Skip to main content

Siapa yang Mendustakan Hari Kebangkitan, maka Ia Kafir (2) | Syarah Tsalatsatul Ushul

Syarh Tsalaatsatil Ushuul.

Syarah Tsalaatsatul Ushuul.
Mengenal Allah, Rasul dan Dinul Islam.
Penjelasan Singkat Tentang Ilmu-ilmu yang Wajib Diketahui Setiap Muslim.

Syaikhul Islam Muhammad bin 'Abdul Wahhab rahimahullah.

Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah.

Syaikh Fahd bin Nashir bin Ibrahim as-Sulaiman.

Syarah Tsalatsatul Ushul.

Ketiga.

Ma'rifatun Nabi.
Mengenal Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam.

2. Setiap orang juga tidak ada yang mengingkari keagungan penciptaan langit dan bumi, betapa besar keduanya, serta tidak mengingkari keindahan penciptaan keduanya. Dzat yang telah menciptakan keduanya itu sudah tentu kuasa untuk menciptakan manusia dan mengembalikan mereka sebagaimana semula. Allah 'Azza wa Jalla berfirman:

"Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi itu lebih besar daripada penciptaan manusia..." (Al-Mu'min [40]: 57)

"Apakah mereka tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah yang menciptakan langit dan bumi, dan Dia tidak merasa payah karena menciptakannya, kuasa untuk menghidupkan orang-orang mati?! Ya, sudah tentu kuasa. Bahkan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu." (Al-Ahqaf [46]: 33)

Allah 'Azza wa Jalla berfirman:

"Bukankah Dzat yang telah menciptakan langit dan bumi itu kuasa untuk menciptakan kembali jasad-jasad mereka yang sudah hancur itu? Tentu! Dan Dia Maha Pencipta lagi Maha Tahu. Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya 'Jadilah!', maka jadilah apa yang dikehendaki." (Yasin [36]: 81-82)

3. Setiap orang yang punya penglihatan tentu dapat menyaksikan bumi yang gersang tak bertumbuhan. Ketika air hujan turun mengguyurnya, maka ia berubah menjadi subur dan tumbuhannya pun hidup kembali setelah sebelumnya mati. Dzat yang kuasa untuk menghidupkan bumi (tanah) -setelah kematiannya- sudah tentu kuasa untuk menghidupkan orang-orang yang sudah mati dan kuasa membangkitkan mereka. Allah 'Azza wa Jalla berfirman:

"Di antara ayat-ayat (kekuasaan)-Nya adalah bahwa kamu melihat bumi itu kering tandus; maka apabila Kami turunkan air di atasnya, niscaya ia menjadi bergerak dan subur. Sesungguhnya Dzat yang telah menghidupkannya itu sudah tentu dapat menghidupkan kembali orang-orang yang sudah mati. Sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu." (Fushshilat [41]: 39)

Ketiga: Masalah terjadinya kebangkitan ini telah disaksikan oleh indra maupun kenyataan, sebagaimana telah diberitakan oleh Allah 'Azza wa Jalla kepada kita mengenai kejadian-kejadian nyata tentang dihidupkannya kembali orang-orang yang sudah mati. Allah 'Azza wa Jalla menyebutkan hal itu di dalam surat Al-Baqarah sebanyak lima peristiwa, di antaranya adalah firman-Nya,

"Atau apakah (kamu tidak memperhatikan) orang yang melalui suatu negeri yang (temboknya) telah roboh menutupi atapnya. Dia berkata, 'Bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur?' Maka Allah mematikan orang itu selama seratus tahun, kemudian menghidupkan kembali. Allah bertanya, 'Berapa lama kamu tinggal di sini?' Ia menjawab, 'Saya tinggal di sini barang sehari atau bahkan tak sampai sehari.' Allah berfirman, 'Sesungguhnya kamu telah tinggal di sini seratus tahun lamanya. Lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum lagi berubah; dan lihatlah kepada tulang-belulang; dan lihatlah pula keledai kamu (yang telah menjadi tulang-belulang). Kami menjadikan kamu sebagai tanda kekuasaan Kami bagi manusia. Lihatlah kepada tulang belulang keledai itu bagaimana Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging.' Maka tatkala telah nyata kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan yang telah mati), dia pun berkata, 'Saya yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.'" (Al-Baqarah [2]: 259)

Baca selanjutnya:

Daftar Isi Buku Ini.

Daftar Buku Perpustakaan Ini.

===

Maraji'/ sumber:

Kitab: Syarh Tsalaatsatil Ushuul, Penulis Matan: Syaikhul Islam Muhammad bin 'Abdul Wahhab rahimahullah, Penulis Syarah: Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah, Penyusun: Syaikh Fahd bin Nashir bin Ibrahim as-Sulaiman, Penerbit: Darul Tsarya, Riyadh - Kerajaan Arab Saudi, Cetakan III, Tahun 1997 M, Judul Terjemahan: Syarah Tsalaatsatul Ushuul (Mengenal Allah, Rasul dan Dinul Islam, Penjelasan Singkat Tentang Ilmu-ilmu yang Wajib Diketahui Setiap Muslim), Penerjemah: Hawin Murtadlo, Salafuddin Abu Sayyid, Editor: Muhammad Albani, Penerbit: Al-Qowam, Sukoharjo - Indonesia, Cetakan XIII, Maret 2016 M.

===

Wakaf dari Ibu Anny - Jakarta untuk Perpustakaan Baitul Kahfi Tangerang.
Semoga Allah menjaganya dan memudahkan segala urusan kebaikannya.

===

Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Popular posts from this blog