Skip to main content

Menerima Perintah Tambahan Syariat Islam | Syarah Tsalatsatul Ushul

Syarh Tsalaatsatil Ushuul.

Syarah Tsalaatsatul Ushuul.
Mengenal Allah, Rasul dan Dinul Islam.
Penjelasan Singkat Tentang Ilmu-ilmu yang Wajib Diketahui Setiap Muslim.

Syaikhul Islam Muhammad bin 'Abdul Wahhab rahimahullah.

Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah.

Syaikh Fahd bin Nashir bin Ibrahim as-Sulaiman.

Syarah Tsalatsatul Ushul.

Ketiga.

Ma'rifatun Nabi.
Mengenal Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam.

Ketika beliau telah menetap di Madinah, beliau menerima perintah tambahan syariat-syariat Islam, seperti zakat, puasa, haji, jihad, adzan, amar makruf nahi munkar, serta syariat-syariat Islam lainnya. 1)

Syarah:

1) Penulis rahimahullah mengatakan, "Tatkala Nabi (Shallallahu 'alaihi wa Sallam) telah menetap di Madinah Nabawiyah, beliau menerima perintah tambahan syariat-syariat Islam (yang belum diterima beliau ketika di Mekah). Itu karena ketika di Mekah, beliau menyeru kepada tauhid sekitar sepuluh tahun, dan juga telah difardhukan shalat lima waktu ketika masih di Mekah. Kemudian beliau berhijrah ke Madinah. Sementara itu, zakat, puasa, haji serta syiar-syiar Islam lainnya belum difardhukan atas beliau. Tampak dari perkataan penulis rahimahullah bahwa zakat itu, baik secara asal-mulanya maupun perinciannya, difardhukan di Madinah. Sebagian ahli ilmu berpendapat bahwa zakat itu awal mulanya difardhukan di Mekah, akan tetapi belum ditentukan kadar nishabnya dan juga belum ditentukan kadar yang wajib dikeluarkan. Kadar nishab dan kadar yang wajib dikeluarkan baru ditentukan ketika beliau sudah di Madinah. Mereka berdalil bahwa ayat-ayat yang mewajibkan zakat itu terdapat pada Surat Makkiyah, seperti firman Allah 'Azza wa Jalla dalam surat Al-An'am,

"Tunaikanlah haknya pada hari panennya." (Al-An'am [6]: 141)

Juga firman Allah 'Azza wa Jalla:

"Dan orang-orang yang di dalam harta mereka terdapat hak (bagian) tertentu, untuk orang (miskin) yang meminta dan untuk orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta)." (Al-Ma'arij [70]: 24-25)

Yang jelas, ketetapan zakat serta ketentuan kadar nishabnya, kewajiban yang harus dikeluarkan dan penjelasan mengenai orang-orang yang berhak menerimanya adalah di Madinah. Demikian juga mensyariatkan adzan dan shalat Jumat. Tampak juga, bahwa shalat jamaah itu baru difardhukan (ketika Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam) di Madinah, mengingat bahwa adzan yang berisi seruan untuk shalat jamaah itu difardhukan pada tahun kedua. Sedangkan haji baru difardhukan pada tahun kesembilan menurut pendapat yang kuat di antara pendapat-pendapat ahli ilmu yang ada. Itu terjadi setelah Mekah menjadi negeri Islam, setelah dibuka (ditaklukkan) pada tahun kedelapan hijrah. Demikian juga dengan amar makruf nahi munkar dan syiar-syiar lainnya, semuanya difardhukan di Madinah setelah Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam menetap dan telah mendirikan daulah Islamiyah di kota Madinah itu.

Baca selanjutnya:

Daftar Isi Buku Ini.

Daftar Buku Perpustakaan Ini.

===

Maraji'/ sumber:

Kitab: Syarh Tsalaatsatil Ushuul, Penulis Matan: Syaikhul Islam Muhammad bin 'Abdul Wahhab rahimahullah, Penulis Syarah: Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah, Penyusun: Syaikh Fahd bin Nashir bin Ibrahim as-Sulaiman, Penerbit: Darul Tsarya, Riyadh - Kerajaan Arab Saudi, Cetakan III, Tahun 1997 M, Judul Terjemahan: Syarah Tsalaatsatul Ushuul (Mengenal Allah, Rasul dan Dinul Islam, Penjelasan Singkat Tentang Ilmu-ilmu yang Wajib Diketahui Setiap Muslim), Penerjemah: Hawin Murtadlo, Salafuddin Abu Sayyid, Editor: Muhammad Albani, Penerbit: Al-Qowam, Sukoharjo - Indonesia, Cetakan XIII, Maret 2016 M.

===

Wakaf dari Ibu Anny - Jakarta untuk Perpustakaan Baitul Kahfi Tangerang.
Semoga Allah menjaganya dan memudahkan segala urusan kebaikannya.

===

Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Popular posts from this blog