Skip to main content

Syarah Kasyfu Syubuhat 62

Syarh Kasyf Asy Syubuhaat.

Syarah Kasyfu Syubuhat Membongkar Akar Kesyirikan.

Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah.

Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah.

Fahd bin Nashir bin Ibrahim As-Sulaiman.

Bayu Abdurrahman.

Di antara dalil lain yang menunjukkan hal itu [1] adalah kisah Bani Israil yang dengan keislaman, keilmuan dan keshalihan mereka, masih saja berkata kepada Musa ('alaihis salam), "Buatkan untuk kami sebuah berhala (sebagai sesembahan) sebagaimana mereka memiliki berhala-berhala." Dan ketika sebagian sahabat berkata, "Buatkan untuk kami Dzatu Anwath." Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam menegaskan dengan sumpah bahwa perkataan ini serupa dengan ucapan Bani Israil, "Buatkan untuk kami sebuah berhala sebagaimana mereka memiliki berhala-berhala." Akan tetapi, orang-orang musyrik melontarkan syubhat berkenaan dengan kisah di atas. Mereka mengatakan, "Bani Israil tidak dikafirkan dengan sebab itu; begitu juga sebagian sahabat yang berkata kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam, 'Buatkan untuk kami Dzatu Anwath.'"

Kita jawab, "Bani Israil tidak merealisasikan apa yang diminta, begitu juga para sahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam. Tidak ada perbedaan di antara para ulama dalam hal ini bahwa kalau Bani Israil merealisasikan hal tersebut niscaya mereka akan dikafirkan. Begitu juga para sahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam, jika mereka tidak menaati larangan beliau, lalu membuat Dzatu Anwath, niscaya mereka akan dikafirkan. Dengan demikian terjawablah syubhat mereka."

Penjelasan.

[1] Yakni manusia kadang-kadang mengucapkan atau melakukan suatu tindak kekufuran tanpa dia sadari, sebagaimana ucapan Bani Israil kepada Musa 'alaihis salam, "Jadikan untuk kami berhala seperti berhala-berhala yang ada pada mereka," sekalipun mereka beragama Islam, memiliki ilmu, dan termasuk orang shalih; atau mereka mengucapkan ucapan seperti ucapan sebagian sahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam, "Buatkanlah untuk kami Dzatu Anwath sebagaimana yang ada pada mereka (orang-orang musyrik)." Mendengar ucapan sebagian sahabatnya seperti itu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam berkata,

"Allahu Akbar. Ini adalah perbuatan orang-orang sebelum kalian. Demi Dzat yang jiwaku di tangan-Nya, kalian telah berkata sebagaimana Bani Israil berkata kepada Musa, 'Buatkanlah untuk kami sebuah berhala sebagaimana berhala-berhala yang ada pada mereka.' Berkata Musa, 'Sesungguhnya kalian adalah kaum yang tidak mengetahui.' Kalian benar-benar akan mengikuti perbuatan orang-orang sebelum kalian." (HR. Tirmidzi)

Ini menunjukkan bahwa Musa dan Muhammad 'alaihimash shalatu was salam sungguh-sungguh mengingkari perbuatan itu. Memang, begitulah semestinya. Dua Nabi yang mulia ini tidak menyetujui kaumnya menyampaikan permintaan seperti itu.

Sebagian orang-orang musyrik masih saja melontarkan syubhat dengan mengatakan, "Para sahabat dan Bani Israil tidak dikafirkan dengan perbuatannya itu."

Kita jawab, "Ya, karena para sahabat dan Bani Israil tidak merealisasikan apa yang diminta tatkala mereka mengetahui kedua Nabi yang mulia itu tidak menyetujui permintaannya."

Baca selanjutnya:

Daftar Isi Buku Ini.

Daftar Buku Perpustakaan Ini.

===

Maraji'/ sumber:

Kitab: Syarh Kasyf Asy Syubuhaat wa Yaliihi Syarh Al Ushul 'alaihis salam Sittah, Penulis Matan: Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab, Penulis Syarah: Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin, Penerbit: Dar Ats Tsarayya, Kerajaan Saudi Arabia, Tanpa Keterangan Cetakan, Tahun: 1416 H/ 1996 M, Judul Terjemahan: Syarah Kasyfu Syubuhat Membongkar Akar Kesyirikan dilengkapi Syarah Ushulus Sittah, Penerjemah: Bayu Abdurrahman, Penerbit: Media Hidayah, Jogjakarta - Indonesia, Cetakan Pertama, Rabi'uts Tsani 1425 H/ Juni 2004 M.

===

Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Popular posts from this blog