Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2016

Hadits Adab Az Zifaf (3)

أَدَابُ الزِّفَافِ فِى السُّنَّةِ الْمُطَهَّرَةِ Adaabuz Zifaafi fis Sunnatil Muthahharati. Adab Az Zifaf. Panduan Pernikahan Cara Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam. Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullaah. Adab Menikah. 2. Memegang Ubun-ubun Istri dan Berdoa untuknya. Sabda Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam: "Bila salah seorang dari kalian menikahi seorang wanita atau membeli seorang budak, hendaklah ia memegang ubun-ubun istri atau budak tersebut seraya menyebut nama Allah 'Azza wa Jalla dan berdoa memintakan berkah untuknya. Hendaklah ia mengucapkan, اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ هَا مَاجَبَلْتَهَا عَلَيْهِ, وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ هَا مِنْ شَرِّ مَاجَبَلْتَهَا عَلَيْهِ. Allaahumma innii as-aluka min khairi haa maa jabaltahaa 'alaihi, wa a'uudzu bika min syarri haa min syarri maa jabaltahaa 'alaihi. 'Wahai Allah, aku memohon kepada-Mu munculnya kebaikan darinya dan dari segala apa yang Engkau ciptakan pada dirinya

Hadits Adab Az Zifaf (2)

أَدَابُ الزِّفَافِ فِى السُّنَّةِ الْمُطَهَّرَةِ Adaabuz Zifaafi fis Sunnatil Muthahharati. Adab Az Zifaf. Panduan Pernikahan Cara Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam. Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullaah. Adab Menikah. 1. Bersikap Lembut kepada Istri. Asma' binti Yazid As Sakan, ia berkata, "Saya pernah menghias 'Aisyah untuk disandingkan kepada Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam. Saya kemudian datang kepada beliau dan memanggil beliau untuk mendatangi 'Aisyah. Beliau pun datang dan duduk di dekat 'Aisyah. Beliau mengambil segelas susu, lalu beliau minum. Beliau kemudian menyodorkannya kepada 'Aisyah. 'Aisyah menundukkan kepalanya tersipu malu. Dengan agak membentak saya katakan kepada 'Aisyah, 'Ambillah pemberian Nabi itu!' 'Aisyah mau mengambilnya, lalu minum sedikit. Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam kemudian berkata kepada 'Aisyah, 'Berikan susu itu kepada sahabatmu!'" Asma' berkata, &qu

Hadits Adab Az Zifaf (1)

أَدَابُ الزِّفَافِ فِى السُّنَّةِ الْمُطَهَّرَةِ Adaabuz Zifaafi fis Sunnatil Muthahharati. Adab Az Zifaf. Panduan Pernikahan Cara Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam. Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullaah. Adab Menikah. Nabi-Nya, Muhammad shallallaahu 'alaihi wa sallam, telah bersabda, "Nikahilah wanita yang penyayang lagi banyak anak, karena aku akan membanggakan banyaknya jumlah kalian di hadapan para Nabi pada hari Kiamat." Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Maraji'/ Sumber: Kitab: (أَدَابُ الزِّفَافِ فِى السُّنَّةِ الْمُطَهَّرَةِ) Adaabuz Zifaafi fis Sunnatil Muthahharati, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullaah, Penerbit: Dar As Salam, Tanpa Keterangan Cetakan, Tahun: 1423 H/ 2002 M, Judul Terjemahan: Adab Az Zifaf, Panduan Pernikahan Cara Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam, Penerjemah: Abu Shafiya, Editor: Abu Hanief, Penerbit: Media Hid

Daftar Isi | Adab Az Zifaf

أَدَابُ الزِّفَافِ فِى السُّنَّةِ الْمُطَهَّرَةِ Adaabuz Zifaafi fis Sunnatil Muthahharati. Adab Az Zifaf. Panduan Pernikahan Cara Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam. Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullaah. Daftar Isi. Mukadimah Edisi Baru. Mukadimah Edisi Ketiga. Mukadimah Edisi Kedua. Mukadimah Edisi Pertama. Adab Menikah. 1. Bersikap Lembut kepada Istri. 2. Memegang Ubun-ubun Istri dan Berdoa untuknya. 3. Shalat Dua Raka'at. 4. Doa Ketika Bersetubuh. 5. Cara Bersetubuh. 6. Haram Menyetubuhi Istri pada Dubur. 7. Berwudhu Bila Hendak Mengulangi Persetubuhan. 8. Mandi Lebih Baik, Bila Hendak Mengulang Persetubuhan. 9. Suami-Istri Mandi Bersama. 10. Berwudhu Setelah Bersetubuh Ketika Hendak Tidur. 11. Hukum Wudhu Bagi Orang Junub. 12. Orang Junub Boleh Tayamum Sebagai Ganti Wudhu. 13. Orang Junub Sebaiknya Mandi Dahulu Sebelum Tidur. 14. Haram Menyetubuhi Istri yang Sedang Haidh. 15. Kafarah Bagi Suami yang Menyetubuhi Istri yang Sedang Haidh. 16. Yang Halal Dilakuk

Adabul Mufrad (226)

Adabul Mufrad. Imam Muhammad bin Ismail al-Bukhari rahimahullah. Kitab Perbuatan Baik. 115. Bab Semua Perbuatan Baik Adalah Sedekah. 226. Abu Dzar berkata bahwa dia bertanya kepada Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam, "Perbuatan apa yang paling baik?" Beliau menjawab: "Beriman kepada Allah dan berjuang di jalan-Nya." Lalu bertanya lagi Abu Dzar, "Pembebasan budak yang bagaimana yang paling baik?" Beliau menjawab: "Yang paling mahal harganya dan paling dicintai pemiliknya." Bertanya lagi Abu Dzar, "Bagaimana pendapatmu kalau saya tidak mampu melaksanakan sebagian dari perbuatan itu?" Beliau menjawab: "Engkau bantu siapa yang melakukannya atau lakukanlah itu pada yang tidak melakukannya sama sekali (dengan mendorongnya untuk melakukannya)." Abu Dzar bertanya lagi, "Bagaimana kalau saya tidak mampu?" Beliau menjawab: "Jangan berbuat jelek pada manusia, sesungguhnya itu adalah sedekah

Adabul Mufrad (225)

Adabul Mufrad. Imam Muhammad bin Ismail al-Bukhari rahimahullah. Kitab Perbuatan Baik. 115. Bab Semua Perbuatan Baik Adalah Sedekah. 225. Abu Musa Al Asyary berkata bahwa Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Diwajibkan bagi setiap Muslim sedekah." Para shahabat bertanya, "Jika dia tidak menemukannya?" Beliau menjawab: "Hendaknya dia bekerja dengan tangannya supaya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri dan bersedekah." Mereka bertanya, "Jika tidak mampu?" Beliau menjawab: "Hendaknya dia membantu orang yang berkebutuhan yang teraniaya." Mereka lalu bertanya, "Jika tidak mampu?" Beliau menjawab: "Hendaknya dia menyuruh berbuat baik." "Jika tidak mampu?" Tanya mereka lagi. Beliau menjawab: "Hendaknya dia menahan [dirinya] dari kejelekan, sesungguhnya itu adalah sedekah baginya." Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpu

Adabul Mufrad (224)

Adabul Mufrad. Imam Muhammad bin Ismail al-Bukhari rahimahullah. Kitab Perbuatan Baik. 115. Bab Semua Perbuatan Baik Adalah Sedekah. 224. Jabir berkata bahwa Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Semua perbuatan baik adalah sedekah." Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Maraji'/ Sumber: Kitab: Adabul Mufrad, Penulis: Imam Muhammad bin Ismail al-Bukhari rahimahullah, Tanpa Keterangan Penerbit, Tanpa Keterangan Cetakan, Tanpa Keterangan Tahun, Judul Terjemahan: Adabul Mufrad, Penerjemah: Muhammad Khalid Abri, Penerbit: Syiar Semesta, Surabaya - Indonesia, Cetakan Pertama, Mei 2004 M. === Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Adabul Mufrad (223)

Adabul Mufrad. Imam Muhammad bin Ismail al-Bukhari rahimahullah. Kitab Perbuatan Baik. 114. Bab yang Berbuat Baik di Dunia Dia yang Mendapat Perlakuan Baik di Akhirat. 223. Salman berkata, "Orang yang berbuat baik di dunia merekalah yang mendapat perlakuan baik di Akhirat." Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Maraji'/ Sumber: Kitab: Adabul Mufrad, Penulis: Imam Muhammad bin Ismail al-Bukhari rahimahullah, Tanpa Keterangan Penerbit, Tanpa Keterangan Cetakan, Tanpa Keterangan Tahun, Judul Terjemahan: Adabul Mufrad, Penerjemah: Muhammad Khalid Abri, Penerbit: Syiar Semesta, Surabaya - Indonesia, Cetakan Pertama, Mei 2004 M. === Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Adabul Mufrad (222)

Adabul Mufrad. Imam Muhammad bin Ismail al-Bukhari rahimahullah. Kitab Perbuatan Baik. 114. Bab yang Berbuat Baik di Dunia Dia yang Mendapat Perlakuan Baik di Akhirat. 222. Harmalah bin Abdillah berkata bahwa dia pernah pergi menemui Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam. Setelah sampai dia duduk bersama beliau dan beliau mengetahuinya. Ketika pergi dia berkata pada dirinya, "Demi Allah saya akan menemui Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam supaya bertambah ilmu saya." Saya lalu berdiri di depan beliau dan kukatakan, "Apa yang kau perintahkan kepadaku akan kukerjakan." Beliau bersabda: "Wahai Harmalah, lakukanlah kebaikan dan jauhilah kemungkaran." Saya lalu kembali ke kendaraanku. Kemudian saya kembali sampai tempat berdiriku dekat dengan beliau dan kukatakan, "Wahai Rasulullah, apa yang kau perintahkan kepadaku akan kukerjakan. Beliau bersabda: "Wahai Harmalah, lakukanlah kebaikan dan jauhilah kemungkaran, dan perhatikan apa

Adabul Mufrad (221)

Adabul Mufrad. Imam Muhammad bin Ismail al-Bukhari rahimahullah. Kitab Perbuatan Baik. 114. Bab yang Berbuat Baik di Dunia Dia yang Mendapat Perlakuan Baik di Akhirat. 221. Qabisah bin Burmah Al Asady, "Saya pernah bersama Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam lalu kudengar beliau bersabda: 'Orang yang berbuat baik di dunia merekalah yang mendapat perlakuan baik di Akhirat dan mereka yang melakukan kejelekan di dunia merekalah yang mendapat perlakuan jelek di Akhirat.'" (38) Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Catatan Kaki: 38. Maksudnya kebaikan dari Allah Ta'ala terus datang kepadanya. Karena seseorang yang berbuat baik di dunia itu adalah karena dimudahkan baginya oleh Allah Ta'ala untuk melakukannya. Sedang di Akhirat dia akan memperoleh balasan dari kebaikannya berupa Sorga yang itu juga adalah dari Allah Ta'ala. === Maraji'/ Sumber: Kitab: Adabul Mufrad, Pen

Adabul Mufrad (220)

Adabul Mufrad. Imam Muhammad bin Ismail al-Bukhari rahimahullah. Kitab Perbuatan Baik. 113. Bab Pertolongan Seseorang pada Saudaranya. 220. Abu Dzar berkata bahwa Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam ditanya, "Perbuatan apa yang paling baik?" Beliau menjawab: "Beriman kepada Allah dan berjuang di jalan-Nya." Lalu ditanya lagi, "Pembebasan budak yang bagaimana yang paling baik?" Beliau menjawab: "Yang paling mahal harganya dan paling dicintai pemiliknya." Bertanya lagi orang itu, "Bagaimana pendapatmu kalau saya tidak mampu melaksanakan sebagian dari perbuatan itu?" Beliau menjawab: "Engkau bantu siapa yang melakukannya atau lakukanlah itu pada yang tidak melakukannya sama sekali (dengan mendorongnya untuk melakukannya)." Orang itu bertanya lagi, "Bagaimana kalau saya tidak mampu?" Beliau menjawab: "Jangan berbuat jelek pada manusia, sesungguhnya itu adalah sedekah, engkau bersedekah deng

Adabul Mufrad (219)

Adabul Mufrad. Imam Muhammad bin Ismail al-Bukhari rahimahullah. Kitab Perbuatan Baik. 112. Bab Siapa yang Tidak Mensyukuri manusia. 219. Abu Hurairah berkata bahwa Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Allah Ta'ala berfirman pada jiwa, 'Keluarlah.' Jiwa berkata, 'Saya tidak keluar kecuali dalam keadaan terpaksa/ tidak suka.'" Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Maraji'/ Sumber: Kitab: Adabul Mufrad, Penulis: Imam Muhammad bin Ismail al-Bukhari rahimahullah, Tanpa Keterangan Penerbit, Tanpa Keterangan Cetakan, Tanpa Keterangan Tahun, Judul Terjemahan: Adabul Mufrad, Penerjemah: Muhammad Khalid Abri, Penerbit: Syiar Semesta, Surabaya - Indonesia, Cetakan Pertama, Mei 2004 M. === Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Ringkasan Shahih Bukhari (254)

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari. Ringkasan Shahih Bukhari. Imam al-Bukhari rahimahullah. Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah. Kitaabush Shalaah. 8. Kitab Shalat. 88. Bab Menyilangkan Jari-jari Tangan di Masjid dan Lainnya. 254. Dari Abu Musa, dari Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda, "Sesungguhnya seorang Mukmin dengan Mukmin lainnya adalah laksana bangunan, masing-masing saling mengokohkan." Seraya beliau menyilangkan jari-jarinya. Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Maraji'/ Sumber: Kitab: Mukhtashar Shahih Al Imam Al Bukhari, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Judul Terjemahan: Ringkasan Shahih Bukhari Jilid 1, Penerjemah: Asep Saefullah FM, M.A., Drs. Kamaluddin Sa'adiyatulharamain, Editor: Abu Rania, Abu Fahmi Huaidi, Fajar Inayati, Pene

Ringkasan Shahih Bukhari (253)

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari. Ringkasan Shahih Bukhari. Imam al-Bukhari rahimahullah. Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah. Kitaabush Shalaah. 8. Kitab Shalat. 88. Bab Menyilangkan Jari-jari Tangan di Masjid dan Lainnya. 253. Dari Ibnu Umar atau Ibnu Amr: "Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam pernah menyilangkan jari-jari beliau." (277) 95.(278) Dari Abdullah (Ibnu Umar), bahwa Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Wahai Abdullah bin Amr, bagaimana kondisimu bila engkau tertinggal di antara orang-orang jahat seperti ini?" {Seraya menyilangkan jari-jari tangannya}. (279) Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Catatan Kaki: 277. Ungkapan ini bagian dari hadits mu'allaq berikutnya pada beberapa jalurnya. Ada riwayat lain yang menguatkannya, yaitu hadits Abu Hurairah yang saya keluarkan dalam Al Ahadits Ash-Shahihah (206). 278. Menurut s

Bab Shalat di Masjid yang Terletak di Pasar | Kitab Shalat | Ringkasan Shahih Bukhari

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari. Ringkasan Shahih Bukhari. Imam al-Bukhari rahimahullah. Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah. Kitaabush Shalaah. 8. Kitab Shalat. 87. Bab Shalat di Masjid yang Terletak di Pasar. 125. Ibnu Aun pernah mengerjakan shalat di sebuah masjid di dalam sebuah rumah yang pintunya tertutup. (Haditsnya adalah hadits Abu Hurairah yang akan disebutkan nanti, yaitu nomor 342). Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Maraji'/ Sumber: Kitab: Mukhtashar Shahih Al Imam Al Bukhari, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Judul Terjemahan: Ringkasan Shahih Bukhari Jilid 1, Penerjemah: Asep Saefullah FM, M.A., Drs. Kamaluddin Sa'adiyatulharamain, Editor: Abu Rania, Abu Fahmi Huaidi, Fajar Inayati, Penerbit: Pustaka Azzam, Jakarta - Indonesia, Cetakan keenam, Nopember 2

Bab Masjid yang Terletak di Jalan Hendaknya Tidak Mengganggu Orang | Kitab Shalat | Ringkasan Shahih Bukhari

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari. Ringkasan Shahih Bukhari. Imam al-Bukhari rahimahullah. Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah. Kitaabush Shalaah. 8. Kitab Shalat. 86. Bab Masjid yang Terletak di Jalan Hendaknya Tidak Mengganggu Orang. 122-124.(276) Demikian yang dikatakan Al Hasan, Ayyub, dan Malik. Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Catatan Kaki: 276. 123-125 dan 126. Al Hafizh tidak mengeluarkannya. Lihat hadits nomor 356 pada halaman tambahan jilid ini. === Maraji'/ Sumber: Kitab: Mukhtashar Shahih Al Imam Al Bukhari, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Judul Terjemahan: Ringkasan Shahih Bukhari Jilid 1, Penerjemah: Asep Saefullah FM, M.A., Drs. Kamaluddin Sa'adiyatulharamain, Editor: Abu Rania, Abu Fahmi Huaidi, Fajar Inayati, Penerbit: Pustaka Azzam, Jakarta - In

