Skip to main content

Pendahuluan (9) | Tafsir Al-Qur-an Al-'Azhim Juz 1

Tafsiirul Qur-aanil 'Azhiim.

Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 Al-Faatihah - Al-Baqarah.

Al-Imam Abul Fida Isma'il Ibnu Katsir Ad-Dimasyqi rahimahullah.

Bahrun Abu Bakar Lc.
H. Anwar Abu Bakar Lc.

Pendahuluan (9).

Syu'bah ibnul Hajjaj dan lain-lainnya pernah mengatakan bahwa pendapat para tabi'in dalam masalah furu' (cabang) bukan merupakan suatu hujah, maka bagaimana pendapat mereka dalam tafsir dapat dijadikan sebagai hujah? Dengan kata lain, pendapat mereka tidak dapat dijadikan sebagai hujjah terhadap selain mereka yang berpendapat berbeda, dan memang pendapat ini benar. Akan tetapi, jika mereka sepakat atas sesuatu hal, tidak diragukan lagi kesepakatan mereka itu merupakan suatu hujah. Jika mereka berselisih pendapat, maka pendapat sebagian dari mereka tidak dapat dijadikan sebagai hujah atas yang lainnya, tidak pula atas orang-orang sesudah mereka. Sebagai jalan keluarnya ialah merujuk kepada bahasa Al-Qur'an, atau sunnah, atau bahasa Arab secara umum, atau pendapat para sahabat.

Mengenai menafsirkan Al-Qur'an berdasarkan rasio belaka, hukumnya haram menurut riwayat Muhammad ibnu Jarir. Dia mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Basysyar, Yahya ibnu Sa'id, Sufyan; dan telah menceritakan kepadaku Abdul A'la, yaitu Ibnu Amir Ats-Tsa'labi, dari Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam yang bersabda:

Barang siapa yang menafsirkan Al-Qur'an dengan pendapatnya sendiri atau dengan apa yang tidak ia ketahui, maka hendaklah ia bersiap-siap menempati tempat duduknya di Neraka.

Demikianlah menurut yang diketengahkan oleh Imam Turmudzi dan Imam Nasai melalui berbagai jalur Sufyan Ats-Tsauri. Hadis yang sama diriwayatkan pula oleh Imam Abu Daud, dari Musaddad, dari Abu Awanah, dari Abdul A'la secara marfu'. Imam Turmudzi mengatakan bahwa hadis ini hasan. Hal yang sama diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarir, dari Yahya ibnu Thalhah Al-Yarbu'i, dari Syarik, dari Abdul A'la secara marfu'. Tetapi hadis ini diriwayatkan pula oleh Muhammad ibnu Hummad ibnu Humaid, dari Al-Hakam ibnu Basyir, dari Amr ibnu Qais Al-Malai, dari Abdul A'la, dari Sa'id, dari Ibnu Abbas secara mauquf. Juga dari Muhammad ibnu Humaid, dari Jarir, dari Laits, dari Bakr, dari Said ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas, dianggap sebagai perkataan Ibnu Abbas sendiri (mauquf).

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Al-Abbas ibnu Abdul Azhim Al-Anbari, Hayyan ibnu Hilal, Sahl (saudara Hazm), dan Abu Imran Al-Juni, dari Jundub, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda:

Barang siapa yang mengartikan Al-Qur'an dengan pendapatnya sendiri, sesungguhnya dia telah keliru.

Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Abu Daud, Imam Turmudzi, dan Imam Nasai, dari hadis Sahl ibnu Abu Hazm Al-Qutai'i. Imam Turmudzi mengatakan bahwa hadis ini berpredikat garib karena ada sebagian ahlul 'ilmi membicarakan tentang diri Suhail. Menurut lafaz hadis lainnya -dari mereka juga- disebutkan seperti berikut:

Barang siapa yang mengartikan Kitabullah dengan pendapatnya sendiri dan ternyata benar, maka sesungguhnya dia keliru.

Dengan kata lain, dia telah memaksakan diri melakukan hal yang tiada pengetahuan baginya tentang hal itu, dan dia telah menempuh jalan selain dari apa yang diperintahkan kepadanya. Seandainya dia benar dalam mengupas makna sesuai dengan apa yang dimaksud, ia masih tetap tergolong keliru karena jalur yang dilaluinya bukan yang semestinya. Perihalnya sama dengan orang yang memutuskan hukum di antara manusia tanpa pengetahuan, maka dia masuk Neraka, sekalipun hukum yang diputuskannya sesuai dengan kebenaran yang dimaksud, hanya saja dosanya lebih ringan daripada dosa orang yang keliru.

Baca selanjutnya:

Kembali ke Daftar Isi Buku ini.

Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini.

===

Maraji'/ Sumber:
Kitab: Tafsiirul Qur-aanil 'Azhiim, Penulis: Al-Imam Abul Fida Isma'il Ibnu Katsir Ad-Dimasyqi, Tanpa Keterangan Penerbit, Tanpa Keterangan Cetakan dan Tahun, Judul Terjemahan: Tafsir Ibnu Katsir Juz 1 Al-Faatihah - Al-Baqarah, Penerjemah: Bahrun Abu Bakar Lc, H. Anwar Abu Bakar Lc, Penyunting: Drs. Ii Sufyana M. Bakri, Penerbit: Sinar Baru Algensindo, Bandung - Indonesia, Cetakan Ketiga, 2003 M.

===

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Popular posts from this blog