Skip to main content

Syarah Al-Qawa'id Al-Arba' (6/2)

Syarah Al-Qawa'id Al-Arba' (Syarah Mutun Al-Aqidah).

Syarah Al-Qawa'id Al-Arba'.

Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah.

Syaikh Saad bin Nashir Asy-Syatsriy hafizhahullah (Dewan Penasihat Kerajaan Saudi Arabia dan Mantan Anggota Haiah Kibaril Ulama).

Muflih Safitra.

Syarah (Penjelasan) Al-Qawa'id Al-Arba' (6/2).

Kedua, bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala membedakan ketiga jenis tersebut pada beberapa ayat dalam kitab-Nya. Misalnya Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

"Tuhan (yang menguasai) langit dan bumi dan apa-apa yang ada di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadah kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)?" (QS. Maryam [19]: 65)

Firman-Nya: "Tuhan (yang menguasai) langit dan bumi dan apa-apa yang ada di antara keduanya" adalah dalil untuk tauhid rububiyyah, sedangkan firman-Nya "...maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadah kepada-Nya" adalah dalil untuk tauhid uluhiyyah. Adapun pada penggalan firman-Nya yang terakhir "Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)?" adalah dalil berkenaan dengan tauhid asma' wa ash-shifaat.

Ketiga, bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta'ala telah mengabarkan bahwa penduduk Mekah, bangsa Arab dan bahkan seluruh manusia mengakui adanya tauhid rububiyyah, di mana pengakuan mereka tersebut tidak langsung membuat mereka dianggap masuk ke dalam Islam.

Hal ini sebagaimana yang terdapat pada firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

"Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka, 'Siapakah yang menjadikan langit dan bumi serta menundukkan matahari dan bulan?' Tentu mereka akan menjawab, 'Allah.'" (QS. Al-'Ankabuut [29]: 61)

Juga dalam firman Allah Subhanahu wa Ta'ala,

"Dan sesungguhnya jika kamu menanyakan kepada mereka, 'Siapakah yang menurunkan air dari langit lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya?' Tentu mereka akan menjawab, 'Allah.' Katakanlah, 'Segala puji bagi Allah.' Tetapi kebanyakan mereka tidak memahami." (QS. Al-'Ankabuut [29]: 63)

Dalam kedua nash yang bersambungan di atas, begitu juga pada berbagai nash lain terdapat dalil bahwa orang-orang kafir yang hidup di zaman Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam dahulu juga mengakui tauhid rububiyyah. Akan tetapi, semata-mata mengakui adanya tauhid rububiyyah tidak membuat mereka dianggap masuk ke dalam Islam.

Baca selanjutnya:

Daftar Isi Buku Ini.

Daftar Buku Perpustakaan Ini.

===

Maraji'/ sumber:

Kitab: Syarah Al-Qawa'id Al-Arba' (Syarah Mutun Al-Aqidah), Penulis Matan: Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab, Penulis Syarah: Syaikh Saad bin Nashir Asy-Syatsriy hafizhahullah (Dewan Penasihat Kerajaan Saudi Arabia dan Mantan Anggota Haiah Kibaril Ulama), Tanpa Keterangan Penerbit, Tanpa Keterangan Cetakan, Tanpa Keterangan Tahun, Judul Terjemahan: Syarah Al-Qawa'id Al-Arba', Penerjemah: Muflih Safitra, Penerbit: Naashirussunnah, Jakarta - Indonesia, Cetakan ke-1, Rabi'ul Akhir 1437 H/ Februari 2016 M.

===

Wakaf dari Ibu Anny - Jakarta untuk Perpustakaan Baitul Kahfi Tangerang. Semoga Allah menjaganya dan memudahkan segala urusan kebaikannya.

===

Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Popular posts from this blog