Ringkasan Shahih Bukhari (251 - 252)

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari. Ringkasan Shahih Bukhari. Imam al-Bukhari rahimahullah. Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah. Kitaabush Shalaah. 8. Kitab Shalat. 85. Bab Terlentang dan Meluruskan Kaki di Masjid. 251. Dari Abbad bin Tamim, bahwa ia pernah melihat Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam terlentang di masjid sambil menumpangkan salah satu kaki beliau di atas kakinya yang lain. 252. Dari Sa'id bin Al Musayyab, berkata, "Umar dan Utsman pernah melakukan hal yang sama." (275) Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Catatan Kaki: 275. Atsar ini disinggung oleh Al Hafizh dalam masalah Al-Libas yang merupakan tambahan dalam riwayatnya di akhir hadits sebelumnya. Tampaknya ia tidak meringkas seperti apa yang dituturkan oleh pengarang di sini. === Maraji'/ Sumber: Kitab: Mukhtashar Shahih Al Imam Al Bukhari, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin Al A

Ringkasan Shahih Bukhari (250)

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari. Ringkasan Shahih Bukhari. Imam al-Bukhari rahimahullah. Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah. Kitaabush Shalaah. 8. Kitab Shalat. 84. Bab Membuat Majelis dan Duduk-duduk di Masjid. 250. Dari Ibnu Umar, ia berkata, "Seorang laki-laki bertanya kepada Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam yang sedang [di masjid] di atas mimbar [menyampaikan ceramah. Laki-laki itu berkata,] 'Apakah pendapatmu tentang (dalam riwayat lain: Bagaimana caranya) shalat malam?' Beliau menjawab, 'Dua rakaat-dua rakaat. Jika seseorang khawatir akan datang waktu subuh, maka ia shalat satu rakaat untuk mengganjilkan (dalam riwayat lain: sebagai pengganjil 2/ 2) shalat yang telah dilaksanakannya.' Beliau pun pernah berkata, 'Jadikanlah akhir shalat kalian itu ganjil {witir}.' Demikian Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam memerintahkan hal itu. (Dalam riwayat lain: Jika engkau khawatir akan datang waktu subuh, maka witi

Ringkasan Shahih Bukhari (249)

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari. Ringkasan Shahih Bukhari. Imam al-Bukhari rahimahullah. Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah. Kitaabush Shalaah. 8. Kitab Shalat. 83. Bab Mengangkat Suara di dalam Masjid. 249. Dari Sa'id bin Yazid, ia berkata, "Ketika aku sedang berdiri di masjid, tiba-tiba ada seorang laki-laki yang melemparku dengan kerikil, aku pun menengok, ternyata Umar bin Khaththab. Ia berkata, 'Pergilah, lalu bawakan kedua orang itu kepadaku.' Lalu aku pun membawakan kedua orang tersebut kepadanya. Umar berkata, 'Siapa kalian berdua? Dan darimana asal kalian?' Mereka menjawab, 'Penduduk dari Thaif.' Umar berkata lagi, 'Seandainya kalian penduduk sini, tentulah aku telah menyakiti kalian berdua, sebab kalian telah mengeraskan suara di masjid Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam.'" Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Maraji&

Angan-angan ahli Kitab (2) | Al-Baqarah, Ayat 111-113 | Shahih Tafsir Ibnu Katsir

Al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir. Shahih Tafsir Ibnu Katsir. Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullaah. Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri. Al-Baqarah, Ayat 111-113. Angan-angan ahli Kitab (2). Maka amalan yang dilakukan oleh para pendeta ahli ibadah dan semisalnya, meskipun mereka melakukannya dengan ikhlas karena Allah, perbuatan mereka itu tidak akan diterima oleh Allah hingga mereka mengikuti syari'at (ajaran) Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam yang diutus kepada mereka dan juga kepada seluruh manusia. Allah Ta'ala berfirman tentang mereka dan juga orang-orang semisal mereka, "Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan." (QS. Al-Furqaan: 23) Allah Ta'ala juga berfirman, "Dan orang-orang yang kafir, amal-amal mereka laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, sehingga jika dia mendatanginya maka dia tidak mendapat

Angan-angan ahli Kitab | Al-Baqarah, Ayat 111-113 | Shahih Tafsir Ibnu Katsir

Al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir. Shahih Tafsir Ibnu Katsir. Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullaah. Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri. Al-Baqarah, Ayat 111-113. Dan mereka (yahudi dan nasrani) berkata, "Sekali-kali tidak akan masuk Surga kecuali orang-orang (yang beragama) yahudi atau nasrani." Demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah: "Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu termasuk orang-orang yang benar." (QS. 2: 111) (Tidak demikian) bahkan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala di sisi Rabb-nya dan tidak ada kekhawatiran atas mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS. 2: 112) Dan orang-orang yahudi berkata, "Orang-orang nasrani itu tidak mempunyai suatu pegangan," dan orang-orang nasrani berkata, "Orang-orang yahudi tidak mempunyai suatu pegangan," padahal mereka (sama-sama) membaca al-Kitab. Demikian pula orang-ora

Dorongan Kepada Amal Kebaikan | Al-Baqarah, Ayat 109-110 | Shahih Tafsir Ibnu Katsir

Al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir. Shahih Tafsir Ibnu Katsir. Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullaah. Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri. Al-Baqarah, Ayat 109-110. Dorongan Kepada Amal Kebaikan. Firman Allah Ta'ala, "Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapatkan pahalanya di sisi Allah." Allah Ta'ala memerintahkan mereka untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi mereka yang pahalanya untuk mereka sendiri pada hari Kiamat kelak, seperti mendirikan shalat dan menunaikan zakat, hingga Allah memberikan kemenangan kepada mereka dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya para saksi (hari Akhir), "Yaitu hari yang tidak berguna lagi bagi orang-orang zhalim permintaan maafnya, dan bagi merekalah laknat dan bagi mereka pula tempat tinggal yang buruk." (QS. Al-Mu`-min: 52) Oleh karena itu Allah Ta'ala berfirman, "Sesungguhnya Allah Maha

Larangan Menempuh Jalan ahli Kitab | Al-Baqarah, Ayat 109-110 | Shahih Tafsir Ibnu Katsir

Al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir. Shahih Tafsir Ibnu Katsir. Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullaah. Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri. Al-Baqarah, Ayat 109-110. Sebagian besar ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikanmu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (muncul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka maafkan dan biarkanlah mereka hingga mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. (QS. 2: 109) Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapatkan pahalanya di sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan. (QS. 2: 110) Larangan Menempuh Jalan ahli Kitab. Allah Ta'ala memperingatkan hamba-hamba-Nya yang beriman untuk tidak menempuh jalan orang-orang kafir dari kalangan ahli Kitab. Allah juga mengabarkan kepada mereka tentang permusuhan orang-orang kafir terhadap m

Adabul Mufrad (218)

Adabul Mufrad. Imam Muhammad bin Ismail al-Bukhari rahimahullah. Kitab Perbuatan Baik. 112. Bab Siapa yang Tidak Mensyukuri manusia. 218. Abu Hurairah berkata, "Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Tidak mensyukuri Allah siapa yang tidak mensyukuri manusia.'" Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Maraji'/ Sumber: Kitab: Adabul Mufrad, Penulis: Imam Muhammad bin Ismail al-Bukhari rahimahullah, Tanpa Keterangan Penerbit, Tanpa Keterangan Cetakan, Tanpa Keterangan Tahun, Judul Terjemahan: Adabul Mufrad, Penerjemah: Muhammad Khalid Abri, Penerbit: Syiar Semesta, Surabaya - Indonesia, Cetakan Pertama, Mei 2004 M. === Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Adabul Mufrad (217)

Adabul Mufrad. Imam Muhammad bin Ismail al-Bukhari rahimahullah. Kitab Perbuatan Baik. 111. Bab Siapa yang Tidak Menemukan Pembalasan Sebagai Ganti Maka Doakanlah Dia. 217. Anas berkata bahwa orang-orang Muhajirin berkata, "Wahai Rasulullah, orang-orang Anshar pergi dengan membawa seluruh ganjaran." (36) Beliau menjawab: "Tidak, selama kalian mendoakan mereka kepada Allah dan selama kalian memuji mereka padanya." Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Catatan Kaki: 36. Karena orang Muhajirin mereka berangkat dari Mekkah dengan tidak membawa sesuatu apapun maka mereka tidak dapat beramal dengan harta. Sebaliknya orang Anshar yang tinggal di Madinah mereka memiliki kebun dan lain sebagainya ditambah lagi dengan beribadah seperti yang dilakukan oleh orang Muhajirin, maka orang-orang Muhajirin merasa bahwa mereka tidak mampu menyamai orang Anshar. === Maraji'/ Sumber: Kitab: Adabul

Adabul Mufrad (216)

Adabul Mufrad. Imam Muhammad bin Ismail al-Bukhari rahimahullah. Kitab Perbuatan Baik. 110. Bab Siapa yang Mendapat Perbuatan Baik Hendaknya Dia Membalasnya. 216. Abdullah bin Umar berkata, "Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Siapa yang memohon perlindungan dengan nama Allah Ta'ala lindungilah dia dan yang meminta dengan nama Allah berilah dia dan siapa yang berbuat baik kepadamu balaslah dengan setimpal. Jika tidak mendapatkan maka doakanlah dia sampai dia tahu bahwa kalian telah memberinya yang setimpal.'" Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Maraji'/ Sumber: Kitab: Adabul Mufrad, Penulis: Imam Muhammad bin Ismail al-Bukhari rahimahullah, Tanpa Keterangan Penerbit, Tanpa Keterangan Cetakan, Tanpa Keterangan Tahun, Judul Terjemahan: Adabul Mufrad, Penerjemah: Muhammad Khalid Abri, Penerbit: Syiar Semesta, Surabaya - Indonesia, Cetakan Pertama, Mei 2004 M. =

Adabul Mufrad (215)

Adabul Mufrad. Imam Muhammad bin Ismail al-Bukhari rahimahullah. Kitab Perbuatan Baik. 110. Bab Siapa yang Mendapat Perbuatan Baik Hendaknya Dia Membalasnya. 215. Jabir berkata, "Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Siapa yang mendapat perbuatan baik hendaknya dia membalasnya. Jika tidak menemukan sesuatu untuk membalasnya hendaklah dia puji orang tersebut karena jika dia memujinya maka dia telah mensyukurinya, jika dia menyembunyikannya berarti dia telah mengkafirinya, siapa yang berpakaian dengan pakaian yang bukan diberikan untuknya seolah dia berpakaian dua baju palsu.'" (35) Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Catatan Kaki: 35. Al-Khitabi berkata, "Pada zaman dahulu orang-orang yang baik dan berilmu menggunakan dua baju. Maka jika ada seorang yang bukan seperti mereka keadaan dan perbuatannya lalu dia berpakaian seperti mereka maka sebenarnya pakaiannya itu a

Bab Masuknya Orang Musyrik ke dalam Masjid | Kitab Shalat | Ringkasan Shahih Bukhari

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari. Ringkasan Shahih Bukhari. Imam al-Bukhari rahimahullah. Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah. Kitaabush Shalaah. 8. Kitab Shalat. 82. Bab: Masuknya Orang Musyrik ke dalam Masjid. (Haditsnya adalah sebagian dari hadits Abu Hurairah, yang akan disebutkan pada kitab ke 64 bab 72). Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Maraji'/ Sumber: Kitab: Mukhtashar Shahih Al Imam Al Bukhari, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Judul Terjemahan: Ringkasan Shahih Bukhari Jilid 1, Penerjemah: Asep Saefullah FM, M.A., Drs. Kamaluddin Sa'adiyatulharamain, Editor: Abu Rania, Abu Fahmi Huaidi, Fajar Inayati, Penerbit: Pustaka Azzam, Jakarta - Indonesia, Cetakan keenam, Nopember 2013 M. === Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Ringkasan Shahih Bukhari (248)

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari. Ringkasan Shahih Bukhari. Imam al-Bukhari rahimahullah. Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah. Kitaabush Shalaah. 8. Kitab Shalat. 81. Bab: Pintu dan Kunci Ka'bah atau Masjid. 248. Dari Ibnu Juraij, ia berkata, "Ibnu Abu Mulaikah berkata kepadaku, 'Wahai Abdul Malik, aku harap engkau mau melihat masjid-masjid Ibnu Abbas, termasuk pintu-pintunya.'" (Haditsnya adalah hadits Ibnu Umar yang akan disebutkan pada kitab ke 56 bab 127). Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Maraji'/ Sumber: Kitab: Mukhtashar Shahih Al Imam Al Bukhari, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Judul Terjemahan: Ringkasan Shahih Bukhari Jilid 1, Penerjemah: Asep Saefullah FM, M.A., Drs. Kamaluddin Sa'adiyatulharamain, Editor: Abu Rania, Abu Fahmi Huaidi,

Ringkasan Shahih Bukhari (247)

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari. Ringkasan Shahih Bukhari. Imam al-Bukhari rahimahullah. Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah. Kitaabush Shalaah. 8. Kitab Shalat. 80. Bab: Pintu dan Jalan untuk Berlalu Lalang di dalam Masjid. 247. Dari Ibnu Abbas, ia berkata, "Ketika Rasulullah (shallallaahu 'alaihi wa sallam) sakit keras hendak meninggal dunia, beliau keluar dengan kepala diikat dengan sehelai kain. Begitu keluar beliau langsung duduk di atas mimbar, dan memuji Allah serta mengagungkan-Nya, kemudian bersabda, 'Sesungguhnya, tidak ada seorang manusia pun yang lebih loyal terhadap diriku daripada dirinya sendiri dan hartanya daripada Abu Bakar bin Quhafah. Seandainya aku bisa mengambil kekasih dari kalangan manusia, tentulah aku akan mengambil Abu Bakar sebagai kekasih. Akan tetapi persaudaraan Islam lebih utama. (Dalam riwayat lain: Akan tetapi dia cukup sebagai saudara dan sahabatku 4/ 191). Dalam riwayat lain darinya, ia berkata: Adapun yang dikatakan Ra

Ringkasan Shahih Bukhari (246)

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari. Ringkasan Shahih Bukhari. Imam al-Bukhari rahimahullah. Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah. Kitaabush Shalaah. 8. Kitab Shalat. 80. Bab: Pintu dan Jalan untuk Berlalu Lalang di dalam Masjid. 246. Dari Abu Sa'id Al Khudri, ia berkata, "Ketika Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam berkhutbah [di hadapan orang-orang 4/ 190] [di atas mimbar 4/ 253], beliau berkata, 'Sesungguhnya Allah Yang Maha Suci memberi pilihan kepada seorang hamba antara [memberinya dari kemegahan] dunia dan apa yang ada di sisi-Nya. Lalu [hamba tersebut] memilih apa yang di sisi Allah.' Lalu menangislah Abu Bakar radhiyallaahu 'anhu, [seraya berkata, 'Kami tebus kamu dengan ayah dan ibu kami.'] Aku pun berkata dalam diriku, (dalam riwayat lain: Kami kaget terhadapnya, maka orang-orang berkata,) 'Apa yang membuat syaikh itu menangis? Jika Allah memberi pilihan kepada seorang hamba antara [memberinya dari kemegahan] dunia dan apa yan

Ringkasan Shahih Bukhari (245)

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari. Ringkasan Shahih Bukhari. Imam al-Bukhari rahimahullah. Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah. Kitaabush Shalaah. 8. Kitab Shalat. 78. Bab: Memasukkan Unta ke dalam Masjid karena Suatu Keperluan. 94.(273) Ibnu Abbas berkata, "Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam pernah melakukan thawaf dengan menunggang unta." 245. Dari Ummu Salamah, ia berkata, "Aku mengadu kepada Rasulullah (shallallaahu 'alaihi wa sallam) bahwa aku sakit, lalu beliau berkata, 'Thawaflah di belakang orang-orang dengan berkendaraan.'" (Dalam riwayat lain dari Ummu Salamah, bahwa Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam -ketika beliau di Makkah dan hendak keluar- berkata kepadanya, 'Jika shalat subuh mulai didirikan, thawaflah engkau dengan menunggang untamu sementara orang-orang sedang shalat.' 2/ 65-1661) Kemudian aku pun melakukan thawaf, sementara [saat itu 2/ 64] Rasulullah shallallaahu 'alaihi w

Larangan Banyak Bertanya (2) | Al-Baqarah, Ayat 108 | Shahih Tafsir Ibnu Katsir

Al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir. Shahih Tafsir Ibnu Katsir. Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullaah. Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri. Al-Baqarah, Ayat 108. Larangan Banyak Bertanya (2). Firman Allah Ta'ala, "Apakah kamu menghendaki untuk meminta kepada Rasulmu sebagaimana Bani Israil meminta kepada Musa pada zaman dahulu?" Artinya, bahkan kalian menghendakinya. Atau bisa juga pertanyaan itu termasuk bab istifham (pertanyaan) yang bermakna penolakan. Dan firman-Nya itu berlaku umum, terhadap orang-orang Mukmin dan juga orang-orang kafir, karena Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam diutus kepada seluruh manusia, sebagaimana Allah Ta'ala berfirman, "Ahlul Kitab meminta kepadamu agar kamu menurunkan kepada mereka sebuah Kitab dari langit, maka sesungguhnya mereka telah meminta kepada Musa yang lebih besar dari itu. Mereka berkata, 'Perlihatkanlah Allah kepada kami dengan nyata.' Maka mereka disambar petir karena kezhaliman

Larangan Banyak Bertanya | Al-Baqarah, Ayat 108 | Shahih Tafsir Ibnu Katsir

Al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir. Shahih Tafsir Ibnu Katsir. Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullaah. Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri. Al-Baqarah, Ayat 108. Apakah kamu menghendaki untuk meminta kepada Rasulmu sebagaimana Bani Israil meminta kepada Musa pada zaman dahulu? Dan barangsiapa yang menukar keimanan dengan kekafiran, maka sungguh orang itu telah sesat dari jalan yang lurus. (QS. 2: 108) Larangan Banyak Bertanya. Dalam ayat ini Allah Ta'ala melarang orang-orang Mukmin banyak bertanya kepada Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam tentang perkara-perkara yang belum terjadi, sebagaimana Dia berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menanyakan (kepada Nabimu) hal-hal yang jika diterangkan kepadamu, niscaya akan menyusahkanmu dan jika kamu menanyakan pada waktu al-Qur-an itu sedang diturunkan, niscaya akan diterangkan kepadamu." (QS. Al-Maa-idah: 101). Artinya, jika kalian menanyakan rinciannya setelah diturunkannya ayat itu,

Penjelasan Tentang Kebenaran Naskh dan Bantahan Terhadap Orang-orang yahudi yang Menganggap Hal itu Mustahil (2) | Al-Baqarah, Ayat 106-107 | Shahih Tafsir Ibnu Katsir

Al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir. Shahih Tafsir Ibnu Katsir. Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullaah. Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri. Al-Baqarah, Ayat 106-107. Penjelasan Tentang Kebenaran Naskh dan Bantahan Terhadap Orang-orang yahudi yang Menganggap Hal itu Mustahil (2). (Aku (Ibnu Katsir) katakan) Yang mendorong orang-orang yahudi membahas masalah naskh ini semata-mata karena kekufuran dan keingkaran mereka atas adanya naskh tersebut. Bukan tidak masuk akal, bahwa tidak ada satu hal pun yang dapat menolak adanya naskh dalam hukum-hukum Allah Ta'ala, karena memang Dia-lah yang memutuskan segala sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya. Sebagaimana Dia melakukan apa yang Dia kehendaki. Dan hal itu pun telah terjadi dalam Kitab-kitab dan syari'at-syari'at-Nya yang terdahulu. Sebagai contoh, dahulu Allah membolehkan Nabi Adam ('alaihis salaam) menikahkan puterinya dengan puteranya sendiri, kemudian setelah itu Allah mengharamkannya. Allah juga perna

Penjelasan Tentang Kebenaran Naskh dan Bantahan Terhadap Orang-orang yahudi yang Menganggap Hal itu Mustahil | Al-Baqarah, Ayat 106-107 | Shahih Tafsir Ibnu Katsir

Al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir. Shahih Tafsir Ibnu Katsir. Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullaah. Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri. Al-Baqarah, Ayat 106-107. Penjelasan Tentang Kebenaran Naskh dan Bantahan Terhadap Orang-orang yahudi yang Menganggap Hal itu Mustahil. Firman Allah Ta'ala, "Tidakkah kamu mengetahui bahwa kerajaan langit dan bumi adalah kepunyaan Allah? Dan tidak ada bagimu selain Allah seorang pelindung ataupun seorang penolong." Melalui ayat ini Allah Ta'ala menjelaskan kepada hamba-hamba-Nya bahwasanya Dia-lah yang mengatur seluruh makhluk-Nya sesuai dengan kehendak-Nya. Dia-lah yang menciptakan dan memerintah. Dia-lah yang mengatur, sebagaimana Dia menciptakan mereka sesuai dengan kehendak-Nya. Dia memberikan kebahagiaan kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan menimpakan kesengsaraan kepada siapa yang dikehendaki-Nya, Dia-lah yang menjadikan sehat siapa saja yang dikehendaki-Nya, dan Dia pula yang membuat sakit siapa yang

Adabul Mufrad (214)

Adabul Mufrad. Imam Muhammad bin Ismail al-Bukhari rahimahullah. Kitab Pengasuh. 109. Bab Seorang Wanita adalah Pengasuh. 214. Abdullah bin Umarr berkata bahwa dia mendengar Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Kalian semua adalah pengasuh, dan kalian semua adalah bertanggung jawab atas apa yang diasuhnya. Pemimpin manusia adalah pengasuh dan dia bertanggung jawab atas apa yang diasuhnya, dan seorang pria adalah pengasuh keluarganya dan seorang wanita adalah pengasuh di rumah suaminya, dan hamba sahaya pada harta tuannya." Saya mendengar itu dari Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam, dan saya kira Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Dan seorang pria pada harta ayahnya." Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Maraji'/ Sumber: Kitab: Adabul Mufrad, Penulis: Imam Muhammad bin Ismail al-Bukhari rahimahullah, Tanpa Keterangan Penerbit, Tanpa Keteran

Adabul Mufrad (213)

