Skip to main content

Al-Baqarah, Ayat 88 | Shahih Tafsir Ibnu Katsir

Al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir.

Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri.

Shahih Tafsir Ibnu Katsir.

Al-Baqarah, Ayat 88.

Dan mereka berkata, "Hati kami tertutup." Tetapi sebenarnya Allah telah mengutuk (melaknat) mereka karena keingkaran mereka; maka sedikit sekali mereka yang beriman." (QS. 2: 88)

Muhammad bin Ishaq meriwayatkan dari Ibnu 'Abbas (radhiyallaahu 'anhuma) tentang firman Allah, "Dan mereka berkata, 'Hati kami tertutup,'" ia mengatakan, "Yakni berada dalam tutupan yang menutupi." (330)

Mujahid mengatakan, "Dan mereka berkata, 'Hati kami tertutup,' yakni di hati mereka terdapat penutup. (331)

'Ikrimah berkata, "Yakni ada penutup di hati mereka." (332)

Abul 'Aliyah berkata, "Yakni (hati mereka) tidak dapat memahami." (333)

Mujahid dan Qatadah berkata, "Ibnu 'Abbas membacanya 'غُلُفٌ', dengan mendhammahkan huruf lam, dan itu adalah bentuk jamak dari 'غِلاَ فٌ', artinya hati kami adalah wadah bagi setiap ilmu, sehingga kami tidak membutuhkan ilmumu!" (334)

Dikatakan oleh Ibnu 'Abbas dan 'Atha`, "Tetapi sebenarnya Allah telah mengutuk (melaknat) mereka karena keingkaran mereka," artinya Allah mengusir dan menjauhkan mereka dari setiap kebaikan. "Maka sedikit sekali mereka yang beriman," Qatadah mengatakan, "Tidak ada yang beriman di antara mereka kecuali hanya sedikit." (335)

"Dan mereka berkata, 'Hati kami tertutup,'" ayat ini seperti firman-Nya yang lain, "Mereka berkata, 'Hati kami berada dalam tutupan (yang menutupi) apa yang kamu seru kami kepadanya." (QS. Fushshilat: 5)

Oleh karena itu Allah Ta'ala berfirman, "Tetapi sebenarnya Allah telah mengutuk (melaknat) mereka karena keingkaran mereka; maka sedikit sekali mereka yang beriman." Artinya, perkaranya berbeda dengan apa yang mereka katakan. Yang benar bahwa hati mereka telah dilaknat dan terkunci sebagaimana Allah berfirman dalam surat an-Nisaa`, "Perkataan mereka, 'Hati kami tertutup.' Bahkan, sebenarnya Allah telah mengunci mati hati mereka karena kekafirannya, karena itu mereka tidak beriman kecuali hanya sebagian kecil dari mereka." (QS. An-Nisaa`: 155)

Para ahli tafsir berselisih pendapat tentang firman Allah, "Maka sedikit sekali mereka yang beriman," dan firman-Nya, "Maka mereka tidak beriman kecuali hanya sebagian kecil dari mereka." Sebagian dari mereka mengatakan, "Artinya hanya sedikit sekali dari mereka yang beriman." Tetapi ada pula yang mengartikan bahwa iman mereka sangatlah sedikit, dalam artian mereka beriman kepada apa yang dibawa oleh Musa 'alaihis salaam berkenaan dengan hari Kebangkitan, pahala dan adzab akan tetapi keimanan mereka itu (sedikit pun) tidak bermanfaat bagi mereka, karena keimanan itu telah tertutup oleh kekufuran mereka terhadap apa yang dibawa oleh Muhammad shallallaahu 'alaihi wa sallam.

Dan sebagian mereka mengatakan, "Sesungguhnya mereka tidak beriman kepada apa pun. Hanya saja disebutkan: 'Hanya sedikit dari mereka yang beriman, dan mereka secara keseluruhan ada kafir.' Sebagaimana orang Arab mengatakan, 'Jarang sekali aku melihat hal seperti ini'. Maksud dari ucapannya ini adalah: Aku tidak pernah melihat hal seperti ini."

Baca selanjutnya:

Kembali ke Daftar Isi Buku ini.

Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini.

===

Catatan Kaki:

330. Ath-Thabari (II/ 326).

331. Ath-Thabari (II/ 326).

332. Ibnu Abi Hatim (I/ 274).

333. Ibnu Abi Hatim (I/ 273).

334. Al-Qurthubi (II/ 25).

335. Ibnu Abi Hatim (I/ 274).

===

Maraji'/ sumber:

Kitab: al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir, Penyusun: Tim Ahli Tafsir di bawah pengawasan Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Penerbit: Daarus Salaam lin Nasyr wat Tauzi', Riyadh - Kerajaan Saudi Arabia, Cetakan terbaru yang telah direvisi dan disempurnakan, April 2000 M/ Muharram 1421 H, Judul terjemahan: Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, Penerjemah: Abu Ihsan al-Atsari, Edit Isi: Abu Ahsan Sirojuddin Hasan Bashri Lc, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir, Jakarta - Indonesia, Cetakan Keempat Belas, Jumadal Awwal 1436 H/ Maret 2015 M.

===

Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog