Skip to main content

Syarah Ushulus Sittah (4/2)

Syarh Al Ushul As Sittah.

Syarah Ushulus Sittah.

Penjelasan Enam Landasan Utama.

Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah.

Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah.

Bayu Abdurrahman.

Adapun penjelasan secara qadari, maka tidak samar lagi bahwa jika umat Islam ini mau berpegang teguh dengan agamanya, bersatu dalam menjalankannya, memuliakan penguasanya, menaati mereka dalam perkara yang baik, niscaya umat ini akan mulia dan jaya di bumi. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

"Allah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kalian dan beramal shalih, bahwa Dia akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi sebagaimana orang-orang sebelum mereka berkuasa dan (Allah) akan kokohkan agama mereka yang Dia ridhai, dan rasa takut mereka akan Dia ganti dengan keamanan. Mereka beribadah kepada-Ku dan tidak menyekutukan-Ku dengan siapa pun." (QS. An Nur: 55)

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

"Sesungguhnya Allah pasti menolong siapa saja yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi Maha Perkasa. (Yakni) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, niscaya mereka mendirikan shalat, membayar zakat, memerintahkan kebaikan serta melarang yang mungkar. Dan kepada Allahlah kembali segala urusan." (QS. Al Hajj: 40-41)

Kemudian terjadilah pada umat Islam ini seperti yang diperkirakan, mereka berpecah-belah dalam menjalankan agamanya, mendurhakai pemimpin mereka, lalu mereka keluar (membangkang atau memberontak, -ed.) dan menjadi berkelompok-kelompok, mereka saling berselisih. Keadaan tersebut yang menyebabkan mereka lemah dan hilang kekuatannya, sehingga dicabutlah rasa gentar dari hati musuh mereka, lalu musuh-musuh itu mengerumuni dan memperebutkan mereka. Keadaan mereka hanya seperti buih di lautan.

Dan perkara yang pokok ini, yaitu (ketaatan kepada pemimpin, -ed.) sering tidak diketahui dan diamalkan oleh kebanyakan orang yang mengaku berilmu dan punya semangat membela agama Allah. Masing-masing individu memandang dirinya sendiri sebagai pemimpin atau berada pada kedudukan pemimpin yang berani menentang penguasanya.

Wajib bagi kita semua -pemimpin dan yang dipimpin- untuk melaksanakan apa-apa yang telah Allah wajibkan kepada kita, yaitu untuk saling mencintai dan tolong-menolong dalam kebaikan dan ketakwaan dan bersatu mengupayakan kemaslahatan bersama agar kita menjadi orang-orang yang memperoleh kemenangan. Dan wajib bagi kita untuk berpegang teguh dengan kebenaran, tolong-menolong serta senantiasa ikhlas dalam beramal dan berusaha untuk tujuan yang satu yakni memperbaiki umat, baik agama maupun dunianya, menurut kadar kemampuan kita. Semua itu jelas tidak mungkin (terwujud) kecuali jika kita sejalan dan meninggalkan perselisihan antara kita serta menyingkirkan halangan-halangan lain yang menghambat tercapainya tujuan atau bahkan kadang-kadang melenyapkannya sama sekali.

Sesungguhnya jika persatuan umat tidak ada dan orang-orang banyak melakukan dosa, maka hawa nafsu dan kedengkian akan mendominasi. Dalam keadaan seperti itu setiap orang berusaha untuk mewujudkan maksud dan tujuannya masing-masing, walaupun telah jelas baginya bahwa kebenaran dan keadilan tidak berada di pihaknya dan dia menyelisihi firman Allah Subhanahu wa Ta'ala,

"Berpegang teguhlah kalian dengan tali agama Allah dan janganlah kalian berpecah-belah. Ingatlah nikmat Allah atas kalian ketika dulu kalian bermusuhan, lalu Allah satukan hati kalian, sehingga dengan nikmat-Nya kalian menjadi bersaudara. Ketika itu kalian berada di tepi jurang api Neraka, lalu Allah menyelamatkan kalian. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya kepada kalian, mudah-mudahan kalian mendapatkan hidayah." (QS. Ali 'Imran: 103)

Apabila setiap orang mengetahui hak dan kewajibannya, lalu melaksanakannya dengan baik dan benar, niscaya segala urusan, baik urusan dunia pada umumnya maupun agama pada khususnya, akan berjalan dengan baik dan sempurna.

Baca selanjutnya:

Daftar Isi Buku Ini.

Daftar Buku Perpustakaan Ini.

===

Maraji'/ sumber:

Kitab: Syarh Kasyf Asy Syubuhaat wa Yaliihi Syarh Al Ushul 'alaihis salam Sittah, Penulis Matan: Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab, Penulis Syarah: Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin, Penerbit: Dar Ats Tsarayya, Kerajaan Saudi Arabia, Tanpa Keterangan Cetakan, Tahun: 1416 H/ 1996 M, Judul Terjemahan: Syarah Kasyfu Syubuhat Membongkar Akar Kesyirikan dilengkapi Syarah Ushulus Sittah, Penerjemah: Bayu Abdurrahman, Penerbit: Media Hidayah, Jogjakarta - Indonesia, Cetakan Pertama, Rabi'uts Tsani 1425 H/ Juni 2004 M.

===

Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Popular posts from this blog