser dan operasi. Bahkan kemajuan yang pesat ini sampai pada penggunaan organ-organ tubuh orang lain lalu dicangkokkan kepada orang lain yang membutuhkannya.

Meskipun sudah ada kemajuan yang mencengangkan semacam itu, toh masih ada saja keluhan yang disampaikan pasien, yang meleset dari apa yang diharapkannya. Di samping itu, berbagai macam penyakit dan infeksi datang silih berganti, yang terkadang melemahkan harapan untuk penyembuhannya, bagaimana cara menghadapinya atau membatasinya. Mahasuci ALLOH Yang Mahakuasa, ini semua merupakan ketetapan ALLOH, yang ketetapan-NYA pasti berlaku dan tiada yang dapat menolaknya dan tak seorangpun dapat mengubah keputusan-NYA. Sesungguhnya DIA Mahalembut lagi Maha Mengetahui.

Para pembaca yang dicintai ALLOH!

Ketika kami menyajikan buku tentang pengobatan ini, alangkah baiknya jika kami juga mengisyaratkan satu masalah yang amat penting sehubungan dengan topik ini, yaitu dimana kesungguhan kembali kepada ALLOH Yang Maha Menyembuhkan, ketika dilakukan penyembuhan terhadap pasien orang Muslim pada zaman sekarang?

Hampir semua masalah pengobatan kembali kepada Islam yang diacukan kepada realitas. Penyebaran hijamah (bekam), habbatus sauda' (jintan hitam), madu, dan lain-lainnya dari berbagai sumber pengobatan dalam Islam, sudah terkenal di seantero dunia. Tapi siapakah yang akan mengatakan kepada orang-orang Muslim pada zaman sekarang, agar sejak awal mereka kembali kepada ALLOH dan sebelum digunakannya cara penyembuhan secara materiel, dengan cara berdo'a, pasrah dan kembali kepada ALLOH dengan sebenar-benarnya?

Seolah-olah yang dihafalkan orang-orang Muslim pada zaman sekarang hanya sepenggal hadits, "Berobatlah kalian wahai hamba-hamba ALLOH." Itupun masih dipadatkan lagi hanya pada penggalan, "Berobatlah kalian." Bahkan di kalangan orang-orang Muslim yang konsisten pada agamanya dan para da'i, hanya berpegang kepada hadits-hadits ruqyah dan do'a. Sementara masalah pengobatan mereka tinggalkan, dengan anggapan bahwa ruqyah dan do'a itu lebih utama.

Maka sejak awal kami ingin mengisyaratkan secara singkat dan padat tentang masalah pengobatan dan bagaimana hukum pengobatan dalam Islam?

Hukum pengobatan bermacam-macam dan diperselisihkan, yang intinya ada lima macam, yaitu: wajib, sunnat, boleh, makruh, dan harom.

Maroji:
Kitab: asy-Syifa' min Wahyi Khotamil Anbiya', Penulis: Aiman bin 'Abdul Fattah, Penerbit: Darush Shohifah, Cetakan I, 1425 H/ 2004 M, Judul terjemahan: Pengobatan dan penyembuhan menurut wahyu Nabi, Penerjemah: Kathur Suhardi, Penerbit: Pustaka as-Sabil - Jakarta, Cetakan IV, 1426 H/ 2005 M.
Judul terjemahan: Keajaiban Thibbun Nabawi, bukti ilmiah dan rahasia kesembuhan dalam pengobatan Nabawi, Penerjemah: Hawin Murtadlo, Penerbit: al-Qowam - Surakarta, Cetakan VIII, 2012 M.

===
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT