Bagian 3
Beberapa Pedoman Teori Pengobatan Nabawi
Antara Pengobatan Nabawi dan Pengobatan Konvensional
Istilah thibb, dalam bahasa Arab, digunakan untuk menyebut beberapa makna, di antaranya:
1. Perbaikan. Anda mengatakan, "Thobabtuhu", maka itu artinya, "Saya memperbaikinya."
2. Kelembutan dan pengaturan. Kadang, seseorang dinyatakan, "Thobba bil umur." (46)
3. Kecerdasan. Jauhari berkata, "Orang-orang Arab biasa menyebut siapa pun yang cerdas dengan sebutan thobib." Abu 'Ubaid berkata, "Asal istilah thibb adalah kecerdasan dan keterampilan tentang sesuatu. Bila seseorang disebut sebagai thobib adalah jika ia seorang yang cerdas dan ahli, meskipun bukan dalam urusan pengobatan orang sakit." Yang lain mengatakan, "Seseorang disebut thobib, artinya ia cerdas. Ia disebut thobib karena kecerdasannya."
4. Kebiasaan. Dikatakan "Laisa bi thibbi", artinya, "bukan kebiasaanku."
5. Sihir. Dikatakan, "Rojulun mathbub", artinya, "seseorang yang tersihir." Abu 'Ubaid berkata, "Mereka menyebut orang yang terkena sihir dengan sebutan mathbub, karena mereka menyebut sihir dengan thibb." Ibnu Sayyid berkata, "Thobb, dengan fathah pada tho', artinya orang yang mengerti berbagai persoalan. Begitu juga seorang thobib. Adapun thibb, dengan kasroh, artinya perbuatan mengobati. Adapun thubb, dengan dhommah, adalah nama tempat."
Adapun thibb secara istilah adalah ilmu untuk mengetahui kondisi-kondisi badan manusia dari aspek kesehatannya maupun apa yang hilang darinya, untuk memelihara kesehatan yang ada dan mengembalikan yang hilang. (Kutipan dari perkataan Ibnul Qoyyim) (47)
=====
46) Maksudnya, ia bisa mengatur berbagai persoalan, -penerj.
47) Ath-Thibbun Nabawi, Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah, hal. 135-137.
=====
Maraji'/ Sumber:
Kitab: Asy-Syifaa' min Wahyi Khaatamil Anbiyaa', Penulis: Aiman bin 'Abdul Fattah, Penerbit: Darush Shohifah, Cetakan I, 1425 H/ 2004 M, Judul Terjemahan: Keajaiban Thibbun Nabawi Bukti Ilmiah dan Rahasia Kesembuhan dalam Pengobatan Nabawi, Penerjemah: Hawin Murtadlo, Editor: Muhammad Albani, Editor Medis: dr. Wadda' A. Umar, Penerbit: al-Qowam, Solo - Indonesia, Cetakan VIII, Nopember 2012 M.