Skip to main content

Iman Kepada Qadha' dan Qadar (4) | Qadha' dan Qadar

Kemudian ketahuilah bahwa adanya kesulitan dalam mengimani Qadar (padahal sebenarnya tidak sulit), yaitu pertanyaan seseorang: "Apabila perbuatanku dari Qadar Allah, maka bagaimana saya harus menanggung akibatnya sementara semua itu dari Qadar Allah?"

Jawabnya: Hendaknya dikatakan kepadanya: Kamu tidak bisa beralasan melakukan ma'siyat dengan Qadar Allah. Karena Allah tidak memaksamu untuk melakukannya dan ketika kamu dihadapkan kepadanya (ma'siyah) kamu tidak tahu bahwa hal itu ditakdirkan untukmu. Karena manusia tidak mengetahui apa yang ditakdirkan kepadanya kecuali setelah terjadi. Karena itu, kenapa kamu tidak memperkirakan sebelum berbuat bahwa Allah telah mentakdirkan ketaatan kepadamu, sehingga kamu melaksanakannya? Begitu juga dalam hal duniawi, kamu melakukan sesuatu yang kamu anggap ada kebaikannya dan menghindari yang kamu anggap berbahaya. Maka mengapa kamu tidak bersikap demikian dalam urusan akhirat? Saya tidak yakin jika ada seseorang yang sengaja menempuh jalan yang sulit lalu dia berkata: "Ini telah ditakdirkan untukku, bahkan tentunya dia akan menempuh jalan yang paling aman dan mudah. Tidak ada perbedaan antara hal ini dengan perkataan yang diarahkan kepadamu bahwa jannah mempunyai jalan dan neraka juga mempunyai jalan. Maka apabila kamu menempuh jalan menuju neraka, maka kamu bagaikan orang yang menempuh jalan yang menghawatirkan dan mengerikan. Maka mengapa kamu merelakan dirimu menempuh jalan menuju neraka Jahim dan meninggalkan jalan menuju Jannah Na'im? Kalau saja manusia boleh beralasan dengan Qadar tatkala melakukan ma'siyat, maka tentunya tidak ada gunanya diutusnya para Rasul. Allah telah berfirman: "Aku telah mengutus para Rasul yang memberi berita gembira dan memberikan peringatan agar manusia tidak mempunyai alasan kepada Allah setelah para Rasul." (17)

Ketahuilah bahwa iman kepada Qadar memiliki buah yang agung bagi perjalanan manusia dan hatinya, karena apabila kamu beriman bahwa segala sesuatu terjadi karena Qadha' dan Qadar Allah, maka ketika dalam kelapangan kamu akan bersyukur kepada Allah dan tidak membanggakan diri dan tidak melihat bahwa semua itu hasil kemampuan dan kekuatanmu, akan tetapi sebaliknya kamu meyakini bahwa ini hanya sebab dan bila kamu telah berhasil melaksanakan sebab yang menjadikan kamu mendapatkan kelapangan dan meyakini bahwa karunia tetap di tangan Allah, maka kamu akan bertambah syukur dan hal ini akan mendorong kamu untuk melaksanakan ketaatan kepada Allah sesuai dengan perintah-Nya, dan kamu tidak akan melihat kelebihan pada dirimu di atas Rabb-mu bahkan sebaliknya kamu akan melihat anugerah Allah kepadamu. Allah telah berfirman: "Mereka memberi anugerah kepadamu dengan masuk Islam mereka, katakanlah: 'Kamu tidak memberi anugerah kepadaku dengan masuk Islammu, akan tetapi Allah-lah yang telah memberi anugerah kepadamu untuk menunjukkan kepadamu pada iman bila kamu benar." (18) Begitu pula manakala kamu tertimpa kesusahan (musibah), maka kamu tetap percaya kepada Allah, menerima dan tidak terlalu menyesal karenanya bahkan tidak diliputi kegundahan (yang berat). Bukankah anda tahu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Seorang mu'min yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada seorang mu'min yang lemah dalam segala kebaikan bersemangatlah (untuk mencari) apa yang bermanfaat bagimu, mintalah pertolongan kepada Allah, jangan merasa lemah, apabila kamu tertimpa suatu (musibah) maka janganlah berkata; Kalau saja aku melakukan begini maka hasilnya pasti begini, karena kata "kalau" akan membuka perbuatan syetan."

Maka dengan beriman kepada Qadar mengandung kedamaian jiwa dan hati dan hilangnya kegundahan karena kegagalan, serta hilangnya kekhawatiran untuk menghadapi masa depan. Allah berfirman: "Tidak ada musibah yang menimpa di bumi dan di dalam dirimu sendiri kecuali telah ada dalam Kitab sebelum Aku membebaskannya, sesungguhnya semua itu sangat mudah bagi Allah, agar supaya kamu tidak bersedih atas kegagalanmu dan tidak terlalu bergembira atas apa (nikmat) yang diberikan kepadamu." (19) Orang yang tidak percaya kepada Qadar sudah pasti mengalami kegoncangan ketika tertimpa musibah dan akan bersedih dan syetanpun akan membuka pintu untuknya dan dia akan merasa terlalu bersuka ria dan terlena ketika mendapat kegembiraan. Akan tetapi iman kepada Qadar akan mampu mencegah itu semua.

=====

Catatan Kaki:

17. Surat An-Nisa', ayat 165.

18. Surat Al-Hujurat, ayat 17.

19. Surat Al-Hadid, ayat 22-23.

=====

Maraji'/ Sumber:
Kitab: Al-Qadha' wal Qadar, Penulis: Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah, Penerbit: Maktabah Daruth Thabariyah, Riyadh - Saudi Arabia, Tanpa Keterangan Cetakan, Tanpa Keterangan Tahun, Judul Terjemahan: Tanya Jawab Tentang Qadha' dan Qadar, Penerjemah: Abu Idris, Editor: Abu Umar Abdillah asy-Syarief, Penerbit: At-Tibyan, Solo - Indonesia, Cetakan Pertama, Maret 2002 M.