Skip to main content

Penyakit-penyakit Imtila'i | Keajaiban Thibbun Nabawi

Bagian 3

Beberapa Pedoman Teori Pengobatan Nabawi



Ibnul Qoyyim berkata, "Ada penyakit-penyakit imtila'i (77) dan ada penyakit-penyakit mizaji (78)."

1. 

Penyakit-penyakit imtila'i diklasifikasi menjadi damawi (79), shofrowi (80), balghomi (81), dan saudawi (82). Penyakit-penyakit imtila'i yang terkait dengan darah, bisa disembuhkan dengan pengeluaran darah, sedangkan penyakit-penyakit yang termasuk dalam tiga klasifikasi lainnya bisa disembuhkan dengan pembersihan yang sesuai dengan masing-masing dari ketiga unsur tersebut. Seakan-akan, Nabi shollallohu 'alaihi wa sallam menyebutkan madu sebagai pengingat tentang metode-metode pembersih lainnya dan menyebutkan bekam sebagai pengingat tentang adanya metode-metode fashd (83) lainnya. Apabila pengobatan gagal dilakukan, maka pengobatan terakhir adalah dengan kay (sundutan api), dan metode ini termasuk metode pengobatan yang makruh.

=====

Catatan Kaki:

77) Imtila'i = imtila', 'penuh', y sebagai penisbatan. Pada umumnya, penisbatan mengandung makna penyifatan sesuatu yang dinisbatkan dengan yang dinisbati. Kurang lebih, arti imtila'i adalah bersifat penuh atau terkait dengan sifat penuh. Sejauh ini, penerjemah belum menemukan rujukan yang menjelaskan makna kata ini, -penerj.

78) Mizaji = mizaj, 'karakter' atau 'unsur campuran'. Adapun makna penisbatan, lihat penjelasan tentang imtila'i, -penerj.

79) Damawi = dam, 'darah', ditambah dengan (y) sebagai penisbatan, -penerj.

80) Shofrowi = shofro', 'empedu', ditambah dengan (y) sebagai penisbatan, -penerj.

81) Balghomi = balghom, 'dahak', ditambah dengan (y) sebagai penisbatan, -penerj.

82) Saudawi = sauda', 'hitam' atau 'empedu hitam', ditambah dengan (y) sebagai penisbatan, -penerj.

83) Fashd yaitu pengobatan dengan cara melukai pembuluh darah untuk mengeluarkan darahnya. Fashd dikenal sebagai salah satu metode pengobatan, -penerj.

=====

Maraji'/ Sumber:
Kitab: Asy-Syifaa' min Wahyi Khaatamil Anbiyaa', Penulis: Aiman bin 'Abdul Fattah, Penerbit: Darush Shohifah, Cetakan I, 1425 H/ 2004 M, Judul Terjemahan: Keajaiban Thibbun Nabawi Bukti Ilmiah dan Rahasia Kesembuhan dalam Pengobatan Nabawi, Penerjemah: Hawin Murtadlo, Editor: Muhammad Albani, Editor Medis: dr. Wadda' A. Umar, Penerbit: al-Qowam, Solo - Indonesia, Cetakan VIII, Nopember 2012 M.

Popular posts from this blog