Skip to main content

Syarah Ushulus Sittah (2/2)

Syarh Al Ushul As Sittah.

Syarah Ushulus Sittah.

Penjelasan Enam Landasan Utama.

Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah.

Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah.

Bayu Abdurrahman.

Allah telah menjelaskan masalah tersebut di beberapa ayat, sebagaimana diucapkan penulis, "di beberapa ayat dengan bahasa yang mudah dipahami oleh orang awam yang paling bodoh sekalipun."

Sungguh, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam telah menjelaskan perkara ini. Beliau datang untuk mewujudkan tauhid (di kalangan manusia) dan membersihkan manusia dari segala kotorang (syirik). Beliau juga memutus semua jalan yang dapat merusak dan melemahkan tauhid hingga tatkala ada seorang laki-laki berkata kepada beliau, "Atas kehendak Allah dan atas kehendakmu," beliau berkata,

"Apakah engkau hendak menjadikan diriku sebagai tandingan bagi Allah?" Katakanlah, "Atas kehendak Allah." (1)

Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam mengingkari laki-laki yang menyetarakan kehendak belaiu dengan kehendak Allah Subhanahu wa Ta'ala ini. Kata sambung "dan" pada hadits di atas mengandung unsur penyetaraan beliau dengan Allah dan berarti termasuk mengadakan tandingan (sekutu) bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala. Contoh lain betapa Nabi (Shallallahu 'alaihi wa Sallam) sangat menjaga tauhid adalah beliau mengharamkan kita bersumpah dengan nama selain Allah dan beliau memasukkan hal tersebut dalam kategori syirik kepada Allah. Beliau Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda,

"Barangsiapa yang bersumpah dengan menyebut nama selain Allah maka sungguh dia telah berbuat syirik." (2)

Alasan kesyirikannya adalah, karena bersumpah dengan menyebut nama selain Allah merupakan pengagungan terhadap makhluk yang disebut dalam sumpah tersebut. Pengagungan hanya pantas untuk Allah Subhanahu wa Ta'ala saja.

Dan tatkala beberapa orang dalam satu utusan datang kepada Nabi (Shallallahu 'alaihi wa Sallam) dan berkata, "Wahai Rasulullah, wahai orang yang paling baik di antara kami, wahai anak dari orang yang paling baik di antara kami, wahai tuan kami, wahai anak dari tuan kami," beliau berkata,

"Hai manusia, sebut-sebutlah aku dengan perkataan yang wajar saja. Janganlah kalian terpedaya oleh setan. Aku, Muhammad, hamba Allah dan utusan-Nya. Aku tidak suka kalian meninggikan aku di atas kedudukan yang telah Allah turunkan kepadaku." (3)

Dan Syaikh rahimahullah menyusun sebuah bab khusus tentang masalah ini dalam Kitab Tauhid yang berjudul "Bab Tindakan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam Melindungi Tauhid dan Menutup Setiap Jalan Menuju Syirik."

Di samping telah menjelaskan dan menerangkan tentang ikhlas, Allah juga telah menjelaskan tentang lawannya yakni syirik. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

"Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik dan mengampuni dosa yang lainnya bagi siapa yang dikehendaki-Nya." (QS. An Nisa': 116)

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

"Dan sembahlah Allah dan janganlah kalian menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun." (QS. An Nisa': 36)

Baca selanjutnya:

Daftar Isi Buku Ini.

Daftar Buku Perpustakaan Ini.

===

Catatan Kaki:

1. Diriwayatkan oleh Ahmad Juz 1 hlm. 214, 224. Nasai dalam Amal Al Yaum wa Al Lailah, hlm. 286 no. 994-995, Abdurrazzaq dalam Al Mushannaf Juz 1 hlm. 27, dan Al Bukhari dalam Adab Al Mufrad hlm. 234.

2. Diriwayatkan oleh Ahmad Juz 2 hlm. 125, Abu Dawud dalam kitab Al Iman wa An Nudzur bab "Al Half bighair Allah Taala", dan Tirmidzi dalam kitab An Nudzur bab "Karahiyah Al Half bighair Allah". Tirmidzi berkata, "Hadits ini hasan." Hadits ini diriwayatkan juga oleh Al Baihaqi dalam As Sunan Juz 1 hlm. 29, Al Baghawi dalam Syarh As Sunnah Juz 1 hlm. 7, Al Hakim dalam Al Mustadrak Juz 1 hlm. 65. Al Hakim berkata, "Shahih 'ala syart Syaikhain."

3. Diriwayatkan oleh Ahmad Juz 3 hlm. 241, Abdurrazzaq dalam Al Mushannaf Juz 11 hlm. 272, Al Bukhari dalam Adab Al Mufrad no. 875.

===

Maraji'/ sumber:

Kitab: Syarh Kasyf Asy Syubuhaat wa Yaliihi Syarh Al Ushul 'alaihis salam Sittah, Penulis Matan: Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab, Penulis Syarah: Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin, Penerbit: Dar Ats Tsarayya, Kerajaan Saudi Arabia, Tanpa Keterangan Cetakan, Tahun: 1416 H/ 1996 M, Judul Terjemahan: Syarah Kasyfu Syubuhat Membongkar Akar Kesyirikan dilengkapi Syarah Ushulus Sittah, Penerjemah: Bayu Abdurrahman, Penerbit: Media Hidayah, Jogjakarta - Indonesia, Cetakan Pertama, Rabi'uts Tsani 1425 H/ Juni 2004 M.

===

Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Popular posts from this blog