Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2016

Tidak Terlalu Mengharapkan Orang-orang Yahudi pada Zaman Nabi Mau Beriman | Al-Baqarah, Ayat 75-77 | Shahih Tafsir Ibnu Katsir

Al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir. Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri. Shahih Tafsir Ibnu Katsir. Al-Baqarah, Ayat 75-77. Tidak Terlalu Mengharapkan Orang-orang Yahudi pada Zaman Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam Mau Beriman. Allah Ta'ala berfirman, "Apakah kalian masih mengharapkan," hai orang-orang yang beriman, "Mereka percaya kepada kalian?" Yakni, apakah mereka akan tunduk kepada kalian dengan penuh ketaatan? Mereka adalah golongan yang sesat sebagaimana nenek moyang mereka yang telah melihat sendiri tanda-tanda kekuasaan Allah dan bukti-bukti yang jelas. Tetapi setelah itu hati mereka mengeras, "Padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, kemudian mereka mengiubahnya." Mereka menakwilkannya dengan penakwilan yang salah. "Setelah mereka memahaminya," secara gamblang. Meski demikian mereka tetap mengingkari, walau mereka mengetahuinya. "Sedang mereka mengetahui," bahwa mereka telah mela

Adanya Kemampuan Benda-benda Mati untuk Mengindra Sesuatu (Seperti Layaknya Manusia) | Al-Baqarah, Ayat 74 | Shahih Tafsir Ibnu Katsir

Al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir. Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri. Shahih Tafsir Ibnu Katsir. Al-Baqarah, Ayat 74. Adanya Kemampuan Benda-benda Mati untuk Mengindra Sesuatu (Seperti Layaknya Manusia). Sebagian orang menyangka bahwa ini adalah majaz (kinayah/ kiasan), yaitu penyandaran sifat khusyu' kepada batu, sebagaimana penyandaran sifat iradah (kehendak) kepada dinding dalam firman Allah, "Dinding rumah yang hendak roboh." (QS. Al-Kahfi: 77) Ar-Razi, al-Qurthubi, dan imam-imam lainnya mengatakan bahwa sangkaan ini tidak perlu diindahkan, karena Allah Ta'ala menciptakan sifat-sifat tersebut pada batu, sebagaimana dalam firman-Nya yang lain: "Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi, dan gunung-gunung, maka semuanya enggan memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya." (QS. Al-Ahzaab: 72) Allah Ta'ala juga berfirman: "Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasb

Daftar Isi | Seputar Asyiknya Nasyid, Wasiat dan Nasihat Syaikh al-Albani, Syaikh al-'Utsaimin, Syaikh Shalih Fauzan

اَلْقَوْلُ الْمُفِيْدُ فِيْ حُكْمِ اْلأَ نَاشِيْدِ. al-Qaulu al-Mufiidu fii Hukmi al-Anaasyiidi. Seputar Asyiknya Nasyid, Wasiat dan Nasihat Syaikh al-Albani, Syaikh al-'Utsaimin, Syaikh Shalih Fauzan. Daftar Isi. Pengantar Penerbit. Mukadimah. Perkataan Penuh Hikmah. Keburukan-keburukan Nasyid. Cukupkanlah Diri Kalian dengan Wahyu! Perkataan Imam al-Bukhari rahimahullah Ta'ala: Bab Syair Terlarang Bila Melalaikan Manusia dari Mengingat Allah, Menuntut Ilmu Agama, dan Membaca al-Qur`an. Tadabbur al-Qur`an Kunci Kebahagiaan Dunia - Akhirat. Anjuran Mendengarkan Hal-hal yang Bisa Mendekatkan Diri Kepada Allah dan Membuat Rindu Dekat dengan-Nya. Peringatan Imam asy-Syafi'i Terhadap Syair dan Nasyid. Celaan Para Ulama Terhadap Nasyid Karena Mirip dengan Nyanyian Orang-orang Sufi. - Fatwa Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani. - Fatwa Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan. - Fatwa Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin. - Perkataan Syaikh Ahmad bin Yahya bin Muhammad an-Najmi.

Yang Wajib Dikerjakan oleh Orang yang Sedang Sakit (4) | Hukum dan Tata Cara Mengurus Jenazah Menurut al-Qur-an dan as-Sunnah

Ahkaamul Janaa-iz wa Bida'uha. Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullaah. Hukum dan Tata Cara Mengurus Jenazah Menurut al-Qur-an dan as-Sunnah. Bab I. Yang Wajib Dikerjakan oleh Orang yang Sedang Sakit. 4. Dan jika orang yang meninggal dunia itu mempunyai beberapa kewajiban yang harus ditunaikan, maka hendaklah dia segera menunaikan kepada yang berhak, jika memang dia tidak merasa kesulitan untuk melakukannya. Dan jika tidak, maka hendaklah dia berwasiat mengenai hal itu. Mengenai hal ini, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: "Barangsiapa yang pada dirinya terdapat kezhaliman pada saudaranya, baik terhadap kehormatan (1) maupun hartanya, maka hendaklah dia mengembalikan kepadanya sebelum hari Kiamat tiba, hari dimana dinar dan dirham tidak lagi diterima. Jika dia memiliki amal shalih, maka amal itu akan diambil darinya dan diberikan kepada yang berhak. Dan jika dia tidak memiliki amal shalih, maka dosa-dosa orang itui akan diambil dan dibebankan

Yang Wajib Dikerjakan oleh Orang yang Sedang Sakit (3) | Hukum dan Tata Cara Mengurus Jenazah Menurut al-Qur-an dan as-Sunnah

Ahkaamul Janaa-iz wa Bida'uha. Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullaah. Hukum dan Tata Cara Mengurus Jenazah Menurut al-Qur-an dan as-Sunnah. Bab I. Yang Wajib Dikerjakan oleh Orang yang Sedang Sakit. 3. Separah apapun penyakit yang dideritanya, maka dia tidak diperbolehkan mengharapkan kematian. Yang demikian itu didasarkan pada hadits Ummu al-Fadhl radhiyallahu 'anha: Bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menjenguk mereka, sedang 'Abbas (radhiyallahu 'anhu), paman Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tengah mengeluh sehingga mengharapkan datangnya kematian, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wahai pamanku, janganlah engkau mengharap kematian, karena sesungguhnya jika engkau seorang yang baik, lalu engkau diberi penangguhan kemudian engkau bisa menambah kebaikanmu, maka yang demikian itu lebih baik bagimu. Dan jika engkau seorang yang banyak berbuat buruk, lalu engkau diberi tangguh kemudian engk

Yang Wajib Dikerjakan oleh Orang yang Sedang Sakit (2) | Hukum dan Tata Cara Mengurus Jenazah Menurut al-Qur-an dan as-Sunnah

Ahkaamul Janaa-iz wa Bida'uha. Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullaah. Hukum dan Tata Cara Mengurus Jenazah Menurut al-Qur-an dan as-Sunnah. Bab I. Yang Wajib Dikerjakan oleh Orang yang Sedang Sakit. 2. Dan dia juga harus benar-benar berada dalam keadaan antara rasa takut dan berharap, takut kepada siksa Allah atas dosa-dosanya dan mengharapkan rahmat-Nya. Yang demikian itu didasarkan pada hadits Anas (radhiyallahu 'anhu): "Bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menjenguk seorang pemuda yang tengah menghadapi kematian, lalu beliau bersabda: 'Apa yang engkau rasakan?' Dia menjawab: 'Demi Allah, wahai Rasulullah, sesungguhnya aku benar-benar berharap kepada Allah dan sesungguhnya aku takut akan dosa-dosaku.' Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Tidak akan bersatu di dalam hati seorang hamba kedua hal tersebut dalam keadaan seperti itu melainkan Allah akan merealisasikan harapannya dan member

Yang Wajib Dikerjakan oleh Orang yang Sedang Sakit | Hukum dan Tata Cara Mengurus Jenazah Menurut al-Qur-an dan as-Sunnah

Ahkaamul Janaa-iz wa Bida'uha. Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullaah. Hukum dan Tata Cara Mengurus Jenazah Menurut al-Qur-an dan as-Sunnah. Bab I. Yang Wajib Dikerjakan oleh Orang yang Sedang Sakit. 1. Orang yang sedang jatuh sakit berkewajiban untuk rela menerima ketetapan Allah, bersabar menghadapi takdir-Nya, dan berprasangka baik kepada Rabbnya. Semuanya itu akan lebih baik baginya. Berkenaan dengan hal tersebut, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sungguh mengagumkan urusan orang mukmin. Sesungguhnya semua urusannya adalah baik, dan hal itu tidak dimiliki oleh siapapun kecuali orang mukmin. Dimana jika dia mendapatkan kesenangan, dia bersyukur dan demikian itu lebih baik baginya. Dan jika ditimpa kesusahan, maka dia akan bersabar dan demikian itu lebih baik baginya." Beliau (shallallahu 'alaihi wa sallam) juga bersabda: "Janganlah salah seorang di antara kalian meninggal dunia kecuali dia berprasangka baik kepa

Pendahuluan (2) | Hukum dan Tata Cara Mengurus Jenazah Menurut al-Qur-an dan as-Sunnah

Ahkaamul Janaa-iz wa Bida'uha. Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullaah. Hukum dan Tata Cara Mengurus Jenazah Menurut al-Qur-an dan as-Sunnah. Pendahuluan (2). Ketika ummat manusia sekarang ini jauh dari petunjuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam menjalankan segala macam ibadah -di antaranya masalah pengurusan jenazah-, akibat dari keengganan mereka untuk mempelajari ilmu, apalagi ilmu hadits dan as-Sunnah. Serta kecenderungan mereka untuk mempelajari ilmu-ilmu yang berkaitan dengan keduniawian dan bekerja untuk menumpuk harta benda. Hingga akhirnya ada beberapa orang memintaku ketika ada kerabat mereka meninggal dunia, pada hari Jum'at, 11 Rabi'ul Akhir 1373 H, agar aku menulis risalah ringkas mengenai adab pengurusan jenazah dalam Islam supaya mereka atau orang lain dapat mencetak dan menyebarluaskannya kepada khalayak ramai yang datang berta'ziyah, sekaligus memanfaatkan kesempatan pertemuan mereka untuk mengenalkan kembali Sunnah Nabi merek

Daftar Isi | Adakah Musik Islami?

Adakah Musik Islami? Muslim Atsari. Daftar Isi. Kata Pengantar. Pendahuluan: Di Antara Sifat Orang Beriman. Bab I: Hadits-hadits Nabi (shallallahu 'alaihi wa sallam) yang Melarang Alat Musik. 1. Hadits "Akan ada ummat Islam yang menghalalkan alat-alat musik". 2. Hadits "Alat-alat musik penyebab bencana". 3. Hadits "Suara terlaknat di dunia dan akhirat: nyanyian". 4. Hadits "Suara bodoh dan maksiat: nyanyian". 5. Hadits "Allah mengharamkan al-kuubah (beduk, drum, kendang)". 6. Hadits "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melarang al-kuubah". 7. Hadits "Alat-alat musik penyebab bencana". Bab II: Sikap dan Perkataan Para 'Ulama. A. Perkataan Para Shahabat (radhiyallahu 'anhum). 1. Ibnu Mas'ud. 2. Ibnu 'Umar. 3. Ibnu 'Abbas. B. Para 'Ulama di Bawah Shahabat (rahimahumullah). 1. Sa'id bin Musayyib. 2. Al-Qasim bin Muhammad. 3. 'Umar bin 'Abdul 'Aziz. 4. Fudhail bin 'Iyadh.

Daftar Isi | Kelemahan Kaum Muslimin di Mata Musuh-musuhnya

يُوْ شِكُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمُ اْلأَمَمُ, أسباب ضعف المسلمين أمام عدوهم. Yuusyiku an Tada'a 'alaikum al-Umamu, Asbaabu Dha'if al-Muslimiin Amaama 'Adawihim. Syaikh 'Abdul 'Aziz bin Baaz rahimahullah. Kelemahan Kaum Muslimin di Mata Musuh-musuhnya. Daftar Isi. Pengantar Penerjemah. Muqaddimah. Kelemahan Kaum Muslimin di Mata Musuh-musuhnya. === Maraji'/ Sumber: Kitab: (يُوْ شِكُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمُ اْلأَمَمُ, أسباب ضعف المسلمين أمام عدوهم) Yuusyiku an Tada'a 'alaikum al-Umamu, Asbaabu Dha'if al-Muslimiin Amaama 'Adawihim, Penulis: Syaikh 'Abdul 'Aziz bin Baaz rahimahullah, Penerbit: Dar Ibnu al-Atsir, Riyadh - Saudi Arabia, Cetakan Pertama, 1424 H/ 2003 M, Judul Terjemahan: Kelemahan Kaum Muslimin di Mata Musuh-musuhnya, Penerjemah: Sulhan, Edit Isi: Kurnaidi Lc, Penerbit: Pustaka Imam Muslim, Jakarta - Indonesia, Cetakan Pertama, Sya'ban 1426 H/ September 2005 M. === Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad A

Biografi Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin | Syarah Tsalaatsatul Ushuul

Syarh Tsalaatsatil Ushuul. Penulis Matan: Syaikhul Islam Muhammad bin 'Abdul Wahhab rahimahullah. Penulis Syarah: Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah. Penyusun: Syaikh Fahd bin Nashir bin Ibrahim as-Sulaiman. Syarah Tsalaatsatul Ushuul. Mengenal Allah, Rasul dan Dinul Islam. Penjelasan Singkat Tentang Ilmu-ilmu yang Wajib Diketahui Setiap Muslim. Pensyarah Kitab Tsalaatsatul Ushuul: Fadhillah Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah. Nasabnya. Beliau adalah Abu 'Abdillah, Muhammad bin Shalih bin Muhammad bin 'Utsaimin al-Wahibi at-Tamimi. Kelahirannya. Beliau dilahirkan di kota Unaizah pada tanggal 27 Ramadhan yang penuh berkah tahun 1347 H. Pertumbuhannya. Beliau belajar al-Quranul Karim kepada kakeknya dari jalur ibu, 'Abdurrahman bin Sulaiman 'Ali Damigh rahimahullah wa hafizhahu. Kemudian beliau mulai menuntut ilmu, belajar menulis, berhitung, dan beberapa ilmu kesusastraan. Syaikh 'Abdurrahman as-Sa'di menempatkan

Biografi Syaikhul Islam Muhammad bin 'Abdul Wahhab | Syarah Tsalaatsatul Ushuul

Syarh Tsalaatsatil Ushuul. Penulis Matan: Syaikhul Islam Muhammad bin 'Abdul Wahhab rahimahullah. Penulis Syarah: Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah. Penyusun: Syaikh Fahd bin Nashir bin Ibrahim as-Sulaiman. Syarah Tsalaatsatul Ushuul. Mengenal Allah, Rasul dan Dinul Islam. Penjelasan Singkat Tentang Ilmu-ilmu yang Wajib Diketahui Setiap Muslim. Syaikhul Islam Muhammad bin 'Abdul Wahhab rahimahullah. Penulis Kitab Tsalaatsatul Ushuul. Nasabnya. Beliau adalah Syaikhul Islam Muhammad bin 'Abdul Wahhab bin Sulaiman bin 'Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Rasyid bin Barid bin Muhammad bin Musyrif bin 'Umar, dari Bani Tamim. Kelahirannya. Beliau dilahirkan di Uyainah pada tahun 1115 Hijriah, di sebuah keluarga yang terpandang dalam bidang ilmu, kedudukan, dan agama. Ayahnya seorang ulama besar, sedangkan kakeknya, Sulaiman, adalah seorang ulama Najed di zamannya. Pertumbuhannya. Beliau hafal al-Quran sebelum berusia sepuluh tahun. Beliau belajar fikih

Daftar Pustaka (3) | Meneladani Shaum Rasulullah

Shifatu Shaumin Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam fii Ramadhaan. Syaikh Abu Usamah Salim bin 'Ied al-Hilali dan Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid hafizhahumallaah. Meneladani Shaum Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam. Daftar Pustaka. 74. Majma'ul al-Bahrain fii Zawaa-idil Mu'jamiin, al-Haitsami, manuskrip. 75. Majma'uz Zawaa-id, al-Haitsami, Mesir. 76. Al-Majmuu', an-Nawawi, Mesir. 77. Majmuu' Fataawa, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah, Saudi Arabia. 78. Mahaasinul Ishthilaah, al-Balqini, Mesir. 79. Al-Muhalla, Ibnu Hazm, Mesir. 80. Mukhtashar Shahih al-Bukhari, al-Albani, Beirut. 81. Al-Mustadrak, al-Hakim, India. 82. Musykilul Aatsaar, ath-Thahawi, India. 83. Al-Musnad, Abu Ya'la, Damaskus. 84. Al-Musnad, Ahmad bin Hanbal, Mesir. 85. Al-Musnad, al-Imam asy-Syafi'i, Mesir. 86. Al-Musnad, Abu Dawud ath-Thayalisi, India. 87. Al-Mashaabiih fii Shalaatit Taraawiih, as-Suyuthi, Tahqiq: 'Ali Hasan, Amman. 88. Mishbaahuz Zujaajah

Daftar Pustaka (2) | Meneladani Shaum Rasulullah

Shifatu Shaumin Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam fii Ramadhaan. Syaikh Abu Usamah Salim bin 'Ied al-Hilali dan Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid hafizhahumallaah. Meneladani Shaum Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam. Daftar Pustaka. 36. Ad-Durrul Mantsuur, as-Suyuthi, Beirut. 37. Risaalataani Maujizataani fiz Zakaat wash Shiyaam, 'Abdul 'Aziz bin Baaz, Saudi. 38. Riyaadush Shaalihiin, an-Nawawi, Beirut. 39. Zaadul Masiir fii 'Ilmit Tafsiir, Ibnul Jauzi, Damaskus. 40. As-Sunan, Ibnu Majah, Mesir. 41. As-Sunan, Abu Dawud, Mesir. 42. As-Sunan, at-Tirmidzi, Mesir. 43. As-Sunan, ad-Daraquthni, Mesir. 44. As-Sunan, ad-Darimi, Mesir. 45. As-Sunan, an-Nasa-i, Mesir. 46. As-Sunanul Kubraa, al-Baihaqi, India. 47. Syarh Ihyaa' 'Uluumuddin, az-Zubaidi, Mesir. 48. Syarhus Sunnah, al-Baghawi, Beirut. 49. Syarhush Shadr bi Dzikri Lailatil Qadar, al-'Iraqi, Mesir. 50. Syarhu Ma'aniyal Aatsaar, ath-Thahawi, Mesir. 51. Shahih Ibni Khuzaimah,

Daftar Pustaka | Meneladani Shaum Rasulullah

Shifatu Shaumin Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam fii Ramadhaan. Syaikh Abu Usamah Salim bin 'Ied al-Hilali dan Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid hafizhahumallaah. Meneladani Shaum Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam. Daftar Pustaka. 1. Al-Qur-anul Kariim. 2. Al-Ijmaa', Ibnul Mundzir, Saudi Arabia. 3. Al-Ihkaam, Ibnu Hazm, ditahqiq oleh Ahmad Syakir, Mesir. 4. Ahkaamul 'Iidain, 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid, Amman. 5. Irwaa-ul Ghaliil, al-Albani, Beirut. 6. Al-Ishaabah fii Tamyiizish Shahaabah, Ibnu Hajar, Beirut. 7. I'laamul Muwaqqi'iin, Ibnu Qayyim, Mesir. 8. Amaalii al-Muhaamili, ditahqiq oleh Ibrahim al-Qaisi, Mesin ketik. 9. Al-Ansaab, as-Sam'ani, Beirut dan India. 10. Al-Inshaaf fii Ahkaamil I'tikaaf, 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid, Amman. 11. Bughyatul Insaan fii Wazhaa-ifi Ramadhaan, Ibnu Rajab, Beirut. 12. Taariikh Damasyqa, Ibnu 'Asaakir, manuskrip. 13. Tajriid Asmaa-'ish Shahaabah, adz-Dza

Penutup | Meneladani Shaum Rasulullah

Shifatu Shaumin Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam fii Ramadhaan. Syaikh Abu Usamah Salim bin 'Ied al-Hilali dan Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid hafizhahumallaah. Meneladani Shaum Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam. Penutup. Wahai saudaraku, yang bersungguh-sungguh untuk mentaati Allah yang Mahahidup lagi Mahaberdiri sendiri, inilah sifat puasa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang sekarang ada di hadapanmu. Juga petunjuk mengenai puasa Ramadhan sudah tidak tersembunyi lagi bagimu. Oleh karena itu, bergegaslah untuk menggapai kebaikan dan berpegang teguhlah pada pemahaman yang telah dikaruniakan Allah kepadamu. سُبْحَانَكَ اللَّهُ وَ بِحَمْدِكَ, أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ, أَسْتَغْفِرُكَ وَ أَتُوْبُ إِلَيْكَ Subhaanakallaahu wa bihamdika, asyhadu an-laa ilaaha illaa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaika. "Mahasuci Engkau ya Allah, segala puji hanya bag-Mu. Aku bersaksi bahwasanya tidak ada Ilah yang haq melainkan ha

Hadits Keempat | Hadits-hadits Dha'if yang Biasa Menyebar di Bulan Ramadhan | Meneladani Shaum Rasulullah

Shifatu Shaumin Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam fii Ramadhaan. Syaikh Abu Usamah Salim bin 'Ied al-Hilali dan Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid hafizhahumallaah. Meneladani Shaum Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam. Keduapuluhtiga. Hadits-hadits Dha'if yang Biasa Menyebar di Bulan Ramadhan. Terakhir adalah hadits: 4. "Barangsiapa berbuka (tidak berpuasa) pada suatu hari dari bulan Ramadhan tanpa alasan dan bukan karena sakit, maka dia tidak bisa mengqadha'nya dengan puasa Dahr (satu tahun) sekalipun dia menjalankannya." Hadits ini disampaikan oleh al-Bukhari sebagai komentar di dalam kitab Shahihnya (IV/ 160 -Fat-hul Baari) tanpa sanad. Telah disambung juga oleh Ibnu Khuzaimah di dalam kitab Shahihnya (1987), at-Tirmidzi (723), Abu Dawud (2397), Ibnu Majah (1672), an-Nasa-i di dalam kitab al-Kubraa, sebagaimana di dalam kitab Tuhfatul Asyraaf (X/ 373), al-Baihaqi (IV/ 228), Ibnu Hajar di dalam kitab Taghliiqut Ta'liiq (III/ 170)

Hadits Ketiga | Hadits-hadits Dha'if yang Biasa Menyebar di Bulan Ramadhan | Meneladani Shaum Rasulullah

Shifatu Shaumin Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam fii Ramadhaan. Syaikh Abu Usamah Salim bin 'Ied al-Hilali dan Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid hafizhahumallaah. Meneladani Shaum Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam. Keduapuluhtiga. Hadits-hadits Dha'if yang Biasa Menyebar di Bulan Ramadhan. Hadits berikutnya adalah: 3. "Berpuasalah kalian, niscaya akan menjadi sehat." Ini merupakan penggalan dari hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu 'Adi di dalam kitab al-Kaamil (VII/ 2521) melalui jalan Nahsyal bin Sa'id, dari adh-Dhahhak, dari Ibnu 'Abbas (radhiyallahu 'anhuma). Nahsyal berstatus matruk, karena ia suka berbohong, dan adh-Dhahhak tidak pernah mendengarnya dari Ibnu 'Abbas. Diriwayatkan pula oleh ath-Thabrani di dalam kitab al-Ausath (I/ Q/ 69/ Majma'ul Bahrain), Abu Nu'aim di dalam kitab ath-Thibbun Nabawi, sebagaimana disebutkan pula di dalam kitab Takhriijul Ihyaa' (III/ 87), Ibnu Bukhait di dalam kitab

Hadits Kedua | Hadits-hadits Dha'if yang Biasa Menyebar di Bulan Ramadhan | Meneladani Shaum Rasulullah

Shifatu Shaumin Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam fii Ramadhaan. Syaikh Abu Usamah Salim bin 'Ied al-Hilali dan Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid hafizhahumallaah. Meneladani Shaum Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam. Keduapuluhtiga. Hadits-hadits Dha'if yang Biasa Menyebar di Bulan Ramadhan. Hadits lainnya adalah: 2. "Wahai sekalian manusia, kalian telah dinaungi oleh bulan yang agung. Satu bulan yang di dalamnya terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Allah telah menjadikan puasa pada bulan itu wajib, sedang qiyamul lailnya sunat. Barangsiapa mendekatkan diri pada bulan itu dengan suatu kebaikan, maka dia seperti orang yang melaksanakan kewajiban di luar bulan itu... Dan ia merupakan bulan yang permulaannya adalah rahmat, pertengahannya ampunan, dan bagian akhirnya berupa penyelamatan (pembebasan) dari Neraka..." dan seterusnya. Ini pun termasuk hadits panjang, yang kami sampaikan secara ringkas pada bagian yang

Hadits Pertama | Hadits-hadits Dha'if yang Biasa Menyebar di Bulan Ramadhan | Meneladani Shaum Rasulullah

Shifatu Shaumin Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam fii Ramadhaan. Syaikh Abu Usamah Salim bin 'Ied al-Hilali dan Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid hafizhahumallaah. Meneladani Shaum Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam. Keduapuluhtiga. Hadits-hadits Dha'if yang Biasa Menyebar di Bulan Ramadhan. Di antara hadits-hadits dha'if yang penyebutannya populer di tengah-tengah ummat manusia pada bulan Ramadhan adalah sebagai berikut: 1. "Seandainya hamba-hamba ini mengetahui apa yang terdapat di bulan Ramadhan, niscaya ummatku akan terus berangan-angan agar Ramadhan itu terus berlangsung sepanjang tahun. Sesungguhnya Surga itu akan dihiasi untuk menyambut Ramadhan, dari kepala tahun ke tahun berikutnya..." dan seterusnya yang merupakan hadits panjang. Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah (no. 1886), Ibnul Jauzi di dalam Kitaabul Maudhuu'aat (II/ 188-189), Abu Ya'la di dalam Musnadnya, sebagaimana terdapat dalam kitab al-Mathaalibu

Hadits-hadits Dha'if yang Biasa Menyebar di Bulan Ramadhan | Meneladani Shaum Rasulullah

Shifatu Shaumin Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam fii Ramadhaan. Syaikh Abu Usamah Salim bin 'Ied al-Hilali dan Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid hafizhahumallaah. Meneladani Shaum Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam. Keduapuluhtiga. Hadits-hadits Dha'if yang Biasa Menyebar di Bulan Ramadhan. Kami memandang perlu menyajikan bab di atas dalam buku kami ini, karena masalah ini mempunyai peranan yang sangat penting, sebagai upaya mengingatkan ummat manusia sekaligus untuk memenangkan kebenaran. Dapat kami katakan bahwa Allah yang Mahasuci lagi Mahatinggi telah menyediakan penjaga-penjaga Sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang adil, yang akan melenyapkan penyimpangan orang-orang serta menghentikan penafsiran orang-orang yang berlebihan serta mengungkapkan pemalsuan orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Sunnah Nabawi sejak masa terdahulu telah dikeruhkan oleh banyak hal, dari hadits-hadits dha'if, suatu kebohongan atau sesuatu yang d

Hikmah Zakat Fitrah | Meneladani Shaum Rasulullah

Shifatu Shaumin Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam fii Ramadhaan. Syaikh Abu Usamah Salim bin 'Ied al-Hilali dan Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid hafizhahumallaah. Meneladani Shaum Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam. Keduapuluhdua. Zakat Fitrah (8). 8. Hikmah Zakat Fitrah. Zakat fitrah diwajibkan oleh Rabb Pembuat syari'at (Allah Subhanahu wa Ta'ala) yang Mahabijaksana sebagai penyuci bagi orang-orang yang berpuasa dari kesia-siaan, kata-kata kotor, sekaligus sebagai pemberian makan kepada orang-orang miskin, yang dapat memberi kecukupan kepada mereka pada hari yang penuh kegembiraan itu. Hal tersebut sesuai dengan hadits Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma terdahulu. Baca selanjutnya: === Maraji'/ Sumber: Kitab: Shifatu Shaumin Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam fii Ramadhaan, Penulis: Syaikh Abu Usamah Salim bin 'Ied al-Hilali dan Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid hafizhahumallaah, Penerbit

Waktu Pemberian Zakat Fitrah | Meneladani Shaum Rasulullah

Shifatu Shaumin Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam fii Ramadhaan. Syaikh Abu Usamah Salim bin 'Ied al-Hilali dan Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid hafizhahumallaah. Meneladani Shaum Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam. Keduapuluhdua. Zakat Fitrah (7). 7. Waktu Pemberian Zakat Fitrah. Zakat fitrah dikeluarkan sebelum orang-orang berangkat menunaikan shalat 'Ied (203), tidak boleh ditunda setelah shalat atau mendahulukannya, kecuali satu atau dua hari sebelum 'Idul Fitri. Hal itu sesuai dengan apa yang dikerjakan oleh Ibnu 'Umar radhiyallahu 'anhuma -berdasarkan kaidah perawi hadits lebih mengetahui makna riwayatnya- jika penyerahan zakat fitrah setelah shalat, maka ia hanya merupakan sedekah biasa. Hal itu sesuai dengan hadits Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma: "... Barangsiapa menyerahkannya setelah shalat, maka ia termasuk salah satu dari sedekah biasa." (204) Baca selanjutnya: === (203) Lihat kembali

Pihak-pihak yang Berhak Menerima Zakat Fitrah | Meneladani Shaum Rasulullah

Shifatu Shaumin Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam fii Ramadhaan. Syaikh Abu Usamah Salim bin 'Ied al-Hilali dan Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid hafizhahumallaah. Meneladani Shaum Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam. Keduapuluhdua. Zakat Fitrah (6). 6. Pihak-pihak yang Berhak Menerima Zakat Fitrah. Zakat fitrah tidak diserahkan kecuali kepada mereka yang berhak menerimanya, yaitu orang-orang miskin. Hal tersebut didasarkan pada hadits Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitrah sebagai penyuci bagi orang yang berpuasa dari kesia-siaan, kata-kata kotor, sekaligus untuk memberi makan orang-orang miskin." (201) Inilah yang menjadi pilihan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah di dalam kitabnya Majmuu' Fataawaa (XXV/ 71-78) dan juga muridnya, Ibnu Qayyim di dalam kitabnya Zaadul Ma'aad (II/ 44). Sebagian ulama berpendapat bahwa zakat fitrah itu diberikan kepada delapan ashnaf. D

Untuk Siapa Saja Seseorang Mengeluarkan Zakat Fitrah | Meneladani Shaum Rasulullah

Shifatu Shaumin Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam fii Ramadhaan. Syaikh Abu Usamah Salim bin 'Ied al-Hilali dan Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid hafizhahumallaah. Meneladani Shaum Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam. Keduapuluhdua. Zakat Fitrah (5). 5. Untuk Siapa Saja Seseorang Mengeluarkan Zakat Fitrah. Seorang muslim bisa mengeluarkan zakat fitrah untuk dirinya sendiri dan siapa saja yang menjadi tanggungannya, baik anak kecil, orang dewasa, laki-laki, perempuan, merdeka, maupun budak. Hal itu didasarkan pada hadits Ibnu 'Umar ama: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan untuk mengeluarkan zakat fitrah untuk anak kecil, orang dewasa, orang merdeka dan budak, yang termasuk ke dalam tanggungan kalian." (200) Baca selanjutnya: === (200) Diriwayatkan oleh ad-Daraquthni (II/ 141), al-Baihaqi (IV/ 161), dari Ibnu 'Umar (radhiyallahu 'anhuma) dengan sanad yang dha'if. Diriwayatkan pula oleh

Ukuran Zakat Fitrah | Meneladani Shaum Rasulullah

Shifatu Shaumin Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam fii Ramadhaan. Syaikh Abu Usamah Salim bin 'Ied al-Hilali dan Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid hafizhahumallaah. Meneladani Shaum Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam. Keduapuluhdua. Zakat Fitrah (4). 4. Ukuran Zakat Fitrah. Hendaklah seorang muslim mengeluarkan satu sha' makanan dari beberapa jenis makanan yang telah disebutkan di atas. Dan telah terjadi perbedaan pendapat mengenai hinthah. Ada yang mengatakan: "Setengah sha'." Inilah yang lebih rajih dan shahih. Hal tersebut didasarkan pada sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: "Keluarkanlah satu sha' burr atau qamh (gandum) untuk tiap kepala atau satu sha' kurma atau sha' sya'ir untuk setiap orang merdeka, budak, anak kecil, maupun orang dewasa." (198) Satu sha' yang diakui adalah sha' penduduk Madinah. Hal itu didasarkan pada hadits Ibnu 'Umar radhiyallahu 'anhuma, dia bercerita, Ra

Beberapa Ashnaf Zakat Fitrah | Meneladani Shaum Rasulullah

Shifatu Shaumin Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam fii Ramadhaan. Syaikh Abu Usamah Salim bin 'Ied al-Hilali dan Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid hafizhahumallaah. Meneladani Shaum Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam. Keduapuluhdua. Zakat Fitrah (3). 3. Beberapa Ashnaf Zakat Fitrah. Zakat fitrah yang dikeluarkan berupa satu sha' gandum, satu sha' tamr (kurma), sha' keju, atau satu sha' anggur kering (kismis). Hal tersebut didasarkan pada hadits Abu Sa'id al-Khudri radhiyallahu 'anhu: "Kami biasa mengeluarkan zakat fitrah berupa satu sha' makanan atau satu sha' gandum atau satu sha' tamr, satu sha' keju atau satu sha' anggur kering (kismis)." (192) Juga didasarkan pada hadits Ibnu 'Umar radhiyallahu 'anhuma, dia bercerita, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitrah dengan satu sha' sya'ir (gandum), satu sha' tamr (kurma), atau satu sha' salt (ga

Daftar Isi | Kiat Istimewa Menuju Taubat Sempurna

Kiat Istimewa Menuju Taubat Sempurna Disertai Do'a dan Amalan Pelebur Dosa. Ustadz Abu Abdillah al-Atsari. Daftar Isi. Pengantar Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron Lc. Pengantar Penulis. Muqaddimah. Bab I: Menuju Taubat Sempurna. Pembahasan 1: Definisi Taubat. Pembahasan 2: Pentingnya Taubat. Pembahasan 3: Hakekat Taubat. Pembahasan 4: Hukum Taubat. Pembahasan 5: Taubat dalam al-Qur-an dan as-Sunnah. Pembahasan 6: Kabar Gembira bagi Orang yang Bertaubat. Pembahasan 7: Syarat-syarat Taubat. Pembahasan 8: Taubat Sempurna. Pembahasan 9: Keutamaan Taubat Sempurna. Bab II: Do'a Pelebur Dosa. Do'a-do'a dari al-Qur-an. 1. Do'a Memohon Ampunan dan Rahmat Allah. 2. Do'a agar Diterimanya Amal Ibadah dan Taubat. 3. Do'a Berlindung dari Fitnah dan Do'a Taubat. 4. Do'a agar Disempurnakan Cahaya dan Memohon Ampunan Allah. 5. Do'a agar Dijadikan Hamba yang Bersyukur dan Bertaubat. Do'a-do'a dari as-Sunnah. Sayyidul Istighfaar. Do'a-do'a Memohon Ampu

Daftar Isi | Beberapa Catatan atas Tafsir Jalalain

Tanbihaat Muhimmatu 'ala Qurratil 'Ainain wa Tafsiir al-Jalaalain. Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu. Beberapa Catatan atas Tafsir Jalalain. Daftar Isi. Muqaddimah. Penetapan Sifat al-'Uluw (Maha Tinggi) dan Betis bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala. Penetapan "Dua Tangan" dan "Kedatangan" bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala. Penetapan "Wajah" dan "Dua Mata" bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala. Penetapan Sifat "Mendengar", "Mencintai" dan Ketinggian Dzat bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala. Syaikh al-'Afifi Membantah Penafsiran al-Mahalli. Naiknya Malaikat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Berhala-berhala Berbentuk Orang-orang Shalih. Tafsir yang Benar Tentang Ayat Mubaya'ah. Tafsir yang Benar untuk Kata "Ja'alnaahu". Mensucikan Allah Subhanahu wa Ta'ala Berikut Nama-nama-Nya. "Laa Yamassuhu Illal Muthahharun". Do'a Permintaan dan Do'a Ibadah. Keumuman Masyi'ah Allah Su

Daftar Isi | Fatwa-fatwa Syaikh Nashiruddin al-Albani

Majmu'ah Fatawa al-Madinah al-Munawwarah. Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah. Fatwa-fatwa Syaikh Nashiruddin al-Albani. Daftar Isi. Pengantar Penerbit. Akidah. 1. Hukum meninggalkan shalat. 2. Assalamu 'alaika ayyuhan Nabi = istighatsah? 3. Shalat lima waktu menghapus dosa besar? 4. Ungkapan "Kemaksuman hanyalah bagi Allah". 5. Menggabungkan dua hadits yang seolah bertentangan. 6. Allah (المُوءَ سِّسُ) dakwah Salafiyah? 7. Mengirim pahala untuk orang yang meninggal. 8. "Sesungguhnya Allah menciptakan Adam seperti bentuknya". 9. Maksud dari "Neraka itu ada dua". 10. Ibadah bercampur syirik. 11. Bolehkah istighatsah kepada Nabi? 12. Mengobati orang sakit dengan al-Qur`an. Sunnah dan Bid'ah. 1. Tentang penamaan jama'ah-jama'ah dewasa ini. 2. Julukan Ahlus Sunnah. 3. Berkumpul untuk membaca al-Qur`an. 4. Penggunaan biji-bijian tasbih untuk berdzikir. 5. Shadaqallaahul azhiim. Dzikir. 1. Mengeraskan bacaan dzikir setelah shalat