Skip to main content

Syarah Ushulus Sittah (5/2)

Syarh Al Ushul As Sittah.

Syarah Ushulus Sittah.

Penjelasan Enam Landasan Utama.

Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah.

Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah.

Bayu Abdurrahman.

Di antara faidah ilmu syar'i:

* Allah mengangkat derajat orang-orang yang berilmu syar'i, baik di akhirat maupun di dunia. Di akhirat Allah akan mengangkat derajat mereka sesuai dengan apa yang mereka laksanakan dengan ilmu itu; dakwah di jalan Allah dan amal shalih lainnya. Di dunia, Allah mengangkat derajat mereka di hadapan hamba-hamba-Nya sesuai dengan apa yang mereka laksanakan dengan ilmu itu. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

"Allah mengangkat orang-orang yang beriman di antara kalian dan yang memiliki ilmu beberapa derajat." (QS. Al Mujadalah: 11)

* Ilmu syar'i adalah warisan Nabi (Shallallahu 'alaihi wa Sallam), sebagaimana disebutkan dalam sabda beliau,

"Sesungguhnya para Nabi tidak mewarisi dinar dan tidak pula dirham. Mereka hanya mewarisi ilmu. Barangsiapa yang mengambil warisan tersebut, berarti dia telah mengambil bagian yang besar." (21)

* Ilmu termasuk tiga perkara yang akan menyertai manusia sampai mati sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam,

"Apabila seorang hamba meninggal, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara; shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shalih yang mendo'akan kedua orang tuanya." (22)

* Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam melarang seseorang dengki terhadap kenikmatan-kenikmatan yang diperoleh orang lain, kecuali pada dua nikmat, yaitu penuntut ilmu yang beramal dengan ilmunya dan orang yang memiliki harta dan menginfakkan hartanya untuk Islam. Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda,

"Tidak boleh hasad kecuali kepada dua hal; seorang laki-laki yang Allah berikan kepadanya harta, kemudian dia pergunakan harta itu untuk membela kebenaran dan seorang laki-laki yang Allah berikan kepadanya ilmu, kemudian dia amalkan dan ajarkan ilmunya itu." (23)

* Ilmu merupakan cahaya yang menerangi diri seorang hamba sehingga mampu mengetahui bagaimana beribadah kepada Rabb-nya dan bagaimana dia bermuamalah sesamanya, dengan begitu jalan hidupnya selalu berdasarkan ilmu.

* Ilmu laksanakan cahaya yang menerangi manusia dalam urusan agama dan dunia. Kita tentu ingat, sebuah kisah yang sangat masyhur tentang seorang laki-laki dari Bani Israil yang telah membunuh 99 jiwa, lalu dia bertanya kepada seorang ahli ibadah, apakah dia masih bisa bertaubat atau tidak. Si ahli ibadah berkata, "Tidak", maka laki-laki tadi membunuhnya sehingga dia genap membunuh 100 jiwa. Kemudian dia pergi ke rumah seorang yang berilmu dan bertanya, lalu diberitahukan kepadanya bahwa dia masih bisa bertaubat dan diberitahukan pula bahwa tidak ada sesuatu pun yang menghalanginya untuk bertaubat. Kemudian orang yang berilmu tadi menunjukkannya ke suatu negeri yang penduduknya terdiri dari orang-orang shalih. Pergilah laki-laki itu ke negeri tersebut. Tetapi ketika dia masih berada di pertengahan jalan, tiba-tiba kematian menjemputnya.

Baca selanjutnya:

Daftar Isi Buku Ini.

Daftar Buku Perpustakaan Ini.

===

Catatan Kaki:

21. Takhrij hadits ini telah disebutkan di muka.

22. Diriwayatkan oleh Muslim kitab Al Washiyah bab "Ma Yalhaqu Al Insan min Ats Tsawab Ba'da Wafatihi".

23. Diriwayatkan oleh Bukhari dalam kitab Al 'Ilm bab "Al Ightibath fi Al Ilm wa Al Hikmah" dan Muslim dalam kitab Al Musafirin min kitab Ash Shalah bab "Man Yaquumu bi Al Qur'an wa Yu'allimuhu".

===

Maraji'/ sumber:

Kitab: Syarh Kasyf Asy Syubuhaat wa Yaliihi Syarh Al Ushul 'alaihis salam Sittah, Penulis Matan: Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab, Penulis Syarah: Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin, Penerbit: Dar Ats Tsarayya, Kerajaan Saudi Arabia, Tanpa Keterangan Cetakan, Tahun: 1416 H/ 1996 M, Judul Terjemahan: Syarah Kasyfu Syubuhat Membongkar Akar Kesyirikan dilengkapi Syarah Ushulus Sittah, Penerjemah: Bayu Abdurrahman, Penerbit: Media Hidayah, Jogjakarta - Indonesia, Cetakan Pertama, Rabi'uts Tsani 1425 H/ Juni 2004 M.

===

Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Popular posts from this blog