Skip to main content

Pendahuluan Muhaqqiq | Kemuliaan Rasulullah

Bidayatu As-Suul fi Tafdili Ar-Rasul.

Kemuliaan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam.

Imam Ibnu Abdussalam As-Sulami Asy-Syafi'i Ad-Dimasyqi.

Imam Muhammad Nashiruddin Al-Albani.

Muhammad Iqbal Kadir.

Bagian Pertama.

A. Pendahuluan Muhaqqiq.

Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala, hanya kepada-Nya kami memuji, memohon pertolongan, ampunan dan kami berlindung kepada-Nya dari segala keburukan jiwa dan amal. Barangsiapa yang diberi hidayah, niscaya tak akan tersesat sedangkan yang jauh dari petunjuk-Nya, niscaya tidak akan ada yang dapat memberi petunjuk kepadanya.

Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Subhanahu wa Ta'ala dan tiada sekutu bagi-Nya. Dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya.

Ketika saya hampir selesai mengindentifikasi kitab "Raf Al Astar 'An Buthlani Adillah Al Qa`ilin bi Fina An-Nar" karya Ash-Shan'ani, dan membereskan mukadimah buku tersebut serta mengajukannya ke penerbit, tiba-tiba saya disodorkan oleh Bapak Zuhair Asy-Syawaisy (pemilik dan pengelola percetakan Maktabah Al Islami, -ed) sebuah buku dari koleksi buku perpustakaan (no: 4432). Buku tersebut memuat beragam makalah yang salah satu makalah tersebut ditulis pada abad ke-7 Hijriyah.

Karena ingin mempelajarinya, dan memilah materi yang cocok karena dikejar deadlock untuk segera diterbitkan, saya menemukan sebuah makalah yang berjudul: "Bidayah As-Sul fi Tafdhil Ar-Rasul", karya Imam Ibnu Abdussalam As-Sulami Asy-Syafi'i Ad-Dimasyqi. Dan saya berusaha keras untuk mempelajarinya secara seksama, hingga saya dapat sampai kepada kesimpulan bahwa buku ini merupakan buku yang berharga dan dapat bermanfaat bagi umat.

B. Keistimewaan Isi Buku.

Manfaat naskah klasik ini dapat ditinjau dari beberapa aspek keistimewaan yaitu:

1. Judul Makalah.

Saya yakin bahwa setiap Muslim yang baik, sudah selayaknya mengenal beberapa kemuliaan dan keutamaan Nabinya, serta kelebihan dan keistimewaannya dari makhluk semesta lainnya (dari jin, manusia dan Malaikat). Dan pengetahuannya ini hendaknya didasarkan oleh dalil yang kuat, pandangan jernih dan konklusif dari kandungan Al Qur`an dan Sunnah, hingga dapat meningkatkan mutu keimanan, kecintaan, dan keikhlasannya kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam.

Dan kecintaan kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam ini merupakan syarat utama yang harus ada di dalam hati seorang Mukmin, yang juga disertai dengan cintanya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

"Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan hikmah (Sunnah) dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata." (QS. Al Jumu'ah (62): 2)

Oleh karena itu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda,

"Tiga perkara yang apabila (perkara ini) terdapat di dalam diri seseorang, maka dia akan dapat merasakan manisnya iman, yaitu: orang yang menjadikan Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai daripada yang lain, mencintai seseorang hanya karena Allah, enggan kembali ke dalam kekufuran setelah diselamatkan oleh Allah sebagaimana keengganannya untuk dilemparkan ke dalam api Neraka." (HR. Bukhari dan Muslim) [1]

Dan cinta itu harus terus menguat dalam dirinya hingga Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam lebih menjadi dicintai dari segala unsur dicintainya. Hal ini sejalan dengan sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam dalam hadits dari Anas radhiyallahu 'anhu, beliau bersabda,

"Seseorang belum beriman hingga aku lebih dicintai dari orang tua, anak dan seluruh manusia." (HR. Bukhari ("Mukhtashar" no. 12), Muslim (1/49), Nasa`i (h. 750, "Hindiyyah"), Ibnu Majah (67), Ahmad (3/177, 207, 275, 278) [2]

Baca selanjutnya:

Daftar Isi Buku Ini.

Daftar Buku Perpustakaan Ini.

===

1. Hadits dari Anas radhiyallahu 'anhu, dan hadits ini ditakhrij dalam kitab "Fiqih Sirah", "Ar-Raudh An-Nadhir" No. 52, serta dalam kitab "Mukhtashar Al-Bukhari" No. 13.

2. Hadits dari riwayat Anas radhiyallahu 'anhu, (Bukhari no. 11), dan Nasa`i dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu tanpa redaksi, "Dan seluruh manusia", dengan imbuhan pada awal redaksinya, "Dan demi nyawaku berada di Tangan-Nya."

===

Maraji'/ sumber:

Kitab: Bidayatu As-Suul fi Tafdili Ar-Rasul, Penulis: Imam Ibnu Abdussalam As-Sulami Asy-Syafi'i Ad-Dimasyqi, Pentahqiq: Imam Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Tanpa Keterangan Penerbit, Tanpa Keterangan Cetakan, Tanpa Keterangan Tahun, Judul Terjemahan: Kemuliaan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam, Penerjemah: Muhammad Iqbal Kadir, Editor: Ahmad Taufiq Abdurrahman, Sri Yulyastuti, Penerbit: Najla Press, Jakarta - Indonesia, Cetakan Pertama, September 2004 M.

===

Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Popular posts from this blog