Skip to main content

Syarah Kasyfu Syubuhat 55

Syarh Kasyf Asy Syubuhaat.

Syarah Kasyfu Syubuhat Membongkar Akar Kesyirikan.

Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah.

Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah.

Fahd bin Nashir bin Ibrahim As-Sulaiman.

Bayu Abdurrahman.

Maka jawaban dari syubhat itu adalah bahwasanya tidak ada perselisihan di antara ulama seluruhnya bahwa seseorang yang membenarkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam dalam suatu hal dan mendustakan yang lainnya, maka hukumnya adalah kafir, bukan orang Islam. Begitu juga orang yang beriman dengan sebagian Al Qur'an dan mendustakan sebagian yang lain, misalnya orang yang mengakui tauhid dan menentang wajibnya shalat, atau mengakui tauhid dan wajibnya shalat, tetapi menentang wajibnya zakat, atau mengakui semua ini, tetapi dia menentang kewajiban haji. Pada masa Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam tatkala orang-orang tidak mau menunaikan ibadah haji, Allah menurunkan ayat yang berkenaan dengan mereka,

"Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa yang mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Mahakaya dari alam semesta." [1] (QS. Ali 'Imran: 97)

Penjelasan.

[1] Berkata Syaikh rahimahullah, "Apabila mereka berkata demikian yakni mereka mempersaksikan tiada Ilah yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad utusan Allah dan seterusnya, akan tetapi mereka kemudian tetap dikafirkan? Maka jawabannya adalah, 'Sesungguhnya para ulama telah sepakat bahwa barangsiapa yang kafir dan mendustakan sebagian ajaran yang dibawa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam maka dia seperti orang yang mendustakan dan mengingkari seluruhnya. Orang yang kafir terhadap satu Nabi di antara para Nabi maka dia seperti mengingkari seluruh Nabi, karena Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

'Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya, dan bermaksud membedakan antara (keimanan kepada) Allah dan Rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan: 'Kami beriman kepada sebagian dan kami kami kafir kepada sebagian (yang lain)', serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian (iman atau kafir) mereka adalah orang kafir yang sebenarnya.' (QS. An Nisaa: 150-151)

Allah juga berfirman kepada Bani Israil,

'Apakah engkau beriman kepada sebagian Al-Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian, melainkan kenistaan dalam dunia, dan pada hari Kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang amat pedih. Allah tidak lengah dari apa yang mereka perbuat.' (QS. Al Baqarah: 85)

Kemudian Syaikh memberikan beberapa permisalan:

Pertama: Shalat, barangsiapa yang mengakui tauhid tapi dia mengingkari wajibnya shalat maka dia kafir.

Kedua: Barangsiapa mengakui tauhid dan mengakui wajibnya shalat, tapi dia mengingkari wajibnya zakat maka dia pun kafir.

Ketiga: Barangsiapa mengakui semua hal di atas tapi dia menolak wajibnya puasa, dia juga kafir.

Keempat: Barangsiapa yang mengakui semua itu tapi dia tidak mengakui wajibnya haji maka dia pun kafir.

Beliau berdalil dengan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam surat Ali Imran 97, "Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia kepada Allah, yaitu (bagi) orang yang mampu mengadakan haji ke Baitullah. Barangsiapa yang mengingkari, yakni mengingkari kewajiban haji, maka Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam."

Perkataan Syaikh rahimahullah, "Dan tatkala manusia tidak mengerjakan haji..." zhahirnya menunjukkan bahwa perkataan itu merupakan sebab turunnya ayat tersebut, sedangkan saya sendiri tidak mengetahui dalil yang disebutkan oleh Syaikh.

Baca selanjutnya:

Daftar Isi Buku Ini.

Daftar Buku Perpustakaan Ini.

===

Maraji'/ sumber:

Kitab: Syarh Kasyf Asy Syubuhaat wa Yaliihi Syarh Al Ushul 'alaihis salam Sittah, Penulis Matan: Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab, Penulis Syarah: Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin, Penerbit: Dar Ats Tsarayya, Kerajaan Saudi Arabia, Tanpa Keterangan Cetakan, Tahun: 1416 H/ 1996 M, Judul Terjemahan: Syarah Kasyfu Syubuhat Membongkar Akar Kesyirikan dilengkapi Syarah Ushulus Sittah, Penerjemah: Bayu Abdurrahman, Penerbit: Media Hidayah, Jogjakarta - Indonesia, Cetakan Pertama, Rabi'uts Tsani 1425 H/ Juni 2004 M.

===

Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Popular posts from this blog