Skip to main content

Wasilah dengan Amal Shalih | Tawassul

At-Tawassul An Wa'uhu wa AhkamuhuA.

Tawassul.

Imam Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah.

Ustadz Aunur Rafiq hafizhahullah.

Ustadz Fariq Qasim Anuz hafizhahullah.

Wasilah dengan Amal Shalih.

Anehnya ada sementara orang yang mengaku sebagai ahli ilmu, telah terbiasa menggunakan dua ayat tersebut (Al-Maidah: 35 dan Al-Isra': 57) sebagai dalil untuk membenarkan praktik tawassul dengan melalui para Nabi, hak mereka atau kemuliaan mereka. Ini adalah suatu cara pengambilan dalil (istidhal) yang keliru. Tidaklah benar mengartikan dua ayat tersebut dengan tindakan demikian. Oleh karena di dalam syara' tidak pernah dinyatakan bahwa tawassul seperti ini disyariatkan dan dianjurkan. Itulah sebabnya mengapa istidhal seperti ini tidak pernah disebutkan oleh seorang pun dari ulama salaf, dan mereka pun tidak pernah tawassul seperti itu. Sebaliknya, yang mereka pahami dari dua ayat tersebut ialah bahwa Allah memerintahkan kepada kita agar bertaqarrub kepada-Nya dengan penuh kesungguhan, mendekatkan diri kepada-Nya sedekat-dekatnya, dan mencapai ridha-Nya dengan cara-cara yang benar.

Allah Subhanahu wa Ta'ala telah mengajarkan kepada kita di dalam nash-nash yang lain, bahwa apabila kita ingin bertaqarrub kepada-Nya, maka kita harus mendekat kepada-Nya dengan amal-amal shalih yang disukai dan diridhai-Nya. Dia tidak membiarkan amalan-amalan tersebut dikerjakan sekehendak hati kita, tidak membiarkan penentuannya berlandaskan akal dan perasaan kita semata. Karena hal itu akan menimbulkan perselisihan dan pertentangan. Akan tetapi Allah memerintahkan kita agar kembali kepada-Nya dalam masalah ini, mengikuti tuntunan dan ajaran-Nya. Karena tidak ada yang mengetahui Dia semata. Oleh karena itu untuk mengetahui wasilah-wasilah yang dapat mendekatkan diri kepada Allah, kita wajib kembali -pada setiap masalah- kepada apa yang disyariatkan Allah dan dijelaskan oleh Rasulullah (Shallallahu 'alaihi wa Sallam). Ini berarti kita harus kembali kepada Al-Qur'an dan Sunnah Rasul-Nya. Dalam kaitan ini Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam telah berwasiat kepada kita di dalam sebuah haditsnya,

"Telah aku tinggalkan kepadamu dua perkara yang kamu tidak akan sesat selama kamu berpegang teguh pada keduanya: Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya."

Baca selanjutnya:

Daftar Isi Buku Ini.

Daftar Buku Perpustakaan Ini.

===

Catatan Kaki:

6. Diriwayatkan oleh Malik dengan mursal, dan Al-Hakim dari hadits Ibnu Abbas, dan sanadnya hasan. Baginya ada penguat dari hadits Jabir yang telah penulis takhrij di dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah (1761).

===

Maraji'/ sumber:

Kitab: At-Tawassul An Wa'uhu wa AhkamuhuA, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah, Tanpa Keterangan Penerbit, Tanpa Keterangan Cetakan, Tanpa Keterangan Tahun, Judul Terjemahan: Tawassul, Penerjemah: Ustadz Aunur Rafiq hafizhahullah, Penyunting: Ustadz Fariq Qasim Anuz hafizhahullah, Penerbit: Pustaka Al-Kautsar, Jakarta - Indonesia, Cetakan Ketiga, April 2003 M.

===

Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Popular posts from this blog