Skip to main content

Ringkasan Shahih Bukhari (255)

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari.

Ringkasan Shahih Bukhari.

Imam al-Bukhari rahimahullah.

Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah.

Kitaabush Shalaah.

8. Kitab Shalat.

88. Bab Menyilangkan Jari-jari Tangan di Masjid dan Lainnya.

255. Dari Abu Hurairah, ia berkata, "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan salah satu shalat sore bersama kami" [Dzuhur atau ashar 2/ 66], Ibnu Sirin berkata, "Sebenarnya Abu Hurairah telah menyebutkannya, tapi aku lupa." Muhammad (bin Sirin) berkata, ["Dugaanku yang kuat adalah ashar." 2/ 66, dalam riwayat lain: "Dzhuhur." 7/ 85] (280), Abu Hurairah berkata, "Beliau shalat bersama dua rakaat lalu salam. Kemudian beliau berdiri menuju sebuah tiang yang terpancang di [bagian depan] masjid, lalu bersandar pada tiang tersebut, seolah-olah beliau sedang marah. Beliau menumpangkan tangan kanannya di atas tangan kirinya dengan menyilangkan jari-jarinya, lalu beliau meletakkan pipi kanannya di atas punggung tangan kirinya. Beberapa orang segera keluar melalui pintu masjid dan berkata, '[Apakah] engkau mengqashar shalat?' Saat itu, di antara mereka terdapat Abu Bakar dan Umar, namun mereka merasa segan untuk menanyakan hal itu kepada beliau. Selain itu, di antara mereka terdapat seseorang yang kedua tangannya panjang {melebihi panjangnya tangan kebanyakan orang} yang biasa dipanggil dengan sebutan (dalam riwayat lain, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memanggilnya dengan sebutan:) Dzul Yadain. Orang itu berkata, "Wahai Rasulullah, apakah engkau lupa, atau engkau memang mengqashar shalat?" Beliau menjawab, "Aku tidak lupa, dan tidak mengqashar shalat.' [Dzul Yadain berkata lagi, "Berarti engkau memang lupa wahai Rasulullah."], lalu beliau menanyakan seperti yang ditanyakan oleh Dzul Yadain, para sahabat pun mengiyakan. [Beliau berkata, 'Dzul Yadain yang benar.' Lalu beliau berdiri] kemudian maju ke depan, selanjutnya menambah shalat yang tertinggal (dalam riwayat lain: dua rakaat. 8/ 133) kemudian salam. Setelah itu beliau bertakbir sambil sujud, seperti sujud yang biasanya atau lebih panjang, kemudian mengangkat kepalanya sambil bertakbir. Lalu takbir lagi sambil sujud seperti sujud yang biasanya atau lebih panjang. Kemudian mengangkat kepalanya sambil bertakbir." Mereka bertanya, "Kemudian beliau salam?" (281) Ia berkata, "Aku diberitahukan, bahwa Imran bin Hushain berkata, 'Kemudian beliau salam.'"

Baca selanjutnya:

Kembali ke Daftar Isi Buku ini.

Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini.

===

Catatan Kaki:

280. Riwayat yang menyebutkan Ashar diperkuat oleh riwayat Malik dari jalur Abu Sufyan dari Abu Hurairah, yang telah disebutkan, yaitu setelah hadits mu'allaq (86).

281. Maksudnya, mungkin mereka yang tengah mendengarkan hadits ini bertanya kepada Ibnu Sirin yang meriwayatkan hadits ini dari Abu Hurairah, "Apakah dalam hadits tersebut disebutkan, 'kemudian beliau salam?'" Lalu Ibnu Sirin mengatakan ... dst. Lihat Fathul Baari.

===

Maraji'/ Sumber:

Kitab: Mukhtashar Shahih Al Imam Al Bukhari, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Judul Terjemahan: Ringkasan Shahih Bukhari Jilid 1, Penerjemah: Asep Saefullah FM, M.A., Drs. Kamaluddin Sa'adiyatulharamain, Editor: Abu Rania, Abu Fahmi Huaidi, Fajar Inayati, Penerbit: Pustaka Azzam, Jakarta - Indonesia, Cetakan keenam, Nopember 2013 M.

===

Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Popular posts from this blog