Skip to main content

Syarah Kasyfu Syubuhat 57

Syarh Kasyf Asy Syubuhaat.

Syarah Kasyfu Syubuhat Membongkar Akar Kesyirikan.

Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah.

Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah.

Fahd bin Nashir bin Ibrahim As-Sulaiman.

Bayu Abdurrahman.

Allah telah menjelaskan di dalam Kitab-Nya bahwa barangsiapa yang beriman kepada sebagian ayat dan mengingkari sebagian ayat lain, maka ia kafir yang sebenar-benarnya. Dengan begitu, hilanglah syubhat mereka. Dan inilah yang telah disebutkan oleh sebagian penduduk Ihsa' dalam suratnya [1] yang dikirimkan kepadaku.

Dikatakan juga, [2] "Apabila engkau telah mengakui bahwa barangsiapa yang membenarkan Rasul dalam segala urusan, kemudian ia menentang wajibnya shalat; maka dia kafir, sehingga halal darahnya secara ijma'. Begitu juga apabila dia mengakui semuanya kecuali hari kebangkitan atau menentang wajibnya puasa Ramadhan. Dan di antara imam-imam mazhab tidak ada perbedaan pendapat dalam masalah itu. Al Qur'an pun telah menyebutkan hal itu. Telah diketahui bersama bahwa tauhid adalah sebesar-besar ajaran yang dibawa oleh Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam. Tauhid lebih utama daripada shalat, zakat, puasa dan haji. Apabila seseorang mengingkari salah satu saja di antara perkara-perkara ini, tentu ia kafir, walaupun dia mengamalkan semua yang diajarkan Rasul Shallallahu 'alaihi wa Sallam. Lalu apa jadinya bila ada orang yang menentang tauhid yang merupakan agama setiap Rasul, tidak dikafirkan? Subhanallah, Mahasuci Allah! Alangkah anehnya pemahaman bodoh ini!

Penjelasan.

[1] Saya tidak tahu tentang surat tersebut, silakan dicari.

[2] Ini sebagai jawaban kedua. Kita katakan kepadanya, "Jika engkau telah mengetahui dan mengakui bahwa barangsiapa yang menentang wajibnya shalat, zakat, puasa, haji atau hari kebangkitan maka dia kafir kepada Allah Yang Mahaagung walaupun dia mengakui semua yang diajarkan Rasul Shallallahu 'alaihi wa Sallam, mengapa engkau mengingkari kekafiran orang yang menentang tauhid dan berbuat syirik kepada Allah? Sungguh, ini adalah sesuatu yang mengherankan. Engkau jadikan orang yang menentang tauhid sebagai muslim, sedangkan yang mengingkari wajibnya salah satu perkara di atas sebagai orang kafir? Padahal tauhid adalah perkara yang paling besar yang didakwahkan para Rasul, bahkan tauhid adalah perkara mendasar yang dibawa para Rasul. Dan semua Rasul diutus dengan Tauhid. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

"Dan tidaklah Kami mengutus seorang Rasul pun sebelum engkau melainkan Kami wahyukan kepadanya, 'Sesungguhnya tiada Tuhan kecuali Aku, maka beribadahlah kalian kepada-Ku.'" (QS. Al Anbiya: 25)

Tauhid adalah dasar dari segala kewajiban. Orang yang mengingkarinya dianggap kafir, sebab tidak akan sah suatu amalan yang tidak didasari tauhid. Allah Ta'ala berfirman,

"Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada Nabi-nabi yang sebelummu, 'Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi. Oleh karena itu, hendaklah Allah saja yang engkau sembah dan hendaknya engkau termasuk orang-orang yang bersyukur." (Az Zumar: 65-66)

Apabila demikian keadaannya, bahwa orang yang mengingkari kewajiban shalat, zakat, puasa, haji, atau mengingkari hari kebangkitan menjadi kafir, tentu keadaan orang yang mengingkari tauhid lebih keras kekafirannya, lebih jelas dan lebih gamblang.

Baca selanjutnya:

Daftar Isi Buku Ini.

Daftar Buku Perpustakaan Ini.

===

Maraji'/ sumber:

Kitab: Syarh Kasyf Asy Syubuhaat wa Yaliihi Syarh Al Ushul 'alaihis salam Sittah, Penulis Matan: Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab, Penulis Syarah: Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin, Penerbit: Dar Ats Tsarayya, Kerajaan Saudi Arabia, Tanpa Keterangan Cetakan, Tahun: 1416 H/ 1996 M, Judul Terjemahan: Syarah Kasyfu Syubuhat Membongkar Akar Kesyirikan dilengkapi Syarah Ushulus Sittah, Penerjemah: Bayu Abdurrahman, Penerbit: Media Hidayah, Jogjakarta - Indonesia, Cetakan Pertama, Rabi'uts Tsani 1425 H/ Juni 2004 M.

===

Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Popular posts from this blog