Skip to main content

Syarah Al-Qawa'id Al-Arba' (10/8)

Syarah Al-Qawa'id Al-Arba' (Syarah Mutun Al-Aqidah).

Syarah Al-Qawa'id Al-Arba'.

Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah.

Syaikh Saad bin Nashir Asy-Syatsriy hafizhahullah (Dewan Penasihat Kerajaan Saudi Arabia dan Mantan Anggota Haiah Kibaril Ulama).

Muflih Safitra.

Syarah (Penjelasan) Al-Qawa'id Al-Arba' (10/8).

* (Saat itu kami baru saja lepas dari kekafiran (baru masuk Islam)).

Artinya, masih ada sisa-sisa ajaran jahiliyah yang membekas pada diri mereka, yang mereka belum mengetahui hukumnya dalam pandangan Islam.

* (Orang-orang musyrik saat itu mempunyai pohon bidara yang mereka sering menetap lama di sisi pohon tersebut).

Artinya, mereka sering berada di dekat pohon itu dan duduk lama sekali di sisi pohon bidara ini.

* (dan menggantungkan senjata-senjata mereka di situ).

Artinya, mereka mengikat senjata-senjata mereka dengan keyakinan bahwa hal itu akan mendatangkan keberkahan pada diri dan senjata mereka. Mereka juga meyakini bahwa pohon itu yang membantu dan menolong mereka, dan itulah aqidah mereka yang rusak.

* (Pohon tersebut dikenal dengan nama Dzatu Anwath).

Dinamakan demikian karena banyaknya barang dan senjata yang digantungkan di pohon tersebut.

* (Kami melewati sebuah pohon bidara).

Yaitu pohon jojoba Ibrani. (20)

* (...lalu kami berkata, 'Ya Rasulullah, jadikanlah buat kami pohon itu sebagai Dzatu Anwath).

Mereka meminta kepada Rasulullah (Shallallahu 'alaihi wa Sallam) pohon bidara yang mereka lihat untuk dijadikan Dzatu Anwath juga, yaitu tempat mereka menggantungkan senjata agar mendatangkan keberkahan pada diri dan senjata mereka.

* (sebagaimana orang-orang musyrik juga punya Dzatu Anwath).

Yaitu sebagaimana orang-orang musyrik memiliki pohon tempat mereka menggantungkan senjata dan mencari berkah untuk mereka.

Mendengar permintaan tersebut, maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam menjawab,

"Subhanallah, perkataan kalian sama seperti yang dikatakan oleh kaum Bani Israil kepada Musa, 'Buatkanlah untuk kami sebuah tuhan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa tuhan (berhala).' (21) Demi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh kalian akan mengikuti jalan kaum sebelum kalian." (22)

Baca selanjutnya:

Daftar Isi Buku Ini.

Daftar Buku Perpustakaan Ini.

===

Catatan Kaki:

20. Tentang bidara dapat dilihat pada web berikut: http://id.wikipedia.org/wiki/Bidara, -pent.

21. QS. Al-A'raaf [7]: 138.

22. HR. At-Tirmidzi No. 2180, An-Nasai dalam Al-Kubra No. 11121, Ahmad No. 21897, Ibnu Hibban No. 6702.

===

Maraji'/ sumber:

Kitab: Syarah Al-Qawa'id Al-Arba' (Syarah Mutun Al-Aqidah), Penulis Matan: Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab, Penulis Syarah: Syaikh Saad bin Nashir Asy-Syatsriy hafizhahullah (Dewan Penasihat Kerajaan Saudi Arabia dan Mantan Anggota Haiah Kibaril Ulama), Tanpa Keterangan Penerbit, Tanpa Keterangan Cetakan, Tanpa Keterangan Tahun, Judul Terjemahan: Syarah Al-Qawa'id Al-Arba', Penerjemah: Muflih Safitra, Penerbit: Naashirussunnah, Jakarta - Indonesia, Cetakan ke-1, Rabi'ul Akhir 1437 H/ Februari 2016 M.

===

Wakaf dari Ibu Anny - Jakarta untuk Perpustakaan Baitul Kahfi Tangerang. Semoga Allah menjaganya dan memudahkan segala urusan kebaikannya.

===

Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Popular posts from this blog