Skip to main content

Menghindari Pelaku Pengobatan yang Tidak Ahli dalam Pengobatan | Keajaiban Thibbun Nabawi

Bagian 3

Beberapa Pedoman Teori Pengobatan Nabawi

Rofiq Thibb (Ahli Pengobatan)

Menghindari Pelaku Pengobatan (Rofiq) yang Tidak Ahli dalam Pengobatan

Diriwayatkan dari 'Amru bin Syu'aib dari ayahnya dari kakeknya, ia berkata: Rosululloh shollallohu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa yang mengobati, sedangkan ia tidak dikenal sebagai ahli pengobatan, maka ia bertanggung jawab." (54)

Khoththobi berkata, "Saya tidak melihat adanya perselisihan bahwa seorang pelaku pengobatan apabila melakukan kesalahan, sehingga menimbulkan kebinasaan pada pasien, maka ia harus menanggung ganti rugi. Orang yang melakukan suatu bidang ilmu pengetahuan yang tidak dikuasainya berarti telah melakukan kesalahan. Menurut kebanyakan ulama, kejahatan orang yang sok ahli dalam pengobatan, menjadi tanggungan keluarganya." (55)

Jalinus berkata, "Dokter-dokter yang bodoh kadang mengobati orang yang menderita satu jenis demam, lantas si penderita pulang darinya justru mengidap dua macam demam. Hal itu disebabkan metode pengobatannya keliru, kurangnya pengetahuan, atau kebodohannya."

=====

Catatan Kaki:

54) HR. Abu Dawud, Nasai, dan Ibnu Majah, lihat Shohihul Jami', (6153).

55) Ath-Thibbun Nabawi, Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah, hal. 139.

=====

Maraji'/ Sumber:
Kitab: Asy-Syifaa' min Wahyi Khaatamil Anbiyaa', Penulis: Aiman bin 'Abdul Fattah, Penerbit: Darush Shohifah, Cetakan I, 1425 H/ 2004 M, Judul Terjemahan: Keajaiban Thibbun Nabawi Bukti Ilmiah dan Rahasia Kesembuhan dalam Pengobatan Nabawi, Penerjemah: Hawin Murtadlo, Editor: Muhammad Albani, Editor Medis: dr. Wadda' A. Umar, Penerbit: al-Qowam, Solo - Indonesia, Cetakan VIII, Nopember 2012 M.