Adabul Mufrad. Imam Muhammad bin Ismail al-Bukhari rahimahullah. Kitab Pengasuh. 108. Bab Seorang Pria adalah Pengasuh Keluarganya. 213. Malik bin Huwarits berkata, "Saya pernah menemui Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam dan kami saat itu adalah pemuda yang hampir sama umurnya. Dan beliau menganggap bahwa kami saat itu sangat mencintai keluarga kami. Beliau lalu bertanya pada kami karena siapa kami meninggalkan keluarga kami. Lalu kami jawab. Beliau adalah seorang yang penyayang, beliau bersabda, 'Pulanglah kalian kepada keluarga kalian. Ajarilah mereka [agama] dan perintahkanlah mereka [untuk melaksanakannya]. Shalatlah kalian seperti kalian melihatku shalat. Jika datang waktu shalat hendaknya salah seorang di antara kalian mengumandangkan adzan dan hendaknya yang paling tua usianya di antara kalian yang menjadi imam.'" Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Maraji'/ Sumber: Kitab

Adabul Mufrad (212)

Adabul Mufrad. Imam Muhammad bin Ismail al-Bukhari rahimahullah. Kitab Pengasuh. 108. Bab Seorang Pria adalah Pengasuh Keluarganya. 212. Abdullah bin Umar berkata, "Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Kalian semua adalah pengasuh, dan kalian semua adalah bertanggung jawab atas apa yang diasuhnya. Pemimpin manusia adalah pengasuh dan dia bertanggung jawab atas apa yang diasuhnya, dan seorang pria adalah pengasuh keluarganya dan dia bertanggung jawab atas apa yang diasuhnya, dan hamba sahaya adalah pengasuh harta tuannya dan dia bertanggung jawab atasnya. Kalian semua adalah pengasuh dan kalian semua adalah bertanggung jawab atas apa yang diasuhnya.'" Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Maraji'/ Sumber: Kitab: Adabul Mufrad, Penulis: Imam Muhammad bin Ismail al-Bukhari rahimahullah, Tanpa Keterangan Penerbit, Tanpa Keterangan Cetakan, Tanpa Keterangan Tahun, Judul Terjema

Adabul Mufrad (211)

Adabul Mufrad. Imam Muhammad bin Ismail al-Bukhari rahimahullah. Kitab Pegawai. 107. Bab Apakah Boleh Mengatakan: Rabbi. 211. Mutharraf berkata: Berkata ayahku saya pernah bersama utusan Bani Wafd menemui Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam. Mereka lalu berkata, "Engkau adalah tuan kita." Beliau menjawab, "Tuan itu adalah Allah." Mereka kemudian berkata, "Dan engkau adalah yang paling utama di antara kita dan paling mulia." Bersabdalah Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam, "Ucapkanlah dengan ucapan kalian dan jangan sampai syaithan menjalankan ucapan kalian." (34) Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Catatan Kaki: 34. Janganlah kita berbicara dengan berlebih-lebihan karena terdorong oleh hawa nafsu yang menyebabkan syaithan akan ikut campur dan akhirnya kita tidak sengaja mengucapkan ucapan yang menyebabkan kita berdosa. Hadits ini masih berkait den

Bab Berkemah di Masjid bagi Orang Sakit dan Lainnya | Kitab Shalat | Ringkasan Shahih Bukhari

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari. Ringkasan Shahih Bukhari. Imam al-Bukhari rahimahullah. Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah. Kitaabush Shalaah. 8. Kitab Shalat. 77. Bab: Berkemah di Masjid bagi Orang Sakit dan Lainnya. (Haditsnya adalah hadits Aisyah, yang akan disebutkan pada kitab ke 64 bab 72). Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Maraji'/ Sumber: Kitab: Mukhtashar Shahih Al Imam Al Bukhari, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Judul Terjemahan: Ringkasan Shahih Bukhari Jilid 1, Penerjemah: Asep Saefullah FM, M.A., Drs. Kamaluddin Sa'adiyatulharamain, Editor: Abu Rania, Abu Fahmi Huaidi, Fajar Inayati, Penerbit: Pustaka Azzam, Jakarta - Indonesia, Cetakan keenam, Nopember 2013 M. === Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Bab Mandi Setelah Memeluk Islam dan Mengikat Tawanan di Masjid | Kitab Shalat | Ringkasan Shahih Bukhari

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari. Ringkasan Shahih Bukhari. Imam al-Bukhari rahimahullah. Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah. Kitaabush Shalaah. 8. Kitab Shalat. 76. Bab: Mandi Setelah Memeluk Islam dan Mengikat Tawanan di Masjid. 121.(272) Syuraih pernah memerintahkan untuk menahan orang yang bersalah di pagar masjid. (Haditsnya adalah hadits Abu Hurairah, yang akan disebutkan pada kitab ke 64 bab 72). Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Catatan Kaki: 272. Begitu juga oleh Ma'mar dengan sanad shahih darinya. === Maraji'/ Sumber: Kitab: Mukhtashar Shahih Al Imam Al Bukhari, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Judul Terjemahan: Ringkasan Shahih Bukhari Jilid 1, Penerjemah: Asep Saefullah FM, M.A., Drs. Kamaluddin Sa'adiyatulharamain, Editor: Abu Rania, Abu Fahmi

Bab Tawanan atau Orang Bersalah yang Diikat di Masjid | Kitab Shalat | Ringkasan Shahih Bukhari

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari. Ringkasan Shahih Bukhari. Imam al-Bukhari rahimahullah. Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah. Kitaabush Shalaah. 8. Kitab Shalat. 75. Bab: Tawanan atau Orang Bersalah yang Diikat di Masjid. (Haditsnya adalah hadits Abu Hurairah yang akan disebutkan pada kitab ke 21 bab 10). Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Maraji'/ Sumber: Kitab: Mukhtashar Shahih Al Imam Al Bukhari, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Judul Terjemahan: Ringkasan Shahih Bukhari Jilid 1, Penerjemah: Asep Saefullah FM, M.A., Drs. Kamaluddin Sa'adiyatulharamain, Editor: Abu Rania, Abu Fahmi Huaidi, Fajar Inayati, Penerbit: Pustaka Azzam, Jakarta - Indonesia, Cetakan keenam, Nopember 2013 M. === Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT