Skip to main content

Mengimani Adanya Hisab dan Pembalasan | Rukun Kelima: Iman Kepada Hari Akhir | Rukun Iman yang Enam | Tingkatan Kedua: Iman | Tingkatan-tingkatan Din | Syarah Tsalatsatul Ushul

Syarh Tsalaatsatil Ushuul.

Syarah Tsalaatsatul Ushuul.
Mengenal Allah, Rasul dan Dinul Islam.
Penjelasan Singkat Tentang Ilmu-ilmu yang Wajib Diketahui Setiap Muslim.

Syaikhul Islam Muhammad bin 'Abdul Wahhab rahimahullah.

Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah.

Syaikh Fahd bin Nashir bin Ibrahim as-Sulaiman.

Syarah Tsalatsatul Ushul.

Kedua.

Ma'rifatud Din.
Mengenal Dinul Islam.

Kedua: Mengimani adanya hisab (perhitungan) dan jaza' (balasan). Seluruh amal perbuatan setiap hamba akan dihisab dan diberi balasan. Hal ini telah ditunjukkan oleh Kitab, Sunah serta ijmak kaum Muslimin. Allah 'Azza wa Jalla berfirman,

"Sesungguhnya kepada Kamilah kembali mereka, kemudian sungguh kewajiban Kamilah menghisab mereka." (Al-Ghasyiyah [88]: 25-26)

Allah 'Azza wa Jalla juga berfirman,

"Barangsiapa datang dengan membawa amal baik, maka baginya pahala sepuluh kali lipat dari amalnya; dan barangsiapa yang datang dengan membawa amalan buruk, maka dia hanya akan diberi pembalasan seimbang dengan keburukannya, sedang mereka tidak dianiaya (dirugikan) sedikit pun." (Al-An'am [6]: 160)

Allah 'Azza wa Jalla berfirman,

"Kami akan memasang timbangan yang adil pada hari Kiamat, maka tidaklah seseorang itu dirugikan barang sedikit pun. Dan jika amalan itu hanya seberat biji sawi sekali pun, maka Kami pasti akan mendatangkannya. Cukuplah Kami sebagai penghisab." (Al-Anbiya' [21]: 47)

Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma diriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Sesungguhnya Allah nanti akan mendekati orang mukmin, lalu meletakkan 'naungan'-Nya pada orang itu untuk menutupinya seraya menanyakan, 'Tahukah kamu akan dosa yang ini? Tahukah kamu akan dosa yang itu?' Ia menjawab, 'Ya, saya tahu, wahai Rabbku!' Sehingga ketika ia telah mengakui akan dosa-dosanya dan melihat dirinya telah binasa, maka Allah berkata, 'Aku telah menutupi dosa-dosamu di dunia, dan pada hari ini Aku mengampuninya.' Selanjutnya, diberikanlah kepadanya kitab (catatan) kebaikannya. Adapun orang-orang kafir dan orang-orang munafik, maka Allah 'Azza wa Jalla memanggil mereka di hadapan orang banyak. Mereka itulah orang-orang mendustakan Rabbnya. Ketahuilah, laknat Allah itu untuk orang-orang yang zalim!" (45) (Mutafaq 'alaih)

Dalam hadits Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam yang shahih disebutkan:

"Orang yang berniat melakukan satu kebaikan, lalu mengerjakannya, maka Allah 'Azza wa Jalla menulisnya sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali lipat, bahkan sampai lipat yang lebih banyak lagi di sisi-Nya. Sedangkan orang yang berniat melakukan keburukan lalu mengerjakannya, maka Allah hanya menulisnya satu keburukan saja." (46)

Kaum Muslimin juga telah berijmak mengenai kepastian adanya hisab dan jaza' terhadap amal perbuatan, dan ini merupakan tuntutan hikmah.

Seperti yang kita ketahui, Allah 'Azza wa Jalla telah menurunkan kitab-kitab suci, mengutus para Rasul serta mewajibkan para hamba untuk menerima ajaran yang mereka bawa dan mengamalkan apa yang wajib diamalkan. Allah juga mewajibkan kita untuk memerangi orang-orang yang menentang ajaran-Nya serta menghalalkan darah, keturunan, istri dan harta benda mereka.

Kalau saja tidak ada hisab maupun jaza' tentulah ini semua akan percuma dan sia-sia saja; padahal Rabb Yang Maha Bijaksana tersucikan dari hal yang demikian. Allah 'Azza wa Jalla telah mengisyaratkan hal itu dengan firman-Nya, "Maka sesungguhnya Kami akan mempunyai umat-umat yang telah diutus Rasul-rasul kepada mereka, dan sesungguhnya Kami akan menanyai pula para Rasul itu. Lalu sungguh akan Kami kabarkan kepada mereka (apa saja yang telah mereka perbuat), sedang Kami mengetahui keadaan mereka, dan sekali-kali Kami tidak jauh dari mereka." (Al-A'raf [7]: 6-7)

Baca selanjutnya:

Daftar Isi Buku Ini.

Daftar Buku Perpustakaan Ini.

===

Catatan Kaki:

45. HR. Bukhari, Kitabul Mazhaim, bab "Qauluhu 'Azza wa Jalla, 'ala La'natullah 'alazh Zhalimin", dan Muslim, Kitabut Taubah, bab "Qabulu Taubatil Qatil wa in Katsura Qatluhu".

46. HR. Bukhari, Kitabur Raqa'iq, bab "Man Hamma bi Sayyi'atin au Hasanatin"; dan Muslim, Kitabul Iman, bab "Al-Isra' bin Nabi 'alaihimush shalatu was salam ilas Samawat".

===

Maraji'/ sumber:

Kitab: Syarh Tsalaatsatil Ushuul, Penulis Matan: Syaikhul Islam Muhammad bin 'Abdul Wahhab rahimahullah, Penulis Syarah: Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah, Penyusun: Syaikh Fahd bin Nashir bin Ibrahim as-Sulaiman, Penerbit: Darul Tsarya, Riyadh - Kerajaan Arab Saudi, Cetakan III, Tahun 1997 M, Judul Terjemahan: Syarah Tsalaatsatul Ushuul (Mengenal Allah, Rasul dan Dinul Islam, Penjelasan Singkat Tentang Ilmu-ilmu yang Wajib Diketahui Setiap Muslim), Penerjemah: Hawin Murtadlo, Salafuddin Abu Sayyid, Editor: Muhammad Albani, Penerbit: Al-Qowam, Sukoharjo - Indonesia, Cetakan XIII, Maret 2016 M.

===

Wakaf dari Ibu Anny - Jakarta untuk Perpustakaan Baitul Kahfi Tangerang.
Semoga Allah menjaganya dan memudahkan segala urusan kebaikannya.

===

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Popular posts from this blog