Skip to main content

Ringkasan Shahih Bukhari (189-190)

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari.

Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah.

Ringkasan Shahih Bukhari.

Kitaabush Shalaah.

Kitab Shalat.

1. Bab: Bagaimana Diwajibkannya Shalat pada Malam Isra`.

189-190. Ibnu Syihab berkata: Ibnu Hazm menceritakan kepadaku, bahwa Ibnu 'Abbas dan Abu Habbah Al Anshari (radhiyallaahu 'anhum) menyebutkan, Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam menceritakan, "Kemudian Jibril membawaku naik, hingga mencapai tingkat dimana aku bisa mendengar suara goresan (212) pena-pena."

Ibnu Hazm (213) dan Anas bin Malik berkata: Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam menceritakan, "Kemudian Allah mewajibkan atas umatku lima puluh shalat. Setelah itu aku kembali dengan membawa perintah tersebut. Ketika aku melewati Musa, berkatalah [Musa kepadaku], 'Apa yang diwajibkan Allah kepadamu dan umatmu?' Aku jawab, 'Allah mewajibkan lima puluh shalat.' Musa berkata lagi, 'Kalau begitu, kembalilah kepada (dalam riwayat lain: mohonlah kepada) Tuhanmu, karena sesungguhnya umatmu tidak akan kuat melaksanakannya.' Lalu aku dibawa kembali (dalam riwayat lain: maka aku kembali dan memohon kepada Tuhanku) maka Dia pun membebaskan separuhnya. Lalu aku kembali kepada Musa dan aku katakan, 'Allah telah membebaskan separuhnya.' Musa berkata, 'Mohon kembali kepada Tuhanmu, karena sesungguhnya umatmu tidak akan kuat [untuk melaksanakan itu],' [lalu aku kembali] dan memohon [kepada Tuhanku], maka Dia pun membebaskan separuhnya lagi. Setelah itu aku kembali kepada Musa, dan Musa berkata, 'Kembalilah kepada (dalam riwayat lain: mohonlah kepada) Tuhanmu, karena sesungguhnya umatmu tidak akan kuat untuk melaksanakan itu.' [Maka aku kembali], dan memohon kepada-Nya, Allah berfirman, 'Shalat itu lima, dan itu sama dengan lima puluh. Tidak ada firman yang diganti di sisi-Ku.' Setelah itu aku kembali kepada Musa, dan ia berkata, 'Mohonlah kepada Tuhanmu.' Lalu aku katakan, 'Aku [sudah] merasa malu terhadap Tuhanku.'

Selanjutnya Jibril membawaku pergi hingga ke sidratul muntaha. Tempat itu tertutup oleh warna-warni yang aku tidak tahu, apa sebenarnya itu? Kemudian aku dimasukkan ke dalam Surga. Di sana terdapat tali-tali (dalam riwayat lain: kail-kail) mutiara, sementara debunya adalah kesturi."

Baca selanjutnya:

Kembali ke Daftar Isi Buku ini.

Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini.

===

Catatan Kaki:

212. Yakni suara goresan ketika menulis. Maksudnya adalah penulisan qadha' Allah Subhaanahu wa Ta'aala.

213. Dialah Abu Bakar bin Muhammad bin Amr bin Hazm. Periwayatannya dari Abu Habbah terputus, karena ia terbunuh dalam perang Uhud setahun sebelum lahirnya Abu Bakar. Demikian penjelasan Al Hafizh Ibnu Hajar.

===

Maraji'/ Sumber:

Kitab: Mukhtashar Shahih Al Imam Al Bukhari, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Judul Terjemahan: Ringkasan Shahih Bukhari Jilid 1, Penerjemah: Asep Saefullah FM, M.A., Drs. Kamaluddin Sa'adiyatulharamain, Editor: Abu Rania, Abu Fahmi Huaidi, Fajar Inayati, Penerbit: Pustaka Azzam, Jakarta - Indonesia, Cetakan keenam, Nopember 2013 M.

===

Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog