Skip to main content

Daftar Isi | Syarah 'Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah

Syarah 'Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah.

Ustadz Yazid bin 'Abdul Qadir Jawas hafizhahullah.

Daftar Isi.

Muqaddimah.

Bab I.

A. Definisi 'Aqidah.

B. Objek Kajian Ilmu 'Aqidah.

C. Makna Salaf.

D. Makna Ahlus Sunnah wal Jama'ah.

E. Sejarah Munculnya Istilah Ahlus Sunnah wal Jama'ah.

Bab II: Kaidah dan Prinsip Ahlus Sunnah wal Jama'ah dalam Mengambil dan Menggunakan Dalil.

Bab III: Penjelasan Kaidah-kaidah dalam Mengambil dan Menggunakan Dalil.

Penjelasan Kaidah Kedua.

Penjelasan Kaidah Kelima.

Penjelasan Kaidah Keenam.

Penjelasan Sikap Ahlus Sunnah wal Jama'ah Terhadap Ilmu Kalam.

Penjelasan Kaidah Kesepuluh.

Bab IV: Beberapa Karakteristik 'Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah.

1. Keotentikan sumbernya.

2. Berpegang teguh kepada prinsip berserah diri kepada Allah dan kepada Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam.

3. Sejalan dengan fitrah yang suci dan akal yang sehat.

4. Mata rantai sanadnya sampai kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, para Shahabatnya dan para Tabi'in serta para Imam yang mendapatkan petunjuk.

5. Jelas dan gamblang.

6. Bebas dari kerancuan, kontradiksi dan kesamaran.

7. 'Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah merupakan faktor utama bagi kemenangan dan kebahagiaan abadi di dunia dan akhirat.

8. 'Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah adalah 'aqidah yang dapat mempersatukan ummat.

9. Utuh, kokoh, dan tetap langgeng sepanjang masa.

10. Allah menjamin kehidupan yang mulia bagi orang yang menetapi 'aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah.

Bab V: Kewajiban Ittiba' (Mengikuti Jejak) Salafush Shalih dan Menetapkan Manhajnya.

Bab VI: Syarah 'Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah.

Satu:
Agama Islam Adalah Agama yang Haq (Benar) yang Dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam.

Dua:
Rukun Iman.

Tiga:
Tauhid Rububiyyah.

Empat:
Tauhid Uluhiyyah.

Lima:
Tauhid al-Asma` wash Shifat.

Enam:
Kaidah Tentang Sifat-sifat Allah 'Azza wa Jalla Menurut Ahlus Sunnah.

Tujuh:
Syirik dan Macam-macamnya.

Delapan:
Mengambil Lahiriyah al-Qur-an dan as-Sunnah Merupakan Prinsip Dasar Ahlus Sunnah wal Jama'ah.

Sembilan:
Sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam Menafsirkan al-Qur-an, Menguraikannya, Menerangkannya dan Menjelaskannya.

Sepuluh:
Ahlus Sunnah wal Jama'ah Menetapkan Sifat al-'Uluww bagi Allah 'Azza wa Jalla.

Sebelas:
'Arsy Allah.

Dua Belas:
Ahlus Sunnah Menetapkan Istiwa'.

Tiga Belas:
Ahlus Sunnah Menetapkan Ma'iyyah (Kebersamaan Allah).

Empat Belas:
Ahlus Sunnah Menolak Keyakinan Wihdatul Wujud.

Lima Belas:
Ahlus Sunnah Mengimani Tentang an-Nuzul (Turunnya Allah ke Langit Dunia).

Enam Belas:
Ru`-yah (Melihat Allah di Hari Kiamat).

Tujuh Belas:
Iman Kepada Malaikat yang Ditugaskan Allah di Dunia dan di Akhirat.

Delapan Belas:
Iman Kepada Kitab-kitab yang Diturunkan Allah Kepada Para Rasul.

Sembilan Belas:
Iman Bahwa al-Qur-anul Karim adalah Kalamullah, Bukan Makhluk.

Dua Puluh:
Iman Kepada Rasul-rasul yang Diutus Allah Kepada Setiap Kaumnya.

Dua Puluh Satu:
Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam.

Dua Puluh Dua:
Isra` Mi'raj.

Dua Puluh Tiga:
Ahlus Sunnah wal Jama'ah Mengimani Adanya Tanda-tanda Kiamat yang Besar.

Dua Puluh Empat:
Dajjal.

Dua Puluh Lima:
Ahlus Sunnah Mengimani Tentang Turunnya Nabi 'Isa 'alaihis salaam di Akhir Zaman.

Dua Puluh Enam:
Ahlus Sunnah Meyakini Tentang Adanya Ya'juj dan Ma'juj yang Mereka akan Keluar di Akhir Zaman.

Dua Puluh Tujuh:
Ahlus Sunnah Meyakini Tentang Terbitnya Matahari dari Barat.

Dua Puluh Delapan:
Iman Kepada Yaumul Akhir.

Dua Puluh Sembilan:
Ahlus Sunnah Meyakini Tentang Adanya Hisab.

Tiga Puluh:
Ahlus Sunnah Meyakini Tentang al-Mizan.

Tiga Puluh Satu:
Ahlus Sunnah Mengimani Adanya al-Haudh.

Tiga Puluh Dua:
Ahlus Sunnah Mengimani Adanya ash-Shirath.

Tiga Puluh Tiga:
Ahlus Sunnah Mengimani Adanya Syafa'at.

Tiga Puluh Empat:
Ahlus Sunnah Mengimani Tentang Surga dan Neraka.

Tiga Puluh Lima:
Ahlus Sunnah Mengimani Bahwasanya Setelah Manusia Masuk Surga dan Masuk Neraka Tidak Ada Lagi Kematian.

Tiga Puluh Enam:
Iman Kepada Qadar Baik dan Buruk.

Tiga Puluh Tujuh:
Ahlus Sunnah Adalah Ahlul Wasath.

Tiga Puluh Delapan:
Prinsip Ahlus Sunnah Tentang Dien dan Iman.

Tiga Puluh Sembilan:
Prinsip Ahlus Sunnah wal Jama'ah Terhadap Masalah Kufur dan Takfir.

Empat Puluh:
Nifaq, Definisi dan Jenis-jenisnya.

Empat Puluh Satu:
Al-Wa'du dan al-Wa'id.

Empat Puluh Dua:
Berhukum dengan Apa yang Diturunkan Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Empat Puluh Tiga:
Ahlus Sunnah wal Jama'ah Mengikuti Sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam Secara Lahir dan Batin.

Empat Puluh Empat:
Ahlus Sunnah wal Jama'ah Menjaga Hati dan Lisan Mereka Terhadap Para Shahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.

Empat Puluh Lima:
Karomah Para Wali.

Empat Puluh Enam:
Pernyataan Tentang Hakekat dan Syari'at.

Empat Puluh Tujuh:
Larangan Mendirikan Masjid di Atas Kuburan.

Empat Puluh Delapan:
Ziarah Kubur.

Empat Puluh Sembilan:
Hukum Wasilah (Tawassul).

Lima Puluh:
Tabarruk (Mencari Berkah).

Lima Puluh Satu:
Hukum Sihir dan Penyihir.

Lima Puluh Dua:
Dukun, Tukang Ramal dan Orang Pintar.

Lima Puluh Tiga:
Ahlus Sunnah Melarang Nusyrah.

Lima Puluh Empat:
Ilmu Nujum (Ilmu Perbintangan).

Lima Puluh Lima:
Al-Istisqa' bil Anwa' (Menisbatkan Turunnya Hujan Kepada Bintang).

Lima Puluh Enam:
Hukum Thiyarah (Tathayyur).

Lima Puluh Tujuh:
Ahlus Sunnah Melarang Memakai Jimat.

Lima Puluh Delapan:
Ahlus Sunnah Membolehkan Melakukan Ruqyah Syar'iyyah dan Melarang Ruqyah yang Ada Kesyirikan dan Bid'ah.

Lima Puluh Sembilan:
Ahlus Sunnah Melarang Memakai Gelang, Kalung atau Benang dan Sejenisnya untuk Mengusir atau Menangkal Bahaya.

Enam Puluh:
Al-Wala' wal Bara'.

Enam Puluh Satu:
Hukum Bermu'amalah dengan Orang Kafir.

Enam Puluh Dua:
Perbedaan antara al-Bara' dengan Keharusan Bermu'amalah dengan Baik.

Enam Puluh Tiga:
Sikap Ahlus Sunnah Terhadap Ahlul Bid'ah.

Enam Puluh Empat:
Ahlus Sunnah Menyuruh yang Ma'ruf dan Mencegah yang Munkar Menurut Ketentuan Syari'at.

Enam Puluh Lima:
Ahlus Sunnah Melaksanakan Haji, Jihad, Melaksanakan Shalat Jum'at dan Dua Hari Raya Bersama Ulil Amri, serta Ahlus Sunnah Selalu Menjaga Shalat Lima Waktu dengan Berjama'ah.

Enam Puluh Enam:
Ahlus Sunnah Menegakkan Jihad Bersama Ulil Amri.

Enam Puluh Tujuh:
Agama Adalah Nasehat.

Enam Puluh Delapan:
Ahlus Sunnah wal Jama'ah Tidak Mengadakan Provokasi atau Penghasutan Untuk Memberontak Kepada Penguasa Meskipun Penguasa itu Berbuat Zhalim.

Enam Puluh Sembilan:
Ahlus Sunnah wal Jama'ah Ta'at Kepada Pemimpin Kaum Muslimin.

Tujuh Puluh:
Ahlus Sunnah wal Jama'ah Melarang Keluar untuk Memberontak terhadap Pemimpin Kaum Muslimin.

Tujuh Puluh Satu:
Ahlus Sunnah wal Jama'ah Menjaga Ukhuwah (Persaudaraan) Sesama Mukminin.

Tujuh Puluh Dua:
Ahlus Sunnah Menyuruh Kaum Muslimin untuk Sabar Ketika Mendapat Ujian atau Cobaan, Bersyukur Ketika Mendapat Kesenangan serta Ridha terhadap Pahitnya Qadha dan Qadar.

Tujuh Puluh Tiga:
Ahlus Sunnah wal Jama'ah Mengajak Manusia Kepada Akhlak yang Mulia.

Tujuh Puluh Empat:
Persatuan Ummat Islam.

Tujuh Puluh Lima:
Ahlus Sunnah Senantiasa Melakukan Tashfiyah dan Tarbiyah Sebagai Kata Kunci Bagi Kembalinya Kemuliaan Islam.

Tujuh Puluh Enam:
Manhaj Dakwah Ahlus Sunnah wal Jama'ah.

Tujuh Puluh Tujuh:
Keutamaan Dakwah Tauhid.

Tujuh Puluh Delapan:
Syarat dan Kaidah dalam Dakwah (Mengajak) Manusia Kepada Agama Islam yang Benar.

Khatimah.

Maraji' (Daftar Pustaka).

===

Maraji'/ sumber:
Buku: Syarah 'Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah, Penulis: Ustadz Yazid bin 'Abdul Qadir Jawas hafizhahullaah, Penerbit: Pustaka at-Taqwa, Bogor - Indonesia, Cetakan Pertama, Jumadil Akhir 1425 H/ Agustus 2004 M.

===

Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog