Skip to main content

Syarah Kasyfu Syubuhat 45

Syarh Kasyf Asy Syubuhaat.

Syarah Kasyfu Syubuhat Membongkar Akar Kesyirikan.

Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah.

Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah.

Fahd bin Nashir bin Ibrahim As-Sulaiman.

Bayu Abdurrahman.

Apabila dia berkata: [1] "Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam diberi hak memberi syafaat oleh Allah, lalu saya hanya minta syafaat yang telah Allah berikan kepadanya," maka jawablah, "Allah memang telah mengizinkan Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam untuk memberi syafaat, tetapi melarangmu berdoa memohon kepada beliau Shallallahu 'alaihi wa Sallam, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah,

"Maka janganlah engkau menyeru kepada seorangpun dalam ibadahmu di samping (menyeru) kepada Allah." (QS. Al Jin: 18)

Maka apabila engkau menyeru kepada Allah agar Nabi (Shallallahu 'alaihi wa Sallam) memberi syafaat kepadamu, takutlah pada ayat di atas. Allah juga mengizinkan kepada selain Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam untuk memberi syafaat sebagaimana dalam riwayat yang shahih dijelaskan bahwa Malaikat, para wali-wali Allah dan Afrath (anak-anak kecil yang terlahir mati) juga diizinkan untuk memberi syafaat.

"Lalu apakah kamu mengatakan sesungguhnya Allah telah memberi kepada mereka itu hak memberi syafaat, dan saya memohon syafaat itu kepada mereka?

Apabila kamu mengatakan, 'Ya', maka berarti kamu telah beribadah kepada orang-orang shalih yang telah Allah sebutkan dalam kitab-Nya. Apabila dia berkata, 'Tidak', maka menjadi batallah ucapanmu terdahulu, 'Allah telah memberikan kepada beliau syafaat dan saya hanya meminta syafaat yang telah Allah berikan.'"

Penjelasan.

[1] Apabila orang-orang musyrik yang berdo'a kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam berkata, "Sesungguhnya Allah memberi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam syafaat dan saya hanya meminta syafaat itu darinya," maka ada 3 jawaban yang perlu disampaikan:

Pertama: Bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memberi beliau syafaat, akan tetapi melarangmu menyekutukan-Nya dalam berdo'a kepada-Nya. Allah berfirman,

"Maka janganlah engkau menyeru kepada seorang pun di samping (menyeru) kepada Allah." (QS. Al Jin: 18)

Kedua: Bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memberikan hak memberi syafaat kepada beliau Shallallahu 'alaihi wa Sallam, akan tetapi beliau Shallallahu 'alaihi wa Sallam tidak memberi syafaat kecuali dengan izin Allah dan kepada orang yang Allah ridhai. Barangsiapa yang berbuat syirik maka sesungguhnya Allah tidak meridhai dan tidak mengizinkan syafaat diberikan kepadanya. Allah berfirman,

"Dan tidaklah mereka memberi syafaat kecuali kepada siapa yang Allah ridhai." (QS. Al Anbiyaa: 28)

Ketiga: Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memberi izin kepada selain Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam untuk memberi syafaat, seperti para Malaikat, bayi-bayi yang terlahir mati. Adanya hal tersebut, katakan kepada-Nya, "Apakah engkau juga meminta syafaat kepada mereka?" Apabila dia menjawab, "Tidak", maka sungguh dia kalah dan batallah ucapannya. Apabila dia berkata, "Ya", maka pembicaraan kita kembalikan ke pembahasan tentang beribadah kepada orang-orang shalih. Sesungguhnya orang musyrik yang suka melancarkan syubhat ini, tidak menghendaki syafaat dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam. Kalau dia menghendaki hal itu niscaya dia akan berdo'a, "Allahumma (ya Allah) berilah syafaat Nabi-Mu Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam untukku." Akan tetapi, dia berdo'a langsung kepada Rasul, padahal berdo'a kepada selain Allah adalah syirik besar dan mengeluarkan seseorang dari agama. Bagaimana mungkin laki-laki yang syirik dalam berdo'a kepada Allah itu mengatakan bahwa yang dia kehendaki adalah adanya seseorang yang dengan izin Allah memberikan syafaat kepadanya?

Berkata Syaikh rahimahullah, "Sesungguhnya Malaikat memberi syafaat dan para wali Allah juga memberi syafaat." Perkataan tersebut terdapat dalam hadits panjang dari Abi Sa'id Al Khudri (radhiyallahu 'anhu) dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam yang diriwayatkan oleh Muslim yang di dalamnya Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

"Para Malaikat, para Nabi dan orang-orang beriman memberikan syafaat." (HR. Muslim)

Beliau berkata, "Al Afrath memberi syafaat." Al Afrath adalah anak-anak kecil yang mati sebelum baligh. Dalam sebuah hadits dari Abi Hurairah radhiyallahu 'anhu Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda,

"Tidak akan masuk Neraka seorang Muslim yang kematian tiga orang anaknya, melainkan sebentar saja." (HR. Bukhari)

Dan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari juga, dari Abi Sa'id disebutkan,

"Tiga anak yang belum mencapai baligh..."

Baca selanjutnya:

Daftar Isi Buku Ini.

Daftar Buku Perpustakaan Ini.

===

Maraji'/ sumber:

Kitab: Syarh Kasyf Asy Syubuhaat wa Yaliihi Syarh Al Ushul 'alaihis salam Sittah, Penulis Matan: Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab, Penulis Syarah: Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin, Penerbit: Dar Ats Tsarayya, Kerajaan Saudi Arabia, Tanpa Keterangan Cetakan, Tahun: 1416 H/ 1996 M, Judul Terjemahan: Syarah Kasyfu Syubuhat Membongkar Akar Kesyirikan dilengkapi Syarah Ushulus Sittah, Penerjemah: Bayu Abdurrahman, Penerbit: Media Hidayah, Jogjakarta - Indonesia, Cetakan Pertama, Rabi'uts Tsani 1425 H/ Juni 2004 M.

===

Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Popular posts from this blog