Skip to main content

Bab Membagikan dan Menggantungkan Kantong untuk Menyimpan Harta di Masjid | Kitab Shalat | Ringkasan Shahih Bukhari

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari.

Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah.

Ringkasan Shahih Bukhari.

Kitaabush Shalaah.

Kitab Shalat.

42. Bab: Membagikan dan Menggantungkan Kantong untuk Menyimpan Harta di Masjid.

Abu Abdillah berkata, "Kata al qinwu artinya adalah al idzqu (kantong penyimpan harta). Bentuk muannats-nya adalah qinwaani, sedangkan bentuk jamaknya adalah qinwaanun, seperti kata shinwun dan shinwaanin."

86. (249) Dari Anas radhiyallaahu 'anhu, ia berkata, "Dibawakan ke hadapan Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam sejumlah harta dari Bahrain, kemudian beliau bersabda, 'Letakkan harta itu di masjid.' Harta itu adalah harta terbanyak yang pernah dibawa orang ke hadapan Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam. Setelah itu Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam ke luar menuju masjid untuk mengerjakan shalat dan beliau tidak menoleh kepada harta itu. Setelah selesai shalat, beliau duduk dekat harta itu. Tidak seorang pun yang beliau lihat kecuali beliau memberinya. Tiba-tiba Al Abbas radhiyallaahu 'anhu datang dan berkata, 'Wahai Rasulullah, berilah aku harta itu, karena aku menebus diriku dan juga menebus Aqil.' Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam berkata, 'Ambillah.' Lalu Abbas memasukkannya ke dalam pakaiannya, namun Al Abbas tidak kuat mengangkatnya, maka ia pun berkata, 'Wahai Rasulullah, perintahkan orang untuk mengangkatnya kepadaku.' Beliau menjawab, 'Tidak.' Al Abbas berkata lagi, 'Atau Anda sendiri yang mengangkatnya kepadaku.' Beliau berkata, 'Tidak.' Lalu harta itu dikurangi sedikit, namun ia tetap tidak kuat mengangkatnya, maka ia berkata lagi, 'Wahai Rasulullah, suruhlah orang untuk mengangkatnya [kepadaku. 4/ 65]' Beliau menjawab, 'Tidak.' Al Abbas berkata lagi, 'Atau anda sendiri yang mengangkatnya kepadaku.' Beliau berkata, 'Tidak.' Kemudian dikurangilah sebagiannya, dan ia membawa dan memanggulnya di atas pundaknya lalu pergi. Sementara Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam masih tetap memandanginya sampai tidak tampak lagi, dengan rasa heran karena ketamakan Al Abbas. Ketika Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam berdiri, harta yang tersisa hanya satu dirham."

Baca selanjutnya:

Kembali ke Daftar Isi Buku ini.

Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini.

===

Catatan Kaki:

249. Hadits ini muallaq. Abu Na'im menyambungkannya dalam kitab mustakhraj'nya, demikian juga Al Hakim dengan sanad yang shahih.

===

Maraji'/ Sumber:

Kitab: Mukhtashar Shahih Al Imam Al Bukhari, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Judul Terjemahan: Ringkasan Shahih Bukhari Jilid 1, Penerjemah: Asep Saefullah FM, M.A., Drs. Kamaluddin Sa'adiyatulharamain, Editor: Abu Rania, Abu Fahmi Huaidi, Fajar Inayati, Penerbit: Pustaka Azzam, Jakarta - Indonesia, Cetakan keenam, Nopember 2013 M.

===

Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog