Skip to main content

Syarah Al-Qawa'id Al-Arba' (7/4)

Syarah Al-Qawa'id Al-Arba' (Syarah Mutun Al-Aqidah).

Syarah Al-Qawa'id Al-Arba'.

Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah.

Syaikh Saad bin Nashir Asy-Syatsriy hafizhahullah (Dewan Penasihat Kerajaan Saudi Arabia dan Mantan Anggota Haiah Kibaril Ulama).

Muflih Safitra.

Syarah (Penjelasan) Al-Qawa'id Al-Arba' (7/4).

Akan tetapi, argumentasi mereka ini tidak diterima di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala, sehingga Allah pun membantah mereka dalam kelanjutan firman-Nya,

"Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka."

(Maksudnya Allah menjelaskan kebenaran kepada manusia).

"...tentang masalah yang mereka berselisih di dalamnya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat kufur." (QS. Az-Zumar [39]: 3)

Dalam ayat ini Allah Subhanahu wa Ta'ala menyebut mereka sebagai pendusta karena mengklaim orang-orang yang mereka juluki wali itu dapat mendekatkan mereka kepada Allah. Padahal tidak demikian, dan Allah Subhanahu wa Ta'ala justru menganggap mereka sebagai orang-orang kafir karena mereka menujukan penyembahan mereka kepada sesuatu selain-Nya.

Bahkan apabila kita telisik lebih dalam tentang kondisi orang-orang yang menyembah kubur wali tersebut, mereka sebenarnya tidak hanya melakukan kesyirikan dalam tauhid uluhiyyah saja, bahkan juga tauhid rububiyyah. Buktinya, apabila ditanyakan kepada mereka, "Mengapa kalian persembahkan sembelihan hewan kepada para wali ini?" Maka mereka pun akan menjawab, "Untuk menangkal bahaya dari kami."

Maka kita katakan, kesyirikan yang mereka lakukan lebih parah daripada kesyirikan yang dilakukan para penduduk Mekah di zaman Nabi dulu. Penduduk Mekah dahulu berbuat syirik dalam tauhid uluhiyyah saja, tidak dalam tauhid rububiyyah. Buktinya, saat ditanyakan kepada mereka, "Ada berapa tuhan yang kalian sembah?" Maka mereka menjawab, "Ada tujuh, satu di langit dan enam di bumi." Apabila ditanya lagi, "Siapa di antara yang tujuh itu yang kalian jadikan pendamping dan penolong di saat dalam kondisi susah?" Mereka akan menjawab, "Tuhan yang di langit." (15)

Adapun para penyembah kubur wali tersebut, mereka sebenarnya menujukan ibadah mereka kepada orang yang mereka sembah, memintanya untuk menghilangkan kesulitan dan mewujudkan keinginan mereka. Dengan demikian, kesyirikan mereka lebih parah daripada kesyirikan para penyembah berhala, kecuali sebatas pada masalah keinginan untuk didekatkan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala saja.

Baca selanjutnya:

Daftar Isi Buku Ini.

Daftar Buku Perpustakaan Ini.

===

Catatan Kaki:

15. Berdasarkan hadits yang dikeluarkan oleh At-Tirmidzi No. 3483:

Dari Imran bin Hushain, ia berkata, "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam berkata kepada ayahku, 'Wahai Hushain, berapa tuhan yang engkau sembah hari ini?' Ia menjawab, 'Tujuh, enam di bumi dan satu di langit.' Beliau berkata, 'Bila kamu inginkan sesuatu dan ditimpa suatu kesulitan, kepada siapa kamu meminta?' Ia menjawab, 'Yang ada di langit.' Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam berkata lagi, 'Wahai Hushain, jika engkau mau masuk Islam, aku akan ajarkan engkau dua kalimat yang akan bermanfaat untukmu.' Maka tatkala Hushain masuk Islam, ia berkata, 'Wahai Rasulullah, ajarkan aku dua kalimat yang sudah engkau janjikan.' Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam mengatakan, 'Ucapkanlah:

اَللَّهُمَّ أَلْهِمْنِيْ رُشْدِيْ وَأَعِذْنِيْ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ

Allaahumma al-himnii rusydii wa a'idznii min syarri nafsii.
(Ya Allah ilhamkanlah kepadaku kecerdasan dan lindungi aku dari kejahatan diriku sendiri).

Syaikh Al-Albani mendha'ifkan hadits ini.

===

Maraji'/ sumber:

Kitab: Syarah Al-Qawa'id Al-Arba' (Syarah Mutun Al-Aqidah), Penulis Matan: Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab, Penulis Syarah: Syaikh Saad bin Nashir Asy-Syatsriy hafizhahullah (Dewan Penasihat Kerajaan Saudi Arabia dan Mantan Anggota Haiah Kibaril Ulama), Tanpa Keterangan Penerbit, Tanpa Keterangan Cetakan, Tanpa Keterangan Tahun, Judul Terjemahan: Syarah Al-Qawa'id Al-Arba', Penerjemah: Muflih Safitra, Penerbit: Naashirussunnah, Jakarta - Indonesia, Cetakan ke-1, Rabi'ul Akhir 1437 H/ Februari 2016 M.

===

Wakaf dari Ibu Anny - Jakarta untuk Perpustakaan Baitul Kahfi Tangerang. Semoga Allah menjaganya dan memudahkan segala urusan kebaikannya.

===

Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Popular posts from this blog