Skip to main content

Kemuliaan Rasulullah (32)

Bidayatu As-Suul fi Tafdili Ar-Rasul.

Kemuliaan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam.

Imam Ibnu Abdussalam As-Sulami Asy-Syafi'i Ad-Dimasyqi.

Imam Muhammad Nashiruddin Al-Albani.

Muhammad Iqbal Kadir.

z. Ketulusan Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam dalam menunaikan tugas.

35. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam selalu ikhlas dan tulus dalam menjalankan dan menyampaikan misi risalahnya.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

"Maka berpalinglah kamu dari mereka, dan kamu sekali-kali tidak tercela." (QS. Adz-Dzaariyaat (51): 54)

Seandainya beliau Shallallahu 'alaihi wa Sallam tidak tulus dalam menjalankan tugas ini, maka celaan akan mengarah kepadanya.

zi. Kesaksian umat Muhammad (Shallallahu 'alaihi wa Sallam).

36. Allah Subhanahu wa Ta'ala menempatkan umat Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam pada posisi sebagai hakim yang adil. Yakni, ketika Allah Subhanahu wa Ta'ala mengadili seluruh hamba-hamba-Nya, kemudian ada beberapa umat yang pernah mengingkari akan penyampaian risalah (oleh Rasul-rasul yang diutus kepada mereka), maka Dia akan menghadirkan umat Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam untuk menjadi saksi bagi mereka bahwa sebenarnya Rasul-rasul-Nya tersebut telah menyampaikan risalahnya kepada mereka (namun mereka menolaknya). Dan keistimewaan ini belum pernah diberikan kepada Nabi-nabi sebelumnya.

Albani menambahkan, bahwa dari konteks penjelasan singkat di atas, penulis ingin mengisyaratkan sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Said Al Khudri yang berkata bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda,

"Telah mendatangiku seorang Nabi bersama dua orang pria, lalu datang seorang Nabi lainnya bersama tiga orang, (dan jumlahnya kurang lebih seperti itu). Lalu ditanyakan kepadanya, 'Sudahkah kamu menyampaikannya (ajaranmu) kepada kaummu?' Nabi tersebut menjawab, 'Ya, sudah.' Lalu kaumnya dipanggil dan dikatakan kepada mereka, 'Apakah dia (Nabimu) telah menyampaikannya (ajaran) kepada kalian?' Dan mereka menjawab, 'Belum.' Lalu dikatakan kepada mereka, 'Siapa yang akan bersaksi bagimu (atas ucapanmu)?' Mereka menjawab, 'Muhammad dan umatnya.' Lalu umat Muhammad pun dipanggil dan ditanya, 'Apakah dia (Nabi dari suatu kaum) telah menyampaikannya?' Mereka menjawab, 'Ya.' Kemudian dikatakan kepada umat Muhammad, 'Apa yang kalian ketahui tentang hal itu?' Mereka menjawab, 'Nabi kami telah memberitahukan kami tentang hal itu bahwa para Rasul telah menyampaikan. Maka kami mempercayainya.' Itulah maksud dari firman Allah, 'Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) mereka.'" (HR. Ibnu Majah (no. 4248) dan lain-lain dengan sanad shahih berdasarkan syarat Bukhari dan Muslim)

Bukhari telah meriwayatkan hadits ini dengan ringkas dan telah ditakhrij dalam kitab "Ash-Shahihah" (no. 2448). Dan As-Suyuthi dalam kitabnya "Al Khashaish" (3/251) tidak menisbatkannya kepada Bukhari dan Muslim, tapi dinisbatkan kepada Ahmad, Nasa`i, dan Baihaqi serta sebuah paragrap yang dinukil olehnya dari penulis buku ini.

Baca selanjutnya:

Daftar Isi Buku Ini.

Daftar Buku Perpustakaan Ini.

===

Maraji'/ sumber:

Kitab: Bidayatu As-Suul fi Tafdili Ar-Rasul, Penulis: Imam Ibnu Abdussalam As-Sulami Asy-Syafi'i Ad-Dimasyqi, Pentahqiq: Imam Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Tanpa Keterangan Penerbit, Tanpa Keterangan Cetakan, Tanpa Keterangan Tahun, Judul Terjemahan: Kemuliaan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam, Penerjemah: Muhammad Iqbal Kadir, Editor: Ahmad Taufiq Abdurrahman, Sri Yulyastuti, Penerbit: Najla Press, Jakarta - Indonesia, Cetakan Pertama, September 2004 M.

===

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Popular posts from this blog