Skip to main content

Dedengkot-dedengkot thaghut (4) | Syarah Tsalatsatul Ushul

Syarh Tsalaatsatil Ushuul.

Syarah Tsalaatsatul Ushuul.
Mengenal Allah, Rasul dan Dinul Islam.
Penjelasan Singkat Tentang Ilmu-ilmu yang Wajib Diketahui Setiap Muslim.

Syaikhul Islam Muhammad bin 'Abdul Wahhab rahimahullah.

Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah.

Syaikh Fahd bin Nashir bin Ibrahim as-Sulaiman.

Syarah Tsalatsatul Ushul.

Ketiga.

Ma'rifatun Nabi.
Mengenal Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam.

Allah 'Azza wa Jalla mensifati mereka yang mengaku beriman sedangkan sebenarnya mereka itu munafik, dengan beberapa sifat:

Pertama: Bahwa mereka menginginkan agar berhukum itu kepada thaghut; yaitu setiap hukum yang menyelisihi hukum Allah 'Azza wa Jalla dan hukum Rasul-Nya. Sebab, setiap yang menyelisihi hukum Allah dan Rasul-Nya itu merupakan kezaliman dan perlawanan terhadap hukum Allah, Dzat pemilik kekuasaan hukum dan hanya kepada-Nya dikembalikan segala urusan. Allah 'Azza wa Jalla berfirman, "Ingatlah, mencipta dan memerintah hanyalah wewenang Allah." (Al-A'raf [7]: 54)

Kedua: Ketika mereka diseru untuk tunduk kepada hukum yang telah diturunkan oleh Allah dan kepada hukum Rasulullah (Shallallahu 'alaihi wa Sallam), maka mereka menolak dan berpaling.

Ketiga: Jika mereka mendapatkan musibah yang sebenarnya disebabkan oleh perbuatan tangan mereka sendiri -di antaranya, tertimpa oleh perbuatan mereka sendiri-, maka mereka kemudian datang untuk bersumpah bahwa mereka tidak menginginkan sesuatu melainkan penyelesaian yang baik dan perdamaian yang sempurna, seperti pernyataan orang sekarang yang menolak hukum-hukum Islam dan memilih menghukumi dengan aturan-aturan atau undang-undang yang menyelisihi hukum Islam, dengan mengemukakan alasan dan anggapan bahwa hal itu merupakan bentuk penyelesaian terbaik yang sesuai dengan kondisi aman.

Selanjutnya, Allah 'Azza wa Jalla memperingatkan mereka yang mengaku beriman namun memiliki sifat-sifat seperti itu, bahwa Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka serta apa saja yang mereka simpan dalam hati, berupa hal-hal yang berbeda dengan yang mereka katakan. Allah memerintahkan Nabi-Nya agar menasihati mereka dan mengatakan perkataan yang menyasar pada jiwa mereka. Selanjutnya Allah menjelaskan bahwa hikmah diutusnya Rasul itu adalah agar Rasul itu ditaati dan diikuti, bukannya mengikuti manusia lain sekalipun mempunyai pemikiran-pemikiran yang handal dan wawasan yang luas. Setelah itu, Allah bersumpah dengan rububiyah-Nya terhadap Rasul-Nya yang merupakan bentuk rububiyah yang paling khusus, dan hal itu mengandung isyarat atau petunjuk akan kebenaran risalah Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam. Di situ Allah bersumpah dengan bentuk sumpah yang sangat dikuatkan bahwasanya keimanan itu tidak bisa sah kecuali dengan tiga perkara.

1. Dalam setiap perselisihan yang ada harus berhakim kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam.

2. Harus berlapang dada dalam menerima hukum (putusan) Rasulullah (Shallallahu 'alaihi wa Sallam), dan di dalam hati tidak terdapat rasa keberatan dalam menerimanya.

3. Harus pasrah atau tunduk dalam menerima apa yang dihukumkan oleh beliau, serta menunaikannya tanpa melakukan penyimpangan.

Untuk bagian yang kedua (tentang ayat-ayat yang menyatakan kekufuran, kezaliman serta kefasikan orang yang tidak menghukumi dengan hukum yang telah diturunkan oleh Allah) adalah seperti firman Allah 'Azza wa Jalla:

"... Barangsiapa yang tidak menghukumi berdasarkan hukum yang telah diturunkan oleh Allah, maka mereka adalah orang-orang yang kafir." (Al-Ma`idah [5]: 44)

"... Barangsiapa yang tidak menghukumi dengan hukum yang telah ditentukan oleh Allah, maka mereka adalah orang-orang yang zalim." (Al-Ma`idah [5]: 45)

"Barangsiapa yang tidak menghukumi dengan hukum yang telah diturunkan oleh Allah, maka mereka adalah orang-orang yang fasik." (Al-Ma`idah [5]: 47)

Baca selanjutnya:

Daftar Isi Buku Ini.

Daftar Buku Perpustakaan Ini.

===

Maraji'/ sumber:

Kitab: Syarh Tsalaatsatil Ushuul, Penulis Matan: Syaikhul Islam Muhammad bin 'Abdul Wahhab rahimahullah, Penulis Syarah: Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah, Penyusun: Syaikh Fahd bin Nashir bin Ibrahim as-Sulaiman, Penerbit: Darul Tsarya, Riyadh - Kerajaan Arab Saudi, Cetakan III, Tahun 1997 M, Judul Terjemahan: Syarah Tsalaatsatul Ushuul (Mengenal Allah, Rasul dan Dinul Islam, Penjelasan Singkat Tentang Ilmu-ilmu yang Wajib Diketahui Setiap Muslim), Penerjemah: Hawin Murtadlo, Salafuddin Abu Sayyid, Editor: Muhammad Albani, Penerbit: Al-Qowam, Sukoharjo - Indonesia, Cetakan XIII, Maret 2016 M.

===

Wakaf dari Ibu Anny - Jakarta untuk Perpustakaan Baitul Kahfi Tangerang.
Semoga Allah menjaganya dan memudahkan segala urusan kebaikannya.

===

Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Popular posts from this blog