Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2016

Kiai Meruqyah jin Berakting: Langkah-langkah Mengobati Kesurupan (3)

Kiai Meruqyah jin Berakting Langkah-langkah Mengobati Kesurupan Mohon Petunjuk Mohon petunjuk sangat diperlukan setiap saat terutama dalam menghadapi masalah ghaib yang sangat sulit diteliti dan dikaji secara ilmiah. Karena ghaib, sesuatu yang salah dapat dipandang benar tanpa diketahui bukti kebenaran, dan sesuatu yang benar dapat dipandang salah karena bukti kebenarannya tidak dapat diteliti dan diketahui masyarakat. Bila ditemukan seseorang menderita suatu penyakit yang tidak dapat dipahami dan diyakini bahwa dia adalah kesurupan atau diduga bahwa dia dimasuki makhluk ghaib maka sesungguhnya kita harus menyakini dahulu bahwa tiada yang dapat mengetahui masalah ghaib selain Yang Maha Mengetahui atas segala sesuatu yang tersirat dalam lubuk hati manusia. Oleh karena itu sangat penting untuk berhati-hati dalam berkata tentang masalah ghaib dan menentukan langkah untuk menyikapinya. Maka diharap tidak terburu-buru untuk berkata bahwa si fulan kemasukan jin, sebab dikhawatirkan u

Kiai Meruqyah jin Berakting: Langkah-langkah Mengobati Kesurupan (2)

Kiai Meruqyah jin Berakting Langkah-langkah Mengobati Kesurupan Taubat Setiap Bani Adam suka melakukan dosa, maka mereka diperintah untuk selalu bertaubat. Dosa yang sering muncul dari hati jauh lebih banyak dibanding yang muncul dari perbuatan namun juga lebih susah untuk diketahui. Karena banyak sekali manusia yang mampu mengetahui dosa orang lain namun tidak dapat mengetahui dosa dirinya sendiri. Bahkan sewaktu ada yang memberi tahu bahwa dirinya berdosa dia cenderung menolaknya. Padahal dengan menolak, akan bertambahlah dosanya. Pada saat itulah dia terkena setan. Maka sebelum meruqyah orang lain hendaklah meruqyah dirinya sendiri. Penyakit yang dia derita lebih berat daripada yang diderita pasiennya. Ketika keadaan ini dibiarkan maka ahli ruqyah bukan mengobati seorang penderita akan tetapi menyebarkan penyakit yang sulit disadari dan diketahui orang lain, yaitu penyakit rohani. === Maraji'/ sumber: Buku: Kiai Meruqyah Jin Berakting, Penulis: K.H. Saiful Islam Mubar

Kiai Meruqyah jin Berakting: Langkah-langkah Mengobati Kesurupan

Kiai Meruqyah jin Berakting Langkah-langkah Mengobati Kesurupan Melakukan Penelitian Secara Medis Sangat mungkin jin masuk pada diri seseorang dan mengganggunya setelah masyarakat atau sebagian mereka meyakini bahwa orang tersebut kemasukan jin. Artinya jin memanfaatkan keyakinan mereka untuk mengganggu kehidupan masyarakat luas baik yang berhubungan dengan masalah aqidah, ibadah ataupun akhlaq. Setan akan lebih senang bila berita tentang adanya jin itu diumumkan oleh seorang tokoh agama, sebab berita ini akan mendapatkan sambutan dari khalayak ramai. Karena itu sebelum dilakukan ruqyah dengan tujuan untuk mengusir jin, sangat penting dilakukan penelitian secara medis dan jangan dihubungkan dengan jin. Bila ditemukan seseorang sakit yang berbicara tidak menentu dengan susunan kata di luar kebiasaan, sementara mata terlihat merah, janganlah tergesa-gesa memutuskan bahwa orang tersebut kemasukan jin, sebab hal itu sangat mungkin terjadi karena gangguan syaraf akibat menderita suatu

Sembuh dengan Satu Titik: Memilih Titik Bekam Berdasarkan Jenis dan Diagnosa Penyakit

Sembuh dengan Satu Titik Bagian Kedua Cara Membekam yang Efektif Memilih Titik Bekam Berdasarkan Titik Meridian 5. Memilih Titik Bekam Berdasarkan Jenis dan Diagnosa Penyakit Dengan mengetahui jenis dan diagnosa penyakit, maka kita bisa mengobati penyakit tersebut dengan bekam. === Maraji'/ sumber: Buku: Sembuh dengan Satu Titik, Penulis: dr. Wadda' A. Umar, Editor: Effendy Abu Ahmad, Penerbit: Al-Qowam, Solo - Indonesia, Cetakan XIV, Nopember 2012 M/ Muharram 1434 H. === HARGA RANGKA BAJA RINGAN Anda membutuhkan harga rangka baja ringan? Layanan Gratis konsultasi, estimasi biaya, dan survei lokasi. http://www.bajaringantangerang.com === Abu Sahla Ary Ambary Ibnu Ahmad al-Bantani Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Sembuh dengan Satu Titik: Memilih Titik Bekam Berdasarkan Titik Istimewa

Sembuh dengan Satu Titik Bagian Kedua Cara Membekam yang Efektif Memilih Titik Bekam Berdasarkan Titik Meridian 4. Memilih Titik Bekam Berdasarkan Titik Istimewa Dengan mengetahui keluhan pasien, maka bekam dapat pula dilakukan pada titik-titik tertentu, atau biasa disebut titik istimewa. Disebut titik istimewa karena satu titik bisa menyembuhkan beberapa penyakit. Titik ini juga disebut titik mujarab, dimana titik tersebut merupakan titik yang paling baik untuk pengobatan. Titik-titik ini biasanya ditemukan oleh juru bekam yang sudah berkali-kali melakukan bekam, atau berdasarkan penerapan dari teori patogenesis penyakit. Misalnya, untuk menyembuhkan keluhan di perut bagian bawah, bisa dilakukan bekam di atas mata kaki bagian dalam. Karena itu, titik Nabi, titik di dada, perut, punggung, dan titik kepala umumnya merupakan titik istimewa. === Maraji'/ sumber: Buku: Sembuh dengan Satu Titik, Penulis: dr. Wadda' A. Umar, Editor: Effendy Abu Ahmad, Penerbit: Al-Qowa

Sembuh dengan Satu Titik: Memilih Titik Bekam di Tempat yang Berlawanan dari Titik di Tempat Keluhan

