Skip to main content

Hikmah Diutusnya Para Rasul, Rasul Pertama dan Terakhir | Syarah Tsalatsatul Ushul

Syarh Tsalaatsatil Ushuul.

Syarah Tsalaatsatul Ushuul.
Mengenal Allah, Rasul dan Dinul Islam.
Penjelasan Singkat Tentang Ilmu-ilmu yang Wajib Diketahui Setiap Muslim.

Syaikhul Islam Muhammad bin 'Abdul Wahhab rahimahullah.

Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah.

Syaikh Fahd bin Nashir bin Ibrahim as-Sulaiman.

Syarah Tsalatsatul Ushul.

Ketiga.

Ma'rifatun Nabi.
Mengenal Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam.

Allah mengutus seluruh Rasul sebagai pemberi kabar gembira dan peringatan. Dalilnya adalah firman Allah 'Azza wa Jalla, "(Kami telah mengutus) Rasul-rasul sebagai pemberi kabar gembira dan peringatan, supaya tidak ada lagi suatu alasan bagi manusia untuk membantah Allah setelah (diutusnya) para Rasul itu." 1) (An-Nisa' [4]: 165)

Rasul yang pertama adalah Nuh 'alaihis salam dan yang terakhir adalah Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam. Dalil yang menunjukkan bahwa Rasul yang pertama adalah Nuh 'alaihis salam, ialah firman Allah 'Azza wa Jalla, "Sesungguhnya Kami telah mewahyukan kepada Nuh dan Nabi-nabi sesudahnya." 2) (An-Nisa' [4]: 163)

Allah telah mengutus seorang Rasul kepada setiap umat 3), mulai Nuh 'alaihis salam hingga Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam. Setiap Rasul itu memerintahkan umatnya untuk hanya mengibadahi Allah semata serta melarang mereka mengibadahi thaghut. Dalilnya adalah firman Allah 'Azza wa Jalla, "Sesungguhnya Kami telah mengutus kepada setiap umat seorang Rasul (untuk menyerukan), 'Ibadahilah Allah (saja) dan jauhilah thaghut." 4) (An-Nahl [16]: 36)

Syarah:

1) Pengarang rahimahullah menjelaskan bahwa Allah 'Azza wa Jalla mengutus seluruh Rasul sebagai pemberi kabar gembira dan peringatan, sebagaimana firman Allah di atas, "(Kami telah mengutus) Rasul-rasul itu sebagai pemberi kabar gembira dan peringatan"; memberi kabar gembira dengan Surga terhadap orang yang mengikutinya, serta memberi peringatan dengan Neraka terhadap orang yang menyelisihinya.

Diutusnya para Rasul itu punya banyak hikmah. Di antaranya yang terpenting, bahkan merupakan yang paling penting adalah tegaknya hujah atas manusia, sehingga tidak ada lagi suatu hujah (alasan) bagi mereka untuk membantah Allah setelah diutusnya para Rasul itu, sebagaimana firman Allah di atas, "Supaya tidak ada lagi alasan bagi manusia untuk membantah Allah setelah (diutusnya) para Rasul."

Di antara hikmah lainnya adalah bahwa hal itu merupakan kesempurnaan nikmat Allah atas hamba-hamba-Nya. Karena sesungguhnya akal manusia itu betapa pun hebatnya, tidak mungkin dapat mengetahui rincian apa saja yang wajib bagi Allah 'Azza wa Jalla yang berupa hak-hak khusus bagi-Nya, tidak mungkin dapat mengetahui apa yang dimiliki oleh Allah 'Azza wa Jalla berupa sifat-sifat yang sempurna, dan juga tidak mungkin dapat mengetahui asma'ul husna yang dimiliki-Nya. Oleh karenanya, Allah mengutus para Rasul 'alahimus salaam sebagai pemberi kabar gembira dan peringatan; serta telah menurunkan Kitab bersama mereka dengan membawa kebenaran, untuk menghukumi manusia mengenai apa yang mereka perselisihkan.

Seruan (dakwah) para Rasul yang paling agung, sejak Rasul pertama Nuh 'alaihis salam hingga Rasul terakhir Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam adalah tauhid.

Allah 'Azza wa Jalla berfirman, "Sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan), 'Ibadahilah Allah saja dan jauhilah thaghut!'" (An-Nahl [16]: 36)

Allah 'Azza wa Jalla juga berfirman:

"Tidaklah Kami mengutus seorang Rasul sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya, 'Bahwasanya tidak ada ilah selain Aku, maka ibadahilah Aku!'" (Al-Anbiya' [21]: 25)

Baca selanjutnya:

Daftar Isi Buku Ini.

Daftar Buku Perpustakaan Ini.

===

Maraji'/ sumber:

Kitab: Syarh Tsalaatsatil Ushuul, Penulis Matan: Syaikhul Islam Muhammad bin 'Abdul Wahhab rahimahullah, Penulis Syarah: Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah, Penyusun: Syaikh Fahd bin Nashir bin Ibrahim as-Sulaiman, Penerbit: Darul Tsarya, Riyadh - Kerajaan Arab Saudi, Cetakan III, Tahun 1997 M, Judul Terjemahan: Syarah Tsalaatsatul Ushuul (Mengenal Allah, Rasul dan Dinul Islam, Penjelasan Singkat Tentang Ilmu-ilmu yang Wajib Diketahui Setiap Muslim), Penerjemah: Hawin Murtadlo, Salafuddin Abu Sayyid, Editor: Muhammad Albani, Penerbit: Al-Qowam, Sukoharjo - Indonesia, Cetakan XIII, Maret 2016 M.

===

Wakaf dari Ibu Anny - Jakarta untuk Perpustakaan Baitul Kahfi Tangerang.
Semoga Allah menjaganya dan memudahkan segala urusan kebaikannya.

===

Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Popular posts from this blog