Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 Al-Faatihah - Al-Baqarah.
Al-Imam Abul Fida Isma'il Ibnu Katsir Ad-Dimasyqi rahimahullah.
Bahrun Abu Bakar Lc.
H. Anwar Abu Bakar Lc.
Pendahuluan (10).
Allah Subhanahu wa Ta'ala menamakan orang-orang yang menuduh orang lain berbuat zina sebagai orang-orang pendusta, seperti yang disebutkan di dalam firman-Nya:
Mengingat mereka tidak mendatangkan saksi-saksi, maka mereka itulah pada sisi Allah orang-orang yang berdusta. (An-Nuur: 13)
Orang yang menuduh berzina adalah pendusta, sekalipun dia menuduh orang yang benar-benar berbuat zina, karena dia telah menceritakan hal yang tidak dihalalkan baginya mengemukakannya, sekalpun dia memang menceritakan apa yang dia ketahui dengan mata kepala sendiri, mengingat dia memaksakan diri melakukan hal yang tiada pengetahuan baginya tentang hal itu.
Segolongan ulama Salaf merasa keberatan menafsirkan sesuatu yang tiada pengetahuan bagi mereka tentang hal itu. Sehubungan dengan hal ini Syu'bah telah meriwayatkan dari Sulaiman, dari Abdullah ibnu Murrah, dari Abu Ma-mar, bahwa Abu Bakar radhiyallahu 'anhu pernah mengatakan, "Bumi siapakah tempat aku berpijak, langit siapakah yang menaungiku jika aku mengatakan dalam Kitabullah hal-hal yang tidak aku ketahui?"
Abu Ubaid Al-Qasim ibnu Salam mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yazid, dari Al-Awwam ibnu Hausyah, dari Ibrahim At-Taimi, bahwa Abu Bakar radhiyallahu 'anhu pernah ditanya mengenai makna firman-Nya:
Dan buah-buahan serta rumput-rumputan. (Abasa: 31)
Abu Bakar menjawab, "Bumi siapakah tempat aku berpijak, langit siapakah yang menaungiku jika aku mengatakan dalam Kitabullah hal-hal yang tidak kuketahui?" Atsar ini berpredikat munqati'.
Abu Ubaid mengatakan pula bahwa telah menceritakan kepada kami Yazid, dari Humaid, dari Anas, bahwa Khalifah Umar radhiyallahu 'anhu pernah membacakan ayat berikut di atas mimbar:
Dan buah-buahan serta rumput-rumputan. (Abasa: 31)
Lalu ia mengatakan, "Kalau buah-buahan ini kami telah mengetahuinya, tetapi apakah yang dimaksud dengan al-ab?" Kemudian Umar berkata kepada dirinya sendiri, "Hai Umar, sesungguhnya apa yang kamu lakukan itu benar-benar suatu perbuatan memaksakan diri."
Muhammad ibnu Sa'd mengatakan, telah menceritakan kepada kami Sulaiman ibnu Harb, Hammad ibnu Zaid, dari Tsabit, dari Anas yang mengatakan, "Suatu ketika kami berada di dekat Khalifah Umar radhiyallahu 'anhu, dia memakai baju yang ada empat buah tambalan, lalu dia membacakan firman-Nya, 'Dan buah-buahan serta rumput-rumputan.' (Abasa: 31) Lalu dia berkata, 'Apakah al-ab itu?' Dia menjawab sendiri pertanyaannya, 'Ini hal yang dipaksakan, tiada dosa bagimu bila tidak mengetahuinya.'"
Semua riwayat di atas diinterprestasikan bahwa sesungguhnya kedua sahabat tersebut (Abu Bakar dan Umar radhiyallahu 'anhuma) hanya ingin mengetahui rahasia yang terkandung di dalam al-ab ini, mengingat pengertian lahiriahnya yang menunjukkan bahwa al-ab adalah suatu jenis tumbuh-tumbuhan bumi sudah jelas dan tidak samar lagi, seperti dalam firman lainnya, yaitu:
Lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu dan anggur. (Abasa: 27-28)
Ibnu Jarir mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Ya'qub ibnu Ibrahim dan Ibnu Ulayyah, dari Ayyub, dari Ibnu Abu Mulaikah, bahwa Ibnu Abbas (radhiyallahu 'anhu) pernah ditanya mengenai makna suatu ayat 'seandainya seseorang di antara kalian ditanya mengenainya, niscaya dia akan menjawabnya.' Akan tetapi, Ibnu Abbas menolak dan tidak mau menjawabnya. Atsar ini berpredikat sahih.
Baca selanjutnya:
Kembali ke Daftar Isi Buku ini.
Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini.
===
Maraji'/ Sumber:
Kitab: Tafsiirul Qur-aanil 'Azhiim, Penulis: Al-Imam Abul Fida Isma'il Ibnu Katsir Ad-Dimasyqi, Tanpa Keterangan Penerbit, Tanpa Keterangan Cetakan dan Tahun, Judul Terjemahan: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 Al-Faatihah - Al-Baqarah, Penerjemah: Bahrun Abu Bakar Lc, H. Anwar Abu Bakar Lc, Penyunting: Drs. Ii Sufyana M. Bakri, Penerbit: Sinar Baru Algensindo, Bandung - Indonesia, Cetakan Ketiga, 2003 M.
===
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!