Sembuh dengan Satu Titik Bagian Kedua Cara Membekam yang Efektif Memilih Titik Bekam Berdasarkan Titik Meridian 3. Memilih Titik Bekam di Tempat yang Berlawanan dari Titik di Tempat Keluhan Untuk mengobati penyakit pada satu sisi bagian tubuh, selain dilakukan bekam pada sisi tubuh yang sakit, dapat juga dilakukan pada sisi tubuh yang berseberangan. Misalnya nyeri pada lutut kiri, dapat dilakukan bekam pada lutut yang kanan. Dasarnya adalah bahwa ketika patogen penyakit memasuki satu sisi tubuh, maka sisi lain dari tubuh akan terjadi ketidakseimbangan. Maka dengan mengobati sisi lain yang tidak sakit, akan menyebabkan kembalinya keseimbangan di sisi yang sakit, sehingga patogen penyakit dapat dikeluarkan. Sebab, hampir semua meridian tubuh berpasangan, di bagian kiri dan kanan tubuh. Misalnya meridian hati, ginjal, lambung, limpa, kandung empedu, dan kandung kencing, selain melalui kaki bagian kiri juga melalui kaki bagian kanan. Demikian pula meridian paru-paru, usus besar

Shahih Tafsir Ibnu Katsir: Al-Baqarah, Ayat 49-50 (2)

Al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir Shahih Tafsir Ibnu Katsir Perincian Nikmat Allah Kepada Bani Israil -pent. Al-Baqarah, Ayat 49-50 (2) Siapakah fir'aun? -pent. Fir'aun adalah gelar bagi setiap raja Mesir yang kafir, baik yang berasal dari bangsa Amalik maupun selainnya. Sebagaimana Kaisar merupakan gelar bagi setiap raja yang menguasai Romawi dan Syam dalam keadaan kafir. Demikian pula halnya dengan Kisra yang merupakan gelar bagi raja Persia, Tubba' bagi penguasa Yaman yang kafir, dan Najasyi bagi raja Habasyah. Firman Allah Sub-haanahu wa Ta'aala: "Dan pada yang demikian itu terdapat cobaan-cobaan yang besar dari Rabbmu." Ibnu Jarir mengatakan: "Artinya, di balik tindakan Kami menyelamatkan nenek moyang kalian dari siksaan fir'aun dan para pengikutnya terkandung ujian yang besar bagi kalian dari Rabb kalian. Yaitu nikmat yang sangat besar bagi kalian." (199) Dan pada asalnya, ujian dapat berupa kebaikan dan bisa juga be

Shahih Tafsir Ibnu Katsir: Al-Baqarah, Ayat 49-50

Al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir Shahih Tafsir Ibnu Katsir Perincian Nikmat Allah Kepada Bani Israil -pent. Al-Baqarah, Ayat 49-50 Dan (ingatlah) ketika Kami selamatkan kamu dari (fir'aun) dan pengikut-pengikutnya; mereka menimpakan kepadamu siksaan yang seberat-beratnya, mereka menyembelih anak-anakmu yang laki-laki dan membiarkan hidup anak-anakmu yang perempuan. Dan pada yang demikian itu terdapat cobaan-cobaan yang besar dari Rabbmu. (QS. 2: 49) Dan (ingatlah) ketika Kami belah laut untukmu, lalu Kami selamatkan kamu dan Kami tenggelamkan (fir'aun) dan pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan. (QS. 2: 50) Selamatnya Bani Israil dari fir'aun dan Tenggelamnya fir'aun Beserta Pasukannya Allah Ta'ala berfirman: "Wahai Bani Israil, ingatlah nikmat yang telah Aku berikan kepada kalian, (yaitu) 'Ketika Kami selamatkan kalian dari fir'aun dan para pengikutnya; mereka menimpakan kepada kalian siksaan yang seberat-beratnya

Shahih Tafsir Ibnu Katsir: Al-Baqarah, Ayat 48 (2)

Al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir Shahih Tafsir Ibnu Katsir Al-Baqarah, Ayat 48 (2) Syafa'at ataupun Tebusan Tidak Akan Diterima dari Orang-orang Kafir dan Mereka Tidak Akan Mendapat Pertolongan Firman Allah Ta'ala: "Dan (begitu pula) tidak diterima syafa'at," yakni dari orang-orang kafir, sebagaimana firman-Nya: "Maka tidak berguna lagi bagi mereka syafa'at dari orang-orang yang memberi syafa'at." (QS. Al-Muddatstsir: 48) Dan juga firman-Nya tentang penduduk Neraka: "Maka kami tidak mempunyai seorang pun pemberi syafa'at, dan tidak pula mempunyai teman yang akrab." (QS. Asy-Syu'araa': 101) Adapun firman-Nya: "Dan tebusan darinya," artinya Allah tidak akan mengambil tebusan yang mereka serahkan, sebagaimana Allah Ta'ala berfirman: "Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mereka mati sedang mereka tetap dalam kekafirannya, maka tidaklah akan diterima dari seseorang di antara mereka e

Ringkasan Shahih Bukhari (130)

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari. Ringkasan Shahih Bukhari. Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullaah. Kitaabul wudhu'. 4. Kitab Wudhu'. 61. Bab: Menyiram (Bekas) Kencing di Masjid. 130. Dari Abu Hurairah (ra-dhiyallaahu 'anhu), ia berkata: Seorang badui berdiri lalu kencing di dalam masjid, lalu orang-orang mencegahnya (dalam riwayat lain: lalu orang-orang menuju ke arahnya untuk menangkapnya di situ 7/102), tapi Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam berkata kepada mereka, "Biarkan dia, dan siramkan seember air pada kencingnya, atau setimba air. Sesungguhnya kalian diutus untuk memberi kemudahan, dan kalian tidak diutus untuk membuat kesulitan." Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Maraji'/ sumber: Kitab: Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa

Bab Nabi dan Para Shahabat Membiarkan Seorang Badui yang Kencing di Masjid Sampai Selesai Kencingnya | Ringkasan Shahih Bukhari

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari. Ringkasan Shahih Bukhari. Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullaah. Kitaabul wudhu'. 4. Kitab Wudhu'. 60. Bab: Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam dan Para Shahabat (ra-dhiyallaahu 'anhum) membiarkan Seorang Badui yang Kencing di Masjid Sampai Selesai Kencingnya. (Bagian dari hadits Anas (ra-dhiyallaahu 'anhu), yang akan disebutkan pada bab 62). Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Maraji'/ sumber: Kitab: Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Judul Terjemahan: Ringkasan Shahih Bukhari Jilid 1, Penerjemah: Asep Saefullah FM, M.A., Drs. Kamaluddin Sa'adiyatulharamain, Editor: Abu Rania, Abu Fahmi Huaidi, Fajar Inayati, Penerbit: Pustaka Azzam, Jakarta - Indonesia, Cetakan keenam, Nopember 2013

Bab Membersihkan Kencing | Ringkasan Shahih Bukhari

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari. Ringkasan Shahih Bukhari. Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullaah. Kitaabul wudhu'. 4. Kitab Wudhu'. 58. Bab: Membersihkan Kencing. 48.(137) Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam berkata kepada penghuni kuburan, bahwa ia tidak menjaga kesucian dari percikan air kencingnya. Beliau (shallallaahu 'alaihi wa sallam) tidak menyebutkan selain kencing manusia. Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === (137) Aku katakan: Telah disebutkan secara bersambung oleh pengarang pada bab sebelumnya. === Maraji'/ sumber: Kitab: Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Judul Terjemahan: Ringkasan Shahih Bukhari Jilid 1, Penerjemah: Asep Saefullah FM, M.A., Drs. Kamaluddin Sa'adiyatulharamain, Editor: Abu Rania, Abu Fahmi

Ringkasan Shahih Bukhari (129)

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari Ringkasan Shahih Bukhari Kitaabul wudhu' 4. Kitab Wudhu' 57. Bab: Termasuk Dosa Besar Bila Buang Air Kecil Tidak Menjaga Kesucian dari Percikannya 129. Dari Ibnu 'Abbas (ra-dhiyallaahu 'anhuma), ia berkata, "Suatu ketika, Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam melewati sebuah kebun di antara kebun-kebun Madinah, lalu beliau mendengar suara dua orang yang tengah disiksa di dalam kubur mereka, maka Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda, ['Sesungguhnya keduanya 2/99] sedang disiksa. Keduanya tidak disiksa karena dosa besar {dalam anggapan keduanya}.' Kemudian beliau (shallallaahu 'alaihi wa sallam) bersabda, ['Padahal demikian, itu karena dosa besar 7/86], salah seorang dari keduanya {disiksa} karena tidak menjaga kesucian dari percikan kencingnya (dalam riwayat lain: dari air kencing) sementara yang seorang lagi karena sering mengadu domba.' Selanjutnya beliau (shallallaahu 'alaihi

Ringkasan Shahih Bukhari (128)

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari Ringkasan Shahih Bukhari Kitaabul wudhu' 4. Kitab Wudhu' 56. Bab: Berwudhu Bukan Karena Hadats 128. Dari Anas (ra-dhiyallaahu 'anhu), ia berkata, "Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam berwudhu untuk setiap shalat." Aku berkata, "Bagaimana yang kalian lakukan?" Ia berkata, "Cukup bagi seseorang di antara kita sekali wudhu selama tidak berhadats." Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Maraji'/ sumber: Kitab: Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Judul Terjemahan: Ringkasan Shahih Bukhari Jilid 1, Penerjemah: Asep Saefullah FM, M.A., Drs. Kamaluddin Sa'adiyatulharamain, Editor: Abu Rania, Abu Fahmi Huaidi, Fajar Inayati, Penerbit: Pustaka Azzam, Jakarta - Indonesia, Cetakan keenam, N

Ringkasan Shahih Bukhari (127)

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari Ringkasan Shahih Bukhari Kitaabul wudhu' 4. Kitab Wudhu' 55. Bab: Wudhu Karena Tidur, dan Pendapat Orang yang Menyatakan Tidak Perlunya Wudhu Karena Mengantuk Sekali atau Dua Kali atau Hilangnya Kesadaran Sebentar 127. Dari Anas (ra-dhiyallaahu 'anhu), dari Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda, "Jika seseorang mengantuk ketika shalat, maka hendaklah ia tidur, sehingga ia mengetahui apa yang dibacanya." Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Maraji'/ sumber: Kitab: Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Judul Terjemahan: Ringkasan Shahih Bukhari Jilid 1, Penerjemah: Asep Saefullah FM, M.A., Drs. Kamaluddin Sa'adiyatulharamain, Editor: Abu Rania, Abu Fahmi Huaidi, Fajar Inayati, Penerbit

Ringkasan Shahih Bukhari (126)

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari Ringkasan Shahih Bukhari Kitaabul wudhu' 4. Kitab Wudhu' 55. Bab: Wudhu Karena Tidur, dan Pendapat Orang yang Menyatakan Tidak Perlunya Wudhu Karena Mengantuk Sekali atau Dua Kali atau Hilangnya Kesadaran Sebentar 126. Dari 'Aisyah (ra-dhiyallaahu 'anhuma), bahwa Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Jika seorang di antara kalian mengantuk ketika ia sedang shalat, maka hendaklah ia tidur sampai mengantuknya hilang. Jika seseorang di antara kalian shalat dalam keadaan mengantuk, maka dia tidak sadar, dan mungkin saja dia mau memohon ampunan, tapi malah mencaci dirinya." Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Maraji'/ sumber: Kitab: Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Judul Terjemahan:

Adabul Mufrad (150)

Al-Adab al-Mufrad Adabul Mufrad Kitab Anak Yatim 80. Bab: Fadhilah orang yang meninggal dan mempunyai anak. 150. Sha'sha'ah bin Mu'awiyah pernah bertemu dengan Abu Dzarr (ra-dhiyallaahu 'anhu) dalam keadaan membawa qirban (tempat air dari kulit). Dia lalu berkata, 'Wahai Abu Dzarr, mengapa engkau tidak punya anak?' Abu Dzarr berkata, 'Maukah engkau kuberi tahu?' 'Mau,' kataku. Dia berkata, 'Aku pernah mendengar Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Tidak satupun seorang muslim yang ketiga anaknya meninggal dalam keadaan belum baligh kecuali Allah pasti akan memasukkannya ke dalam Surga, karena besarnya kasih sayangnya pada mereka, dan tidak ada seorang pria yang membebaskan seorang budak muslim kecuali Allah pasti akan menjadikan setiap anggota tubuhnya sebagai pembebas (dari api Neraka) bagi setiap anggota tubuhnya.'" === Maraji'/ Sumber: Kitab: Adabul Mufrad, Penulis: Imam al-Bukhari rahi

Adabul Mufrad (149)

Al-Adab al-Mufrad Adabul Mufrad Kitab Anak Yatim 80. Bab: Fadhilah orang yang meninggal dan mempunyai anak. 149. Ummu Sulaim (ra-dhiyallaahu 'anha) berkata, "Aku pernah berada bersama Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam dimana beliau bersabda: "Wahai Ummu Sulaim, tidak ada dua orang muslim yang ketiga anak keduanya meninggal kecuali Allah pasti akan memasukkan keduanya ke dalam Surga karena besarnya kasih sayang-Nya kepada mereka.' Lalu kukatakan, 'Kalau dua orang?' Beliau bersabda: 'Dan juga dua orang.'" === Maraji'/ Sumber: Kitab: Adabul Mufrad, Penulis: Imam al-Bukhari rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Penerjemah: Muhammad Khalid Abri, Penerbit: Syiar Semesta, Surabaya - Indonesia, Cetakan I, Mei 2004 M. === HARGA RANGKA BAJA Anda membutuhkan harga rangka baja? Layanan Gratis konsultasi, estimasi biaya, dan survei lokasi. http://www.bajaringantangeran

Adabul Mufrad (148)

Al-Adab al-Mufrad Adabul Mufrad Kitab Anak Yatim 80. Bab: Fadhilah orang yang meninggal dan mempunyai anak. 148. Abu Hurairah (ra-dhiyallaahu 'anhu) berkata, "Datang seorang wanita kepada Rasulullah (shallallaahu 'alaihi wa sallam) lalu berkata, 'Wahai Rasulullah kami tidak dapat selalu bersamamu, maka tetapkanlah hari yang kita dapat menemuimu saat itu.' Beliau (shallallaahu 'alaihi wa sallam) bersabda: 'Kalian tunggu di rumah fulan.' Beliau (shallallaahu 'alaihi wa sallam) lalu menemui mereka pada tempat yang dijanjikan. Sabda beliau, seperti yang diceritakan oleh mereka, antara lain: 'Tidak ada seorangpun dari kalian yang ketiga anaknya meninggal lalu dia sabar kecuali dia pasti akan masuk Surga.' Lalu ada seorang wanita bertanya, 'Kalau dua orang?' Beliau (shallallaahu 'alaihi wa sallam) bersabda: 'Dan juga dua orang.'" === Maraji'/ Sumber: Kitab: Adabul Mufrad, Penulis: Imam al-Bukha

Adabul Mufrad (147)

Al-Adab al-Mufrad Adabul Mufrad Kitab Anak Yatim 80. Bab: Fadhilah orang yang meninggal dan mempunyai anak. 147. Abu Hurairah (ra-dhiyallaahu 'anhu) berkata, "Ada seorang wanita datang menemui Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam dengan seorang anak lalu berkata, 'Doakanlah dia.' Wanita itu telah mengubur anaknya yang ketiga. Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam lalu bersabda: 'Engkau telah menutupi diri dengan suatu penutup/ pelindung yang sangat kuat dari api Neraka.'" === Maraji'/ Sumber: Kitab: Adabul Mufrad, Penulis: Imam al-Bukhari rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Penerjemah: Muhammad Khalid Abri, Penerbit: Syiar Semesta, Surabaya - Indonesia, Cetakan I, Mei 2004 M. === HARGA RANGKA BAJA Anda membutuhkan harga rangka baja? Layanan Gratis konsultasi, estimasi biaya, dan survei lokasi. http://www.bajaringantangerang.com === Abu Sahla Ary Ambary Ibnu

Adabul Mufrad (146)

Al-Adab al-Mufrad Adabul Mufrad Kitab Anak Yatim 80. Bab: Fadhilah orang yang meninggal dan mempunyai anak. 146. Jabir bin 'Abdillah (ra-dhiyallaahu 'anhu) berkata, "Aku pernah mendengar Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Siapa yang meninggal ketiga anaknya dan dia sabar mengharapkan pahala dia pasti akan masuk Surga.' Kami lalu bertanya, 'Wahai Rasulullah, kalau dua orang?' Beliau (shallallaahu 'alaihi wa sallam) bersabda: 'Juga dua orang.' Kukatakan pada Jabir, 'Demi Allah aku kira kalau kalian mengatakan satu beliau pasti akan mengatakannya.' Jabir berkata, 'Aku kira begitu, demi Allah.'" === Maraji'/ Sumber: Kitab: Adabul Mufrad, Penulis: Imam al-Bukhari rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Penerjemah: Muhammad Khalid Abri, Penerbit: Syiar Semesta, Surabaya - Indonesia, Cetakan I, Mei 2004 M. === HARGA RANGKA BAJA

Adabul Mufrad (145)

Al-Adab al-Mufrad Adabul Mufrad Kitab Anak Yatim 80. Bab: Fadhilah orang yang meninggal dan mempunyai anak. 145. Khalid al-'Abasy berkata, "Anakku mati, maka aku merasa sangat sedih karenanya. Lalu aku berkata, 'Wahai Abu Hurairah, apa engkau tidak pernah mendengar sesuatu dari Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam yang dapat melapangkan kita dari meninggalnya anak kita.' Abu Hurairah menjawab, 'Aku pernah mendengar Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Anak-anak kecil kalian adalah akan menjadi makhluk-makhluk kecil di Surga.'" === Maraji'/ Sumber: Kitab: Adabul Mufrad, Penulis: Imam al-Bukhari rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Penerjemah: Muhammad Khalid Abri, Penerbit: Syiar Semesta, Surabaya - Indonesia, Cetakan I, Mei 2004 M. === ATAP BAJA RINGAN MURAH Anda membutuhkan atap baja ringan murah? Layanan Gratis konsultasi, estimasi biaya, dan surv

Adabul Mufrad (144)

Al-Adab al-Mufrad Adabul Mufrad Kitab Anak Yatim 80. Bab: Fadhilah orang yang meninggal dan mempunyai anak. 144. Abu Hurairah (ra-dhiyallaahu 'anhu) berkata, "Ada seorang wanita datang pada Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam dengan seorang anak lalu dia berkata, 'Do'akanlah dia.' Dimana wanita itu telah mengubur anaknya yang ketiga Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam lalu bersabda: 'Engkau telah menutupi diri dengan suatu penutup/ pelindung yang sangat kuat dari api Neraka.'" === Maraji'/ Sumber: Kitab: Adabul Mufrad, Penulis: Imam al-Bukhari rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Penerjemah: Muhammad Khalid Abri, Penerbit: Syiar Semesta, Surabaya - Indonesia, Cetakan I, Mei 2004 M. === ATAP BAJA RINGAN MURAH Anda membutuhkan atap baja ringan murah? Layanan Gratis konsultasi, estimasi biaya, dan survei lokasi. http://www.bajaringantangerang.com ===

Adabul Mufrad (143)

Al-Adab al-Mufrad Adabul Mufrad Kitab Anak Yatim 80. Bab: Fadhilah orang yang meninggal dan mempunyai anak. 143. Abu Hurairah (ra-dhiyallaahu 'anhu) berkata, "Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Tidak seorangpun dari kaum muslimin yang meninggal ketiga anaknya lalu dia tersentuh api Neraka kecuali hanya sedikit.'" === Maraji'/ Sumber: Kitab: Adabul Mufrad, Penulis: Imam al-Bukhari rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Penerjemah: Muhammad Khalid Abri, Penerbit: Syiar Semesta, Surabaya - Indonesia, Cetakan I, Mei 2004 M. === ATAP BAJA RINGAN MURAH Anda membutuhkan atap baja ringan murah? Layanan Gratis konsultasi, estimasi biaya, dan survei lokasi. http://www.bajaringantangerang.com === Abu Sahla Ary Ambary Ibnu Ahmad al-Bantani Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Adabul Mufrad (142)

Al-Adab al-Mufrad Adabul Mufrad Kitab Anak Yatim 79. Bab: Adab anak yatim. 142. Syumaisah al-Athikiyah berkata: Diceritakan di hadapan 'Aisyah (ra-dhiyallaahu 'anhuma) mengenai adab anak yatim lalu dia berkata, "Aku memukul anak yatim sampai dia tertidur pada tanah." === Maraji'/ Sumber: Kitab: Adabul Mufrad, Penulis: Imam al-Bukhari rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Penerjemah: Muhammad Khalid Abri, Penerbit: Syiar Semesta, Surabaya - Indonesia, Cetakan I, Mei 2004 M. === ATAP BAJA RINGAN MURAH Anda membutuhkan atap baja ringan murah? Layanan Gratis konsultasi, estimasi biaya, dan survei lokasi. http://www.bajaringantangerang.com === Abu Sahla Ary Ambary Ibnu Ahmad al-Bantani Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Adabul Mufrad (141)

Al-Adab al-Mufrad Adabul Mufrad Kitab Anak Yatim 78. Bab: Fadhilah wanita yang sabar atas anaknya dan dia tidak kawin. 141. 'Auf bin Malik (ra-dhiyallaahu 'anhu) dari Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda: "Aku dan wanita yang telah berubah wajahnya (karena penderitaan), wanita yang telah ditinggal mati oleh suaminya, lalu dia sabar pada anaknya, seperti dua ini di Surga." (20) * Dha'if === (20) Dua di sini adalah dua jari beliau (shallallaahu 'alaihi wa sallam), untuk menunjukkan dekatnya tempatnya. === Maraji'/ Sumber: Kitab: Adabul Mufrad, Penulis: Imam al-Bukhari rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Penerjemah: Muhammad Khalid Abri, Penerbit: Syiar Semesta, Surabaya - Indonesia, Cetakan I, Mei 2004 M. === ATAP BAJA RINGAN MURAH Anda membutuhkan atap baja ringan murah? Layanan Gratis konsultasi, estimasi biaya, dan survei lokasi. http://www.bajar

Misteri Kematian: Siksa Kubur Didengar Hewan

Ar-Riyad an-Naadirah fii Shahiih ad-Daaril Akhirah Misteri Kematian Menguak Fenomena Kematian dan Rentetan Peristiwa Dahsyat Menjelang Kiamat Alam Kubur Siksa Kubur Didengar Hewan Diriwayatkan dari Zaid bin Tsabit ra-dhiyallaahu 'anhu, ia berkata: "Saat Nabi (shallallaahu 'alaihi wa sallam) berada di kebun milik Bani Najjar mengendarai keledai milik beliau dan kami turut serta bersama beliau, tiba-tiba keledai beliau miring dan hampir melemparkan beliau, ternyata di sana ada makam enam, lima atau empat orang -demikian juga yang disampaikan dalam riwayat al-Hariri- kemudian beliau bertanya: 'Siapa yang kenal para penghuni makam ini?' Seseorang menjawab: 'Aku.' Beliau bertanya: 'Kapan mereka dikubur?' Orang itu menjawab: 'Mereka meninggal di (masa) kesyirikan.' Beliau bersabda: 'Sungguh ummat ini diuji dalam kuburnya, andai bukan karena (khawatir jika kalian mendengar siksa kubur sehingga) kalian tidak mau mengubur (jenazah), niscaya aku b

Misteri Kematian: Dalil-dalil dari Sunnah tentang Adzab dan Nikmat Kubur

Ar-Riyad an-Naadirah fii Shahiih ad-Daaril Akhirah Misteri Kematian Menguak Fenomena Kematian dan Rentetan Peristiwa Dahsyat Menjelang Kiamat Alam Kubur Dalil-dalil Adzab dan Nikmat Kubur Dalil-dalil Sunnah Tentang Siksa dan Nikmat Kubur Dalil-dalil tentang siksa dan nikmat kubur dari Sunnah adalah dalil mutawatir. Di antaranya disebutkan dalam kitab Shahihain dari hadits Ibnu 'Abbas ra-dhiyallaahu 'anhuma: Suatu ketika Nabi (shallallaahu 'alaihi wa sallam) melintasi dua makam kemudian beliau bersabda: "Sungguh keduanya tengah disiksa dan keduanya bukan disiksa karena dosa besar. Salah satunya tidak menjaga diri dari (percikan) kencing, sementara yang lain karena menebar adu domba." Setelah itu beliau (shallallaahu 'alaihi wa sallam) mengambil pelepah basah lalu dibelah dua, beliau tancapkan kedua bilah pelepah itu di setiap kubur. Para shahabat (ra-dhiyallaahu 'anhum) bertanya: "Wahai Rasulullah, kenapa engkau melakukannya?" Beliau (shallallaahu

Misteri Kematian: Dalil-dalil dari al-Qur-an tentang Adzab dan Nikmat Kubur

Ar-Riyad an-Naadirah fii Shahiih ad-Daaril Akhirah Misteri Kematian Menguak Fenomena Kematian dan Rentetan Peristiwa Dahsyat Menjelang Kiamat Alam Kubur Dalil-dalil Adzab dan Nikmat Kubur Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullaah menjelaskan, selanjutnya setelah fitnah kubur ini ada dua hal; nikmat atau adzab. Syaikh Ibnu 'Utsaimin rahimahullaah menjelaskan, ini menunjukkan adanya nikmat dan siksa kubur. Demikian yang ditunjukkan kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya, bahkan bisa kita katakan ijma' kaum muslimin. 1. Dalil-dalil dari al-Qur-an Dalil al-Qur-an; terdapat tiga dalil yang disebutkan dalam al-Qur-an tentang siksa dan nikmat kubur. Pertama; disebutkan di akhir surat al-Waqi'ah; Allah Sub-haanahu wa Ta'aala berfirman: "Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan, padahal kamu ketika itu melihat, dan kami lebih dekat kepadanya daripada kamu. Tetapi kamu tidak melihat, maka mengapa jika kamu tidak dikuasai (oleh Allah)? Kamu tidak mengembalikan nyawa itu (k

Kiai Meruqyah jin Berakting: Siapakah Orang Shalih Itu? (4)

Kiai Meruqyah jin Berakting Ruqyah Siapakah Orang Shalih Itu? (4) f) As-Saajiduun (ahli sujud). Sujud merupakan puncaknya kerendahan diri di hadapan Ilahi. Orang yang merendahkan diri akan diangkat oleh Allah. Semakin dia merendah di hadapan-Nya maka semakin diangkat pula setinggi-tingginya. Maka dengan banyak sujud seorang pemimpin akan semakin naik sekaligus mampu melihat ke bawah, bahkan dunia serta kenikmatannya berada di bawahnya, sehingga daya tarik duniawi tidak akan mampu menipu atau menariknya, akan tetapi semua daya tarik duniawi akan dia gunakan untuk kehidupan ukhrawi. Dengan demikian dia akan semakin mampu memimpin dan mengatasi masalah. Dengan banyaknya melakukan perbuatan yang bermanfaat bagi ummat, gagasannya pun akan semakin mudah untuk diterima oleh masyarakat. Karena itu, sujud merupakan bekal utama bagi seorang hamba yang akan melangkah untuk mengatasi masalah. Siapa pun tidak layak dicalonkan untuk menjadi pemimpin selain ahli sujud kepada Allah. g) Al-Aamiruuna bi

Kiai Meruqyah jin Berakting: Siapakah Orang Shalih Itu? (3)

Kiai Meruqyah jin Berakting Ruqyah Siapakah Orang Shalih Itu? (3) d) as-Saa-ihuun (pelancong/ pelawat). Di antara makna as-saa-ihuun adalah jihad, hijrah dan mencari ilmu. Al-Qurthubi dalam tafsirnya menyatakan Abu Umamah (ra-dhiyallaahu 'anhu) meriwayatkan, bahwa seseorang meminta izin kepada Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam untuk melawat. Maka beliau bersabda, "Melawatnya ummatku adalah jihad fi sabilillah." (HR. Abu Dawud) Menurut Abu Muhammad 'Abdul Khaliq hadits ini adalah shahih dan menurut 'Abdurrahman bin Zaid, as-saa-ihuun artinya orang-orang yang hijrah. Dan ada juga yang mengatakan: berpergian untuk belajar hadits dan mencari ilmu. (44) Seorang calon pemimpin mesti memiliki wawasan yang sangat luas, baik yang berhubungan dengan kehidupan pribadi, masyarakat, politik, ekonomi dan lainnya. Hal ini tercapai bila dia sering melakukan perjalanan. Di perjalanan dia akan menemukan berbagai pengalaman. Dia akan dihadapkan kepada banyak permasalahan

Kiai Meruqyah jin Berakting: Siapakah Orang Shalih Itu? (2)

Kiai Meruqyah jin Berakting Ruqyah Siapakah Orang Shalih Itu? (2) (Nabi) Ibrahim ('alaihis salaam) sebagai kekasih Allah telah diangkat menjadi teladan bagi ummat manusia karena beliau telah mendapat ujian dengan beberapa kalimat, dan beliau penuhi ujian tersebut hingga dinyatakan oleh Allah bahwa beliau menjadi pemimpin. Beberapa kalimat yang dimaksud tercantum dalam surat at-Taubah ayat 112 yaitu: "Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, yang memuji (Allah), yang melawat, yang ruku', yang sujud, yang menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah berbuat mungkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang mukmin itu." (QS. At-Taubah: 112) a) At-Taa-ibuun (ahli taubat). Taubat bukan sekadar suatu perbuatan melainkan merupakan satu sifat yang tidak pernah terlepas dari diri. Hal ini menunjukkan bahwa orang yang bertaubat selalu memelihara hubungan dengan Allah, menyadari banyaknya dosa dan kesalahan, dan selalu memohon ampun un

Sembuh dengan Satu Titik: Memilih Titik Bekam di Tempat Keluhan

Sembuh dengan Satu Titik Bagian Kedua Cara Membekam yang Efektif Memilih Titik Bekam Berdasarkan Titik Meridian 1. Memilih Titik Bekam di Tempat Keluhan Cara ini merupakan cara yang paling mudah dan sering dilakukan. Di mana ada keluhan, di situlah yang dibekam. Misalnya, ada orang sakit kepala dan pusing-pusing, maka pembekaman dilakukan di daerah kepala yang pusing. Bila keningnya terasa nyeri, maka dibekam pada keningnya. Bila giginya sakit, maka dibekam di pipi daerah yang sakit. Dan, bila lututnya nyeri, maka dibekam pada lututnya. Jadi, mana bagian tubuh yang nyeri, itulah yang dibekam. Namun, cara ini bila tidak hati-hati, akan menimbulkan kerusakan jaringan tubuh. Misalnya, nyeri karena trauma fisik, tidak boleh dilakukan pembekaman pada daerah yang nyeri karena akan menyebabkan meningkatnya rasa nyeri. Dengan cara ini bisa diketahui kondisi penyakitnya, apakah termasuk penyakit karena berlebihnya fungsi tubuh (hiper) atau karena melemahnya fungsi tubuh (hipo). Apabila ada bagi

Sembuh dengan Satu Titik: Memilih Titik Bekam Berdasarkan Titik Meridian

Sembuh dengan Satu Titik Bagian Kedua Cara Membekam yang Efektif Memilih Titik Bekam Berdasarkan Titik Meridian Tubuh manusia tersusun oleh organ dan meridian. Organ yang menyusun tubuh terdiri dari: usus besar (large intestine), lambung (stomach), usus kecil (small intestine), kandung kemih (bladder), tri pemanas (triple energizer), kandung empedu (gall bladder), paru-paru (lung), limpa (spleen), jantung (heart), ginjal (kidney), selaput jantung (pericardium), hati (liver), ren (conception vessel), dan du (governor vessel). Ilmu kedokteran modern sampai saat ini belum menemukan organ tri pemanas (triple energizer), ren (conception vessel), dan du (governor vessel). Masing-masing organ tersebut mempunyai saluran-saluran yang saling berhubungan yang disebut meridian. Dengan demikian, setiap organ juga mempunyai meridian. Secara umum, memilih titik bekam cara ini didasarkan pada teori meridian. Tubuh manusia, tersusun oleh suatu garis imajiner yang melintang dan membujur yang disebut mer

Sembuh dengan Satu Titik: Penyakit yang Tidak Bisa Diobati dengan Bekam

Sembuh dengan Satu Titik Bagian Kedua Cara Membekam yang Efektif Penyakit yang Tidak Bisa Diobati dengan Bekam Bekam sangat baik untuk meringankan dan mengobati beberapa penyakit. Ia dapat dipergunakan untuk meningkatkan kesehatan, memperbaiki kesehatan tubuh, atau meningkatkan daya tahan tubuh (fungsi promotif), sehingga bisa dipakai pada orang-orang yang sehat. Selain itu, dapat dipakai pula untuk mencegah agar seseorang yang sehat tidak terserang penyakit (fungsi preventif). Pada sebagian orang sakit, bisa meringankan dan menghilangkan beberapa keluhan (fungsi paliatif), dan bisa menghilangkan penyebab penyakit (fungsi kuratif). Namun, ada juga penyakit yang tidak bisa diobati dengan bekam. Beberapa penyakit yang tidak bisa diobati dengan bekam, di antaranya: 1. Penyakit yang disertai perubahan anatomi dan morfologi tubuh seperti: kanker dan tumor. 2. Penyakit yang memerlukan operasi, seperti: patah tulang, dislokasi tulang dan sendi, dan ruptur (lepasnya) organ-organ

Shahih Tafsir Ibnu Katsir: Al-Baqarah, Ayat 48

Al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir Shahih Tafsir Ibnu Katsir Al-Baqarah, Ayat 48 Dan jagalah dirimu dari (adzab) hari (Kiamat, yang pada hari itu) seseorang tidak dapat membela orang lain walau sedikit saja; dan (begitu pula) tidak diterima syafa'at dan tebusan darinya, dan tidaklah mereka akan ditolong. (QS. 2: 48) Setelah Allah Ta'ala mengingatkan Bani Israil akan berbagai nikmat-Nya. Dia menyambung peringatan tersebut dengan ancaman berupa beratnya siksaan yang akan diberikan kepada mereka pada hari Kiamat, Allah Sub-haanahu wa Ta'aala berfirman: "Dan jagalah dirimu dari (adzab) hari (Kiamat)," yang pada hari itu: "Seseorang tidak dapat membela orang lain." Artinya, tidak ada seorangpun yang dapat mencukupi orang lain, sebagaimana Dia berfirman: "Dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain." (QS. Al-An'aam: 164) Dia berfirman: "Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup

Shahih Tafsir Ibnu Katsir: Al-Baqarah, Ayat 47 (2)

Al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir Shahih Tafsir Ibnu Katsir Al-Baqarah, Ayat 47 (2) Ummat Muhammad (shallallaahu 'alaihi wa sallam) Lebih Utama Dari Bani Israil Ayat di atas harus dipahami sebagaimana memahami ayat ini, karena ummat ini (ummat Islam) lebih utama dari Bani Israil, sebagaimana firman Allah Ta'ala yang ditujukan kepada ummat ini: "Kamu adalah ummat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka..." (QS. Ali 'Imran: 110) Dalam kitab-kitab Musnad dan Sunan diriwayatkan sebuah hadits dari Mu'awiyah bin Haidah al-Qusyairi (ra-dhiyallaahu 'anhu), ia mengatakan bahwa Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kalian sebanding dengan 70 ummat, kalian adalah ummat terbaik dan paling mulia di sisi Allah Tabaaraka wa Ta'aala." (196) Hadits-hadits dalam masalah

Shahih Tafsir Ibnu Katsir: Al-Baqarah, Ayat 47

Al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir Shahih Tafsir Ibnu Katsir Al-Baqarah, Ayat 47 Hai Bani Israil, ingatlah nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu dan (ingatlah pula) bahwasanya Aku telah melebihkanmu atas seluruh ummat. (QS. 2: 47) Peringatan Bagi Bani Israil Atas Keutamaan yang Diberikan Kepada Mereka Atas Ummat yang Lain Allah Ta'ala mengingatkan Bani Israil berbagai nikmat yang telah dianugerhakan kepada nenek moyang serta para pendahulu mereka. Juga keutamaan yang telah diberikan kepada mereka dengan diutusnya para Rasul dari kalangan mereka sendiri serta diturunkannya Kitab-kitab kepada mereka, dan diutamakannya mereka dari ummat-ummat yang lain pada zamannya, sebagaimana Allah Ta'ala berfirman: "Dan sesungguhnya telah Kami pilih mereka dengan pengetahuan (Kami) atas bangsa-bangsa." (QS. Ad-Dukhaan: 32) Dan Allah berfirman: "Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya: 'Hai kaumku, ingatlah nikmat Allah atasmu ketika D

Ringkasan Shahih Bukhari (125)

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari Ringkasan Shahih Bukhari Kitaabul wudhu' 4. Kitab Wudhu' 54. Bab: Haruskah Berkumur Karena Minum Susu? 125. Dari Ibnu 'Abbas (ra-dhiyallaahu 'anhuma), bahwa Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam minum susu lalu beliau berkumur-kumur, kemudian beliau bersabda, "Sesungguhnya susu itu mengandung lemak." Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Maraji'/ sumber: Kitab: Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Judul Terjemahan: Ringkasan Shahih Bukhari Jilid 1, Penerjemah: Asep Saefullah FM, M.A., Drs. Kamaluddin Sa'adiyatulharamain, Editor: Abu Rania, Abu Fahmi Huaidi, Fajar Inayati, Penerbit: Pustaka Azzam, Jakarta - Indonesia, Cetakan keenam, Nopember 2013 M. === Abu Sahla Ary Ambary Ibnu Ahmad

Ringkasan Shahih Bukhari (124)

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari Ringkasan Shahih Bukhari Kitaabul wudhu' 4. Kitab Wudhu' 53. Bab: Berkumur Setelah Makan Tepung dan Tidak Berwudhu Lagi 124. Dari Maimunah (ra-dhiyallaahu 'anha), bahwa Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam pernah makan paha kambing, kemudian beliau shalat tanpa berwudhu lagi. Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Maraji'/ sumber: Kitab: Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Judul Terjemahan: Ringkasan Shahih Bukhari Jilid 1, Penerjemah: Asep Saefullah FM, M.A., Drs. Kamaluddin Sa'adiyatulharamain, Editor: Abu Rania, Abu Fahmi Huaidi, Fajar Inayati, Penerbit: Pustaka Azzam, Jakarta - Indonesia, Cetakan keenam, Nopember 2013 M. === Abu Sahla Ary Ambary Ibnu Ahmad al-Bantani Sent from my BlackBerry® powere

Ringkasan Shahih Bukhari (123)

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari Ringkasan Shahih Bukhari Kitaabul wudhu' 4. Kitab Wudhu' 53. Bab: Berkumur Setelah Makan Tepung dan Tidak Berwudhu Lagi 123. Dari Suwaid bin an-Nu'man (ra-dhiyallaahu 'anhu) [salah seorang shahabat yang mengikuti baiat di bawah pohon 5/66], bahwa pada tahun Khaibar ia keluar bersama Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam [menuju Khaibar 6/213]. Ketika telah sampai di Shahba`, yaitu daerah yang paling dekat (dalam riwayat lain: yaitu tempat yang berdekatan) dengan Khaibar, beliau shalat (dalam riwayat lain: mereka shalat) 'Ashar. Kemudian [Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam] minta dibawakan bekal (dalam riwayat lain: makanan), tapi yang ada hanya roti {yang terbuat dari tepung gandum}. Maka beliau (shallallaahu 'alaihi wa sallam) pun menyuruhnya lalu roti itu dibasahi. Kemudian Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam makan, dan kami pun makan (dalam riwayat lain: kemudian beliau mengunyahnya, ma

Ringkasan Shahih Bukhari: Bab Tidak Berwudhu Karena Makan Daging Domba atau Tepung

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari Ringkasan Shahih Bukhari Kitaabul wudhu' 4. Kitab Wudhu' 52. Bab: Tidak Berwudhu Karena Makan Daging Domba atau Tepung 56.(136) Abu Bakar, 'Umar, dan 'Utsman (ra-dhiyallaahu 'anhum) pernah memakan itu, dan mereka tidak berwudhu lagi. Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === (136) Ath-Thabrani dalam Musnad asy-Syamiyyin menyebutkan secara bersambung dengan isnad hasan dari mereka. === Maraji'/ sumber: Kitab: Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Judul Terjemahan: Ringkasan Shahih Bukhari Jilid 1, Penerjemah: Asep Saefullah FM, M.A., Drs. Kamaluddin Sa'adiyatulharamain, Editor: Abu Rania, Abu Fahmi Huaidi, Fajar Inayati, Penerbit: Pustaka Azzam, Jakarta - Indonesia, Cetakan keenam, Nopember 2013 M. ===

Ringkasan Shahih Bukhari: Bab Memasukkan Kedua Kaki {ke Dalam Khuff} dalam Keadaan Suci

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari Ringkasan Shahih Bukhari Kitaabul wudhu' 4. Kitab Wudhu' 51. Bab: Memasukkan Kedua Kaki {ke Dalam Khuff} dalam Keadaan Suci (Hadits al-Mughirah bin Syu'bah (ra-dhiyallaahu 'anhu), yang akan disebutkan pada kitab ke 8 bab 7). Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Maraji'/ sumber: Kitab: Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Judul Terjemahan: Ringkasan Shahih Bukhari Jilid 1, Penerjemah: Asep Saefullah FM, M.A., Drs. Kamaluddin Sa'adiyatulharamain, Editor: Abu Rania, Abu Fahmi Huaidi, Fajar Inayati, Penerbit: Pustaka Azzam, Jakarta - Indonesia, Cetakan keenam, Nopember 2013 M. === Abu Sahla Ary Ambary Ibnu Ahmad al-Bantani Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Ringkasan Shahih Bukhari (122)

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari Ringkasan Shahih Bukhari Kitaabul wudhu' 4. Kitab Wudhu' 50. Bab: Mengusap Khuff {Semacam Sepatu Bot} 122. Dari Ja'far bin 'Amr bin Umayyah adh-Dhamri, ia berkata, "Aku melihat Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam mengusap surban dan kedua khuffnya." Baca selanjutnya: Kembali ke Daftar Isi Buku ini. Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini. === Maraji'/ sumber: Kitab: Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Judul Terjemahan: Ringkasan Shahih Bukhari Jilid 1, Penerjemah: Asep Saefullah FM, M.A., Drs. Kamaluddin Sa'adiyatulharamain, Editor: Abu Rania, Abu Fahmi Huaidi, Fajar Inayati, Penerbit: Pustaka Azzam, Jakarta - Indonesia, Cetakan keenam, Nopember 2013 M. === Abu Sahla Ary Ambary Ibnu Ahmad al-Bantani Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal

Ringkasan Shahih Bukhari (121)

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari Ringkasan Shahih Bukhari Kitaabul wudhu' 4. Kitab Wudhu' 50. Bab: Mengusap Khuff {Semacam Sepatu Bot} 121. Dari Sa'd bin Abi Waqqash (ra-dhiyallaahu 'anhu), dari Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau mengusap kedua khuff miliknya. 'Abdullah bin 'Umar (ra-dhiyallaahu 'anhu) pernah bertanya kepada 'Umar (ra-dhiyallaahu 'anhu) tentang hal itu, maka 'Umar pun berkata, "Ya. Jika Sa'ad menceritakan kepadamu tentang sesuatu dari Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam, maka janganlah engkau tanyakan kepada yang lain." === Maraji'/ sumber: Kitab: Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Judul Terjemahan: Ringkasan Shahih Bukhari Jilid 1, Penerjemah: Asep Saefullah FM, M.A., Drs. Kamaluddin Sa'adiyatulharamain, Editor: Abu Rania,

Adabul Mufrad (140)

Al-Adab al-Mufrad Adabul Mufrad Kitab Anak Yatim 77. Bab: Jadilah sebagai ayah yang penyayang bagi anak yatim. 140. 'Asma bin 'Ubaid berkata, "Aku berkata pada 'Abdullah bin Sirrin, 'Aku punya seorang anak yatim. Dia lalu berkata, 'Berbuatlah kepadanya seperti yang engkau perbuat pada anakmu dan pukullah dia seperti engkau memukul anakmu.''" === Maraji'/ Sumber: Kitab: Adabul Mufrad, Penulis: Imam al-Bukhari rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Penerjemah: Muhammad Khalid Abri, Penerbit: Syiar Semesta, Surabaya - Indonesia, Cetakan I, Mei 2004 M. === BAJA RINGAN TANGERANG Anda membutuhkan baja ringan Tangerang? Kami siap membantu Anda. Layanan GRATIS konsultasi, estimasi biaya, dan survei lokasi. http://www.bajaringantangerang.com === Abu Sahla Ary Ambary Ibnu Ahmad al-Bantani Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT