Skip to main content

Pembagian di Antara Para Malaikat Seperti Pembagian di Antara Para Nabi (2) | Al-Baqarah, Ayat 97-98 | Shahih Tafsir Ibnu Katsir

Al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir.

Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri.

Shahih Tafsir Ibnu Katsir.

Al-Baqarah, Ayat 97-98.

Pembagian di Antara Para Malaikat Seperti Pembagian di Antara Para Nabi (2).

Kemudian Allah berfirman, "Barangsiapa yang menjadi musuh Allah, Malaikat-malaikat-Nya, Rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir." Allah menyatakan, "Barangsiapa yang memusuhi-Ku, memusuhi para Malaikat dan Rasul-rasul-Ku." Maksud dari Rasul-rasul-Nya ini mencakup Rasul dari kalangan Malaikat dan juga manusia, sebagaimana Allah berfirman, "Allah memilih Rasul-rasul-Nya dari kalangan Malaikat dan manusia." (QS. Al-Hajj: 75)

"Jibril dan Mikail." Ini merupakan 'athaf kata yang bermakna khusus kepada kata yang bermakna umum. Karena keduanya termasuk Malaikat yang dikategorikan ke dalam cakupan para Rasul secara umum. Kemudian keduanya disebut secara khususs, karena siyaq (redaksi)nya berkenaan dengan pembelaan terhadap Jibril 'alaihis salaam yang merupakan perantara antara Allah dan para Nabi-Nya 'alaihimush shalaatu was salaam.

Allah menyertakan Mikail dalam penyebutannya, karena orang yahudi mengaku bahwa Jibril adalah musuh mereka sedangkan Mikaial adalah penolong mereka. Maka Allah memberitahukan bahwa barangsiapa yang memusuhi salah satu dari keduanya (Jibril dan Mikail), berarti ia telah memusuhi yang lainnya, juga memusuhi Allah.

Juga karena di beberapa kesempatan Mikail turun kepada para Nabi Allah. Namun Jibril lebih sering turun karena memang hal itu merupakan tugasnya. Sebagaimana Israfil ditugaskan meniup sangkakala untuk membangkitkan manusia pada hari Kiamat kelak.

Oleh karena itu, tercantum dalam kitab ash-Shahiih bahwa jika Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bangun di malam hari, beliau berdo'a,

اللّهمّ ربّ جبراءيل وميكاءيل وإسرافيل فاطر السّماوات والأرض عالم الغيب والشّهادة أنت تحكم بين عبادك فيماكانوا فيه يختلفون اهدني لمااختلف فيه من الحقّ بإذنك إنّك تهدي من تشاء إلى صراط مستقيم

Allaahumma rabba jabraa-iila wa miikaa-iila wa israafiila faathiras samaawaati wal ardhi 'aalimal ghaibi wasy syahaadati anta tahkumu baina 'ibaadika fiimaa kaanuu fiihi yakhtalifuunah dinii limakh tulifa fiihi minal haqqi bi-idznika innaka tahdii man tasyaa-u ila shiraathin mustaqiim.

"Ya Allah, Rabb Jibril, Mikail, dan Israfil, Pencipta langit dan bumi, yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Engkau memberikan keputusan di antara hamba-hamba-Mu tentang apa yang mereka perselisihkan. Tunjukkanlah kepadaku kebenaran dari apa yang diperselisihkan itu dengan izin-Mu. Sesungguhnya Engkau memberi petunjuk kepada siapa yang Engkau kehendaki ke jalan yang lurus." (359)

Firman Allah, "Maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir." Dalam ayat tersebut al-mazh-har (sesuatu yang jelas) ditempatkan pada posisi al-mudhmar (sesuatu yang samar), di mana Dia tidak berfirman, "فإنّه عدوّ للكافرين (Maka sesungguhnya Dia adalah musuh orang-orang kafir)," akan tetapi Dia berfirman, "فإنّ اللّه عدوّ للكافرين (Maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir)."

Dalam ayat ini Allah menampakkan Nama-Nya dengan maksud menegaskan dan memberitahukan kepada mereka bahwa siapa saja yang memusuhi wali Allah, maka sesungguhnya Allah adalah musuh-musuhnya dan barangsiapa yang menjadi musuh-Nya maka dia akan merugi di dunia dan akhirat.

Sebagaimana disebutkan dalam hadits sebelumnya, "Barangsiapa yang memusuhi kekasih (wali)-Ku, maka sungguh Aku menyatakan perang (kehancuran) kepadanya." (360)

Baca selanjutnya:

Kembali ke Daftar Isi Buku ini.

Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini.

===

Catatan Kaki:

359. Muslim (I/ 534). [Muslim (no. 770)].

360. Fat-hul Baari (XI/ 348). [Al-Bukhari (no. 6502)].

===

Maraji'/ sumber:

Kitab: al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir, Penyusun: Tim Ahli Tafsir di bawah pengawasan Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Penerbit: Daarus Salaam lin Nasyr wat Tauzi', Riyadh - Kerajaan Saudi Arabia, Cetakan terbaru yang telah direvisi dan disempurnakan, April 2000 M/ Muharram 1421 H, Judul terjemahan: Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, Penerjemah: Abu Ihsan al-Atsari, Edit Isi: Abu Ahsan Sirojuddin Hasan Bashri Lc, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir, Jakarta - Indonesia, Cetakan Keempat Belas, Jumadal Awwal 1436 H/ Maret 2015 M.

===

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog