Skip to main content

Siapa yang Mendustakan Hari Kebangkitan, maka Ia Kafir | Syarah Tsalatsatul Ushul

Syarh Tsalaatsatil Ushuul.

Syarah Tsalaatsatul Ushuul.
Mengenal Allah, Rasul dan Dinul Islam.
Penjelasan Singkat Tentang Ilmu-ilmu yang Wajib Diketahui Setiap Muslim.

Syaikhul Islam Muhammad bin 'Abdul Wahhab rahimahullah.

Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah.

Syaikh Fahd bin Nashir bin Ibrahim as-Sulaiman.

Syarah Tsalatsatul Ushul.

Ketiga.

Ma'rifatun Nabi.
Mengenal Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam.

Barangsiapa mendustakan hari Kebangkitan, maka ia telah kafir. Dalilnya adalah firman Allah 'Azza wa Jalla, "Orang-orang kafir menyangka bahwa mereka tidak akan dibangkitkan. Katakanlah, 'Tidak demikian! Demi Rabbku kalian pasti akan dibangkitkan dan niscaya akan diberitakan kepada kalian apa pun yang telah kalian kerjakan. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah." 1) (At-Taghabun [64]: 7)

Syarah:

1) Siapa saja yang mendustakan Hari Kebangkitan, maka ia adalah kafir, berdasarkan firman Allah 'Azza wa Jalla:

"Mereka mengatakan, 'Hidup hanyalah kehidupan kita di dunia saja, dan kita sekali-kali tidak akan dibangkitkan.' Dan seandainya kamu melihat ketika mereka dihadapkan kepada Rabbnya (tentulah kamu melihat peristiwa yang mengharukan). Allah berfirman, 'Bukankah (kebangkitan) ini benar?' Mereka menjawab, 'Sungguh benar, demi Rabb kami.' Allah berfirman, 'Karena itu, rasakanlah adzab ini disebabkan kamu mengingkari(nya)!'" (Al-An'am [6]: 29-30)

Firman Allah 'Azza wa Jalla:

"Kecelakaan besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan. Yaitu orang-orang yang mendustakan Hari Pembalasan. Tidak ada yang mendustakan hari pembalasan itu melainkan setiap orang yang melampaui batas lagi pendosa, yang apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, ia berkata, 'Itu adalah dongengan orang-orang dahulu.' Sekali-kali tidaklah demikian! Sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka. Sekali-kali tidak! Sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar terhalang (melihat) Rabb mereka. Kemudian, sesungguhnya mereka benar-benar masuk Neraka. Lalu dikatakanlah (kepada mereka), 'Inilah adzab yang dahulu selalu kamu dustakan!'" (Al-Muthafifin [83]: 10-17)

Firman Allah 'Azza wa Jalla:

"Bahkan mereka mendustakan hari Kiamat. Dan Kami telah menyediakan Neraka yang menyala-nyala bagi siapa yang mendustakan hari Kiamat." (Al-Furqan [25]: 11)

Firman Allah 'Azza wa Jalla,

"Orang-orang yang mengkufuri (mengingkari) ayat-ayat Allah dan mengkufuri pertemuan dengan-Nya, mereka telah putus asa dari rahmat-Ku, dan bagi mereka adzab yang pedih." (Al-'Ankabut [29]: 23)

Syaikh rahimahullah mengambil dalil dengan ayat ke-7 dari surat At-Taghabun di atas untuk memberi keterangan yang memuaskan kepada orang-orang yang mengingkari hari Kebangkitan itu, maka dapat kami jelaskan sebagai berikut:

Pertama: Bahwasanya masalah Hari Kebangkitan itu telah dinukil secara bersambung dari para Nabi dan Rasul dalam Kitab-kitab ilahi dan syariat-syariat langit, serta telah diterima sepenuhnya oleh umat-umat para Nabi dan Rasul itu. Nah, bagaimana anda dapat mengingkarinya sedangkan anda membenarkan apa yang dinukilkan untuk anda dari seorang filosof, atau penemu suatu prinsip atau pemikiran (paham), sekalipun berita yang sampai kepada anda tidak sebanding dengan berita mengenai Kebangkitan, baik dalam hal sarana pengutipan (penukilan) maupun dalam hal kesaksian nyata?!

Kedua: Masalah kebangkitan ini telah disaksikan oleh akal mengenai bakal terjadinya kebangkitan itu. Itu dapat dilihat dari beberapa sudut:

1. Setiap orang tidak akan mengingkari bahwa dirinya adalah makhluk yang tercipta dari ketiadaan, dan muncul setelah sebelumnya tidak ada. Dzat yang menciptakan dan mengadakannya setelah sebelumnya tidak ada itu sudah tentu kuasa untuk mengembalikannya seperti semula. Ini sebagaimana firman Allah 'Azza wa Jalla:

"Dialah yang telah menciptakan dari permulaan, kemudian akan mengembalikannya lagi; dan menghidupkan kembali itu adalah lebih mudah bagi-Nya..." (Ar-Rum [30]: 27)

Allah 'Azza wa Jalla juga berfirman,

"... Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama, maka begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang mesti Kami tepati. Sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya." (Al-Anbiya' [21]: 104)

Baca selanjutnya:

Daftar Isi Buku Ini.

Daftar Buku Perpustakaan Ini.

===

Maraji'/ sumber:

Kitab: Syarh Tsalaatsatil Ushuul, Penulis Matan: Syaikhul Islam Muhammad bin 'Abdul Wahhab rahimahullah, Penulis Syarah: Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah, Penyusun: Syaikh Fahd bin Nashir bin Ibrahim as-Sulaiman, Penerbit: Darul Tsarya, Riyadh - Kerajaan Arab Saudi, Cetakan III, Tahun 1997 M, Judul Terjemahan: Syarah Tsalaatsatul Ushuul (Mengenal Allah, Rasul dan Dinul Islam, Penjelasan Singkat Tentang Ilmu-ilmu yang Wajib Diketahui Setiap Muslim), Penerjemah: Hawin Murtadlo, Salafuddin Abu Sayyid, Editor: Muhammad Albani, Penerbit: Al-Qowam, Sukoharjo - Indonesia, Cetakan XIII, Maret 2016 M.

===

Wakaf dari Ibu Anny - Jakarta untuk Perpustakaan Baitul Kahfi Tangerang.
Semoga Allah menjaganya dan memudahkan segala urusan kebaikannya.

===

Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Popular posts from this blog