Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2017

Ringkasan Shahih Bukhari (270)

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari. Ringkasan Shahih Bukhari. Imam al-Bukhari rahimahullah. Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah. Kitaabush Shalaah. 8. Kitab Shalat. Bab Pembatas Tempat Shalat. 96. Bab. 270. Dari Nafi', bahwa apabila Abdullah masuk ke dalam Ka'bah, ia berjalan dari depan ketika masuk sehingga pintunya berada di belakangnya, ia terus berjalan hingga jarak antara dirinya dan dinding di depannya sekitar tiga hasta, lalu ia shalat. Ia memposisikan pada tempat yang diberitahukan Bilal kepadanya, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah shalat di situ. Abdullah mengatakan, "Tidak ada dosa bagi seseorang untuk shalat dengan menghadap ke arah mana saja di dalam Ka'bah." Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Maraji'/ Sumber: Kitab: Mukhtashar Shahih Al Imam Al Bukhari, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullaah, tanpa

Bab Shalat di Depan Pagar dengan tidak Berjama'ah | Bab Pembatas Tempat Shalat | Kitab Shalat | Ringkasan Shahih Bukhari

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari. Ringkasan Shahih Bukhari. Imam al-Bukhari rahimahullah. Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah. Kitaabush Shalaah. 8. Kitab Shalat. Bab Pembatas Tempat Shalat. 96. Bab: Shalat di Depan Pagar dengan tidak Berjama'ah. (Haditsnya adalah hadits Ibnu Umar yang akan disebutkan pada kitab ke 56 bab 127). Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Maraji'/ Sumber: Kitab: Mukhtashar Shahih Al Imam Al Bukhari, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Judul Terjemahan: Ringkasan Shahih Bukhari Jilid 1, Penerjemah: Asep Saefullah FM, M.A., Drs. Kamaluddin Sa'adiyatulharamain, Editor: Abu Rania, Abu Fahmi Huaidi, Fajar Inayati, Penerbit: Pustaka Azzam, Jakarta - Indonesia, Cetakan keenam, Nopember 2013 M. === Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Mu

Ringkasan Shahih Bukhari (269)

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari. Ringkasan Shahih Bukhari. Imam al-Bukhari rahimahullah. Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah. Kitaabush Shalaah. 8. Kitab Shalat. Bab Pembatas Tempat Shalat. 95. Bab: Shalat di Depan Tiang. 126. (295) Umar berkata, "Orang-orang yang shalat lebih berhak untuk berada di balik tiang-tiang masjid daripada yang berbicara." 127. (296) Umar pernah melihat seorang laki-laki mengerjakan shalat di antara dua tiang, lalu ia mendekatkannya ke salah satu pagar, seraya berkata, "Shalatlah dengan menghadap ke situ." 269. Yazid bin Abi Ubaid berkata, "Aku pernah datang bersama Salamah bin Al Akwa', lalu dia shalat di depan tiang yang ada mushafnya, maka aku katakan, "Wahai Abu Muslim, aku melihatmu selalu shalat di depan tiang ini?" Ia menjawab, "Karena aku pernah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sering shalat di depan itu." Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar

Bab Pembatas Shalat di Makkah dan Tempat Lain | Bab Shalat di Depan Tongkat Sebagai Pembatasnya | Bab Pembatas Tempat Shalat | Kitab Shalat | Ringkasan Shahih Bukhari

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari. Ringkasan Shahih Bukhari. Imam al-Bukhari rahimahullah. Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah. Kitaabush Shalaah. 8. Kitab Shalat. Bab Pembatas Tempat Shalat. 93. Bab: Shalat di Depan Tongkat {Sebagai Pembatasnya}. 94. Bab: Pembatas Shalat di Makkah dan Tempat Lain. (Haditsnya adalah ringkasan hadits Abu Juhaifah yang telah disebutkan, yaitu hadits nomor 211). Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Maraji'/ Sumber: Kitab: Mukhtashar Shahih Al Imam Al Bukhari, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Judul Terjemahan: Ringkasan Shahih Bukhari Jilid 1, Penerjemah: Asep Saefullah FM, M.A., Drs. Kamaluddin Sa'adiyatulharamain, Editor: Abu Rania, Abu Fahmi Huaidi, Fajar Inayati, Penerbit: Pustaka Azzam, Jakarta - Indonesia, Cetakan keenam, Nopemb

Bab Shalat di Depan Tombak Sebagai Pembatasnya | Bab Pembatas Tempat Shalat | Kitab Shalat | Ringkasan Shahih Bukhari

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari. Ringkasan Shahih Bukhari. Imam al-Bukhari rahimahullah. Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah. Kitaabush Shalaah. 8. Kitab Shalat. Bab Pembatas Tempat Shalat. 92. Bab: Shalat di Depan Tombak {Sebagai Pembatasnya}. (Haditsnya adalah ringkasan hadits Ibnu Umar yang telah disebutkan, yaitu hadits nomor 279). Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Maraji'/ Sumber: Kitab: Mukhtashar Shahih Al Imam Al Bukhari, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Judul Terjemahan: Ringkasan Shahih Bukhari Jilid 1, Penerjemah: Asep Saefullah FM, M.A., Drs. Kamaluddin Sa'adiyatulharamain, Editor: Abu Rania, Abu Fahmi Huaidi, Fajar Inayati, Penerbit: Pustaka Azzam, Jakarta - Indonesia, Cetakan keenam, Nopember 2013 M. === Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy b

Ringkasan Shahih Bukhari (268)

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari. Ringkasan Shahih Bukhari. Imam al-Bukhari rahimahullah. Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah. Kitaabush Shalaah. 8. Kitab Shalat. Bab Pembatas Tempat Shalat. 91. Bab: Berapa Jarak Antara Tempat Shalat dan Pembatasnya. 268. Dari Salamah, dia berkata, "Dulu, dinding masjid yang berada dekat mimbar hampir tidak dilewati oleh domba." Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Maraji'/ Sumber: Kitab: Mukhtashar Shahih Al Imam Al Bukhari, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Judul Terjemahan: Ringkasan Shahih Bukhari Jilid 1, Penerjemah: Asep Saefullah FM, M.A., Drs. Kamaluddin Sa'adiyatulharamain, Editor: Abu Rania, Abu Fahmi Huaidi, Fajar Inayati, Penerbit: Pustaka Azzam, Jakarta - Indonesia, Cetakan keenam, Nopember 2013 M. === Ab

Ringkasan Shahih Bukhari (267)

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari. Ringkasan Shahih Bukhari. Imam al-Bukhari rahimahullah. Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah. Kitaabush Shalaah. 8. Kitab Shalat. Bab Pembatas Tempat Shalat. 91. Bab: Berapa Jarak Antara Tempat Shalat dan Pembatasnya. 267. Dari Sahal, dia berkata, "Jarak antara tempat shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (292) dan dinding (dalam riwayat lain: Jarak antara dinding masjid yang sehadap dengan kiblat dengan mimbar 8/ 154) (293) adalah sekitar sebesar jalan yang bisa dilewati domba." (294) Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Catatan Kaki: 292. Yakni tempat sujud beliau. Ungkapan Al Asqalani "tempat berdirinya beliau ketika shalat", karena terkadang tidak memungkinkan sujud dalam kondisi seperti itu, kecuali jika dikatakan "beliau mundur ketika sujud". Sebagian ulama Maliki berpendapat demikian, sementara Abu Al Hasan As-Sanadi tidak berpen

Ringkasan Shahih Bukhari (266)

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari. Ringkasan Shahih Bukhari. Imam al-Bukhari rahimahullah. Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah. Kitaabush Shalaah. 8. Kitab Shalat. Bab Pembatas Tempat Shalat. 90. Bab Pembatas Bagi Imam juga Sebagai Pembatas Bagi Orang yang Shalat di Belakangnya. 266. Dari Ibnu Umar, apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar pada hari raya (dalam riwayat lain: pada Idul Fithri dan Idul Adha 2/ 7) [ke tempat shalat, 2/ 8] beliau memerintahkan untuk meletakkan tombak (dalam riwayat lain: Apabila beliau menuju tempat shalat, beliau membawa tongkat lalu dipancangkan) (dalam riwayat lainnya: ditancapkan 1/ 127) di hadapannya, kemudian beliau shalat di depannya sementara orang-orang di belakang beliau. Beliau melakukan itu dalam perjalanannya. Karena itulah para pemimpin melakukannya. Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Maraji'/ Sumber: Kitab:

Ringkasan Shahih Bukhari (265)

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari. Ringkasan Shahih Bukhari. Imam al-Bukhari rahimahullah. Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah. Kitaabush Shalaah. 8. Kitab Shalat. 89. Bab: Masjid yang Terdapat di Jalanan Madinah dan Tempat-tempat di mana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam Pernah Shalat di Dalamnya. 265. Darinya juga, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menghadapi dua tempat masuk ke gunung yang jaraknya sekitar satu rumah, lalu beliau menjadikan yang dibangun di situ letaknya di sebelah kiri ujung tebing. Tempat shalat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam terletak di sebelah bawahnya, yaitu pada tebing yang hitam. Jarak ke tebing itu sekitar sepuluh hasta atau sekitar itu, kemudian beliau shalat di situ dengan menghadap ke dua jalan masuk, yaitu tempatnya di antara kamu dan Ka'bah. (291) Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Catatan Kaki: 291. Al Hafizh berkata, "Masjid-masjid

Ringkasan Shahih Bukhari (264)

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari. Ringkasan Shahih Bukhari. Imam al-Bukhari rahimahullah. Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah. Kitaabush Shalaah. 8. Kitab Shalat. 89. Bab: Masjid yang Terdapat di Jalanan Madinah dan Tempat-tempat di mana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam Pernah Shalat di Dalamnya. 264. Darinya juga, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah singgah di Dzu Thuwan (290), beliau bermalam di situ dan shalat Shubuh di situ pula. Itu terjadi ketika beliau sedang menuju ke Makkah. Tempat shalat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam itu terletak di sebuah bukit besar, tidak ada masjid yang pernah dibangun di situ, hanya (ada masjid) di sebelah bawah bukit besar itu. Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Catatan Kaki: 290. Suatu tempat di pintu Makkah. Disukai bagi orang yang masuk Makkah untuk mandi di situ. Akan disebutkan hadits Ibnu Umar te

Ringkasan Shahih Bukhari (263)

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari. Ringkasan Shahih Bukhari. Imam al-Bukhari rahimahullah. Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah. Kitaabush Shalaah. 8. Kitab Shalat. 89. Bab: Masjid yang Terdapat di Jalanan Madinah dan Tempat-tempat di mana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam Pernah Shalat di Dalamnya. 263. Darinya juga, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah singgah di suatu saluran air dekat Mar Zhahran (288) sebelum Madinah saat menuruni lembah Shafrawat (289), beliau singgah di dasar saluran tersebut di sebelah kiri jalan. Demikian posisinya jika engkau sedang menuju Makkah. Antara tempat singgahnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan jalanan itu hanya berjarak sekitar satu lemparan batu. Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Catatan Kaki: 288. Suatu lembah yang kadang disebut Bathn Marw. Jaraknya dari Makkah sekitar enam belas mil. 289. Yait

Ringkasan Shahih Bukhari (262)

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari. Ringkasan Shahih Bukhari. Imam al-Bukhari rahimahullah. Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah. Kitaabush Shalaah. 8. Kitab Shalat. 89. Bab: Masjid yang Terdapat di Jalanan Madinah dan Tempat-tempat di mana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam Pernah Shalat di Dalamnya. 262. Abdullah bin Umar menceritakan, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah singgah di antara dataran-dataran di sebelah kiri jalan di tempat saluran air dekat Harsya (287). Saluran tersebut terletak di ujung Harsya. Jarak antara saluran itu dan jalanannya sekitar dua pertiga mil. Abdullah pernah shalat di suatu dataran yang paling dekat dengan jalan, yaitu dataran yang paling panjang. Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Catatan Kaki: 287. Yaitu suatu bukit yang mempertemukan jalan Madinah dan Syam dekat Juhfah. === Maraji'/ Sumber: Kitab: Muk

Ringkasan Shahih Bukhari (261)

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari. Ringkasan Shahih Bukhari. Imam al-Bukhari rahimahullah. Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah. Kitaabush Shalaah. 8. Kitab Shalat. 89. Bab: Masjid yang Terdapat di Jalanan Madinah dan Tempat-tempat di mana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam Pernah Shalat di Dalamnya. 261. Darinya juga, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mengerjakan shalat di pangkal sebuah bukit di balik desa Araj (286), demikian posisinya jika engkau sedang menuju Hadhbah. Di masjid itu ada dua atau tiga kuburan. Di atas kuburan itu ada batu nisan yang terbuat dari batu dan di sebelah kanan jalannya, tepatnya pada jalanan yang datar, di jalanan itulah Abdullah melintas ketika kembali dari Araj lewat tengah hari, lalu ia shalat dzuhur di tempat tersebut. Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Catatan Kaki: 286. Sebuah desa yang jaraknya sekitar sepuluh sam

Ringkasan Shahih Bukhari (260)

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari. Ringkasan Shahih Bukhari. Imam al-Bukhari rahimahullah. Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah. Kitaabush Shalaah. 8. Kitab Shalat. 89. Bab: Masjid yang Terdapat di Jalanan Madinah dan Tempat-tempat di mana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam Pernah Shalat di Dalamnya. 260. Darinya juga, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah singgah di bawah sebuah pohon besar dekat desa Ruwaitsah (285), di sebelah kanan dan di depan jalan, yakni di tempat yang rendah dan datar, sehingga beliau bisa melalui sebuah tebing sekitar dua mil dari posko Rauwaitsah. Tebing itu bagian atasnya sudah banyak yang rontok dan berjatuhan ke dasar lembah, namun tebing itu masih berdiri tegak pada landasannya sekalipun pada pangkalnya banyak terdapat celah. Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Catatan Kaki: 285. Sebuah dusun yang jaraknya ke Madinah sekitar

Ringkasan Shahih Bukhari (259)

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari. Ringkasan Shahih Bukhari. Imam al-Bukhari rahimahullah. Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah. Kitaabush Shalaah. 8. Kitab Shalat. 89. Bab: Masjid yang Terdapat di Jalanan Madinah dan Tempat-tempat di mana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam Pernah Shalat di Dalamnya. 259. Bahwa Umar pernah mengerjakan shalat di suatu lembah yang terletak di perbatasan Ar-Rauha`. Lembah itu ujungnya sisi jalan di bawah masjid yang terletak di antara lembah tersebut dan ujung Rauha`. Demikian posisinya jika engkau menuju Makkah. Di sana sudah dibangun sebuah masjid, namun Abdullah belum pernah shalat di masjid tersebut, ia melewatinya dari sebelah kiri dan belakangnya, dan shalat di depannya sampai ke lembah itu sendiri. Abdullah kembali dari Rauha` dan tidak shalat dzuhur kecuali setelah mencapai tempat tersebut, lalu ia pun mengerjakan shalat dzuhur di situ. Jika ia kembali dari Makkah lalu melewati tempat tersebut sesaat

Ringkasan Shahih Bukhari (258)

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari. Ringkasan Shahih Bukhari. Imam al-Bukhari rahimahullah. Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah. Kitaabush Shalaah. 8. Kitab Shalat. 89. Bab: Masjid yang Terdapat di Jalanan Madinah dan Tempat-tempat di mana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam Pernah Shalat di Dalamnya. 258. Dari Abdullah, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah mengerjakan shalat di sebuah masjid kecil yang lebih kecil dari masjid yang terletak di Syaraf Ar-Rauha` (284). Abdullah mengetahui tempat yang digunakan shalat oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam itu. Ia berkata, "Di sana, di sebelah kananmu, ketika engkau berdiri mengerjakan shalat di masjid itu. Masjid itu terletak di pinggir jalan sebelah kanan jika engkau sedang menuju ke Makkah. Jarak antara tempat itu dengan masjid besar sekitar sekali lemparan batu atau mendekati hal itu." Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar B

Ringkasan Shahih Bukhari (257)

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari. Ringkasan Shahih Bukhari. Imam al-Bukhari rahimahullah. Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah. Kitaabush Shalaah. 8. Kitab Shalat. 89. Bab: Masjid yang Terdapat di Jalanan Madinah dan Tempat-tempat di mana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam Pernah Shalat di Dalamnya. 257. Dari Nafi', bahwa Abdullah memberitahukan kepadanya, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah singgah di Dzul Hulaifah ketika melaksanakan umrah dan ketika melaksanakan haji, tepatnya di bawah samrah (282), yaitu yang sekarang di tempati sebuah masjid di Dzul Hulaifah. Seringkali ketika beliau kembali dari suatu peperangan, atau ketika umrah ataupun haji, beliau melalui jalan tersebut dan singgah di dasar suatu lembah (283). Ketika beliau keluar dari lembah, maka beliau menambatkan untanya di saluran tempat mengalirnya air di tebing lembah sebelah timur, lalu beliau istirahat sampai pagi. Beliau singgah di situ, tidak di masjid yang b

Ringkasan Shahih Bukhari (256)

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari. Ringkasan Shahih Bukhari. Imam al-Bukhari rahimahullah. Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah. Kitaabush Shalaah. 8. Kitab Shalat. 89. Bab: Masjid yang Terdapat di Jalanan Madinah dan Tempat-tempat di mana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam Pernah Shalat di Dalamnya. 256. Dari Musa bin Uqbah, ia berkata, "Aku melihat Salim bin Abdullah menelusuri tempat-tempat di jalanan, lalu ia shalat di tempat-tempat tersebut. Ia menceritakan bahwa ayahnya pernah shalat dan pernah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam shalat di tempat-tempat itu." Nafi' menceritakan kepadaku, dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma, bahwa ia pernah shalat di tempat-tempat tersebut. Kemudian aku tanyakan kepada Salim, ternyata ia sependapat dengan Nafi' tentang semua tempat-tempat itu, kecuali satu masjid yang terletak di Syaraf Ar-Rauha`. Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Dafta

Ringkasan Shahih Bukhari (255)

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari. Ringkasan Shahih Bukhari. Imam al-Bukhari rahimahullah. Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah. Kitaabush Shalaah. 8. Kitab Shalat. 88. Bab Menyilangkan Jari-jari Tangan di Masjid dan Lainnya. 255. Dari Abu Hurairah, ia berkata, "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan salah satu shalat sore bersama kami" [Dzuhur atau ashar 2/ 66], Ibnu Sirin berkata, "Sebenarnya Abu Hurairah telah menyebutkannya, tapi aku lupa." Muhammad (bin Sirin) berkata, ["Dugaanku yang kuat adalah ashar." 2/ 66, dalam riwayat lain: "Dzhuhur." 7/ 85] (280), Abu Hurairah berkata, "Beliau shalat bersama dua rakaat lalu salam. Kemudian beliau berdiri menuju sebuah tiang yang terpancang di [bagian depan] masjid, lalu bersandar pada tiang tersebut, seolah-olah beliau sedang marah. Beliau menumpangkan tangan kanannya di atas tangan kirinya dengan menyilangkan jari-jarinya, lalu beliau meletakkan pipi kan

Hadits Adab Az Zifaf (131)

أَدَابُ الزِّفَافِ فِى السُّنَّةِ الْمُطَهَّرَةِ Adaabuz Zifaafi fis Sunnatil Muthahharati. Adab Az Zifaf. Panduan Pernikahan Cara Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam. Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullaah. Adab Menikah. 41. Wasiat kepada Pasangan Suami-Istri. Kewajiban Wanita Melayani Suaminya. 'Aisyah radhiyallahu 'anhuma pernah berkata, "Rasulullah (shallallahu 'alaihi wa sallam) biasa ikut mengerjakan pekerjaan istrinya. Maksudnya, membantu pekerjaan istrinya. Apabila waktu shalat tiba, beliau keluar rumah untuk melaksanakan shalat." Hadits ini diriwayatkan oleh Al Bukhari (II/ 129 dan IX/ 418), At Tirmidzi (III/ 314), dan Ibnu Sa'ad (I/ 366). At Tirmidzi menilai hadits ini shahih. Dia juga meriwayatkan hadits ini dalam kitab Asy Syamail (II/ 85) melalui jalur lain, tetapi dari 'Aisyah juga dengan lafal: "Beliau adalah seorang manusia seperti manusia lainnya. Beliau membersihkan pakaiannya, memerah susu kambingnya, dan melayani di

Hadits Adab Az Zifaf (130)

أَدَابُ الزِّفَافِ فِى السُّنَّةِ الْمُطَهَّرَةِ Adaabuz Zifaafi fis Sunnatil Muthahharati. Adab Az Zifaf. Panduan Pernikahan Cara Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam. Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullaah. Adab Menikah. 41. Wasiat kepada Pasangan Suami-Istri. Kewajiban Wanita Melayani Suaminya. "Fathimah datang kepada Nabi (shallallahu 'alaihi wa sallam) mengadukan bekas-bekas di telapak tangannya yang ditimbulkan oleh alat penggilingan tepung. Ketika itu dia mendengar bahwa ada seorang budak yang datang kepada Nabi. Akan tetapi, saat itu Fathimah tidak berjumpa beliau. Fathimah pun menceritakan hal itu kepada 'Aisyah. Ketika Nabi (shallallahu 'alaihi wa sallam) datang, 'Aisyah menceritakan pengaduan Fathimah." Selanjutnya 'Ali bercerita, "Kemudian, selang berapa lama beliau datang mengunjungi kami yang waktu itu sedang bersiap untuk tidur. Kami bangun, namun beliau berkata, 'Tetaplah di tempat!' Beliau duduk di antara saya d

Hadits Adab Az Zifaf (129)

أَدَابُ الزِّفَافِ فِى السُّنَّةِ الْمُطَهَّرَةِ Adaabuz Zifaafi fis Sunnatil Muthahharati. Adab Az Zifaf. Panduan Pernikahan Cara Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam. Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullaah. Adab Menikah. 41. Wasiat kepada Pasangan Suami-Istri. "Jika seorang wanita melaksanakan shalat lima waktu, memelihara kemaluannya, dan patuh kepada suaminya, maka dia boleh masuk surga melalui pintu mana pun sesuai yang dikehendakinya." (238) Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Catatan Kaki: 238. Hadits ini hasan atau shahih; memiliki beberapa jalur periwayatan. Ath Thabarani meriwayatkan hadits ini dalam kitab Al Ausath (II/ 169); demikian juga Ibnu Hibban dalam kitab Shahihnya dari Abu Hurairah, sebagaimana disebutkan dalam kitab At Targhib (III/ 73). Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ahmad (no. 1661) dari 'Abdurrahman bin 'Auf, diriwayatkan oleh Abu Nu'aim (V

Hadits Adab Az Zifaf (128)

أَدَابُ الزِّفَافِ فِى السُّنَّةِ الْمُطَهَّرَةِ Adaabuz Zifaafi fis Sunnatil Muthahharati. Adab Az Zifaf. Panduan Pernikahan Cara Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam. Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullaah. Adab Menikah. 41. Wasiat kepada Pasangan Suami-Istri. Dari Hushain bin Muhshin, ia berkata: Bibiku pernah bercerita kepadaku, ia berkata, "Pada suatu hari saya datang kepada Rasulullah (shallallahu 'alaihi wa sallam) untuk suatu keperluan. Beliau bertanya, 'Apakah kamu mempunyai suami?' Saya menjawab, 'Punya.' Beliau bertanya lagi, 'Bagaimana sikapmu terhadapnya?' Saya menjawab, 'Saya senantiasa melayaninya kecuali dalam hal-hal yang memang aku tidak mampu melaksanakannya.' Beliau kemudian berkata, '(Memang, kamu perlu perhatikan) bagaimana sikap yang seharusnya kamu tujukan kepadanya, karena dia adalah surgamu dan nerakamu.'" (237) Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpusta

Hadits Adab Az Zifaf (127)

أَدَابُ الزِّفَافِ فِى السُّنَّةِ الْمُطَهَّرَةِ Adaabuz Zifaafi fis Sunnatil Muthahharati. Adab Az Zifaf. Panduan Pernikahan Cara Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam. Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullaah. Adab Menikah. 41. Wasiat kepada Pasangan Suami-Istri. "Seorang wanita yang menyakiti suaminya di dunia maka (calon) istri suaminya dari kalangan bidadari berkata, 'Terkutuklah kamu! Jangan sakiti dia! Dia bagimu hanyalah ibarat tamu yang mampir, yang akan segera meninggalkanmu untuk kembali kepada kami.'" (236) Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Catatan Kaki: 236. Hadits ini diriwayatkan oleh At Tirmidzi (II/ 208), Ibnu Majah (I/ 621), Al Haitsami bin Kulaib dalam kitab Musnadnya (V/ 167/ 1), Abul Hasan Ath Thusi dalam kitab Mukhtasharnya (I/ 119/ 2), Abul 'Abbas Al Asham dalam kitab Majlisain min Al Amali (III/ 1), Abu 'Abdullah Al Qathan dalam kitab Haditsih 'An Al Hasan Ibni

Hadits Adab Az Zifaf (126)

أَدَابُ الزِّفَافِ فِى السُّنَّةِ الْمُطَهَّرَةِ Adaabuz Zifaafi fis Sunnatil Muthahharati. Adab Az Zifaf. Panduan Pernikahan Cara Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam. Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullaah. Adab Menikah. 41. Wasiat kepada Pasangan Suami-Istri. "Demi Allah yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, seorang wanita tidak akan bisa menunaikan hak Tuhannya sebelum dia menunaikan hak suaminya. Andaikata suami meminta dirinya padahal dia sedang berada di atas punggung unta sekalipun, maka ia (istri) tetap tidak boleh menolak." (235) Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Catatan Kaki: 235. Hadits ini shahih; diriwayatkan oleh Ibnu Majah (I/ 570) dan Ahmad (IV/ 381) dari 'Abdullah bin Abu Aufa. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam kitab Shahihnya dan Al Hakim sebagaimana disebutkan dalam kitab At Targhib (III/ 76). Al Hakim menyebutkan hadits pendukung

Hadits Adab Az Zifaf (125)

أَدَابُ الزِّفَافِ فِى السُّنَّةِ الْمُطَهَّرَةِ Adaabuz Zifaafi fis Sunnatil Muthahharati. Adab Az Zifaf. Panduan Pernikahan Cara Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam. Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullaah. Adab Menikah. 41. Wasiat kepada Pasangan Suami-Istri. "Jika seorang suami memanggil istrinya ke ranjang tetapi istrinya tidak mau mendatanginya sehingga malam tersebut suaminya tidur dalam keadaan marah, maka malaikat melaknat istri tersebut sampai pagi." (Dalam riwayat lain disebutkan: "...sampai para malaikat itu kembali"; dan dalam riwayat lainnya lagi disebutkan: "...sampai suaminya ridha kepada tindakan istrinya itu.") (234) Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Catatan Kaki: 234. Hadits ini diriwayatkan oleh Al Bukhari (IV/ 241) dan Muslim (IV/ 157). Riwayat lain pada hadits ini terdapat dalam riwayat Muslim. Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Dawud (I

Hadits Adab Az Zifaf (124)

أَدَابُ الزِّفَافِ فِى السُّنَّةِ الْمُطَهَّرَةِ Adaabuz Zifaafi fis Sunnatil Muthahharati. Adab Az Zifaf. Panduan Pernikahan Cara Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam. Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullaah. Adab Menikah. 41. Wasiat kepada Pasangan Suami-Istri. "Tidak dihalalkan bagi seorang wanita puasa (dalam riwayat lain disebutkan: "Janganlah seorang wanita puasa...") sedangkan suaminya berada di rumah, kecuali dengan izinnya (selain puasa Ramadhan), dan janganlah dia mengizinkan orang lain masuk rumahnya, kecuali dengan izin suaminya." (233) Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Catatan Kaki: 233. Dalam kitab Syarah Muslim (VII/ 115) ketika mengomentari riwayat kedua, Imam An Nawawi berkata, "Larangan ini menunjukkan pengharaman. Hal ini ditegaskan oleh sahabat-sahabat kami." Saya berkata: Ini juga merupakan pendapat jumhur sebagaimana dijelaskan dalam kitab Al Fath dan dikuatkan

Hadits Adab Az Zifaf (123)

أَدَابُ الزِّفَافِ فِى السُّنَّةِ الْمُطَهَّرَةِ Adaabuz Zifaafi fis Sunnatil Muthahharati. Adab Az Zifaf. Panduan Pernikahan Cara Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam. Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullaah. Adab Menikah. 41. Wasiat kepada Pasangan Suami-Istri. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Orang-orang yang berlaku adil pada hari Kiamat berada di atas mimbar-mimbar dari cahaya, berada di sebelah kanan Allah Yang Maha Rahman -kedua tangan Allah adalah kanan- yaitu orang-orang yang berlaku adil dalam masalah aturan yang telah mereka tetapkan, dalam memperlakukan istri-istri mereka, dan dalam segala urusan yang menjadi tanggung jawab mereka." (232) Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Catatan Kaki: 232. Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim (VI/ 7), Al Husain Al Marwazi dalam kitab Zawaid Az Zuhd karya Ibnul Mubarak (II/ 120), Ibnu 'Urwah Al Hanbali dalam ki

Hadits Adab Az Zifaf (122)

أَدَابُ الزِّفَافِ فِى السُّنَّةِ الْمُطَهَّرَةِ Adaabuz Zifaafi fis Sunnatil Muthahharati. Adab Az Zifaf. Panduan Pernikahan Cara Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam. Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullaah. Adab Menikah. 41. Wasiat kepada Pasangan Suami-Istri. Muawiyah bin Haidar radhiyallahu 'anhu pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, "Wahai Rasulullah, apa hak istri terhadap salah seorang di antara kami?" Beliau menjawab dengan bersabda, "Berilah makan bila kamu makan dan berilah pakaian bila kamu berpakaian. Janganlah kamu menjelekkan wajahnya (228), janganlah kamu memukulnya, dan janganlah kamu memisahkannya kecuali di dalam rumah (229). Bagaimana kamu akan berbuat begitu terhadapnya, sementara sebagian dari kamu telah bergaul dengan mereka (230), kecuali kalau hal itu telah dihalalkan terhadap mereka." (231) Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Catatan

Hadits Adab Az Zifaf (121)

أَدَابُ الزِّفَافِ فِى السُّنَّةِ الْمُطَهَّرَةِ Adaabuz Zifaafi fis Sunnatil Muthahharati. Adab Az Zifaf. Panduan Pernikahan Cara Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam. Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullaah. Adab Menikah. 40. Kewajiban Mempergauli Istri dengan Baik. Diriwayatkan dari Jabir bin 'Abdullah dan Jabir bin 'Umair, mereka berkata, "Rasulullah bersabda, 'Segala sesuatu yang di dalamnya tidak mengandung dzikrullah merupakan perbuatan sia-sia, senda-gurau, dan permainan, kecuali empat (perkara), yaitu senda-gurau suami dengan istrinya, melatih kuda, berlatih memanah, dan mengajarkan renang.'" (225) Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Catatan Kaki: 225. Hadits ini diriwayatkan oleh An Nasai dalam kitab 'Usyrah An Nisa' (II/ 74Q.), Ath Thabarani dalam kitab Al Mu'jam Al Kabir (I/ 89/ 2), dan Abu Nu'aim dalam kitab Ahadits Abul Qasim Al Ash

Hadits Adab Az Zifaf (120)

أَدَابُ الزِّفَافِ فِى السُّنَّةِ الْمُطَهَّرَةِ Adaabuz Zifaafi fis Sunnatil Muthahharati. Adab Az Zifaf. Panduan Pernikahan Cara Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam. Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullaah. Adab Menikah. 40. Kewajiban Mempergauli Istri dengan Baik. Diriwayatkan dari 'Aisyah radhiyallahu 'anhuma juga: "Suatu ketika Rasulullah (shallallahu 'alaihi wa sallam) pernah membawa sebuah bejana. Saya minum dari bejana tersebut. Ketika itu saya sedang haidh. Beliau kemudian meraih bejana tersebut, lalu beliau letakkan bibir beliau di bekas bibir saya pada bejana tersebut. Saya juga pernah makan daging pada sebuah tulang. Beliau kemudian makan daging dari tulang tersebut. Beliau letakkan bibir beliau di bekas bibir saya pada tulang tersebut." (224) Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Catatan Kaki: 224. Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim (I/ 168-169) dan Ahm

Hadits Adab Az Zifaf (119)

أَدَابُ الزِّفَافِ فِى السُّنَّةِ الْمُطَهَّرَةِ Adaabuz Zifaafi fis Sunnatil Muthahharati. Adab Az Zifaf. Panduan Pernikahan Cara Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam. Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullaah. Adab Menikah. 40. Kewajiban Mempergauli Istri dengan Baik. Diriwayatkan dari 'Aisyah radhiyallahu 'anhuma juga: "Suatu ketika dia bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam sebuah perjalanan. ('Aisyah berkata, "Saat itu badan saya belum gemuk.") Beliau berseru kepada shahabat-shahabatnya, 'Kalian jalan di depan duluan!' (Mereka pun jalan mendahului Nabi (shallallahu 'alaihi wa sallam).) Beliau kemudian berkata, 'Ayo kita beradu cepat!' Saya pun beradu cepat dengan beliau. Saya berhasil mengalahkan beliau. Beberapa waktu kemudian saya keluar bersama beliau dalam suatu perjalanan. Beliau berseru kepada para shahabatnya, 'Kalian jalan di depan duluan!' Beliau kemudian berkata kepada saya, 'Ayo k

Hadits Adab Az Zifaf (118)

أَدَابُ الزِّفَافِ فِى السُّنَّةِ الْمُطَهَّرَةِ Adaabuz Zifaafi fis Sunnatil Muthahharati. Adab Az Zifaf. Panduan Pernikahan Cara Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam. Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullaah. Adab Menikah. 40. Kewajiban Mempergauli Istri dengan Baik. Diriwayatkan dari 'Aisyah radhiyallahu 'anhuma juga: "Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam datang dari perang Tabuk atau Khaibar. Kala itu 'Aisyah mempunyai rak yang tertutup tirai. Tiba-tiba angin bertiup menyingkap sebagian tirai itu sehingga menampakkan boneka-boneka milik 'Aisyah. Nabi (shallallahu 'alaihi wa sallam) bertanya, 'Apa ini, wahai 'Aisyah?' 'Aisyah menjawab, 'Ini puteri-puteriku.' Beliau melihat di antara boneka-boneka yang terbuat dari kain tersebut ada kuda-kudaan yang mempunyai dua sayap. Beliau bertanya, 'Apa yang ada di antara boneka-bonekamu itu?' 'Aisyah menjawab, 'Kuda.' Nabi berta

Hadits Adab Az Zifaf (117)

أَدَابُ الزِّفَافِ فِى السُّنَّةِ الْمُطَهَّرَةِ Adaabuz Zifaafi fis Sunnatil Muthahharati. Adab Az Zifaf. Panduan Pernikahan Cara Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam. Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullaah. Adab Menikah. 40. Kewajiban Mempergauli Istri dengan Baik. Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anhuma, dia berkata, "Suatu ketika Rasulullah (shallallahu 'alaihi wa sallam) memanggilku, (sedangkan orang-orang Habasyah sedang bermain dengan tombak di masjid) (pada suatu hari raya). Beliau berkata, ('Wahai Humaira', apakah kamu suka melihat mereka?' Saya menjawab, 'Ya.') (221) (Beliau kemudian menyuruh saya berdiri di belakang beliau.) Beliau merendahkan pundak agar saya bisa melihat mereka. (Saya meletakkan janggut saya di pundak beliau dan menyandarkan wajah saya di pipi beliau.) Saya menyaksikan dari atas pundak beliau (dalam riwayat lain disebutkan: "...dari sela-sela antara telinga dan pundak beliau...") (dan kala itu beliau

Hadits Adab Az Zifaf (116)

أَدَابُ الزِّفَافِ فِى السُّنَّةِ الْمُطَهَّرَةِ Adaabuz Zifaafi fis Sunnatil Muthahharati. Adab Az Zifaf. Panduan Pernikahan Cara Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam. Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullaah. Adab Menikah. 40. Kewajiban Mempergauli Istri dengan Baik. Sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, "Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya, sedangkan orang mukmin yang paling baik akhlaknya adalah yang paling baik terhadap istrinya." (220) Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Catatan Kaki: 220. Hadits ini dikeluarkan oleh At Tirmidzi (II/ 204), Ahmad (II/ 250 & 472), dan Abul Hasan Ath Thusi dalam kitab Mukhtasharnya (I/ 218). Ath Thusi menilai hasan hadits ini, sedangkan At Tirmidzi berkata, "Hadits ini hasan shahih." Saya berkata: Hadits ini sanadnya hasan dari Abu Hurairah, sedangkan bagian pertama hadits ini sh

Hadits Adab Az Zifaf (115)

أَدَابُ الزِّفَافِ فِى السُّنَّةِ الْمُطَهَّرَةِ Adaabuz Zifaafi fis Sunnatil Muthahharati. Adab Az Zifaf. Panduan Pernikahan Cara Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam. Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullaah. Adab Menikah. 40. Kewajiban Mempergauli Istri dengan Baik. Sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, "Janganlah seorang mukmin membenci seorang mukminah, karena kalaupun dia membenci salah satu perangainya, tentu ada perangai lainnya yang dia sukai." (219) Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Catatan Kaki: 219. Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim (IV/ 178-179) dan lainnya, dari Abu Hurairah. === Maraji'/ Sumber: Kitab: (أَدَابُ الزِّفَافِ فِى السُّنَّةِ الْمُطَهَّرَةِ) Adaabuz Zifaafi fis Sunnatil Muthahharati, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullaah, Penerbit: Dar As Salam, Tanpa Keterangan Cetakan, Tahun: 1423 H/ 2002 M, Judul Terjemahan:

Hadits Adab Az Zifaf (114)

أَدَابُ الزِّفَافِ فِى السُّنَّةِ الْمُطَهَّرَةِ Adaabuz Zifaafi fis Sunnatil Muthahharati. Adab Az Zifaf. Panduan Pernikahan Cara Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam. Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullaah. Adab Menikah. 40. Kewajiban Mempergauli Istri dengan Baik. Sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pada khutbah Haji Wada', "... Ketahuilah, hendaklah kalian saling berwasiat untuk memperlakukan kaum wanita secara baik, karena mereka ibarat tawanan-tawanan kalian. Kalian tidak berhak apa pun terhadap mereka selain itu, kecuali jika mereka berbuat keburukan yang nyata (217). Jika mereka melakukan keburukan tersebut, maka berpisahlah dengan mereka kala di tempat tidur dan pukullah mereka dengan pukulan yang tidak menyakitkan. Jika mereka menaati kalian, janganlah kalian mencari-cari jalan untuk menyusahkan mereka. Ketahuilah, kalian memiliki hak yang harus dipenuhi oleh istri-istri kalian, sebaliknya istri-istri kalian juga mempunyai hak yang harus kalia

Hadits Adab Az Zifaf (113)

أَدَابُ الزِّفَافِ فِى السُّنَّةِ الْمُطَهَّرَةِ Adaabuz Zifaafi fis Sunnatil Muthahharati. Adab Az Zifaf. Panduan Pernikahan Cara Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam. Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullaah. Adab Menikah. 40. Kewajiban Mempergauli Istri dengan Baik. Sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, "Sebaik-baik orang di antara kamu adalah yang paling baik kepada istrinya, dan saya adalah orang yang paling baik terhadap istri." (216) Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Catatan Kaki: 216. Hadits ini diriwayatkan oleh Ath Thahawi dalam kitab Al Musykil (III/ 211) dari Ibnu 'Abbas. Dari Ath Thahawi, Al Hakim meriwayatkan bagian awal hadits ini (IV/ 173) dan berkata, "Sanad hadits ini shahih." Adz Dzahabi menyepakati penilaian Al Hakim. Hadits ini mempunyai hadits pendukung dari 'Aisyah yang diriwayatkan oleh Abu Nu'aim dalam kitab Al Hilyah (VII/ 138) dan Ad Darimi (II/ 1

Hadits Adab Az Zifaf (112)

أَدَابُ الزِّفَافِ فِى السُّنَّةِ الْمُطَهَّرَةِ Adaabuz Zifaafi fis Sunnatil Muthahharati. Adab Az Zifaf. Panduan Pernikahan Cara Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam. Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullaah. Adab Menikah. 39. Wanita Haram Memakai Perhiasan Emas yang Bentuknya Melingkar. Bantahan terhadap Orang yang Menolak Hadits-hadits Tersebut dengan Perbuatan 'Aisyah. 'Aisyah radhiyallahu 'anhuma berkata, "Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam masuk ke rumah dan beliau melihat saya memakai cincin-cincin dari perak. Beliau bertanya, 'Apa ini, wahai 'Aisyah?' Saya menjawab, 'Saya memakai cincin-cincin ini untuk berhias di hadapan engkau, wahai Rasulullah.' Beliau bertanya, 'Apakah kamu mengeluarkan zakatnya?' Saya menjawab, 'Tidak,' atau 'Masya Allah!' Beliau kemudian berkata, 'Itu sudah cukup menjerumuskan kamu ke Neraka.'" (214) Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku i

Hadits Adab Az Zifaf (111)

أَدَابُ الزِّفَافِ فِى السُّنَّةِ الْمُطَهَّرَةِ Adaabuz Zifaafi fis Sunnatil Muthahharati. Adab Az Zifaf. Panduan Pernikahan Cara Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam. Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullaah. Adab Menikah. 39. Wanita Haram Memakai Perhiasan Emas yang Bentuknya Melingkar. Bantahan terhadap Orang yang Beranggapan Bahwa Hadits-hadits tersebut Berkenaan dengan Larangan Orang yang Berhias dan Menampakkannya. Diriwayatkan oleh An Nasai dan Abu Dawud dari Rib'i bin Hirasy, dari istrinya, dari saudara perempuan Hudzaifah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Wahai kaum wanita, bukankah kalian diperbolehkan memakai perhiasan perak? Ketahuilah, sesungguhnya salah seorang di antara kalian yang memakai perhiasan emas lalu menampakkannya akan diadzab karena perbuatannya itu." Hadits yang dijadikan dalil tidak shahih karena dalam sanadnya terdapat istri Rib'i, seorang yang majhul sebagaimana dikatakan oleh I

Hadits Adab Az Zifaf (110)

أَدَابُ الزِّفَافِ فِى السُّنَّةِ الْمُطَهَّرَةِ Adaabuz Zifaafi fis Sunnatil Muthahharati. Adab Az Zifaf. Panduan Pernikahan Cara Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam. Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullaah. Adab Menikah. 39. Wanita Haram Memakai Perhiasan Emas yang Bentuknya Melingkar. Bantahan terhadap Orang yang Beranggapan Bahwa Hadits-hadits tersebut Berkenaan dengan Orang yang Belum Membayar Zakat. Diriwayatkan dari Abu Hurairah secara marfu': Barangsiapa yang ingin melingkarkan cincin api Neraka kepada kekasihnya, maka hendaklah dia melingkarkan cincin emas pada jari kekasihnya. Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Maraji'/ Sumber: Kitab: (أَدَابُ الزِّفَافِ فِى السُّنَّةِ الْمُطَهَّرَةِ) Adaabuz Zifaafi fis Sunnatil Muthahharati, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullaah, Penerbit: Dar As Salam, Tanpa Keterangan Cetakan, Tahun: 1423 H/ 2002 M, Judul Te

Hadits Adab Az Zifaf (109)

أَدَابُ الزِّفَافِ فِى السُّنَّةِ الْمُطَهَّرَةِ Adaabuz Zifaafi fis Sunnatil Muthahharati. Adab Az Zifaf. Panduan Pernikahan Cara Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam. Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullaah. Adab Menikah. 39. Wanita Haram Memakai Perhiasan Emas yang Bentuknya Melingkar. Bantahan terhadap Orang yang Beranggapan Bahwa Hadits-hadits tersebut Berkenaan dengan Orang yang Belum Membayar Zakat. Diriwayatkan oleh Amru bin Syu'aib dari ayahnya dari kakeknya: Pernah ada seorang wanita datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersama anak perempuannya. Ketika itu anak perempuan tersebut memakai dua gelang tebal dari emas. Beliau berkata kepada wanita itu, "Apakah kamu mengeluarkan zakat untuk perhiasan tersebut?" Wanita tadi menjawab, "Tidak." Nabi (shallallahu 'alaihi wa sallam) berkata, "Sukakah kamu sekiranya Allah melingkarkan gelang api Neraka di tanganmu kelak di hari Kiamat?" Wanita tadi kemudian melep